AKU YANG TERSISIHKAN

"Tapi apa hubungan Aya dan Fadly ya?" batin Gibran. Daripada penasaran. Dia memutuskan mengambil foto itu dengan Hp nya. Lalu dia mengirim pesan pada Fadly ........

🍃🍃🍃🍃🍃Jangan lupa like nya koreksinya juga penting banget ...biar aku nya tambah semangat ....terima kasih 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🌼🌼🌼lup yu sak kebon.

Makan malam sudah siap , Namira memanggil kakaknya untuk makan bersama."hmmmmmm..... aroma nya wangi banget Nam , yakin ini kamu bantuin apa ngerecokin tadi ?" tanya Gibran pada adiknya .

"Bantuin kak, gini-gini Namira jago kalau ngupas bawang " jawabnya pongah , padahal tadi dia sampai nangis .Mereka makan bersama. Dan dengan sengaja Gibran memotret Aya yang sedang Asyik makan sambil tersenyum.

"Aya" ketika Aya menoleh langsung *jepret*. Ih kakak apa-apa an ini kenapa cuma Aya yang di foto ....aku juga mau kaliiii....." ucap Namira.

Mereka pun foto bertiga dan kadang Namira dan Aya saja serta ada foto dimana Aya dan Gibran saja ."Bisa ni gw kirim ke Fadly biar tu anak penasaran " batin Gibran.

💌💌💌Gibran send a photo .......dikirim nya foto nya berdua dengan Aya berdua tanpa Namira.

🔄💌bro....loe ngapain sama Aya .Awas loe jangan macem-macem !!!!!!!!" balasan dari Fadly.

💌💌💌kenapa bro... Kamu kenal sama Aya, dia cantik ya bro ..... Gw mau jadi'in dia pacar gw" kirim Gibran.

🔄💌Bro ... Jangan macem-macem sama adik kesayangan Gw!!!!!!! Ancam Fadly .

Tak lama kemudian Fadly pun menghubungi Aya . Dia bertanya sedang aoa dan dimana Aya sekarang .

"Aya di rumah kak, ini lagi ada temen kemari .... Kita baru aja selesai makan " ucap Aya memberitahu kakak nya di sebrang sana.

Tapi Fadly terlanjur parno sendiri gara-gara isi pesan dari Gibran . Fadly mengalihkan panggilan menjadi Video call.

Aya agak heran tumben kakaknya posesif seperti ini.

Video call tersambung Fadly langsung bicara pada Aya .Kalau dia ingin melihat teman Aya.

"Dek siapa temen kamu yang main ke rumah ?" tanya Fadly.Aya memutar kamera nya ke arah Namira dan kemudian ke arah Gibran.

"Hallo bro, apa kabar ? ..... Gw nggak salah kan?" ucap Gibran seperti meledek Fadly.

"Awas aja loe ,berani macem- macem" ancam Fadly.

" Loe tenang aja, gw bakalan jaga adik loe kaya adik gw sendiri ,loe belajar aja yang bener kalau liburan tiba jangan lupa ... Tengok kin adik loe" ucap Gibran.

Aya dan Namira yang mendengar pembicaraan kakak mereka masing- masing merasa heran. Aya langsung bertanya pada Fadly. " Kakak kenal sama kak Gibran?" tanya Aya.

"Iya dia teman kakak, kalau dia macam-macam , lapor sama kakak ya!. Nanti biar kakak jitak dia " ucap Fadly membuat adiknya tersenyum .

"Kak Aya kangen kakak dan Ayah , ibu dan kak Feby juga " ucap Aya sendu dan langsung mematikan telfon nya . Dia takut semakin terbawa suasana..

Namira yang sempat mendengar nya,langsung memeluk Aya . Mengelus punggung Aya. "Udah jangan sedih kan masih ada aku. Kita memang baru saja mengenal ,tapi aku janji. Kita bakal jadi sahabat terbaik sepanjang masa " ucap Namira pada Aya.

Gibran yang melihat itu ikut berbicara, " kamu jangan sungkan-sungkan pada kami ya Ay. Anggap aja aku ini kakak kamu " ucap Gibran.

Makan malam selesai , Gibran pamit pulang . Sementara Namira tadi sudah meminta izin pada orang tua nya lewat telfon . Kalau dia ingin menginap di rumah Aya . Tak lupa Gibran membantu meyakinkan orang tua nya supaya Namira di izinkan.

Gibran pulang dengan mengendarai mobil nya. Di masih tak habis fikir ada apa sebenarnya dengan Keluarga Aya . Ingin rasanya dia bertanya pada Fadly . Tapi enggan ... Nanti dikira dia terlalu kepo lagi .

Sementara di kota S tepatnya di rumah pak Bagus dan bu Rini . Keluarga itu sedang makan malam . Fadly datang ke meja makan dan duduk berhadapan dengan sang Ayah.

" Yah kapan kita ke rumah kakek, nengok Aya?" tanya Fadly.Ayahnya belum menjawab tapi ibunya sudah menjawab dulu .

" Kamu itu Fad, kita kan baru kesana belum lama, sudah kesana lagi . Kamu harus kuliah , ayah dan ibu juga sibuk di toko " ucap Bu Rini.

Fadly yang mendengar ucapan ibu nya langsung pergi . Padahal nasi di piring nya masih utuh. Dia memilih masuk ke kamar mengganti baju dan bersiap keluar .

Sang Ayah yang melihat anak sulung nya seperti itu dia mencoba menanyakan pada istrinya . "Bu uang bulanan Aya sudah dikirim kan ?" tanya pak Bagus.

"sudah" jawab bu Rini sewot . Padahal uang itu tidak pernah di kirimkan untuk Aya. Dan Aya bertahan dari uang hasil jualan kue yang di titipkan di kantin sekolah.

@@@@@@ Di lanjut ke next page ya .... Jangan lupa like nya ya .....😍😍😍😍🥰