Review Season 1
Setelah Jagat Menikahi Eriska dan Di serang oleh Laskar Dedemit, Pada akhirnya Laskar Dedemit dapat di Musnahkan, tetapi sayangnya Guru Besar Laskar Dedemit yaitu Nara Dapat melarikan diri dalam keadaan luka parah.
Mandala Adijaya Yang mencintai Eriska, dan membenci jagat yang ingin balas dendam dengan mendapatkan kekuatan setelah di jadikan boneka mayat bermutasi, Akhirnya mati mengenaskan di tangan jagat.
***
Ikuti Petualangan Jagat di season 2 ini, Seperti Petualangan Jagat di Thailand,
Petualangan Jagat di Desa Terpencil dan petualangan Jagat lainnya.
***
Jangan Lupa Like And Folow Ya guys Ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dani Sutisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Bab 24
Jagat tenang karena mereka berdua terlihat akur dan terlihat mengobrol dengan senang, mereka mengobrol sambil tertawa.
Jagat pun mengembalikan pandangan spritualnya, sehingga kembali ke pandangan normal.
"Apa yang harus aku lakukan untuk mengisi kebosanan ini" gumam jagat.
Kemudian dia memiliki ide, karena dia tidak bisa menggunakan energi tenaga dalam dan ranah beladiri tersegel sehingga dia ingin membuat beberapa pertahanan dan perlindungan untuk dirinya sendiri.
"Lebih baik aku membuat jimat untuk diriku sendiri siapa tahu bermanfaat" ucap jagat.
Jagat pun mengeluarkan kertas kuning, sinabar, tinta darah ayam cemani dan kuas, kemudian di letakkan di atas meja.
Pertama kertas kuning itu di gosokan ke sinabar setelah itu barulah jagat mengukir segel jimat.
Ini adalah segel jimat untuk pertahanan, jimat sederhana yang apa bila ada yang menyerang maka jimat ini akan aktif dan memantulkan serangan. Sehingga orang yang menyerang akan terpental jauh.
Jimat kedua adalah segel jimat penangkal jin dan hantu jahat, seseorang yang memegang jimat ini, akan terhindar dari gangguan makhluk gaib.
Pemegang jimat ini bagaikan di selimuti oleh energi yang berbentuk kubah, makhluk gaib yang hendak mencelakai akan terpental di jarak satu meter.
Dan jagat membuat jimat lainya, jimat yang di gunakan untuk penyerangan, seperti jimat peledak, jimat petir dan lainnya.
"Euk...." Suara perut jagat yang kelaparan karena belum sarapan dari tadi pagi.
Jagat tidak mau repot dia mengeluarkan enam dayang dari batu wulung Ireng yang ada di pedang naga pembelah langit.
Dayang yang jagat keluarkan berasal dari kerajaan Ajag yang setia melayani jagat, selain itu jagat mengeluarkan kristal inti monster yang sudah di pecah.
Dayang ini adalah siluman serigala tetapi sudah memiliki bentuk manusia sempurna, sehingga perlu menggunakan ajian kebatinan mancala putra dan mancala putri untuk merubah wujud mereka.
Karena dayang ini makhluk gaib berupa jin, maka untuk mendapatkan wujud fisik jagat memberikan kristal inti monster.
Dan setelah menanam kristal inti monster di tubuh mereka, mereka pun mendapatkan wujud fisik seperti manusia biasa.
Kemudian jagat mengeluarkan bahan masakan dan perlengkapannya dari dalam cincin penyimpanan.
"Sukaesih, Sukarni, Sutinah, Sutijah, Sulastri, Sulistya kalian berenam bagi tugas, kalian bawa bahan makanan ini ke dapur sebelah sana, masak yang enak untuk ku dan istri ku,
Yang lainnya buat minum dan kopi, setelah itu bawa kemari, mulai sekarang kalian akan bekerja di sini dan melayani Ratu Dracona Achala" ucap jagat.
Semua orang menganguk patuh dan tidak berani membantah, karena seorang dayang istana berkewajiban menuruti segala perintah tuannya.
"Siap pangeran Arya" ucap serentak mereka.
Tetapi mereka masih bingung karena bukan jagat yang harus di layani, tetapi Ratu yang bernama Dracona Achala.
Salah satu dayang merapatkan tangannya di depan keningnya dia menyembah jagat yang sedang duduk di singgasana.
"Ampun pangeran Arya, Sutijah ingin bertanya, siapa gerangan Ratu Dracona Achala yang pangeran maksud ?"
Jagat menjawab dengan ringan "Nanti kalian akan bertemu dengan dia, mulai lah bekerja dan satu hal lagi, di tempat ini jangan panggil aku pangeran, tetapi panggil aku Prab Arya"
Semua dayang itu menyembah "Baik prabu Arya"
Kemudian mereka mundur dengan tatakrama seperti di jaman kerajaan kuno, mereka membawa peralatan menuju dapur dan mulai memasak.
Jagat sendiri melanjutkan pekerjaannya yaitu membuat jimat dan mengukir kertas mantra, beberapa di lipat menjadi origami berbentuk burung, katak dan bintang sesuai fungsi jimat tersebut.
Setelah itu jagat meramu beberapa racun ringan, karena tidak membutuhkan proses pemurnian jadi jagat menyiapkan racun tersebut.
Dia hanya membuat racun gatal dan racun syaraf yang beberapa di padukan dengan kertas jimat peledak, yang berfungsi untuk penyerangan.
Setelah selesai jagat kembali memasukan semuanya kedalam cincin penyimpanan batu wulung Ireng.
Masakan yang di buat para dayang pun sudah selesai, mereka meletakan semua masakan di atas meja.
Salah seorang dayang memberitahu bahwa makanan sudah tersedia "Prabu Arya, makanan yang kami masak sudah siap"
"Baiklah, sebentar lagi aku akan memanggil Ratu ku kembali" ucap jagat.
Jagat mengirimkan transmisi suara menggunakan energi kebatinannya "Sayang, kembalilan, ayo kita makan"
Suara itu bagaikan pengeras suara yang terpasang di menara mesjid, bergema keseluruhan dunia kecil ini.
Di tempat Eriska dan Dracona Achala berada, mereka mendengar suara panggilan dari jagat yang menyuruh mereka untuk makan.
Ya Eriska juga merasa bahwa perutnya terasa lapar, dan dia memang belum makan dari sejak tadi pagi, karena di dunia kecil ini dia setidaknya sudah setengah hari.
"Aca ayo kita pergi, suami kita sudah memanggil" ucap Eriska.
Dracona Achala mengangguk "baiklah kalau begitu ayo kita pergi, pegang tangan ku, biar kita bisa berteleportasi"
Eriska pun memegang tangan Dracona Achala dan seketika mereka berdua menghilang dari tempat itu.
Di dunia kecil ini Dracona Achala bisa di sebut Administrator, atau bisa di katakan Dewi dan Dewa yang memelihara dunia ini.
Sehingga dia bisa berpindah tempat dengan cara berteleportasi ke mana pun yang dia inginkan di dalam dunia kecil ini.
Wuss....
Kursi singgasana yang hanya muat di duduki oleh dua orang sekarang penuh sesak, Dracona Achala tiba tiba muncul dan duduk di samping jagat.
Sedangkan Eriska sendiri muncul dan langsung berada di pangkuan jagat, dan yang membuat jagat tercengang adalah sekarang Eriska berganti kostum.
Awalnya dia memakai gaun hitam tetapi sekarang dia berpenampilan seperti Dracona Achala, kain sutra yang berasal dari gaun berwarna ungu.
Di padukan dengan permak pernik dari emas dan permata, bahkan di kepalanya terpasang bado mahkota, dan dia seperti seorang ratu dalam legenda.
Kecantikan yang terpancar begitu luar biasa, bisa di katakan Eriska lebih cantik dari pada seorang model.
"Sayang apakah ini benar benar kamu?" Tanya jagat terpesona.
Eriska tersenyum manis "Ya, ini aku, apakah kamu terpesona?"
"Kamu cantik sayang" rayu jagat.
"Eheum...." Dracona Achala berdehem.
Jagat dan Eriska pun menjadi malu dan Eriska langsung turun dari pangkuan jagat.
"Maaf aku terlalu terbawa suasana" ucap jagat
Kemudian jagat mengajak Eriska dan Dracona Achala "Ayo makan, hidangan sudah tersedia"
Jagat bangkit sambil menuntun Eriska di tangan kanan dan Dracona Achala di tangan kiri.
Para dayang tinggal meletakkan air minum saja dan mereka merasakan aura yang familiar dari tubuh Dracona Achala.
Setelah meletakkan air minum, para dayang itu langsung bersiap dan menghadang jagat, Eriska dan Dracona Achala.
"Prabu Arya, menyingkir lah, jangan tertipu bujuk rayu naga bumi ini, dia adalah musuh bebuyutan bagi kami siluman serigala" Ucap dayang yang bernama Sutijah.
***
* Bersambung