Revan Santiago adalah seorang pemuda biasa yang telah menjadi menantu mitralokal di keluarga Barnes. saat ini, dia sedang berjuang untuk mencari biaya untuk pengobatan ibunya dirumah sakit. ketika dia meminta bantuan kepada temannya, Revan bukan hanya tidak mendapatkan pinjaman namun, dia malah di pukuli hingga sekarat. dalam kondisi sekarat dia tiba-tiba mendapat warisan, "Selamat datang pewaris Dewa semesta!" tiba-tiba Revan mendengar suara seorang pria tua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Namaku Revan Santiago
Setelah menyimpan kartunya, ekspresi Revan tiba-tiba berubah. Wajahnya terlihat tenang, namun aura yang dia pancarkan, sangat mengesankan. Dia menatap Tuan Amori dan berkata, " Tuan Amori, Bagaimana kamu akan mengganti rugi mobilku?"
Ekspresi Pria itu langsung berubah, dan dia buru-buru melangkah maju.
Buk!
Pria itu langsung berlutut di hadapan Revan. Wajahnya menjadi pucat pasi.
Revan kemudian melanjutkan, "Kamu tidak akan mampu untuk membayar ganti rugi mobilku." kata Revan dingin dia perlahan menekan pria itu dengan sedikit auranya, membuat Tuan Amori hampir ambruk kelantai. Di berusaha keras untuk menahan tekanan. Itu sehingga darah pun keluar dari hidungnya.
Merasakan tekanan itu, Tuan Amori terus mengangguk dan berkata, "Ya Tuan, kamu benar. Aku tidak mampu membayar mobil itu."
"Bajingan, berhentilah bertingkah! Kita tidak mampu membayar ganti rugi mobil Toyota rongsokan itu? Itu sangat murah." setelah di tampar beberapa kali oleh Tuan Amori, pria berambut merah itu sedikit linglung.
Melihat iparnya berlutut di depan Revan, dia sangat murka dan berteriak, lalu menoleh ke puluhan pengawal yang masih berdiri di belakang Iparnya, "Apa yang kalian lakukan? Apa kalian di bayar hanya untuk berdiri diam saja? Apakah kalian tidak melihat kakak iparku sedang di permalukan? Hancurkan bedebah itu!"
Para pengawal memandang pria berambut merah itu seolah-olah dia orang idiot. "Sial, apakah dia tidak melihat situasinya? Apakah dia tidak melihat bos sedang berusaha meredam amarah pemuda ini?"
"Tuan Amori adalah orang yang sangat bijak, kenapa saudara iparnya begitu bodoh?" kata seorang pengunjung dengan suara rendah.
"Lihatlah, saudara iparmu sedang memerintahkan anak buahnya untuk memukulku!" cibir Revan.
Tuan Amori menoleh dan menatap tajam kearah pria berambut merah itu, "Tutup mulutmu, kamu akan membuatku terkena masalah." dada Tuan Amori naik turun. Dia kemudian bangkit berdiri lalu menendang perut pria berambut merah itu dengan keras, hingga membuatnya berjongkok menahan rasa sakit.
"Kau ... Kau memukulku lagi!" kata pria berambut merah itu dengan ekspresi sedih.
"Jadi apa? Andai aku bisa membunuhmu, aku akan membunuhmu!" keluh Tuan Amori dalam hati.
Pria ini jelas tamu kehormatan Tuan Samos. Jika aku menyinggungnya, Tuan Samos jelas akan melakukan pergerakan hingga mengguncang Kota Renville. Dia akan mengirim anak buahnya untuk memburuku dan bahkan menghancurkan keluargaku. pikir Tuan Amori.
Setelah menampar pria berambut merah itu, Tuan Amori kembali berjalan menghampiri Revan. Dia membungkuk dan menyerahkan sebuah kartu bank dengan kedua tangannya sambil berkata, "Tuan, ada lima juta Dollar di dalam kartu ini. ini adalah tanda permintaan maaf saya! Mohon anda menerimanya!"
Karena melihat sikap Tuan Amori yang begitu hormat dan rendah hati, Revan pun mengambil kartu itu dan berkata, "Kamu cukup bijaksana. Jauh lebih baik dari si bodoh itu!"
"Terimakasih!" kata Tuan Amori.
Dia lalu menatap Revan dan dengan hati-hati bertanya, "Tuan, kalau begitu, bisakah saya ..."
Revan menatap pria itu dan bertanya dengan penuh minat, "Mau kubayar mobil ini?"
"Tidak! tentu saja tidak ..." Tuan Amori melambaikan tangannya dengan cemas.
"Baiklah kalau begitu. Adik iparmu menghancurkan mobilku dan mobilnya sudah saya hancurkan. Masalah sudah selesai!" kata Revan memutuskan untuk melepaskan Tuan Amori.
"Kamu bisa pergi sekarang!" kata Revan sambil melambaikan tangannya.
"Baiklah. Tuan, boleh saya tahu siapa nama anda?" tanya tuan Amori dengan hati-hati. Meskipun mereka telah memulai dengan awal yang buruk, jika dia bisa membangun hubungan baik dengan pria ini, mungkin dia akan menjadi lebih sukses kedepannya. Tuan Samos tidak mungkin dengan sembrono menjadikan seseorang sebagai tamu kehormatan.
Meskipun Tuan Amori adalah tiran lokal di wilayah itu, dia tetap tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keluarga Samos yang kuat.
Revan berpikir, tidak sopan rasanya untuk menolak orang yang baru saja memberinya Lima juta Dollar, jadi tidak ada salahnya dia memberitahu namanya, "Nama saya Revan santiago!"
Setelah urusannya selesai dengan Tuan Amori, Revan pun berbalik dan berjalan masuk kedalam Bar King bersama Ronny.
Kali ini, resepsionis wanita yang sombong dan angkuh sudah tidak terlihat lagi. Jadi mereka melangkah masuk tanpa hambatan.
Di depan Bar King.
"Revan santiago!" Tuan Amori menyebut nama itu berulang kali. Tetapi, dia belum pernah mendengar nama ini sebelumnya.
Secara logika, setiap tamu kehormatan Keluarga Samos, pasti seorang ahli terkenal di kota Renville. kenapa dia tidak pernah mendengar nama ini sebelumnya?
Setelah merenung sebentar, Tuan Amori menatap sekeliling dan bertanya, "Hei, apa ada di antara kalian yang pernah mendengar nama Revan Santiago?"
"Tuan Amori, sepertinya saya pernah mendengarnya." bisik seseorang.
"Benarkah?" mata Tuan Amori berbinar-binar. Dia kemudian melambaikan tangannya untuk memanggil pria itu dan bertanya, "Kamu tahu siapa Revan Santiago?"
Mengetahui ini adalah kesempatan untuk naik ke tingkat lebih tinggi, pria itu pun berkata dengan penuh semangat, "Anda mungkin tidak tahu nama ini. Tetapi kami telah mendengar banyak hal tentang dia!"
"Oh ... benarkah?" Tuan Amori sedikit terkejut. Bahkan bawahannya mengenal Revan, namun dia sendiri tidak. "Ceritakan tentang dia!"
"Revan menikah dengan Laura Barnes dan tinggal bersama keluarga Barnes. dia adalah pecundang terbesar di kota Renville. Benar-benar orang yang ..."
"Apa yang sedang kamu bicarakan?" sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya, Tuan Amori langsung menampar pria itu.
"Aku mengatakan yang sebenarnya. Revan adalah orang yang paling tidak berguna di kota Renville." pria itu mengira, dia tidak menjelaskan semuanya jadi, dia pun meninggikan suaranya.
"Diam!"
Ekspresi wajah Tuan Amori langsung terlihat sangat menyeramkan. Dia kembali menampar pria itu beberapa kali. Setelah terhempas jatuh, dia kembali menendangnya.
"Dasar sialan! Dengar baik-baik, jangan pernah memanggilnya dengan sebutan Revan Santiago, tapi Tuan Santiago. Jika aku mendengar ada yang mengatakan bahwa Revan adalah orang tidak berguna atau pecundang, aku akan menghajarnya.
Tamu kehormatan keluarga Samos adalah orang yang tidak berguna? Benar-benar lelucon.
"Ayo pergi!" setelah berjalan beberapa langkah, Tuan Amori berhenti sejenak lalu memerintahkan pria yang ada di sampingnya, "Siapkan hadiah yang bagus setelah kita kembali dan kirimkan ke rumah Tuan Santiago besok.
"Baik!"
Tuan Amori berjalan menghampiri pria berambut merah dan berkata, "Kamu seharusnya beruntung karena kamu masih hidup!"
Setelah mengatakan itu, dia dan anak buahnya masuk kedalam mobil lalu pergi.
Para pengunjung yang menyaksikan kejadian itu merasa ini adalah sebuah peristiwa besar saat melihat Tuan Amori yang menakutkan patuh bahkan berlutut di hadapan seorang pemuda biasa. Bahkan dia memerintahkan kepada anak buahnya untuk memperlakukannya dengan hormat.
...
Setelah masuk kedalam Bar King, Revan dengan santai meletakan kartu itu ke tangan Ronny dan berkata, "Cari waktu untuk membeli mobil baru. Jika aku tidak memanggilmu untuk menemaniku, mobilmu mungkin masih baik-baik saja. Aku benar-benar minta maaf!"
Setelah menyaksikan sendiri aksi Revan, Ronny sangat mengangumi Revan karena keberaniannya berhadapan dengan Tuan Amori yang merupakan tiran lokal dan merupakan orang yang kejam.
Revan bukan orang yang tidak berguna, melainkan seseorang yang memiliki bakat yang terpendam. Gumam Ronny.
"Aku tidak bisa menerimanya!" Ronny kembali menyodorkan kartu itu kepada Revan.
"Ambillah, bukankah kita ini saudara? bagaimana kamu akan menjelaskan tentang mobil itu pada istrimu? Mobil baru mungkin dapat membantu menjelaskan." kata Revan.
"Tapi mobilku bernilai tidak lebih dari beberapa ratus Dollar. Di sini ada lima juta ..." Ronny terkejut karena Revan bersedia memberinya lima juta Dollar.
"Ambillah! jangan pikirkan aku. Aku tidak kekurangan uang." kata Revan.
Setelah merenung sejenak, Ronny pun mengambil kartu itu, "Baiklah, aku akan menerimanya!"
Saat Revan dan Ronny baru saja duduk, seorang pelayan datang dan menghampiri mereka dan membawa sebotol anggur lalu meletakkannya di depan Revan, "Tuan, ini lafite 1928 sala satu koleksi terbaik di Bar King. Gratis untuk anda!"
"Benarkah? Aku masih ingat ada seorang resepsionis merendahkan kami dan mengatakan bahwa kami bahkan tidak mampu membeli sebotol minuman di sini, dan melarang kami masuk. Lantas, mengapa sekarang kamu malah memberi kami anggur gratis? Aku mendengar bahwa, yang boleh masuk ke sini adalah, merek yang berasal dari keluarga kaya dan berkuasa." kata Revan santai.
Pelayan itu berkeringat dingin.
Dia buru-buru berkata, "Tuan, anda jangan bercanda. Bahkan tuan Amori berlutut di hadapan anda."
"Bahkan jika dia tidak membayar, apa yang bisa mereka lakukan?" gumam pelayan itu dalam hati.
...****************...