hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
"ya sudah kalau begitu, aku pamit yah bu sekalian mau memberi tahu keluarga laras". Ujar pram pada bu diah.
"pram jangan lupa undang bapak mu dan istrinya untuk hadir diacara kalian nanti". Saran bu diah.
"lihat nanti saja bu, kalau pun aku undang belum tentu dia mau datang". Ujar pram pada ibunya.
"jangan begitu nak, jika kamu sudah mengudangnya terserah dia mau datang atau pun tidak, ingat dia masih bapa kamu nak". Nasihat bu diah pada pram.
"ia bu, ya sudah aku pamit ya bu". Pamit pram
"ya sudah, hati hati dijalan, jangan ngebut ngebut bawa motornya kasihan calon cucu ibu dan laras". Ujar bu diah sembari tersenyum.
"ia bu". Jawab pram
"kita pamit dulu yah bu, asalamualaikum". Pamit laras sambil mencium punggung tangan bu diah.
"waalaikumsalam". Jawab bu diah.
Mereka pun berlalu pergi.
Hubungan antara pram dan pak tono ayahnya tak pernah membaik setelah ibu diah dan pak tono memutuskan untuk bercerai, bu diah dan pak tono bercerai karna pak tono kerap kali berselingkuh.
pram melajukan motornya kerumah mertuanya yaitu pak imam dan bu fatma. Setiba di depan rumah bu fatma.
"asalamualikum bu". Laras membuka pintu dari luar
"walaikumsalam", jawab bu fatma keluar daru dalam kamar menuju ruang tamu dimana laras dan pram sudah menunggunya,
"bu, apa kabar ?". Ucap laras sambil mencium tangan bu fatma disusul oleh pram yang ikut mencium punggung tangan bu fatma.
"alhamdulillah baik nak, kalian apa kabar ?". Tanya bu fatma.
"alhamdulillah kami juga sehat bu". Ujar pram beramah tamah dengan mertuanya.
"oh ia bapak kemana bu ?". Tanya pram pada bu fatma.
"sudah tak aneh lagi nak, bapak mu pergi ke sawah, yang baru saja digarap kemarin" timpal bu fatma sambil tersenyum.
"begini bu, nanti jum'at depan aku dan mas pram mau mengadakan syukuran rumah sekalian mau mengadakan acara tujuh bulanannya aku bu". Ucap laras
"alhamdulillah nak ibu senang sekali mendengarnya, maafkan bapak dan ibu yah tak bisa membantu apa apa, jangan karta tenaga pun ibu tak bisa bantu". Ujar bu fatma sendu.
"jangan begitu bu, semua itu tak masalah buat aku dan laras bu, cukup do'akan saja kami berdua agar dimudahkan rezekinya". Ujar pram pada mertuanya
"ia tapi ibu merasa gak enak sama kamu nak pram, kamu sudah banyak nyusahin kamu, tapi ibu tak bisa membantu kalian, saat kalian punya cita cita". Ujar bu fatma berkaca kaca
"bu jangan nangis gitu ah nanti cantiknya hilang lagi". Ujar laras menggoda ibunya agar kembali tersenyum.
Tapi sebenarnya hati laras juga ikut sedih melihat ibunya berkaca kaca, tapi dia mencoba tegar agar ibunya tak sedih terus.
"oh iya bu laras dan mas pram kesini mau ngundang ibu dan bapak untuk hadir diacara syukuran nanti, dan laras juga harap bude lasmi ikut hadir diacara nanti". Ucap laras
"oh tentu nak ibu dan bapak pasti datang keacara syukuran kalian nanti, do'akan saja ibu dan bapak sehat agar bisa menghadiri acara kalian nanti" ucap bu fatma.
"amiiiin bu, makanya bilangin sama bapak jangan terlalu cape kerjanya biar nanti bisa hadir diacara syukuran rumah laras yah bu". Ucap laras memberi pesan untuk bapaknya.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜