Cincin Ruang Pengubah Takdir

Setelah 3 Tahun kepergian sang nenek, kini Anabelle sudah kembali ceriah, ada surat dari sekolah Online nya bahwa dia harus datang dan mengurus proses ijazahnya.

Dia pergi sendirian dengan menggunakan taksi on-line, walau dia memiliki mobil sendiri, tapi setiap ke sekolah online sebulan sekali, dia selalu menggunakan taksi.

Jordan Albert tak melarang, apalagi Nenek Arimbi sudah mengatakan, jangan mengekang Anabelle, biarkan apa yang hendak di lakukannya, agar Anabelle bisa kuat dan mendapatkan lebih banyak teman yang tulus kepadanya.

Tantri yang sudah berada di akhir tahun 3 berkuliah di kedokteran terus menerus memberikan motivasi dan inspirasi bagi Anabelle, tak heran jika setiap ada waktu senggang, Anabelle akan jalan-jalan dengan orang yang sudah di anggap kakak.

Jordan Albert memberikan fasilitas terbaik buat Tantri walau dia hanya putri dari seorang penjaga rumah ibunya Anabelle, Tantri yang begitu di istimewakan, tak membuatnya besar kepala, itu yang membuat Anita Lesmana pun sangat menyayanginya.

Anabelle jadi semakin kuat dan mampu mengendalikan dirinya berkat support dari Tantri.

Ada 3 orang ibu-ibu rempong sebutan Anabelle buat mereka, yang juga sudah dianggapnya bibi, asal Anabelle datang ke Permata Hijau, mereka bertiga berebutan mengajak Anabelle ke rumahnya.

Pengawal bayangan nenek Arimbi tidak mau kecolongan, tapi juga tidak akan campur tangan jika masalah sepele, tugas mereka hanya memastikan keselamatan sang cucu majikannya.

Tiba di sekolah, Anabelle bertemu guru pembimbingnya, mereka berbicara sebentar kemudian masuk ke ruang administrasi, dengan telaten guru itu membimbing Anabelle dalam melakukan berbagai proses untuk pengambilan ijazah, yang katanya akan keluar seminggu lagi.

Selesai dari sana, Anabelle datang ke Blok M, dia hanya ingin melihat situasi disana, jika Security itu masih ada, maka Anabelle akan memberikan hadiah buat buat kedua orang itu.

Karena ada urusan sekolah, makanya Anabelle berpakaian sederhana, itu kelihatannya, seluruh pakaian Anabelle, bermerek internasional, ada juga yang produksi lokal, akan tetapi harganya juga selangit, bagi orang kelas menengah dan kebawa.

Dia menyusuri toko demi toko, dan berhenti di restoran milik ketua semasa SMP, tidak banyak perubahan disana, akan tetapi raut wajah Anabelle yang tiba-tiba berubah.

Dia melihat salah satu pelayan itu ternyata masih bekerja disitu, terlihat seragamnya berbeda sekarang bukan lagi seragam pelayan biasa, pelayan itu sedang berbicara dengan Manajer jika di lihat dari seragamnya.

Annabelle duduk dan memesan makanan, dia memfokuskan indera pendengarannya, mereka berbicara tentang mantan ketua kelasnya akan datang bersama temannya ke sini dan sudah berada di parkiran.

Makanannya sudah datang, aroma seafood dan cap cay serta 1 porsi cumi goreng crispy, di temani segelas juice.

Manajer itu juga berkata, bahwa meja nomor 10 adalah meja favorit Tuan Muda mereka, namun saat ini, tempat itu sedang di gunakan Anabelle.

"Aku mau lihat bagaimana drama kalian akan berlangsung", batin Anabelle.

"Mohon maaf atas keteledoran kami yang lupa menandai meja ini kalau sudah di pesan Tuan Muda kami, ucap kepala pelayan dengan sopan.

"Oh maaf juga, makanan saya sudah tersaji, jadi tunggu saja saya selesai makan, kalian tidak keberatan bulan? Ucap Anabelle juga sopan.

"Mohon pengertiannya Nona, kami benar-benar tidak sopan meminta anda untuk pindah, tapi tolong bantu kami Nona Muda, harusnya Manajer itu berikan informasi nya lebih cepat, kali ini saja mohon anda membantu saya dan teman-teman", ucap Pelayan itu.

"Baiklah, ambil meja nomor 11 saja, ini murni karena aku menghargai kamu, silahkan pindahkan makanan saya, ucap Anabelle sambil berdiri dan pindah ke meja nomor 11.

Pelayan itu sangat senang, dia salut dengan kerendahan Anabelle.

"Orang kaya sejati, batin pelayan itu.

Mantan ketua kelas Anabelle berubah menjadi orang yang sangat arogan dan angkuh, ambisinya ingin menaklukan A 35 % Investment dan AR Investama.

Jika A 35% Investment hanya mengincar 35 % saham, berbeda dengan AR Investama, dia akan melahap perusahaan-perusahaan yang menurut nya berpotensi besar di masa depan, syaratnya jika perusahaan itu sudah berada di titik terendahnya, karena kesalahan sendiri.

Perusahaan Anabelle tidak akan mengambil perusahaan yang dalam keadaan sehat atau dia sendiri yang membuat perusahaan itu hancur karena ingin merebutnya, bukan itu skema yang diterapkan Anabelle pada timnya, banyak perusahaan yang memuji tindakan perusahaan itu, yang banyak menyelamatkan para pekerja.

Anabelle kembali menikmati makanannya, Manager dan pelayan setuju untuk memberikan Anabelle bonus, Red Velvet Cake, yang harga per potong mencapai 350 ribu, Anabelle hanya tersenyum dan menerimanya.

Tak lama kemudian datanglah sang Tuan Muda, namun wajahnya tidak menunjukkan kebahagiaan, saksi disampingnya ada wanita cukup cantik.

Tuan Muda Keanu, tidak mendapatkan Ranking 1, dan justru , musuh bebuyutannya yang mendapatkan Peringkat 1 di sekolah nya, dan memang selalu seperti itu, dia hanya berpuas di peringkat kedua.

Namun yang berbeda adalah, nilai mereka terpaut sangat jauh.

Anabelle tak ambil dan tetap terus menikmati makanannya, tiba-tiba saja, terdengar suara bentakan dan peralatan makan diatas meja no 10 beterbangan, dan sebuah gelas mengenai punggung Anabelle, akibat menangkis gelas yang di lemparkan Keanu kearah gadis yang datang bersamanya.

Gadis itu menangis, menahan sakit di pipinya yang ditampar Keanu, padahal gadis itu hanya berusaha menyemangati nya.

Kata-kata pedas di lontarkan Keanu tanpa berpikir perasaan gadis itu, hingga membuat gadis memutuskan untuk pergi, dan akhirnya gelas pun melayang.

"Keanu, terimakasih sudah bersahabat dengan ku selama di SMA, tapi aku tidak terima perlakuan kasar dan kata-kata yang menghina ku, mulai hari ini saya Pamela Arif, sampai mati pun haram bagiku berteman dengan kamu.

"Terimakasih Nona karena sudah menahan gelas itu untukku, di kemudian hari saya berjanji akan membantu anda saat anda butuh bantuan, Walaupun saya dari Keluarga biasa saja, tapi saya akan menepati janjiku, ucap Pamela Arif dan pergi meninggalkan restoran itu.

"Dasar wanita Rendahan, teriak Keanu.

Tiba-tiba gadis itu berbalik dan menghajar Keanu dengan membabi buta, sembari mengucapkan kata pecundang untuk Keanu, lalu dia pergi.

"Halo Mantan Ketua Kelas, apakah masih dengan saya, dulu di tempat ini kamu menuduhku berbuat kriminal, ternyata kamu sudah menjadi lebih dari sekedar pecundang, melainkan mahkluk laki-laki paling rendah, diantara para laki-laki pecundang.

"Annabelle, apa benar kamu ini? Ucap Keanu sambil menetralkan emosinya.

"Apa kamu berharap aku sudah mati, kasihan sekali ternyata karma sayang begitu cepat, hingga di hajar oleh seorang gadis, ucap Anabelle dan berlalu ke tempat kasir.

Anabelle ! Tunggu ! teriak Keanu, tapi Anabelle hanya menunjukkan jempol yang diarahkan ke bawa.

Hati Keanu semakin hancur, sikapnya yang tidak bisa mengontrol emosinya, membuatnya kehilangan Pamela Arif, gadis yang selama ini dengan tulus menemaninya, walau Pamela sendiri di caci oleh teman-temannya.

D