PEMBALASAN SANG MONSTER

Waktu berjalan dengan cepat hingga akhirnya Dian tersadar sudah terkurung di rumah ini. Awalnya dia merasakan ketakutan. Dian berusaha kabur tapi usahanya selalu digagalkan dengan monster bernama Kharis.

Bahkan Kharis merenggut paksa kesuciannya yang dia jaga. Kharis menyiksa tubuhnya berkali-kali. Menyerang semua bagian tubuhnya. Dian merasa terhina, dia merasa dirinya wanita kotor.

Sering muncul dipikirannya untuk mengakhiri semua rasa sakitnya. Tapi Dian dikuatkan dengan seorang wanita yang bernasib sama dengannya. Dia adalah kak Leta, wanita yang menjadi korban penculikan pertama di rumah ini.

Hari ini tuan dari Dian yaitu Kharis, pergi bekerja membuat perasaannya sedikit lega. Meskipun dia masih sempat menyiksanya pagi ini.

Jujur Dian tidak sedikitpun merasa kenikmatan apapun selama serangan dari senjata Kharis tapi menurutnya hanya punya efek menyakiti saja.

Meskipun dia selalu mencapai puncak. Tapi ada perasaan mengganjal dihati yang membuatnya tidak bisa menikmatinya.

Sampai Dian merasakan belaian ditubuhnya. Awalnya dia kira itu kak Leta jadi dibiarkannya saja. Sampai Dian mendengar kak Leta masuk memanggilnya untuk makan. Dian baru sadar lalu siapa yang memegangnya dari tadi.

Dian melihat pria tampan dan bersih ada di samping tempat tidur. Dian menebak dia adalah tuan dari kak Leta. Karena yang dia tahu ada dua orang di dalam rumah ini. Satu Kharis dan satu lagi orang yang melumpuhkannya saat akan melarikan diri waktu itu.

Dian hanya pasrah ketika pria itu memerintahkan kak Leta membuka semua pakaiannya. Dan dia memberi perintah untuk memakan nasi yang disiapkan oleh kak Leta.

Untungnya dia tidak memperk*sa Dian dan Leta, karena berkat kerjasamanya dengan kak Leta, mereka dapat menaklukannya dengan mulut. Disitulah untuk pertama kalinya Dian terangsang tanpa paksaan dan luar biasa nikmatnya.

Bahkan pria baik itu, sengaja membiarkan mereka mandi tanpa diikat. Mereka bebas melakukan apapun. Dian memberikan ide kepada kak Leta untuk kabur tapi kak Leta menolaknya. Padahal Dian tahu kak Leta memiliki anak diluar sana.

Akhirnya mereka pun di izinkan oleh tuan Franky untuk pergi ke atas ke kamar tuan kak Leta yang berada di lantai kedua.

Disitu Dian bertanya-tanya kalau ini bukan kamar tuan Franky lalu ini kamar siapa. Dian masuk kedalam kamar. Luar biasa kamar yang luas tertata rapi dan bersih terbalik dengan kondisi kamar tuannya. Memang sama-sama besar tapi berantakan dan kotor dengan bau rokok menyengat hidungnya.

Tapi tidak ada foto yang menunjukkan pemilik kamar ini. Dian diberikan pakaian oleh kak Leta, untung kak Leta dan dirinya satu ukuran. Tapi penutup dada saja yang tidak seukuran. Gunung kembar kak Leta lebih besar daripada miliknya.

Karena asik mencari pakaian yang bagus di lemari pakaian kak Leta, Dian menjatuhkan album foto yang terselip diantara baju. Dian dan kak Leta melihat isi foto tersebut.

Awalnya Dian tidak mengenali pria itu dalam foto tersebut. Sampai akhirnya tuan Franky datang dan membalik album foto itu ke bagian paling belakang.

Rasanya jantungnya hampir meledak. Itu adalah Mikey. Laki-laki yang amat dicintainya selama ini. Dian menahan perasaannya di depan kak Leta dan tuan Franky. Hingga Dian memutuskan pergi ke WC dengan alasan sakit perut.

Di dalam WC Dian menangis sejadi-jadinya. Bukan karena penculikan ini tapi kenapa kesuciannya di renggut oleh pria lain. Padahal pria yang dicintai ada di dekatnya. Sejak pertemuan mereka di mall waktu itu, Dian selalu bermimpi untuk menyerahkan kesuciannya pada Mikey.

Dian menangis cukup lama di dalam WC. Dia tidak percaya orang sebaik dan sesopan itu melakukan hal kejahatan seperti ini. Dian tersadar dengan ucapan Mikey waktu pertemuan di mall waktu itu. Dia harusnya mencari tahu sendiri penyebabnya mengapa Mikey melakukan semua ini?

Dian pun akhirnya keluar dari WC, tidak melihat batang hidung kak Leta dengan tuan Franky. Kemana mereka?? Jadi dia memutuskan untuk pergi dari kamar itu.

Saat Dian keluar dari kamar dia melihat kak Leta sudah menyusuri tangga menghampirinya sambil tersenyum sendiri.

"Sudah buang air besarnya??" Tanya kak Leta tersenyum.

"Sudah kak.." Dian balas dengan senyumannya.

"Dian temenin kakak ya di kamar.." Ucap Leta.

"Tuan kakak tidak marah aku berada di kamarnya??" Tanya Dian.

"Dia orang yang baik.. Dia tidak akan marah.." Jawab kak Leta.

"Aku tahu kak.." Jawab Dian dalam hati.

Mereka saling bercerita. Kak Leta menceritakan semua kejadian dihidupnya hingga penculikan terjadi. Bagaimana dia bisa begitu patuh, meskipun anaknya ada diluar sana. Tapi sesuai cerita kak Leta anaknya dapat fasilitas dan biaya oleh Mikey setiap minggunya.

Dikirim melalui paket-paket. Membuat kak Leta tenang dengan masalah itu. Bahkan saat dia kangen Mikey merekam aktivitas anak kak Leta dan memberikannya.

Yang Dian rasakan dari semua cerita kak Leta. Dia dapat menyimpulkan bahwa dirinya merasakan perasaan yang sama dengannya pada Mikey.

Dan Dian memahami semua penculikan ini bukan kesalahan dari Mikey melainkan karena Mikey terlalu baik hingga di pengaruhi oleh otak kotor Kharis.

Tidak terasa sangat seru mereka bercerita. Waktu berlalu cepat. Kantuk mereka berdua pun datang. Meskipun terselip khawatir di wajah kak Leta. Karena tuan Mikey tidak kunjung pulang dan memberi kabar kepadanya.

Pagi menjelang, baru hari ini Dian benar-benar bebas dari segala aktivitas tanpa penyiksaan dari tuan Kharis. Dia juga tidur di kasur yang empuk membuatnya malas untuk bangun.

Dia merasakan kak Leta sudah bangun dan pergi ke bawah. Tapi Dian malas mengikutinya. Masih nyaman dengan tidurnya.

Dian merasakan ada seseorang yang masuk ke kamarnya. Dirinya ingin membuka matanya. Tapi belum sempat membuka mata pelukan erat dari belakang memeluknya.

"Leta maaf aku tidak pulang tadi malam.. Kau pasti kangen denganku.." Bisiknya.

Tangannya mulai liar, meraba perlahan gunung kembar yang padat itu. Suara desahan keluar dari mulut Dian akibat sentuhannya.

Dan mereka pun melakukan pertempuran panjang sampai sama-sama meraih puncak kenikmatan yang tidak Dian rasakan selama ini.

Ini adalah pengalaman terbaiknya. Membuat Dian ketagihan merasakannya ingin rasa mengulangnya lagi. Namun apa daya tubuhnya terlalu lemah dan roboh menghantam kasur.

Samar-samar Dian mendengar suara kak Leta memanggil. Dia terkejut melihat hubungan mereka. Dian hanya bisa meminta maaf pada kak Leta didalam hati.

Tapi melihat posisi Dian pun sama, dia sama-sama budak Mikey. Mereka juga suka pada orang yang sama. Dian juga akan berjuang dengan perasaan yang dia rasa pada Mikey. Apalagi mereka sekarang bersama. Mungkin ini jalan Tuhan untuk bersama Mikey.

Menjadi budak yang setia.