Xuan Ji Season Tiga

Leluhur Klan Li sudah mendengar informasi tentang leluhur Mu Ji dari anggota Klan Li yang datang memanggilnya ke Sekte Kunlun. Dia sebenarnya merasa yang salah adalah anggota Klan Li-nya sendiri, karena mereka yang lebih dulu menyiksa murid tidak langsungnya.

“Apakah kamu ingin menjadikan Kota Huayang sebagai musuhmu?” selidik leluhur Klan Li sambil menghilangkan formasi Seratus Pedangnya.

Kalau ia menyerang Xuan Ji, maka serangan balasan Xuan Ji akan menghancurkan kota Huayang dan sudah terlambat jika ingin mengaktifkan array pelindung kota.

Xuan Ji tersenyum tipis mendengar perkataan leluhur Klan Li yang sering ia dengar dari lawan-lawan yang terpojok saat melawannya. “Kota Huayang terlalu kecil untuk menjadi musuh leluhur ini, lawan yang sepadan untukku adalah Kultus Iblis. Terserah kalian mau menganggapku sebagai musuh atau bukan, yang kuinginkan hanyalah jangan usik muridku serta kembalikan Artefak kuno Belati Bayangan miliknya.”

“Hmm ....” Leluhur Klan Li menatap Xuan Ji dengan seksama.

Salah satu murid Sekte Kunlun yang ikut mengawal tuan Wang sudah menceritakan kalau Xuan Ji mengaku telah hidup seribu tahun lebih, tetapi ingatannya menghilang karena mengkultivasikan Jurus aneh.

Leluhur Klan Li menghela napas panjang dan berkata, “Baiklah, yang kamu inginkan hanyalah keamanan muridmu dan mengembalikan Artefak kuno Belati Bayangan. Aku akan mengangkatnya sebagai murid pribadiku, apakah itu sudah bisa meredam amarahmu?”

Xuan Ji tidak menyangka pria tua itu cukup berlapang dada, padahal ia sudah memporak-porandakan kediaman Klan Li. Namun, ia malah memilih menghindari konflik dan menjamin keselamatan Li Ruoqing.

“Baiklah, aku serahkan Li Ruoqing padamu. Akan tetapi kamu harus mendidiknya dengan baik, jangan sampai aku mendengar dia dikucilkan atau tidak mendapat sumberdaya saat di Sekte Kunlun. Kalau hal itu terjadi, aku akan meratakan Sekte Kunlun!” sahut Xuan Ji.

Tiba-tiba awan hitam dan sambaran-sambaran petir di langit menghilang, tetapi suara peringatan darinya menggema ke seluruh Ranah Keabadian di Kota Huayang, termasuk ke benak Ketua Sekte Kunlun dan Tetua Agung yang berada di pengasingan melakukan Kultivasi tertutup.

Kedua sosok terkuat di Sekte Kunlun itu terkejut mendengar peringatan itu dan merasa energi spiritual yang terkandung dalam suara itu sekuat milik Ketua Aliansi Beladiri saat ini.

Kening mereka berkerut dan penasaran siapa yang telah disinggung oleh Klan Li tersebut. Untung sosok kuat itu menahan kekuatannya sehingga tidak terjadi penghancuran Kota Huayang.

Leluhur Klan Li menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Kalau begitu, bagaimana kalau kita minum teh di Sekte Kunlun—”

Ucapannya belum selesai, tetapi Xuan Ji malah melambaikan tangan dan langsung melesat ke arah gerbang kota Huayang.

“Aku sedang sibuk dan tidak memiliki waktu berleha-leha seperti kalian. Aku akan berburu pengikut Kultus Iblis sebelum mereka melakukan ritual pembangkitan Kaisar Iblis!” sahut Xuan Ji.

Dia sengaja mengatakan hal itu agar leluhur Klan Li memberitahu Aliansi Beladiri bahwa tujuan dari Kultus Iblis adalah kebangkitan kembali Kaisar Iblis.

“Apaaaa? Bukankah Kaisar Iblis dikekang dibalik pegunungan benteng besar, apakah selama ini cerita itu salah. Yang sebenarnya terjadi adalah Kaisar Iblis dimakamkan di sana dan pengikut Kultus Iblis sudah mengetahui cara menghidupkannya kembali?” gumam leluhur Klan Li.

Dia merasa itu mungkin benar, karena kemunculan kembali Kultus Iblis dalam setahun terakhir sangat mencurigakan dan aneh. Mereka hanya mengincar energi spiritual para Kultivator, mungkin mereka membutuhkan pengorbanan banyak Kultivator Ranah Keabadian untuk menghidupkan kembali Kaisar Iblis.

Leluhur Klan Li pun segera menyuruh monster Bangau Putih kembali ke Sekte Kunlun. Dia juga menyelimuti Li Ruoqing dengan energi spiritual, sehingga Li Ruoqing tertarik ke punggung monster Bangau Putih.

“Sebelum nanti malam, artefak kuno Belati Bayangan harus diantar ke Paviliunku!” Suara leluhur Klan Li menggema di benak Ketua Klan Li.

“Baik, leluhur,” sahut Ketua Klan Li sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. Kemudian ia menoleh ke arah Xuan Ji yang sedang melesat ke arah gerbang kota Huayang. “Mungkinkah ia tiba-tiba berhenti melakukan Kultivasi tertutup selama seribu tahun karena merasakan kemunculan Kultus Iblis?”

Era seribu tahun yang lalu termasuk dalam era yang hilang atau tidak ada catatan sejarah tentang apa yang terjadi saat itu. Mungkin saja saat itu Kultus Iblis berperang habis-habisan melawan Aliansi Beladiri, dan salah satu saksi bisu peristiwa itu adalah leluhur Mu Ji.

Xuan Ji sendiri tersenyum lebar saat melihat reaksi leluhur dan para Pendekar Klan Li. Sepertinya apa yang ia katakan langsung dipahami oleh mereka, padahal yang ia katakan adalah sebuah kekeliruan. Kaisar Iblis sebenarnya masih hidup walaupun menggunakan tubuh orang lain dan Kultus Iblis tidak pernah merencanakan ritual pembangkitan Kaisar Iblis.

“Ternyata dia menang seorang leluhur, bahkan leluhur Klan Li tidak berani melawannya,” gumam Lu Ming.

Namun, tiba-tiba wajahnya diinjak oleh Xuan Ji hingga terbenam ke dalam tanah.

“Tuan muda Miiiiing!” Tetua yang menemani Lu Ming segera menariknya keluar dari dalam tanah.

Lu Ming langsung tau sadarkan diri, sementara Zhao Tian yang hendak pulang dan berjalan di belakang Lu Ming langsung terkencing di celana karena mengira wajahnya juga akan diinjak oleh Xuan Ji.

“Tuan muda Tian, apa kau tidak apa-apa?” Seorang Tetua Klan Zhao menantunya berdiri, tetapi Tetua itu langsung menutup hidungnya karena mencium bau tak sedap.

“Aku tidak apa-apa, sebenarnya tadi malam aku kebanyakan makan semur jengkol sehingga perutku tiba-tiba sakit. Mungkin aku diare, tolong jangan beritahu orang lain.” Zhao Tian berbisik pada Tetua yang menemaninya dan mereka langsung mengangguk setuju dengan perkataannya.

Zhao Tian sedikit bernafas lega, karena Lu Ming tidak menyaksikan hal memalukan yang terjadi padanya.

...***...

Sepuluh hari kemudian setelah Xuan Ji meninggalkan kota Huayang, Artefak Kapal terbang berukuran besar melintas di atas Kota Huayang.

Artefak Kapal terbang itu berlambang Sekte Tianzun dan membawa seribu lebih Kultivator. Sebagian besar dari mereka adalah peserta yang ikut dalam kompetisi berburu monster di labirin makam Raja Siluman Naga.

Setelah perburuan monster di labirin makam Raja Siluman Naga berakhir dengan cepat, alih-alih pulang ke Kota Phoenix. Mereka malah singgah di kota-kota maupun desa yang Artefak Kapal terbang lalui.

Su Yang menggunakan Sistem Surgawinya melacak keberadaan pengikut Kultus Iblis dan menangkap mereka.

Setelah misi mengalahkan Tetua Sekte Giok Surgawi selesai, Su Yang mendapatkan Skill baru. Yaitu, mengubah Cacing Iblis menjadi sumber energi spiritual yang murni, makanya ia memutuskan menyerang semua pengikut Kultus Iblis baik itu di desa maupun di kota.

Selain bisa mendeteksi pengikut Kultus Iblis, kemampuan terbaru Su Yang adalah mendeteksi anak-anak yang memiliki bakat Surgawi.

Seperti pepatah sekali dayung dua pulau terlampaui, Tetua Sekte Tianzun tidak menyia-nyiakan bakat Su Yang. Ratusan anak-anak berbakat surgawi direkrut oleh Sekte Tianzun.

Anak-anak yang beruntung itu termasuk bocah dan adik perempuannya yang dibantu oleh Xuan Ji sebelumnya. Gao‘er juga ikut dibawa walaupun tidak direkrut oleh Sekte Tianzun, Su Yang akan merekomendasikan ke Aliansi Beladiri. Sistem Surgawi memberitahu beberapa tahun ke depan kemampuan beladirinya akan naik drastis.

“Terdeteksi seorang Tetua Kultus Iblis di rumah bordil bunga malam!”

Sistem Surgawi langsung mendeteksi pengikut Kultus Iblis begitu artefak Kapal terbang mendarat di halaman Sekte Kunlun.