febi seorang gadis cantik yang msih berusia 18 tahun harus membanting tulang untuk melanjutkan hidup nya , karena orang tua nya sudah meninggal di usianya yang masih 5 tahun. dan bahkan dia di usir dari rumah bibinya karena di tuduh mencuri.
"keluar dari sini dasar anak tidak tau di untung" teriak sang bibi...
sebuah mansion besar milik seorang pemuda tampan dan dingin. ( Yuda Bagaskara)..
seorang pemuda yang kejam serta dingin di semua rekan bisnis nya. dia menjadi seorang yang kejam setelah mendapati sang kekasih berselingkuh di belakang nya...
tapi seiring berjalannya waktu sikap kejam nya itu berubah setelah seorang gadis cantik sudah menolong nya dari bahaya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bosan
kini Yuda telah sampai di ruangan pribadi nya.
" tuan lepaskan tanganku yah, bagaimana nanti kau kerja kalau seperti ini"
" baiklah sayang,kau duduk di sana yah, kalau butuh sesuatu beri tahu aku" ucap Yuda melepaskan genggaman tangan nya dan menuju kursi kebesaran nya..
yuda begitu serius menandatangani berkas berkas yang ada di atas meja nya, sedang kan Feby hanya duduk sambil memainkan ponsel nya..
cukup lama Feby berdiam diri,dia sampai bosan," apa tidak ada yang bisa di kerja kan. rasanya bosan sekali " batin Feby..
Feby pun melangkah ke arah jendela besar yang ada di ruangan itu,dan melihat pemandangan dari arah sana..
Yuda tetap mengawasi gerak-gerik feby,dan tersenyum melihat Feby berdiri di depan kaca besar itu..
" apa kau bosan" ucap Yuda tiba tiba..
Feby menoleh dan mengangguk kan kepala nya..
" baiklah ayo kita pergi" ucap Yuda..
" tapikan pekerjaan belum selesai tuan"
" tidak apa-apa,aku kan Bos nya,jadi mau mau aku dong" ucap Yuda santai..
" dasar sombong"
yuda terkekeh kecil lalu Manarik tangan Feby keluar..
kini Feby dan yuda sudah berada di dalam mobil, entah ke mana tujuan mereka.
" tuan kita mau ke mana"
" aku juga tidak tau mau ke mana, apa kau ada ide" ujar Devan..
" tidak ada tuan" ucap feby lesu..
" kau kenapa, seperti tidak semangat hari ini"
" hmm, aku merindukan keluarga ku tuan, apa dia tidak peduli dengan ku sampai dia tidak mencari keberadaan ku" lirih Feby dengan air mata yang sudah jatuh..
yuda tak tau harus berbuat apa. walaupun yuda sudah mengetahui tentang kehidupan Feby sebelum nya,dia juga tidak punya berhak untuk melarang Feby bertemu dengan keluarga nya..
" apa kau ingin bertemu dengan nya" ucap Yuda..
Feby menggeleng kan kepala nya cepat.." tidak,aku tidak mau bertemu dengan nya, "
" tuan boleh kah kita pulang lebih awal "
" tentu saja," Jawab yuda dan langsung menjalankan mobil nya untuk pulang ke mansio..
sesampai nya di mansio, Feby langsung turun tanpa mempedulikan Yuda..
yuda memaklumi nya.mungkin saja Feby sedang merindukan keluarga nya, tapi justru keluarga nya tidak mempedulikan nya sama sekali. yuda tau rasa nya bgaimna saat kita tidak memiliki siapapun di dunia ini.
yuda turun dari mobil dan masuk ke dalam kamar nya. dia tidak tau harus berbuat apa,agar bisa membuat Feby kembali ceria..
**
" aku merindukan ayah dan ibu hiks hiks hiks" lirih feby..
" kenapa kalian meninggalkan aku di sini, sekarang tidak ada lagi yang bisa aku harap kan, mereka juga tidak mempedulikan ku lagi"
" apa aku memang terlahir dengan hidup yang seperti ini"
Feby begitu sedih dengan nasib nya.
" Feby jangan sedih seperti ini,kau harus kuat kau pasti bisa membuktikan kepada nya kalau kau bisa tanpa dia, dia juga tidak peduli dengan mu, untuk apa kau memikirkan nya" ucap feby menguatkan diri nya..
kini Feby memilih untuk mandi dan keluar kamar membantu sedikit pekerjaan mbok Marni agar dia bisa sedikit rileks..
" mbok ada yang bisa Feby bantu" ucap feby..
" tidak usah non, mending istirahat saja pasti kamu capek"
" tidak kok mbok, feby menyiram tanaman di belakang aja yah" ucap feby dan bergegas ke arah taman belakang"..
...****************...
...----------------...
...----------------...