Greenindia Halmusd , gadis cantik yang memiliki mata coklat menyala indah dan memiliki julukan si pembuat onar di SMA DARMA BANGSA.
Namun kenyamanannya mendadak terusik ketika guru BK baru datang.
Guru tampan yang di gilai hampir semua murid perempuan di sekolahnya termasuk dua sahabat Green.
Tapi tidak untuk dirinya , baginya guru tampannya itu adalah musibah untuk ketentramanya.
Jonathan Vernandes , pria tampan yang mendadak jadi guru BK di sebuah yayasan milik keluarganya.
Dan bagaimana jadinya jika murid cantik si pembuat onar dan guru BK yang menyebalkan di pertemukan dalam sebuah acara keluarga , dimana mereka menjadi sepasang manusia yang akan di jodohkan.
" Kamu " teriak dua manusia bersamaan dengan tatapan begitu terkejut.
•••
" Kalau saja kau terus memperlakukan aku dengan sangat baik seperti ini , mungkin aku akan sedikit menyukaimu " ~ Greenindia Halmusd
" Kita lihat , seberapa kuat kamu bisa melawan pesonaku "
~Jonathan Vernandes
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sary Bhieltha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Lagi
Green masih duduk terdiam di atas tempat tidur Amel dan hanya sesekali menatap ke layar handphonenya.
" Sebenarnya ada apa sih Green ? " tanya pelan Amel.
Green masih tetap diam Dan Amel hanya menghela nafas melihat tidak ada tanggapan dari sahabatnya itu.
" Gue telepon Elin dulu , kalau lo tidur disini " kata Amel sembari mengambil handphonenya.
" Hallo lin " kata amel dengan hape di telinganya.
" Green tidur disini , apa lo mau ikut nginap ? " bicaranya di balik telepon.
" Oke kita tunggu " katanya lagi sambil menutip panggilannya.
" Elin juga ikut tidur disini " kata Amel kepada green.
" emmm.. " jawab Green tanpa bergerak.
" Badan lo bau , mandi sana " kata Amel sengaja.
" Sembarangan " gerutu Green kesal.
" Buruan " teriaknya lagi.
" Iya cerewet " geram Green sambil berjalan kearah kamar mandi karena dirinya juga sudah merasa gerah.
Tidak lama pintu kamar mandi terbuka dengan Green yang keluar dengan piyama mandi berwarna putih.
" Pinjem baju dong Mel" pinta Green kepada Amel yang sedang fokus dengan hapenya.
" cari aja di lemari , nggak usah manja " saut Amel tampa melihat ke arah Green.
" ting tong " suara bel rumah tiba tiba berbunyi.
" Sepertinya Elin dateng " ucap Amel.
Tidak lama suara pintu kamar terbuka dengan seorang gadis yang masuk.
" Surpriseeeee " teriaknya.
" Garing " jawab datar Amel.
" Sialan lo " kata Elin kesal.
****
Di meja makan , semua orang terlihat fokus dengan makanan di depannya hanya sesekali suara dentingan sendok yang beradu pada piring keramik.
" Nathan " panggil Banyu memecahkan keheningan.
" emmm " sahut Nathan.
" Kapan kamu akan mulai mengajar ? " tanya Banyu lagi.
" Terserah ayah saja maunya kapan " jawab Nathan datar.
" Kalau besok gimana ? " tanyanya lagi.
" wah kalau besok sepertinya kecepatan yah , aku belum nyiapin apa apa " kata Nathan berusaha membantah.
" Memang apa yang mau kamu siapin ? " katabanyu sambil tersenyum.
" Ya banyak ayah " kata Nathan lagi.
" Tidak ada yang perlu kamu siapin, semua sudah di atur pak Hendra , kamu tinggal datang ke sekolah dan memperkenalkan diri sebagai guru baru konseling disana " jelas Banyu pada Nathan sambil terkekeh.
" Baikalah" jawab Nathanyang terdengar sedikit keberatan.
" Itu baru anak ayah " kata Banyu sambil tersenyum lebar kearah istrinya.
Setelah selesai makan Nathan langsung beranjak menuju kamar tidurnya.
Di ambilnya benda pipih miliknya dan mencari nama Alfin di kontak teleponnya dan segera menekan tombol panggilan.
" 3mm ya jo , ada apa ? " jawab Alfin dengan suara serak.
" Lo dimana ? "
" Apartemen guelah dimana lagi " jawab Alfin setengah mengantuk.
" Gue kesana sekarang " ucap Nathan sebelum menutup panggilannya.
" Bun aku keluar sebentar " pamit Nathan ada Wilna , saat melihat wanita paruh baya itu sedang duduk di sofa ruang keluarga yang di laluinya.
" Mau kemana nak ? " tanya Wilna saat melihat anaknya sudah rapi.
" ke tempat Alfin sebentar bun " jelas Nathan sambil berjalan menghampiri Wilna.
" Jangan pulang larut malam , besok kamu sudah mulai mengajar " kata Wilna mengingatkan pada anaknya.
" Siap bunda " sahut Nathan sambil mencium pipi bundanya.
" Aku pergi dulu ya bunda " pamitnya lagi.
" Hati hati nak " kata Wilna sambil terus melihat ke arah anaknya.
****
" bosan nih , keluar yuk " ajak Elin tiba tiba.
" Ayo " sambung Green , yang membuat Amel langsung melihat ke arahnya.
" wah respon dia " ucap Elin takjub sambil melempar pandangannya pada Amel.
" Memang mau kemana kita ? " tanya Amel.
" Kemana ajalah dari pada kita bosan " sahut Elin cemberut.
" ya sudah siap siap " lanjut Amel menyetujui.
" Gue pinjem baju lo ya " kata Green pada Amel
" Sesuka lo aja " sahut Amel .
Elin terlihat sudah sibuk merias mukanya , ia memang tipe gadis dandanan tapi dalam bentuk yang masih natural dan terlihat cocok di wajah anak remaja seumurannya , dengan baju crop hitam berleher sabrina lengan panjang, rok pendek berwarna putih , tas selempang dan sneaker berwarna putih dan penampilannya pun sudah siap.
Namun berbeda dengan Green , masih tidak ada perubahan dari penampilannya , ia masuh menggunakan pakaian tidur dan menatap bingung pada lemari pakaian Amel.
dengan cepat Elin menghampiri Green , di ambilnya kaos putih dan rok berbahan levis pendek milik Amel lalu di berikan ke pada Green.
" Pakai ini " kata Elin.
Merasa itu cukup cocok dengan gayanya , Green pun langsung setuju dan segera mengganti pakaiannya.
Berapa menit kemudian mereka sudah siap dengan gayanya masing masing.
Amel dengan dress pas body di atas lutut berwarna merah Maroon serta jaket levis dan rambut yang di biarkan tergerai serta sneaker Nike berwarna abu abu putih sebagai alas kaki.
" Berangkat " teriak mereka bersamaan.
****
Nathan masuk kedalam apartemen Alfin dan langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur.
" Minggir lo " kata Nathan pada Alfin yang masih tertidur.
Dengan setengah sadar dari tidurnya Alfin bangun dari tempat tidur dan beranjak menuju kamar mandi.
dan Nathan masih menelungkupkan tubuhnya di ranjang Alfin.
" Ada apa lagi " tanya Alfin.
" Keluar yuk " ajak Nathan tiba tiba.
" Kemana ? " tanya Alfin dengan dahi yang sedikit berkerut.
" Tempat biasa " jawab Nathan singkat , yang di maksud tempat biasa oleh Nathan adalah sebuah club malam terkenal di daerah jakarta pusat , disitulah biasa Alfin dan Nathan , ntah untuk sekedar minum atau menghilangkan rasa jenuh mereka.
" siap " kata Alfin bersemangat.
" Tunggu gue siap siap dulu " katanya lagi
sambil menuju ke ruang pakaiannya.
****
Green , Amel dan Elin baru saja keluar dari sebuah mall besar di Jakarta , mereka baru saja selesai makan dan shopping.
" Mau kemana lagi kita ? " tanya Amel.
" Tempat gery yuk " sambung Green.
" Serius ? " tanya Elin meyakinkan.
" Kita besok sekolah " sambungnya lagi.
" Atur ajalah pokoknya " kata Amel sambil memutar arah mobilnya menuju tempat yang di maksud oleh Green.
~
Alfin dan Nathan baru saja tiba di sebuah club malam dan berjalan beriringan masuk ke dalam ruangan yang di penuhi dengan suara musik yang memekak telinga.
" Welcome brother " teriak Geri si pemilik club menyambut dua lelaki tampan yang baru saja datang.
" Suatu kebanggaan penerus keluarga Vernandes datang ke tempatku" ucapnya lagi sambil menundukkan kepalanya.
" Lo bukan mau cabut surat izin usaha gue kan jo ? " sambungnya bercanda kepada Nathan.
Keluarga Vernandes memang sangat terkenal di kalangan atas , mereka mempunyai aset tak terhitung dengan perusahan yang sudah bercabang di mana mana bahkan di eropa , kekayaannya telah menduduki angka nomor satu seAsia
" Untuk sekarang belum tapi nggak tahu kalau nanti " jawab Nathan sambil tertawa.
Mereka bertiga asik mengobrol sambil tertawa , sampai obrolan mereka terhenti saat seorang gadis memanggil nama Geri.
" Kak geri " teriak Amel , karena sudah keberapa kali Amel memanggil nama laki laki itu namun tidak terdengar karena suara musik yang terlalu kencang.
Amel berjalan mendekat di ikuti Elin dan Green.
" kak Geri " ulangnnya lagi.
Geri mendongakan kepalanya kearah suara yang memanggil namannya , begitu juga Nathan dan Alfin yang ikut menoleh.
alfin langsung mempertajam penglihatannya, setelah melihat tiga gadis yang baru datang.
" Itu murid lo kan Jo ? " kata Alfin yang terkejut pada Nathan sambil menujuk ke arah Green dan Elin yang lagi sibuk ngobrol berdua sambil tertawa.
jangan lupa vote like dan coment 😍
terimakasih🙏