NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benar Pulang?

Sherli jadi melihat pelayan itu karena Kres setengah menegur. Akhirnya Sherli paham alasan pelayan itu merenung. Dia fokus dengan tubuh Kres.

"Mbak, saya lapar. Jadi tolong segera ya?" kata Sherli.

Kres melihat Sherli yang bicara dengan penuh penekanan. Sekilas Kres heran Sherli jadi sedikit emosi.

"Ah...iya, Mbak. Maaf. Mas, maaf"

"Panggil 'Pak', Mbak. Jangan mas. Dia bukan mas-mas'an" kata Sherli.

"Baik. Maaf, Mbak. Ehm...pak" kata pelayan dengan mengambil buku menu dari tangan Kres dan tersenyum kepada Kres.

Pelayan itu berjalan pergi.

"Cepat pergi sana" pikir Sherli dengan mengerutkan dahi.

"Bicaramu...apa itu? Zaman sekarang istilahnya nge-gas?" tanya Kres dengan mengangkat salah satu alisnya.

"Masa? Biasa saja" kata Sherli dengan melihat ke arah lain.

Kres melihat terus Sherli.

"Tadi saya belum minta maaf ketika kejadian di rumah. Jadi bisa kamu melupakan? Saya benar minta maaf"

Sherli merasa heran.

"Bukankah sudah selesai? Saya juga sudah melupakan"

"Saya merasa kamu sebal sampai melampiaskan kepada pelayan itu. Kamu cuma bisa memberi nasihat tapi sendirinya begitu" kata Kres dengan merasa geli.

"What?" pikir Sherli dengan merasa heran.

"Saya sudah melupakan dan tidak sebal. Saya bukan tipikal melampiaskan emosi kepada orang lain"

"Jadi kenapa..."

"Kenapa jadi kepo?" potong Sherli.

"Padahal memang salah pelayan itu melihat kamu sampai begitu, Pak" pikir Sherli agak sebal.

Akhirnya Kres mengalah sehingga tidak merespon apapun.

"Kalau kamu lapar seharusnya bilang agar saya ajak kamu ke restoran bukan kafe"

"...dan sekali lagi berhenti...oh...astaga" kata Sherli dengan menghela napas pelan.

"Saya salah lagi?"

"Tidak tahulah"

"Tadi cuma alasan agar pelayan itu langsung pergi" pikir Sherli pelan.

"Sebenarnya gimana? Lapar atau tidak?"

"Belum"

"Jadi kamu bohong lagi?"

"Kenapa harus diperpanjang? Apa sama kamu memang harus diperjelas?"

Kres merasa geli.

"Iya. Iya. Begitu saja emosi"

Sherli membelalakkan kedua matanya.

"Jadi gue diajak becanda?" pikir Sherli.

"Jadi benar kamu mau langsung pulang? Bulan depan?"

"..."

Kres meminta jawaban dengan raut wajahnya.

"Menurut kamu?"

Kres berpikir.

"Semua keputusan ada di tangan kamu"

"Padahal dulu memaksa saya untuk pulang. Kenapa sekarang jadi terserah saya?"

"Saya memaksa pun kalau kamu tidak mau gimana?"

"Jadi benar kamu mau saya pulang? Kalau memang begitu saya akan mulai menurut kamu. Saya akan pulang"

Jujur Sherli berharap Kres mencegah meskipun harapannya tipis tapi yang terjadi Kres tidak bicara apapun.

"Apa memang cuma gue yang berharap ya?" pikir Sherli pelan.

Pukul 12.30. Kres mau ajak Sherli jalan ke tempat lain tapi kenyataannya mendadak Kres dipanggil Komandannya.

"Tidak apa-apa saya pulang sendiri"

"Tidak boleh"

"Masa kamu mau antar saya dulu? Bukankah kalau dipanggil Komandan harus langsung datang?"

"Kamu ke rumah saya dulu ya?"

"What?" pikir Sherli pelan.

"Kalau saya antar kamu ke kost dulu memang akan makan waktu banyak"

"Makanya saya pulang sendiri. Tidak masalah"

"Tidak boleh"

Sherli melihat ketegasan Kres sehingga tidak berani tanya alasannya.

"Biar nanti saya yang antar pulang setelah tugas"

"Kamu setelah tugas jam berapa?" tanya Sherli dengan merasa tidak mengerti.

"Gue tidak habis pikir. Maunya apa? Gue ditahan tapi tidak tahu juga selesainya. Bisa juga malam, bukan?" pikir Sherli.

"Tidak lama"

"Kamu bisa yakin?"

Kres mengangguk yakin dan naik ke sepeda motor. Akhirnya Sherli menurut. Sampai di rumah Kres disambut mamanya. Beliau melihat Kres bersama Sherli dan sudah bicara bahwa mau langsung ke kantor.

"Kamu dapat panggilan?"

"Iya mau bicara kasus yang selama ini diperjuangkan"

"Kalau begitu langsung ganti baju sana"

Mamanya berjalan mengikuti Kres dan sampai di dalam kamar Kres mengambil baju dinasnya.

"Kres, kamu yakin?"

"Apa, Ma?"

"Tentang anak Tante Jihan?"

"Ma, kalau tentang itu nanti aku akan membicarakan sama mama tentang keputusannya. Sekarang aku harus langsung ke kantor"

"Benar juga. Lalu tentang teman kamu itu gimana?"

"Sherli, Ma"

"Kenalan kamu?"

"Iya"

"Dari mana kenal?"

"Panjang ceritanya. Itu juga nanti aku ceritakan"

"...tapi gak ada hubungan spesial, bukan?"

"..."

"Kres, sepertinya dia bukan orang sini ya?"

"Ya...dia memang pendatang"

"Kata Tante Jihan orangnya tulus menolong"

"Tentang itu dia yakin gak menolong"

"Apa sebenarnya gak mau mengaku?"

"Kenapa begitu?"

"Kadang orang gak mau menampakkan kalau dia pernah menolong orang"

"...tapi tadi aku lihat mimik wajahnya memang gak bohong" lanjut Kres.

Mamanya berpikir.

"Ma, aku berangkat dulu. Sementara biarkan dia ada di sini dulu ya? Aku gak sempat antar dia ke kostnya"

"Bisa dia pulang sendiri"

"Masa aku tega? Dia perempuan"

Kres mau berjalan pergi.

"...tapi, Kres..."

Kres tidak jadi pergi dan melihat mamanya dengan merasa ingin tahu.

"Kamu benar sudah melupakan masa lalu?"

Kres mengangguk yakin lalu berjalan keluar dan mamanya merasa lega.

"Baguslah" pikir mamanya.

***

Sudah cukup lama saling bicara dengan Komandan Kres dan Irfan jadi terkesima.

"Pak, maaf. Benar lokasinya di sini?" tanya Kres.

"Hmmm...saya sudah mendeteksinya. Ke mana saja kamu selama ini, Kres?"

Kres memikirkan hal lain dan Beliau melihat Irfan.

"Fan, saya minta kamu yang lebih mengusut kasus ini"

Irfan melihat Beliau.

"Saya, Pak? Mohon maaf. Bukankah lebih diutamakan..."

Seketika Irfan terdiam karena Beliau menatap tajam dan menantang.

"Siap, Pak" lanjut Irfan pelan.

***

Sherli menguap sebentar.

"Kamu pasti lelah ya? Memang. Kres sudah lama pergi dari siang. Sekarang sudah jam 5"

Sherli jadi merasa segan. Seketika mama Kres datang karena dari tadi hanya sendiri.

"Kamu bisa tidur dulu"

"Gak apa-apa, Tante" kata Sherli sopan.

"Kalau mau kamu bisa jalan ke belakang. Di sana banyak tanaman jadi udaranya beda dengan di sini"

"Di depan juga beda, Tante"

"Lebih enak di sana apalagi ada sofa jadi lebih nyaman dan pemandangan jauh lebih indah"

"Begitu ya, Tante?"

"Mau ke sana? Ayo" ajak mama Kres.

Sherli berdiri dan berjalan mengikuti mama Kres.

"Permisi ya, Tante?"

"Iya sudah ayo. Gak apa-apa"

***

"Gue gak bisa berhenti berpikir tentang Beliau. Bukankah seharusnya loe yang mengusut kasus itu? Kenapa jadi diserahkan kepada gue? Gue bukan perhitungan dengan loe tapi sejak awal sudah ditentukan bahkan tim kita sudah setuju kalau loe"

"Iya. Gak apa-apa. Loe urus saja apalagi gue juga masih diikutsertakan"

"...tapi, Kres...masalahnya gue gak cuma menangani kasus ini. Masih banyak kasus yang lain. Gue sudah lega waktu itu loe yang lebih disuruh tapi sekarang. Huft...menurut gue beliau memang sentimentil sama gue"

"Sudah jangan terlalu berpikir negatif. Kita harus melaksanakan dengan ikhlas. Gue masih ada buat kasus ini. Nanti kita pikir bareng lagi. Sepertinya gue sedikit ada jalan"

Kres masih melihat Irfan mengerutkan dahi.

"Sudah. Loe ikhlas menghadapi semuanya"

"Gak. Sejak kedatangannya di sini Beliau selalu melihat gue dengan tatapan yang..."

"Hush. Sudah. Nanti terdengar" potong Kres.

Kres menenangkan Irfan.

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!