Maafkan Aku Mencintainya

Raka mulai membuka matanya " ini di mana ? Aduh kepalaku sakit ach ".

Raka memegangi kepalanya sambil meringis kesakitan membuat Nayra dan Rangga yang berada di sana ikut panik dan berlari mendekatinya.

Nayra terus menangis sesenggukan melihat keadaan Raka , dia merasa apa yang terjadi dengan Raka karena dirinya.

Raka menatap Nayra dengan tajam " kamu siapa ?"

Jleg

Seketika Rangga dan Nayra saling menatap dan sangat terkejut , kemudian Nayra mendekati Raka seraya menggenggam tangannya namun Raka menepisnya .

"Kamu siapa aku tidak mengenalmu ! " Ucap Raka yang membuat Nayra terdiam dengan menahan sesak di dadanya.

" Raka kamu mengenalku ? Aku Rangga kakakmu , sedangkan dia " Ucap Rangga sambil menunjuk pada Nayra.

Raka mencoba mengingatnya " Kamu kakakku ? Dia , O pasti dia istrimu iya kan , baiklah".

Nayra mengeryitkan keningnya " Raka , aku Nayra . Kenapa kamu tidak mengingatku Ka?".

" Iya kamu istrinya kakakku kan?" Ucap Raka.

Rangga menatap Nayra yang mulai berkaca kaca kemudian menghampirinya dan mengusap pundaknya " Nay ".

" Hm pak Rangga " Nayra pun tak kuasa menahan air matanya hingga akhirnya lolos begitu saja.

Entah apa yang saat ini Nayra rasakan berada di tengah tengah dua laki laki tampan yang menggilainya.

" Nay, tidak ada salahnya kita bersandiwara di depan Raka dan biarkan pikirannya tenang " Ucap Rangga sambil terus menatapnya.

Nayra tidak menjawab dan terus menatap kedua netra yang berada tepat di depannya.

Pandangan mereka sangatlah lekat dan saling mengunci ,meskipun sudah bersama Raka beberapa hari tetap saja hati Nayra berdebar hebat di dekat Rangga.

Nayra menunduk dan mundur selangkah kemudian menatap ke arah Raka yang terbaring lemah dengan perban yang melingkar di kepalanya " Aku sendiri bingung dengan hatiku, aku masih mencintai pak Rangga tapi aku tidak mau kehilangan Raka, aku bingung harus bagaimana " Batinnya mulai berkecamuk di antara dua pilihan yang sulit.

Ceklek

Seorang dokter paruh baya masuk dengan beberapa perawat untuk memeriksa keadaan Raka.

Nayra dan Rangga membalas senyuman tersebut dan memberitahukan bahwa Raka tidak mengingat siapun lagi.

Dokter menarik nafas dalam dalam kemudian mengeluarkan hasil pemeriksaan " Tuan Rangga, tuan muda Raka mengalami amnesia, perlu waktu untuk mengembalikan ingatannya, tapi jangan khawatir sewaktu waktu dia bisa ingat kembali ,tapi pesan saya jangan pernah memaksanya untuk mengingat karena bisa berakibat fatal ".

Rangga mengacak kasar rambutnya " Berarti adik saya benar benar amnesia dok, astaghfirullah Raka " .

Nayra menunduk dan mulai meneteskan air matanya " Ini semua salahku, semua karena aku, kalau Raka tidak melindungiku dia tidak akan kehilangan ingatannya, hikss hiks hiks ".

Rangga meraih kepala Nayra dan membenamkannya di dalam pelukannya

" Us us us Nay Nay sudah Nay jangan menangis lagi, ini bukanlah salahmu kita akan bersama sama mengembalikan ingatan Raka".

" Seandainya kamu tau semuanya Nayra, bahwa aku yang sudah menjebakmu di hotel itu, kamu pasti akan sangat membenciku, maafkan aku Nay aku tidak bisa jujur kepadamu karena aku belum siap jika kamu membenciku " Batin Rangga sambil terus mengusap lembut kepala Nayra.

Tiba tiba nenek datang dan duduk di depan keduanya " Nayra, tenangkan dirimu nak".

" Anda siapa? " Tanya Nayra sambil mengedarkan pelukan Rangga dan mundur ke belakang.

Nenek tersenyum " Aku adalah neneknya Rangga dan Raka, kamu adalah Nayra bukan? Gadis yang membuat cucu cucuku galau ".

Nayra mengernyitkan keningnya " Maksud nenek apa? ".

Rangga yang berada di sampingnya pun hanya mendengus perlahan kemudian menggeleng.

Nenek tersenyum dan meraih tangan Nayra

" Iya kedua cucuku mencintaimu dan mereka sedang merebutkan hatimu, sekarang katakan pada nenek siapa di antara mereka yang hendak kau jadikan suamimu? ".

Nayra menunduk dan menggeleng perlahan

" Nek, aku aku aku tidak bisa nek ".

Nenek mengernyitkan keningnya dan menoleh ke arah Rangga kemudian kembali menatap Nayra " Jadi kamu tidak mau memilih salah satu dari mereka ".

Nayra pun tidak tau harus menjawab apa, dia memilih pergi sambil menangis sesenggukan.

Rangga menatap tajam pada neneknya

" Nek, apa apaan sih, sekarang bukanlah waktunya untuk membahas masalah ini! ".

Nenek tidak perduli dan hanya tersenyum tipis kemudian berjalan mendekati Raka yang masih terbaring lemah.

...🐝🐝🐝...

Nayra terus berjalan sambil mengusap air matanya hingga tanpa sengaja menabrak seseorang.

bruks

" Maaf tante " Ucap Nayra kemudian menatap ke arah wanita cantik yang baru saja menabrak nya.

Wanita itu adalah Anna, dia tersenyum dan membuka kacamata hitamnya " Oh tidak apa apa ".

Anna terdiam sejenak kemudian kembali melangkah untuk melihat keadaan Raka.

Setelah itu Anna kembali dikejutkan dengan kedatangan Rangga yang muncul di hadapannya " R - Rangga ".

Rangga tersenyum tipis dan tanpa menjawab bergegas pergi untuk menyusul Nayra.

Anna terdiam melihat kepergian Rangga dari belakang kemudian kembali berjalan untuk menemui Raka di ruang perawatan.

Tok tok tok

Ceklekk

Anna melotot tajam dan sangat terkejut melihat seseorang yang berdiri tepat di depannya " Nyonya , kapan anda pulang ke Indonesia?".

Nenek tersenyum miring " Hh kamu masih tetap dengan kelakuanmu dasar tidak tau malu".

Anna tersentak dan menunduk kemudian meraih tangan nenek " Nyonya maafkan aku , tolong nyonya aku dan Rama saling mencintai aku mohon restui kami ".

Nenek menghempaskan tangan Anna dan melotot tajam " Dengar ya Anna ! Seharusnya kamu sadar kenapa Rama tidak mau menikahimu ? itu karena dia pintar tidak akan menukarkan kemewahan ini dengan wanita sepertimu !".

Deg

Anna tersentak dan tidak percaya " Tidak nyonya , Rama bukanlah laki laki seperti itu , dia belum bisa menikahiku karena Raka belum memberinya restu ".

"Ma, mama kapan sampai di sini " Ucap Raka yang membuat nenek dan Anna kaget dan bersamaan menoleh ke arah Raka yang berada di atas bankar.

Anna tersenyum dan berjalan ke arah Raka

" Raka "

" Ma , ke mana selama ini kamu pergi ma , Raka rindu dengan mama " Ucap Raka kemudian meraih tangan Anna dan menciuminya dengan lembut .

Nenek terdiam kemudian mendekati Raka

" Sayang , ini nenek ".

Raka melotot tajam " Kamu siapa ! Kamu bukan nenekku ".

Nenek sangat terpukul dan terdiam dengan sedih.

Sementara itu , Anna tersenyum penuh kemenangan " Akhirnya semua harta kekayaan keluarga Moreno Adithama akan segera menjadi milikku ". Batinnya.

Sejak saat itulah Raka semakin dekat dengan Anna dan Rama , dan itu memudahkan bagi Anna meminta kepada Rama untuk segera menikahinya.