NovelToon NovelToon
Gadis Itu Milikku !

Gadis Itu Milikku !

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: ErvhySuci

Mencintai atau dicintai?
Tapi kenyataannya memang tidak seindah dalam khayalan.
Antara mementingkan perasaan atau ego yang didahulukan.
Tapi cinta memang tidak pernah salah. Karena cinta bisa hadir di hati siapapun , kapanpun , dan di manapun.
Entah itu di sengaja atau tidak disengaja , cinta akan bersemi walaupun terpaksa.
Tapi , bagaimana dengan cinta yang terpendam?
Ego yang tinggi itu apakah bisa terhempas oleh kekuatan cinta?

Let's go , follow my story...
Dan kamu akan tau , betapa rumitnya kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErvhySuci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 024 - Day 1-2

Malam yang begitu indah terpampang di depan matanya. Hiruk pikuk dan lalu lalang orang-orang dari berbagai penjuru kota tampak begitu asyik menikmati setiap jengkal pusat kota itu.

"Makin rame aja ya disini. Ibuk sering kesini nggak ?" ucap Aera dengan setia menggandeng lengan sang ibu.

"Terakhir kesini ya waktu kakak mu pulang itu. Kita rame-rame kesini." ucap ibu Hanum.

"Mbak , traktir dong." ucap Rezza dengan tersenyum.

"Mau apa emang ?" ucap Aera bertanya.

"Kok beneran ?" ucap Rezza yang membuat Aera menatapnya dengan tatapan datar.

"Gimana sih , mbak punya duit tauk . Mbak kan kerja , jadi mau minta apa? Mbak beliin deh , tapi jangan mahal-mahal." ucap Aera dengan tersenyum geli.

"Za , kamu kan juga kerja. Kamu punya uang dong harusnya. Kok minta traktir segala." ucap sang ayah.

"Nggak apa-apa dong yah , itung-itung sebelum mbak menikah. Minta traktir dulu sekali-kali." ucap Rezza dengan santainya.

"Emangnya putri ibuk ini udah mau menikah ya?" ucap ibu Hanum yang membuat Aera bingung bagaimana menjawabnya.

"Ah ibu apaan sih , ini Aera juga lagi nyari calon hehe..." ucap Aera dengan tertawa kecil.

"Bohong dia buk!" ucap Rezza yang membuat Aera menatapnya tajam.

"Nggak jadi mbak traktir deh! Beli aja sendiri pakai uang mu." ucap Aera dengan kesal.

Pasalnya Aera pernah satu kali membuat postingan tentang foto lelaki , namun ternyata kontak WhatsApp adiknya itu terlewat untuk dimasukkan ke daftar privasi. Alhasil , adiknya yang selalu membuat moodnya rusak itupun mengusiknya.

"Udah ya , kalian itu baru juga ketemu. Jangan ribut-ribut. Kita nikmati aja momen kebersamaan malam ini." ucap ibu Hanum.

Rezza pun tersenyum melihat sang kakak yang tampak begitu kesal kepadanya.

Aera menikmati setiap jengkal kakinya melangkah bersama adik dan kedua orang tuanya. Ia begitu tertarik melihat banyak pernak-pernik yang di jual di beberapa tempat.

Malioboro memang membuat banyak orang kebingungan menjatuhkan pilihan. Banyak sekali kedai-kedai yang menawarkan berbagai macam barang untuk di jadikan oleh-oleh.

Sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Aera bersama keluarganya pun sudah memasuki mobil dengan Rezza yang mengemudikan mobilnya.

Tak membutuhkan waktu lama , perjalanan kembali ke rumah hanya memakan waktu kurang dari satu jam saja.

Sesampainya di rumah , semua orang yang sudah merasa kantuk itu pun memasuki kamar masing-masing untuk beristirahat dan tidur.

Begitu juga dengan Aera , ia bergegas mengganti pakaiannya menjadi baju tidur dan siap untuk merebahkan diri pada ranjang king size itu.

"Udah jam sebelas ya ternyata , eumm besok pagi aja aku telpon Derry. Mungkin sekarang dia udah tidur karena besok harus kerja. Aku tidur dulu deh." ucap Aera dengan menatap foto lelaki pujaan hati.

Entah kenapa , tiba-tiba saja hatinya berdesir. Ia rindu sekali pada lelaki itu. Perlakuan manis dari lelaki itu tidak bisa terlupakan begitu saja olehnya.

-

-

-

-

Tidak seperti biasanya , hari-hari di kantor yang sebelumnya sangat menarik kini terasa hambar ia rasakan. Di temani oleh segelas kopi dingin di tangannya , Derry menatap suasana kota dari dinding kaca ruang pribadinya. Pandangannya lurus entah kemana.

"Tok tok tok !"

Bunyi ketukan pada pintu itu sukses membuyarkan lamunan lelaki itu. Ia menoleh ke arah pintu.

"Masuk." ucap Derry dengan wajahnya yang tampak datar.

Kali ini asing sekali pemandangan seperti itu. Seorang office girl masuk ke ruangannya dengan segelas minuman.

"Maaf pak , karena bu Aera sedang cuti , maka saya berinisiatif untuk membuatkan bapak minuman seperti biasanya yang Bu Aera lakukan. Tapi maaf pak sebelumnya saya tidak bertanya dulu. Ternyata bapak sudah membawa minuman dari luar. Kalau begitu saya taruh di disini ya pak , bapak bisa meminumnya nanti." ucap office girl itu dengan tersenyum manis sembari meletakkan gelas di atas meja kerja.

"Minuman apa itu ?" ucap Derry dengan tetap berdiri di tempat yang sama.

"Ini kopi susu pak. Saya sering melihat Bu Aera membuat minuman ini untuk bapak. Jadi mungkin bapak juga akan suka dengan kopi buatan saya." ucap gadis itu .

"Baiklah. Terimakasih. Silahkan keluar." ucap Derry dengan tenang tanpa senyuman sedikit pun.

"Baik pak. Saya permisi dulu. Kalau bapak butuh sesuatu , panggil saya aja pak. Saya akan segera datang." ucap gadis itu yang lagi-lagi membuat Derry tampak mengerutkan keningnya.

"Ya." ucap Derry yang kemudian meneguk minuman yang ia pegang.

Panggil saja Nina , Nina bekerja sebagai office girl di kantor itu sudah lebih dari satu tahun. Seorang perempuan muda yang terlihat tampak begitu menarik di mata kaum lelaki. Body dan visual yang tidak begitu buruk. Juga kinerja yang baik cukup membuat Nina di sukai banyak orang.

Sayang sekali Nina kalah di faktor pendidikan yang menjadikannya hanya mampu berada di posisi office girl. Namun posisi pekerjaan itu tidak membuatnya merasa rendah. Setidaknya ia bekerja di tempat yang lebih bagus , yaitu di perusahaan besar.

Derry menghampiri kursi kebanggaannya itu dan menatap segelas kopi panas di depannya. Kopi itu terlihat sangat menarik. Namun rasanya tidak sama seperti biasanya. Ia benar-benar tidak memiliki nafsu untuk menyeruput kopi.

"Biarin aja deh." ucap Derry dengan santainya menggeser gelas itu ke tepi meja.

Memang sangat kuat sekali iman lelaki itu. Kopi pun tak juga ia nikmati karena bukan dari gadis yang ia sukai.

Sehari-hari memang sudah menjadi rutinitas untuk Aera melakukan hal itu. Membuatkan minuman dan menyiapkan makanan pun juga di lakukan karena ia menjadi seorang sekretaris sekaligus asisten pribadi untuk Derry .

Dan tak di sangka-sangka , jabatan itu justru membuat Aera berhasil membuat bosnya takluk.

Menjelang siang , Derry tampak mengerutkan keningnya ketika menatap layar ponselnya yang lagi-lagi tak ada notifikasi yang muncul. Entah sudah berapa kali ia mengecek ponselnya dan memeriksa adakah pesan masuk atau tidak.

Pikiran lelaki itu menerawang jauh. Ingin sekali rasanya ia menghubungi gadis itu. Gadis itu benar-benar membuatnya kesal sekali. Baginya , menunggu sesuatu yang tidak pasti itu adalah hal yang sangat menyebalkan.

Derry menghela nafas kasar yang kemudian segera menutup laptopnya. Ia beranjak berdiri sembari meraih ponsel serta kunci mobilnya.

Tiga langkah ia menuju pintu , pintu itu justru kembali di ketuk dan terbuka perlahan. Derry menghentikan langkahnya sembari menatap siapa yang datang.

Nina datang lagi. Kali ini gadis itu tidak membawa apapun di tangannya. Ia terkejut melihat bosnya yang sepertinya hendak pergi dari ruang kerjanya.

"Ada apa ?" tanya Derry dengan heran.

"Eumm bapak mau ngapain ? Eh maksud saya bapak mau kemana?" ucap Nina dengan wajahnya yang tampak bingung sembari menatap lelaki di depannya.

"Saya mau pergi sebentar. Kenapa ?" ucap Derry.

"Oh begitu ya pak , saya kesini karena mau nanya aja bapak mau makan siang di kantor atau di luar. Karena kalau mau makan di kantor , saya akan menyiapkannya pak." ucap Nina dengan tersenyum.

"Oh gitu , maaf ya saya mungkin akan sekalian makan di luar nanti. Jadi nggak usah repot-repot menyiapkan apapun." ucap Derry dengan tenang namun ucapan itu terdengar begitu mengecewakan.

"Ya sudah kalau begitu pak. Saya permisi dulu." ucap Nina yang kemudian berlalu dari hadapan lelaki wajah datar itu.

Tanpa memperdulikan perasaan orang lain , Derry tetap melangkahkan kakinya menuju lift untuk turun ke lantai bawah.

Ia pun segera memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya ke jalan raya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Next......

1
Rita Riau
pak bos kayaknya ada rasa tuh Ra kekamu,,🤔😍
Muna Junaidi
Ter baik thor
Rita Riau
izin mampir Thor,,, kayaknya seru nih
vii~Suci❤️: makasih banyak kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!