NovelToon NovelToon
SAFFIYA

SAFFIYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

SAFFIYA RAY & RAYAN ADITNYA. Kisah gadis cantik yang mengejar cinta pria duda tampan, yang merupakan dosennya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

********

Sore itu, saat langit mulai merah, Rayan mendapatkan panggilan dari abahnya untuk datang ke pesantren.

Dengan perasaan gelisah, ia segera menaiki motornya dan melaju kencang menuju tujuan.

Begitu sampai, Rayan langsung memarkirkan motornya, lalu berjalan cepat menuju ruang kerja abahnya.

" Assalamu'alaikum. " ucap Rayan sambil mengetok pintu ruang kerja abahnya.

" Waalaikum'salam. " jawab abahnya dari dalam.

Rayan masuk dan langsung duduk disofa menunggu abahnya selesai dengan pekerjaanya.

" Gimana kabar kamu nak? " tanya abahnya yang terlihat masih sibuk dengan komputernya.

" Allhamdulillah bah, Rayan baik. " jawab Rayan yang terlihat bingung, karena baru kemarin mereka ketemu abahnya sudah menanyakan kabarnya hari ini.

" Allamdulillah, abah senang mendengarnya. " ucap abahnya yang berjalan pindah duduk didekat Rayan.

Sebelum memulai pembicaran, abahnya meminta salah satu petugas dapur untuk membawakan mereka minuman.

" Ada apa bah? kenapa abah panggil Rayan kesini? " tanya Rayan penasaran.

" Sebenarnya abah ingin menyampaikan hasil diskusi umimu dengan Saffiya semalam, tapi sebaiknya umimu yang mengatakan langsung saja, kita tunggu dia dulu. sebentar lagi kesini. " jawab abahnya.

Keduanya pun duduk sebentar menunggu kedatangan umi Salama.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya umi Salama pun datang juga.

" Assalamu'alaikum, maaf ya umi lama. " kata umi Salama yang masuk.

" Waalaikum'salam. " jawab keduanya.

" Nggak apa-apa umi. " jawab Rayan sambil menyaliminya.

" Gimana kabar kamu nak? sehat kan? " tanya umi Salama yang senang melihat Rayan.

" Allhamdulillah sehat umi. " jawab Rayan.

" Umi yang ceritakan aja sama Rayan, abah dengerin aja. " pinta suaminya.

Sebelum memulai pembicaraanya, umi Salama menatap Rayan sebentar. ia merasa tidak tega jika apa yang akan ia sampaikan ini, akan membuat hati pemuda yang sudah ia anggap sebagai putranya itu terluka.

" Begini nak, umi sudah dengar semuanya dari abahmu. dan semalam umi juga sudah bicara dengan Saffiya mengenai niat baikmu kepadanya. " ucap uminya yang mulai memberitahu Rayan.

" Terus gimana umi? " tanya Rayan yang terlihat sudah tidak sabar untuk mendengar hasilnya.

" Maaf ya nak, dengan berat hati umi menyampaikan, jika Saffiya tidak bisa menerima niat baikmu. " jawab umi Salama berat.

Rayan merasa begitu murung mendalam. Hatinya telah berharap besar akan mendapatkan kabar baik yang akan menyejukkan hatinya, namun semua harapannya hancur seketika saat mendengar penuturan uminya.

Rayan bahkan tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk meredakan perasaan gundah yang kian menyelimuti hatinya.

" Saffiya mengatakan jika dia gadis yang broken home dan memiliki kehidupan keluarga sangat kelam, jadi Saffiya merasa tidak pantas untukmu nak. " lanjut umi Salama.

" Tapi umi, jika hanya itu alasanya. Rayan tidak keberatan sama sekali. " jawab Rayan.

" Umi juga sudah mencoba meyakinkanya nak, tapi Saffiya benar benar tidak bisa menerimamu. ia merasa dirinya tidak pantas untukmu, karena kamu merupakan pria baik dan berhak mendapatkan wanita baik juga. " jelas umi Salama.

" Gini aja, kita coba sekali lagi, tapi kali ini Rayan harus hadir juga. agar Saffiya tidak merasa begitu buruk jika hanya kita yang menyampaikanya. " usul abahnya.

" Baiklah bah, nanti umi akan atur lagi waktunya. " jawab umi Salama.

Sementara Rayan hanya diam saja sambil melamun.

" Udah Yan, jangan putus asa dulu. kan janur kuning belum melengkung, jadi gadis pujaanmu itu masih milik umum. " ucap abahnya memberikan semangat.

Rayan hanya tersenyum tipis, karena masih merasa sedih dengan hasil yang ia dengar.

Ia pulang dengan perasaan kecewa mendengar kabar itu, selama ini Rayan sudah sangat berharap. apa lagi butuh waktu lama baginya untuk meyakini perasaanya pada gadis itu, namun sekarang semua itu terasa seperti sia-sia saja.

***

Beberapa hari telah berlalu, Rayan masih menunggu kabar dari Umi dan Abahnya. Dalam menunggu, pikirannya selalu membayangkan berbagai skenario yang mungkin terjadi.

Namun, Rayan sadar bahwa ia tidak boleh terpuruk dalam kekhawatiran itu. Ia kemudian memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya pada bisnis dan masa depannya.

Rayan begitu disibukkan dengan pekerjaan sebagao dosen dan juga bisnis kafenya.

Ia selalu mencoba memberikan yang terbaik dalam segala hal, agar tidak akan begitu kecewa jika mendengar kabar yang kurang baik dari umi dan abahnya.

Siang hari sekitar pukul 1, Rayan duduk di caffe menunggu kedatangan Rendy untuk membahas beberapa pekerjaan yang ada di Caffe.

Setelah beberapa menit menunggu , akhirnya Rendy datang bersama putranya Naoki.

" Paman! " teriak bocah kecil itu yang langsung berlari kearah Rayan.

" Hy boy! gimana kabar kamu? " tanya Rayan yang langsung menggendongnya.

" Baik paman. " jawab Naoki yang terlihat sangat senang bertemu dengan Rayan.

" Dia nggak sekolah? " tanya Rayan pada Rendy.

" Ini hari minggu Yan, mana ada sekolah buka dihari minggu. " jawab Rendy sambil menggeleng heran.

" Oh, aku lupa. " jawab Rayan tertawa.

" Heduhh... dasar! patah hati nggak sampai amnesia juga kali. " ejek Rendy.

Rayan hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu.

Setelah memesan beberapa menu untuk Naoki dan untuk mereka, keduanya pun mulai membicarakan pekerjaan mereka.

Rendy terlihat sangat serius dan detail menjelaskan satu persatu idenya kepada Rayan.

Karena rencananya mereka akan membuka bisnis baru, yaitu berupa restoran. dan Rendy yang merupakan chef utama di restoran itu.

Tiba-tiba Meyra datang menghampiri mereka, karena kebetulan ia sedang berada dicaffe itu juga.

" Hy! " sapa Meyra tersenyum manis.

" Hy! " jawab Rendy yang juga tersenyum.

Sementara Rayan hanya menganggu saja.

" Kebetulan banget ketemu disini. " kata Meyra basa basi.

Tiba-tiba Naoki memanggil Rendy karena minuman yang mereka pesan belum juga sampai.

" Ayah minum. " ucap Naoki sambil menunjuk salah satu gambar minuman.

" Mau itu? " tanya Rendy.

" Iya. " jawab Naoki mengangguk.

Rendy pun langsung pergi membelikanya.

Meyra yang mendengar percakapan ayah dan anak itu, seketika kaget.

" Ayah? " gumam Meyra terkejut.

" Jadi selama ini dia udah nikah? " batin Meyra kaget.

" Ya udah pak, saya duluan. " pamit Meyra pada Rayan.

" Iya mbak. " jawab Rayan mengangguk.

Meyra langsung berlari keluar dari caffe itu menuju mobilnya.

Rendy datang kemudian memberikan minuman yang ia beli pada putranya.

" Loh Meyra mana? " tanya Rendy karena sudah tidak melihat gadis itu.

" Udah pergi. " jawab Rayan yang sibuk dengan lebtobnya.

Sementara didalam mobilnya, Meyra masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan.

Pria yang selama ini ia kagumi ternyata sudah memiliki keluarga kecil lengkap dengan seorang putra yang sangat manis, hatinya masih berat untuk menerima.

Namun Meyra tidak bisa mengelak, karena ia sudah bisa melihatnya sendiri.

Meyra pulang menuju apartemen dan pelan-pelan butiran bening mulai jatuh dari ujung matanya.

Ia masih belum bisa menerima kebenaran itu, karena sudah menaruh perasaan pada Rendy.

***

Jam menunjukan pukul sembilan pagi, para santri sedang melakukan bersih-bersih sekitar pesantren.

Saffiya dan Sela sedang menyapu diteras masjid, hari ini mereka kebagian tugas untuk membersihkan area masjid.

" Kak Sa! hari ini kakak sibuk nggak? " tanya Sela di sela sela menyapu.

" Nggak sih, memangnya kenapa? " jawab Saffiya sambil bertanya.

" Temenin Sela beli beberapa kebutuhan di mini market depan ya. " pinta Sela.

" Ya udah, nanti setelah selesai membersihkan semua ini kita berangkat. " jawab Mey.

Mereka pun dengan cepat menyelesaikan tugas masing-masing, setelah itu Saffiya dan Sela langsung izin keluar pesantren sejenak untuk membeli beberapa barang keperluan mereka.

###NEXT###

Salam Hangat Dari Penuliss....

1
riez onetwo
Ga sabar lanjut baca!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!