Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?
Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Aisy
Semenjak kehadiran Kirana di rumah tangganya Aisy dan Wakhid rumah tangga mereka menjadi lebih berwarna, rumah yang semula selalu bersih dan sepi kini sering berantakan juga suara tangisan dan suara tawa menyebar ke seluruh rumah itu.
Bukan hanya itu, hadirnya Kirana membuat usaha yang dirintis Wahid juga berkembang pesat, toko listrik selau kebanjiran orderan hampir setiap hari melakukan pengiriman, belum lagi yang langsung belanja ke toko.
Hal ini membuat Wahid sering pergi untuk mengantarkan sendiri orderan dari pelanggannya, terkadang malam baru pulang. Pundi-pundi uang dari bagi hasil usaha tersebut kian banyak.
Belum lagi Usaha loundry yang ad di samping rumah mereka, sekarang ini sudah bekerja sama dengan Asrama Kampus A, mereka mempercayakan cucian Anak didik mereka di Laundry milik Wahid. Sekarang karyawannya ada 4 dan dibantu serta di awasi oleh Aisy ketika sudah siang, karena paginya ia bekerja di puskesmas terlebih dahulu. Kirana setiap hari di asuh oleh Clara adik iparnya Wahid, tidak terasa kini Kirana sudah duduk di bangku TK semakin cantik dan menggemaskan tentunya.
"Bukk, Kirana masuk kelas dulu ya,assalamualaikum." Ucapnya sambil mencium punggung tangan Aisy.
"Waalaikumsalam cantik, Ibu kerja dulu ya, nanti di jemput sama Ounty Clara." Ujar Aisy sambil menstarter motor nya.
"Daaaaa..."
***************
"Drinnngg...driiingg..."
"hallo, he'emb..."
"Oke..yasudah nanti aku antarkan Aku siap-siap dulu." Ucap sedikit lirih ketika telfon dengan seseorang
"Siapa mas? Kok tergesa-gesa??." Heran Aisy ketika tidak sengaja mendengar.
"Pelanggan sayang Ia butuh banyak stop kontak dan kabel-kabel untuk di grosirnya yasudah aku antarkan dulu ya tadi Fendi sudah menyiapkan tinggal aku bawa saja.''
"oo.....iya." Diiyaiin Aisya saja kalau terlalu banyak tanya nanti dak menimbulkan perselisihan.
"Cup, assalamualaikum." Ucap Wahid setelah mengecup kening istrinya.
"Waalaikumsalam.'' Aisy melambaikan tangannya.
Sejak saat Wahid mulai sering antar orderan sendiri, yang tadinya seminggu sekali atau dua kali dan sore harinya juga sudah kembali. Kini hampir setiap hari bahkan hari Minggu juga mengirim orderan dadakan, hal ini menimbulkan kecurigaan dihati Aisy, hatinya terusik kalau-kalau Wahid ada main seperti tadi saat menelfon pun agak lirih suaranya seperti ada yang Wahid sembunyikan.
Perasaan itu belum di utarakan sama Aisy kepada Wahid Ia menyimpan rasa curiga itu sudah hampir dua bulan. Aisy takut kalau kecurigaan itu menimbulkan perselisihan, semenjak meningkatnya usaha Wahid emosinya sering naik turun terkadang tidak sesuai dengan yang diinkan Wahid saya ia segera bernada tinggi akibat lelah.
Saat Wahid Aisy dan Kirana bercanda tawa dikamar, ponsel Wahid berbunyi ada pesan yang masuk tak sengaja Aisy melihat yang mengirim pesan seorang perempuan saat ditanya tetap saja bilang bahwa pelanggan nya minta dikirim alat listrik lagi.
Sampai ketika malam itu saat Wahid dan Aisy masih terjaga padahal hari sudah larut.Wahid bercerita tentang seorang perempuan ia janda anak tiga di daerah A.yang satu sudah lulus SMA dan sebentar lagi bekerja.yang dua masih SD dan SMP Ia cerai karena suaminya dulu sering main judi dan sering KDRT sejak kelahiran anak pertama dulu ia bekerja sebagai sales marketing di perusahaan B Tapi sekarang ia mengelola toko grosir milik kakaknya. Wahid juga cerita bahwa janda tersebut pontang panting membiayai ketiga anaknya.
"Kok mas tahu banyak sih, berarti dah kenal lama ya?." Tanya Aisy sambil mengerucutkan mulutnya tanda bahwa ia cemburu.
"Kan mas sering antar kesana sayang,dulu kan pernah tak ajak tapi kamu tidak pernah mau masuk ketoko dia kasihan loh sayang terkadang mantan suaminya masih datang dan membuat ulah." Wahid menjelaskan".
''Ohh, ya-ya." Aisy lalu memiringkan badannya membelakangi Wahid tanda kalau ia cemburu dan pura-pura tidur.
Dibalikkan badannya Aisy lalu." Cup-cup." Kening Aisy di kecup dan tangannya sudah meraba kemana-mana." Sambil berkata kamu cemburu ya sayang?"
"eh..enggak kok." Berkata sambil masih manyun.
"hehe, beneraaaan?" Sambil tersenyum dan tangannya memainkan benda kenyal milik Aisy tersebut Ia mengetahui bahwa istrinya kini cemburu.
"tanpa aba-aba di lumatnya bibir Aisy, sampai terengah-engah, turun ke leher dan mereka mulai bertukar peluhh
"Aahhhhkk"
"Eghhkk,"
"Emmbhhh."
jangan curiga ya sayang di bisikkan ke telinga Aisy saat pergulatan panas mereka terjadi...
"Hu'ummbhhh.."
"eehh."
"Aaaaaaarrrghhhhhkk." Saat Wahid mencapai klimakss.
