Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hanya Penasaran
Sebuah rumah megah membuat Lucy membelalakkan kedua matanya dengan begitu lebar. Rumah itu berdiri sendiri karena tidak ada rumah lain disisinya. Gerbang yang menjulang tinggi dan para anak buah yang berjaga membuatnya harus menelan ludah.
Sepertinya perkataan Jared jika dia memiliki banyak uang bukanlah isapan jempol belaka. Rumah megah itu sudah membuktikannya bahkan dia tidak bisa membayangkan berapa luasnya.
Para anak buah Jared menyambut kedatangan mereka dan menunduk hormat ketika mobil yang membawa mereka masuk ke dalam.
Lucy memandangi Jared yang sedang sibuk dengan laptopnya. Dia sangat ingin bertanya tapi dia tak berani melakukannya. Rumah semewah dan semegah itu, apakah Jared tinggal seorang diri?
Mengingat dia adalah seorang penjahat, apakah dia tidak memiliki wanita simpanan yang dapat dia nikmati kapan saja? Rasa penasaran bergejolak di dalam hati. Dia mulai membayangkan jika sekumpulan wanita akan menyambut mereka. Biasanya di dalam film akan seperti itu dan jika tebakannya benar, itu berarti dia akan menjadi tokoh utama yang akan dibenci oleh banyak wanita gara-gara kedekatannya dengan Jared.
“Apa kau memiliki selir?” Pertanyaan bodoh itu pun terucap.
“Apa?” Jared mengalihkan pandangan dan memandangi Lucy yang terlihat gelisah.
“ Apa yang kau tanyakan tadi, Lucy? Aku kurang jelas mendengarnya, coba katakan sekali lagi!”
“A-apakah kau memiliki banyak selir?” Sudah terlanjur jadi tak ada salahnya dia bertanya kembali.
"Selir? Apa kau pikir kita sedang hidup di zaman kerajaan?”
“Hm, ma-maksudku simpanan!” Dia jadi malu tapi tak ada salahnya untuk mengetahui hal itu.
“Bagaimana menurutmu, Lucy? Apakah aku memiliki simpanan seperti yang kau tanyakan?”
“Aku mana tahu? Biasanya seorang penjahat yang berkuasa akan mengoleksi banyak wanita di rumahnya. Apakah kau tidak melakukan hal seperti itu?”
“Pertanyaanmu benar-benar lucu, Lucy,” Jared menutup laptop. Entah dari mana Lucy mendapatkan kesimpulan seperti itu tapi dia akan memberitahu Lucy jika semua dugaannya salah.
“Dengar baik-baik dan aku harap kau tidak salah paham jika ada seorang wanita datang lalu mengaku sebagai kekasihku atau apa pun itu karena aku tidak memiliki kekasih atau simpanan seperti yang kau maksudkan. Aku memang penjahat tapi aku bukan penjahat kelamin jadi jangan samakan aku dengan penjahat yang ada di bayanganmu. Apa kau mengerti?”
"U-untuk apa aku salah paham? Kita bukan pasangan kekasih!" Lucy memalingkan wajahnya. Dia memang bersedia mengikuti Jared, apakah itu berarti dia bersedia menjadi kekasihnya?
"Semenjak kau bersedia ikut denganku, itu berarti kau sudah menjadi kekasihku jadi tidak perlu takut karena kau tidak akan memiliki saingan."
“Enak saja, jangan asal bicara. Siapa yang takut memiliki saingan? Aku hanya tidak mau berebut laki-laki jadi aku harus memastikan hal ini terlebih dahulu. Melihat rumahmu yang begitu megah, aku pikir kau memelihara beberapa wanita yang bisa kau pakai kapan saja!” Omongannya jadi tidak terkendali karena rasa malu.
“Pikiranmu benar-benar buruk tentang seorang penjahat tapi aku tidak akan menyalahkan dirimu karena apa yang kau katakan ada benarnya. Memang beberapa penjahat mengoleksi beberapa wanita cantik yang dapat mereka gunakan kapan saja tapi kau harus ingat, aku tidak seperti itu. Aku harap kau tidak menilai orang sembarangan!”
“Ma-maaf,” Lucy menunduk, dia Jadi tidak enak hati. Semua gara-gara pikiran bodohnya dan sekarang dia sangat malu.
“Tidak perlu meminta maaf. Aku bisa memaklumi kecurigaanmu.” Jared mengusap kepalanya. Jika dia memiliki banyak simpanan di rumah maka dia tidak akan pernah bersumpah pada Daniel.
“Setelah tiba nanti kau boleh memeriksa seluruh rumah untuk memastikan apakah aku memiliki simpanan atau tidak. Jadikan dirimu sebagai Nyonya rumah ini dan usir wanita yang tidak kau sukai!”
"Tidak, aku tidak berhak melakukan hal itu. Maaf atas pertanyaan bodohku, aku hanya penasaran saja.”
“Kau berhak melakukannya, Lucy. Karena kau sudah menjadi milikku maka semua yang ada padaku menjadi milikmu!”
“Aku memutuskan ikut denganmu, bukan karena aku menginginkan uangmu!”
“Aku tahu!” Jared menarik Lucy mendekat lalu memeluknya, “Buatlah dirimu senyaman mungkin di rumah ini. Jangan ragu untuk meminta bantuan seseorang dan jangan ragu untuk mengatakan apa yang kau inginkan. Jika ada pelayan yang berani kurang ajar padamu apalagi yang berani membicarakan dirimu, kau bisa mengusirnya tanpa perlu persetujuanku.”
Lucy mengangguk. Dia tidak menginginkan semua itu tapi sebaiknya dia mengiyakan saja meski dia merasa sedikit berlebihan.
Mobil sudah berhenti di pekarangan rumah yang megah. Lucy tak henti mengagumi rumah itu dalam hatinya. Untuk pertama kali dia berada di rumah semegah itu. Mereka disambut oleh para anak buah Jared juga pelayan yang berjumlah puluhan orang.
"Selamat datang, Tuan Muda," seorang wanita paruh baya menghampiri mereka.
"Nyonya Ane, mulai sekarang kau harus melayani calon istriku!"
"Aku bukan calon istrimu!" Protes Lucy.
"Baik, Tuan. Selamat datang, Nyonya. Aku Ane, kau bisa memanggil aku apa saja dan jangan ragu untuk meminta bantuanku," Ane menunduk pada Lucy yang ada di dalam gendongan Jared.
"Aku bukan Nyonya!" Dia kembali protes.
"Selamat datang, Nyonya!" Para pelayan melakukan hal yang sama dengan kepala pelayan itu.
Lucy memijit pelipis. Apakah mereka mengira dia dan Jared telah menikah? Semua gara-gara perkataan pria itu.
“Bawa semua barang-barangnya ke kamarku!” Jared kembali melangkah, membawanya masuk ke dalam.
“Tunggu. Kenapa barang-barangku harus dibawa ke dalam kamarmu? Apakah kita berdua akan tidur di kamar yang sama?”
“Itu sudah pasti, Lucy. Agar aku mudah menjagamu jadi aku ingin kita tidur di kamar yang sama!”
"Aku tidak mau. Lagi pula, untuk apa kau mengatakan pada mereka jika aku adalah calon istrimu?"
"Kau memang calon istriku mulai sekarang!"
"Enak saja. Jangan membawa aku ke kamarmu!" Dia ingin berontak tapi kedua kaki tidak bisa digerakkan.
“Tidak perlu khawatir, aku akan pelan-pelan!”
"Apanya yang pelan-pelan?” Lucy mulai memukul.
Jared terkekeh, dia hanya menggoda Lucy tapi reaksi yang dia tunjukkan justru ingin membuatnya mengganggu Lucy lagi.
"Beristirahatlah," Lucy diturunkan di atas ranjang, "Aku harus pergi. Kau bisa memanggil Ane jika kau membutuhkan sesuatu," kedua kaki Lucy diangkat dengan hati-hati.
"Apa akan lama?"
"Kenapa? Apa kau tidak sabar aku pulang karena sudah sangat ingin bermesraan denganku?"
"Enak saja!"
"Aduh!" Jared menarik kakinya karena Lucy mencubit pahanya.
"Jangan asal bicara!" Lucy membuang wajah. Sikap pria itu sungguh tidak bisa dia mengerti.
"Percayalah, aku tidak sabar untuk bermesraan denganmu!" Wajah Lucy merah padam. Apa maksudnya? Dia tidak berani memandangi Jared tapi pria itu justru terkekeh.
"Kurang ajar, jangan menggoda aku!" Lucy melemparkan bantal ke arah Jared.
"Baiklah, aku hanya bercanda saja!" Jared kembali mendekati dan memberikan kecupan di dahinya, "Aku sudah harus pergi," ucapnya lagi.
"Jangan lama-lama. Rumahmu masih asing dan hanya kau saja yang aku kenal."
"Aku akan berusaha cepat kembali!" Selimut ditarik untuk menutupi kaki Lucy. Jared kembali memberikan kecupan di dahi Lucy.
Seharusnya dia menemani Lucy tapi sayangnya, dia harus segera pergi untuk membungkam mulut para petinggi itu supaya mereka tahu diri dan tidak cari gara-gara dengannya. Sekarang dia memiliki tanggung jawab, jadi dia harus melenyapkan orang-orang yang bisa menjadi ancaman.
Jared memerintahkan pelayan pribadinya untuk menjaga Lucy. Dia juga mengancam para pelayannya untuk tidak mencari gara-gara karena dia tidak akan segan menghabisi orang yang berani menghina Lucy atau menyakiti dirinya.
. btw Thor , visualnya mana .
meskipun lucy saat ini masih sakit dan belum bisa berjalan. tapi.. kamu tdk ada niatan untuk berpaling darinya. aseyyykkk😂😂😂