Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Bertemu Dengan Teman lama
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Alzeyroz melangkah dengan mantap menuju restoran mewah itu. Lampu-lampu neon yang menyilaukan dan aroma makanan yang menggugah selera menyambutnya di pintu masuk. "Selamat datang Tuan, silakan masuk," ucap salah satu karyawan restoran itu dengan senyum ramah, matanya berbinar-binar seperti menyambut seorang raja.
Alzeyroz mengangguk, sedikit gugup, namun ia berusaha bersikap tenang. Ia memasuki restoran yang ramai dan penuh dengan orang-orang berpakaian mahal. Matanya tertuju pada meja nomor tujuh, yang terletak di sudut ruangan, dekat jendela kaca besar yang menampilkan pemandangan kota yang indah. Ia pun melangkah menuju meja itu dan duduk dengan tenang.
Seorang pelayan dengan seragam rapi mendekat dan memberikan buku menu kepada Alzeyroz. Alzeyroz membuka buku menu itu dan matanya berbinar-binar melihat berbagai macam hidangan yang tertera di sana. Hidangan-hidangan itu tampak begitu menggugah selera, dengan gambar-gambar yang memikat dan deskripsi yang menggoda.
Alzeyroz menunjuk beberapa hidangan yang menarik perhatiannya. "Aku mau yang ini, ini dan minuman ini," ucapnya, sedikit ragu karena nama hidangan itu ditulis dalam bahasa Inggris. Pelayan itu tersenyum, "Tentu Tuan," jawabnya dengan ramah. Ia langsung mencatat pesanan Alzeyroz dan berlalu dengan langkah ringan.
Alzeyroz tersenyum, merasa lega karena pesanannya sudah diterima. Ia pun kembali menatap pemandangan kota yang indah di luar jendela. Ia merasa sedikit gugup, karena ini adalah pertama kalinya ia makan di restoran mewah seperti ini. Ia berharap hidangan yang ia pesan akan sesuai dengan harapannya.
Tak lama kemudian, makanannya sampai. Karyawan restoran itu meletakkan piring berisi hidangan lezat di atas meja. "Silakan Tuan, dinikmati," ucap karyawan itu dengan ramah.
Alzeyroz langsung menyantap makanan tersebut dengan lahap. Ia menikmati setiap gigitan, melupakan sejenak dunia luar yang menyelimuti dirinya.
"Wah wah, ternyata ada orang miskin juga ya makan di restoran mahal ini," terdengar suara celoteh seorang pria yang duduk di meja sebelah.
Alzeyroz mengernyit, ia menoleh ke arah sumber suara. Di sana, duduk seorang pria yang mengenakan setelan jas mahal dan berpenampilan elegan. Ia mengenali pria itu, ternyata dia adalah teman satu kantornya dulu, namanya Gio.
"Kau..." Gio menunjuk ke arah Alzeyroz dengan tatapan mengejek. Ia juga mengenali Alzeyroz.
"Aku ingin makan di sini aja malah ketemu parasit," ucap Alzeyroz mencibir. Ia ingat bagaimana Gio dulu kerap meremehkannya dan menganggapnya sebagai orang yang tidak berguna.
"Oh, jadi kau sekarang sudah kaya? Makan di restoran mewah begini," Gion menyeringai. "Jangan sok kaya, kau tetaplah orang miskin yang berusaha berlagak kaya."
Alzeyroz terdiam, ia tidak ingin berdebat dengan pria itu. Ia hanya ingin menikmati makan malamnya dengan tenang. Namun, Gio terus mengusiknya dengan kata-kata yang menyakitkan.
"Kau tahu, aku sekarang bekerja di perusahaan besar, gajiku sebulan lebih besar dari gaji kau selama setahun di bangunan," Gio berujar dengan nada sombong. "Kau tidak akan pernah bisa menyamai hidupku."
Alzeyroz menghela napas, "Aku tidak tertarik dengan hidupmu," ucap Alzeyroz sambil meneruskan makan malamnya.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...