NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:110.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lolipop (21+)

Selang beberapa menit pria botak yang menjadi incaran Lion akhirnya mengaku siapa yang menyuruh nya untuk membunuh Alexa.

Sesuai perjanjian awal Lion memutuskan untuk membebaskan pria botak itu tanpa mengusutnya keranah hukum. Dengan gerakan secepat kilat pembunuh bayaran itu keluar dari ruang rias milik Alexa.

Alexa bersama salah satu anggota Cakrawala memilih menunggu didepan ruang rias milik Alexa sembari menunggu Lion keluar dari dalam. Saat Lion keluar barulah Alexa meluapkan kekesalannya pada Lion.

"Kamu gimana sih? aku nyewa Cakrawala buat jagain aku, tapi kenapa masih ada penyusup?" omel Alexa dengan tubuh bergetar

"Tidak ada luka kan?" tanya Lion dengan dingin sembari memutar tubuh Alexa untuk memastikan keadaannya.

"Emang ga ada, tapi kalau pembunuh itu datang lagi gimana? aku ga mau tau, kamu harus tanggung jawab."

"Stttt, jangan bawel. Ikut saya"

Jari kekar milik Lion sudah membungkam mulut Alexa. Tangan mungil itu digandeng oleh lion menyusuri lorong.

"Kamu mau bawa aku kemana sih, pokoknya kamu harus tanggung jawab. Anak buah kamu hampir buat aku mati."

Pria berbadan kekar itu membuka pintu mobil miliknya lalu mendorong sedikit tubuh Alexa kedalamnya.

"Duduk" perintah Lion saat sampai didepan mobil putih miliknya.

"Mau ngapain sih? aku harus syuting lagi habis ini. Kenapa anak buah kamu pada lemah sih. Kamu seleksinya ga bener ya? atau jangan-jangan kamu sengaja ngasih pengawal yang lemah biar aku mati, kamu punya dendam pribadi kan sama aku. Jujur aja deh" ocehnya panjang lebar, Lion yang mendengar nya memilih diam saja daripada harus berdebat dengan kliennya yang super bawel itu.

"Selesai, kamu bisa pergi nona Alexa" ujar Lion setelah memakaikan plester di pergelangan tangan Alexa yang tergores sesuatu. Entah tergores apa nona nya itu.

Dengan cepat Alexa mengambil tangannya yang masih berada digenggaman Lion.

"Terima kasih Lion, tapi kamu masih harus tanggung jawab." omelnya lagi sembari memalingkan wajahnya.

Hembusan nafas panjang keluar dari hidung Lion, wajahnya terlihat marah. Namun mau tidak mau Lion harus sabar menghadapi kliennya yang satu ini. Jika tidak reputasi Cakrawala bisa jelek karenanya.

"Tanggung jawab seperti apa yang nona Alexa inginkan?"

"Aku mau, kamu yang jadi pengawalku."

Lagi-lagi hembusan nafas panjang keluar begitu saja. Lion memilih mendekatkan diri kearah nona nya itu, hingga jarak diantara mereka cukup dekat. Beruntung Alexa tidak langsung mendorongnya karena mengira ia pria mesum.

Mata hijau milik Alexa bertemu pandang dengan mata coklat milik Lion. Cukup lama keduanya menatap satu sama lain. Sampai suara pintu terbuka dari arah belakang Alexa, barulah Lion menjauhkan diri dari hadapan Alexa.

"Silahkan keluar nona Alexa. Saya akan bawakan pengawal yang lebih baik lagi untuk anda." ucap Lion sembari tersenyum tipis

"Kamu ngusir aku? oke kalau itu yang kamu mau. Kalau begitu aku bebas ngasih review buat cakrawala dong. Aku mau kasih bintang 1 biar orang-orang ga ada yang mau nyewa kalian lagi."

ucapnya dengan sinis lalu melangkahkan kakinya keluar dari mobil Lion. Langkah kakinya dibuat terburu-buru karena malas berdebat lebih jauh lagi dengan pria yang menolongnya di detik-detik terakhir itu.

Tangan mungil miliknya sudah ditarik dari belakang oleh Lion. Hampir saja Alexa terjatuh jika tubuhnya tidak ditahan oleh Lion. jika dilihat dari jauh keduanya seakan sedang berpelukan, mungkin kalau ada paparazi keduanya sudah digosipkan pacaran. Beruntung di lokasi itu sepi.

Cukup lama keduanya dalam posisi yang terbilang intim.

~Deg deg deg

Debar jantung keduanya terdengar bersahutan untuk sesaat, sampai Lion mengembalikan posisi Alexa seperti semula.

"Saya mau jadi pengawal kamu, tapi hanya 1 minggu"

"Oke pengawal Lion"

...****************...

"Buka celana saya" perintah Mahendra, suaranya sudah terdengar berat.

"Berikan kuncinya dulu" tawar Rihana sebelum beraksi. Tubuhnya masih berada tepat diatas pedang milik Mahendra. Tangan nya tak mau kalah juga, tangan lentik itu sudah membelai kesana kemari membuat Mahendra panas dingin dibuatnya.

Merasa yang dibawah sana sudah sangat sesak Mahendra memilih memberikan kunci kamarnya pada Rihana.

"Mulailah sayang, saya sudah tidak tahan" ucapnya dengan penuh harap

Bukannya menuruti perintah Mahendra justru Rihana menjauhkan dirinya dari Mahendra. Kembali Rihana memunguti pakaian nya yang berserakan, lalu memakai pakaian dalamnya terlebih dahulu secara cepat.

"Makasih kuncinya om"

Senyuman meledek sudah terukir jelas diwajah Rihana, dibawanya tubuh langsing itu menuju sofa yang berada di seberang tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya diatas sana tanpa memperdulikan Mahendra yang sudah kesal dibuatnya.

Mahendra yang tidak terima diberi harapan palsu oleh Rihana, kembali mendekatkan diri kearahnya.

"Mau ngapain?" tanya Rihana dengan panik

"Melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda"

Wajah Mahendra hampir menyentuh dua gunung kembar miliknya namun sudah ditepis sebelum sampai pada puncaknya. Mahendra mendengus kesal dibuatnya.

"Aku ga mau"

Tolak Rihana secara blak-blakan, pasalnya Rihana masih kesal dengan Mahendra. Kenapa suaminya itu begitu mudah memberikan senyuman ke wanita lain. Dasar om-om genit, begitulah umpatan yang keluar dari mulut Rihana.

"Masih cemburu? saya hanya mencintai kamu Rihana, tidak akan pernah ada wanita lain di hati saya. Hanya ada kamu."

Rihana terpaku sejenak mendengar kata-kata itu. Dengan sangat hati-hati Mahendra merebahkan tubuh Rihana diatas kasur. Mahendra kembali mengecup bibir hingga turun ke pundak dan berakhir menciumi dua gunung kembar favoritnya.

"Boleh saya lanjutkan?" izinnya lagi sebelum memulai penyatuan.

"Kalau aku hamil gimana?" tanya Rihana sembari menatap lekat wajah Mahendra yang berada tepat diatasnya.

"Saya akan menjaga kamu"

"Jangan pergi kerja mulu ya?"

"Saya kerja di rumah, saya janji."

Tangan Mahendra berpindah mengangkat tubuh Rihana lalu membuka kembali pengait bra miliknya. Dengan rakus mulutnya menyesap dua benda kenyal itu. Suara decapan terdengar merdu mengisi kamar yang semula hening.

"Ah, Mas" tangan Rihana sudah menekan kepala Mahendra untuk memperdalam hisapannya.

"Iya sayang, teruslah mendesah" balas Mahendra tanpa memalingkan pergerakan mulut dan juga tangannya dari bukit kembar milik sang istri.

"Akkkh, mas Mahen" Rihana menjambak rambut pria itu. Rasanya cukup geli namun ada sensasi nikmat tersendiri yang dirasakannya.

Tubuh Rihana semakin menggeliat saat sentuhan-sentuhan Mahendra semakin liar. Suara desahan lolos beberapa kali dari mulutnya. Membuat Mahendra semakin semangat dibuatnya.

"Ja-ngan Mas akh"

Cegah Rihana saat bibir tebal milik Mahendra sudah tepat berada diarea sensitif milik Rihana. Mahendra menciumnya dengan begitu rakus membuat Rihana semakin kalang kabut dibuatnya.

"Sudah basah sayang, saya mulai ya?"

"Aku mau lolipop dulu mas" jawab Rihana tanpa malu lagi, dengan gerakan cepat Rihana membatu membuka resleting celana milik suaminya.

Terlihatlah penampakan benda besar dan panjang milik suaminya itu. Rihana terlihat terpaku untuk beberapa saat ketika melihat benda itu sudah tegak dengan sempurna.

"Akkkh, dasar gadis nakal" erang Mahendra saat tangan Rihana sudah menyentuh pedang miliknya. Tanpa malu Rihana sudah memasukan pedang itu kedalam mulutnya, lalu menjilat nya seperti lolipop.

...--------------------------------------------------------------...

...Jangan lupa vote, sama kopinya ya😘...

...--------------------------------------------------------------...

1
Muliati Muliati
seruuuuuuuuuu
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Buruk
Ulufi Dewi
BAGUS CERITA INI TAPI JANGAN DIGANTUNGIN.......
Ulufi Dewi
AYO LANJUT DONG.......
JANGAN DIGANTUNGIN.....
Ulufi Dewi
keren.... ......
imajinasi diluar nurul....
ada cermin janggih kaya film Star Wars aja
Ulufi Dewi
bingung sih alurnya blm cerita blm bsa ditebak dr romantis jd aksi tembak menembak🔫🔫🔫🔫🔫
Ulufi Dewi
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bukan tua tpi mateng...🤩🤩
HelseyTa
😂😂😂😂
Nur Adam
lnjut
💝F&N💝
ayo dilanjut.....
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!