Awalnya tidak cinta, awalnya hanya pernikahan diatas nota selama 90 hari.
Namun 60 hari berjalan seolah Derry Sanjaya sulit untuk melepaskan istri yang sah dimata agama namun tidak dimata negara itu.
"Tidak! Aku mencintai Fanni, Bukan Soraya!" ucapnya malam itu.
Derry Sanjaya pewaria tunggal yang mencintai kekasihnya bernama Fanni, namun karena sang kekasih belum ingin menikah padahal mereka sudah bersama selama 7 tahun lamanya.
Akhirnya Derry memutuskan pulang ke negara asalnya, dan dia mengancam Fanni yang berada di Timur tengaj itu meniti karir sebagai model terkenal.
"Jika dalam waktu 90 hari kau tidak pulang, selamanya aku tidak akan menikahimu!" ucapnya kala itu.
Namun, bwlum 90 hari Derry akhirnya memutuskan menikahi Soraya namun hanya diatas nota. Sedangkan Fanni pula dia pulang waktu pernikahan Derry berjalan 60 hari.
Akankah Derry dan Soraya bercerai?
Ikuti terus 90 Days.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fortune Frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DERRY KESAL
Hari minggu yang cerah, keberangkatan Soraya dan Tio dijadwalkan pukul 11.00, dan mereka akan sampai di kota Surabaya pukul 12.30. Perjalanan dari bandara Jakarta ke kota Surabaya memakan waktu penerbangan satu jam setengah.
Malam itu sebelum keberangkatan Soraya, Derry sempat tidur di apartemennya. Derry sudah memujuk Soraya untuk tidak berangkat ke kota Surabaya tersebut.
Namun, ini adalah perintah papanya Derry, tidak mungkin Soraya membantahnya, sedangkan dia hanya lah staf yang dibayar gaji oleh perusahaan tersebut.
Malam itu juga berulang kali, Soraya dan Derry beradu argumen tentang kepergian Soraya hari ini. Namun, Soraya mencoba memberi Derry tantangan yang berat untuk Derry lakukan.
Cerita semalam...
"Raya, aku tidak setuju kau pergi besok!!" ucap Derry.
"Ini perintah bos besar," ucap Soraya.
"Aku tetap tidak setuju!! aku ini suamimu," protes Derry.
"Oh baik, kalau kau memang tidak setuju, aku pergi besok ke kota Surabaya."
"Apa kau berani mengatakan aku istrimu di depan papamu??"
"Kau katakan saja sendiri dengan papamu, apa kau berani??" ucap Soraya geram malam itu.
Soraya malam itu sedang berkemas pakaian yang harus di bawanya hari ini. Bahkan Derry yang disuruh untuk mengantarkan sampai bandara saja tidak mau, karena rasa egoisnya yang begitu tinggi.
Hari minggu itu juga Derry pulang ke rumahnya sendiri. Dia seolah tidak ingin mencium jejak atau bau Soraya di apartemen tersebut. Soraya pun pergi ke bandara dengan menaiki taksi online.
Dia wanita mandiri yang kuat dan terbiasa sendiri. Bahkan, Tio yang ingin menjemputnya untuk pergi bersama saja ditolaknya, karena dia tahu itu bisa menimbulkan kemarahan Derry yang belum tercium alasan pastinya itu.
Derry Sanjaya, dia tampak kesal sampai di rumah nya pagi itu. Sampai di rumah pula dia bertemu dengan wanita yang selama ini di tunggunya, siapa lagi kalau bukan Fanni. Tapi anehnya wajah Derry berubah semakin kusut saat Fanni mulai mendekat ke arahnya kali ini.
"Sayang... kamu dari mana aja semalam??" tanya Fanni sambil memeluk Derry.
Fanni memang terlalu manja kepada Derry, bahkan tidak kenal tempat lagi Fanni langsung memeluk Derry. Padahal ikatan mereka hanya sebatas kekasih belum menikah seperti yang Derry lakukan dengan Soraya.
Derry tampak malas untuk melayan semua pertanyaan dari Fanni tersebut. Padahal wanita ini sudah membuatnya menikah dengan Soraya. Ya! pernikahan ini karena Fanni, namun ini kesalahan Derry yang tidak bisa menahan amarah.
"Derry.. kenapa diam?? ada masalah kah??" tanya Fanni lagi.
"FANNI, aku begitu lelah. Izinkan aku beristirahat sejenak!" ucap Derry.
"Kenapa kau berubah?? apa ada masalah??" tanya Fanni lagi.
"Tidak, aku hanya lelah," ucap Derry melepaskan pelukan Fanni tersebut.
Derry pun berjalan menaiki anak tangga, dia tampak ingin menuju kamarnya. Derry yang berubah itu membuat Fanni merasa tidak dihargai lagi.
Apa Derry masih menyimpan dendam??
Apa Derry masih marah kepadaku??
Tanya besar berada di kepala Fanni saat ini, sikap Derry memang begitu berubah total, mereka kenal bukan sebentar. Bahkan enam tahun di Timur tengah pun mereka hangat dan mesra, jika disuruh untuk memanjat menara Piramid yang tinggi pun mungkin Derry akan sanggup.
Kali ini tampak perubahan yang begitu ditunjukkan Derry tersebut kepada sang kekasih. Mama Derry tampak membawakan segelas jus segar untuk calon menantunya tersebut.
Fanni sudah begitu akrab dengan Mama Derry tersebut. Tidak ada lagi bagi mereka merasa canggung, karena Fanni memang berteman akrab dengan Derry dari kecil.
Orang tua mereka juga saling mengenal satu sama lain, bahkan Derry yang begitu akrab juga dengan orang tua Fanni tersebut.
Kali ini, Derry yang sudah masuk ke kamarnya tersebut, bukan melihat bayangan Fanni, atau dia menyesal telah melepaskan pelukan Fanni barusan, Derry malah teringat sosok Soraya.
Sedang apa dia sekarang??
Apa dia sudah sampai??
Padahal Derry sendiri yang memiliki egois tinggi untuk tidak mengantar istrinya tersebut bahkan hanya sampai bandara sekalipun itu.
Kali ini, tampak sayu mata Derry, teringat kembali apa yang dikatakan SORAYA semalam. Soraya benar-benar menantangnya untuk hal tersebut. Dia tidak mungkin mengecewakan kedua keluarga yang sudah menyatu, pikir Derry.
Namun, tidak dipungkiri juga. Derry juga tidak bisa memisahkan dirinya dan SORAYA yang sudah saling menyatu juga. Bahkan di sudut hati yang dalam saat ini, nama Fanni sudah tidak terlukis lagi di sana.
Hanya ada Soraya dan terus saja wajah itu yang muncul. Geram, marah bahkan rindu sudah terlihat dari sorot mata yang memandang kosong ke arah plafon kamar berwarna hitam putih itu.
Derry yang benar-benar memiliki selera jantan yang tinggi, membuat pesonanya lebih menjadi maskulin dan misterius. Derry tampak kesal dengan perasaan rindu yang tak terluahkan ini.
Mengingat tentang Soraya, aset berharganya pun ikut tegak berdiri. Bahkan kesal itu semakin bertambah, karena tidak bisa di belai oleh jemari Soraya seperti biasanya.
Apa ini cinta?
Atau ini hanya nafsu??
Tanya dan tanya yang besar di benar Derry saat ini. Rasa bingung dan juga cemas akan hari yang sebentar lagi datang kepada dirinya.
Sanggupkah aku melepasnya??
Tidak! aku tidak sanggup!! ucap hati kecil yang berbicara.
Sedang di bawah fanni tampak berada di pelukan mama Derry. Dia mengadu hal yang tidak-tidak kepada mama Derry tersebut. Dia mengadukan dari mulai sikap Derry yang cuek, bahkan ketika berbicara tentang pernikahan pun wajah Derry tidak ada antusias sedikit pun, tidak seperti dahulu.
"Sabar sayang, mungkin saja Derry memang terlalu lelah, dan dia sudah menjadi pria yang lebih bertanggung jawab sekarang," ucap Nyonya Maulisa.
"Ma.. apa aku tidak secantik dulu??" tanya Fanni pula.
"Kamu tetap cantik, bahkan lebih cantik dari yang dulu," ucap mama Derry meyakinkan Fanni.
Fanni yang begitu manja kepada mama Derry tersebut, membuat Derry yang melihat adegan itu menjadi tambah serba salah.
Di kamarnya, bahkan bayangan Soraya terus muncul, rasa sakit kepalanya semakin bertambah jika mengingat seorang Soraya.
Tampaknya Soraya benar-benar memiliki sihir yang kuat, hingga sampai di kamarnya pun bayangan Soraya terus menghantui Derry.
Derry yang berada di anak tangga menuju bawah itu, segera menghampiri Mamanya yang tengah memeluk Fanni dengan penuh kehangatan tersebut.
"Derry.." panggil mamanya.
"Iya Ma.." ucap Derry lemah.
"Sini duduk nak!!" perintah Mamanya.
Derry pun yang merasa gelisah segera duduk di sebelah kanan mamanya, dan Fanni yang manja itu duduk dengan masih mendekap Mama Derry tersebut, semakin ada Derry semakin tangis kelebayan itu terluahkan.
"Dia sudah berubah Ma!!" ucap Fanni menunjuk Derry.
"Fanny!!" ucap Derry.
Derry tampak menahan kekesalannya, hampir saja suara itu mengeras. Tiba-tiba satu sosok lagi menghampiri ke arah mereka.
Siapa dia??
Jika kalian suka tolong bantu saya vote dan revew di kolom komentar ya teman-teman. Terima kasih salam hangat dari Thor.
*****
I love you noveltoon
jgn smpe km nyesel ya Derry.... melepas Soraya.... demi Fanny..... yg trnyata perempuan g beres ...