Aku memang mencintainya, tapi aku tak mau menjadi bodoh karnanya, bagiku jika tak anggap oleh orang-orang di sekitar mu, maka carilah tempat dimana orang-orang akan menganggap mu.
*******
Arzeta Asafa wanita berusia 25 tahun sudah membina rumah tangga selama kurang lebih 3 tahun, namun belum memiliki momongan bukan karna mandul tapi karna sang suami yang mengalami impoten hingga Zeta harus bersabar dengan hinaan serta cacian dari keluarga besarnya.
Tapi siapa sangka rumah tangga yang dia jaga selama ini, menyimpan DURI di dalamnya.
yuk ikuti kisah Arzeta dan siapa DURI yang merusak ke bahagiaan rumah tangga Zeta...???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trauma Renita.
Sedang kan Rudi sebagai asisten sudah bergerak memintak Tobi untuk meretas nomor yang menyebar kan isu di dalam kantor Wijaya yang saat ini di pimpin oleh Zaidan.
Tut... Tuttt
(Tobi: Hallo! Tumben lo telpon gue Rudi? Ucap Tobi dari sebrang telpon).
(Rudi: Buruan carik tau siapa yang udah nyebari gosip soal percakapan nona Renita dengan seoarang wanita, ucap Rudi pada Tobi).
(Whattt!!! Berita apaan ucap Tobi penasaran).
(Udah, lu carik tau gih gue lagi banyak kerjaan, ucap Rudi) lalu mematikan telpon tanpa menghirau kan gerutuan dari Tobi.
Tiiiittt.
Sedang kan Tobi yang saat ini sedang berada di perkebunan mengeram emosi atas kelakuan Rudi yang sama sekali tak merasa bersalah, sebab memerintah tanpa adanya Ardi di situ.
Begitu Tobi mulai meretas forum chat kariyawan Wijaya group betapa kagetnya dia melihat postingan dari akun misterius dalam percakapan itu Renita meminta pada seorang wanita bernama Kania untuk menjauh dari Zaidan dan Renita meminta agar wanita itu tak lagi menampak kan diri di hadapan mereka kelak.
"Kan, aku mohon sama kamu jangan lagi mengusik ke hidupan Zaidan"
"Kau sudah terlalu banyak melukainya, ucap Renita" yang dia panggil Kan, entah lah siapa mereka semua penasaran.
"Kenapa? Zaidan saja gak keberatan dia selalu mencintai aku walau pun aku jauh darinya jawab wanita itu sabil terkekeh"
"Kau tak pantas untuknya? Kau hanya akan menyakiti nya jika kau terus melakukan itu"
"Tau apa kau Ren! Aku mencintai dia tapi ternyata dia mencintai Tania, jika saja dia sadar bahwa aku bukan lah Tania pasti dia akan memilih pergi"
"Kau salah Kan! Zaidan saat ini sudah mencintai ku, sudah tak ada kalian di hatinya, hanya aku dan aku lah pemenangnya ucap Renita" hingga terdengar lah suara teriak kan dan sambungan itu terputus.
Tobi yang sedari tadi masih mengamati suara percakapan itu merasa janggal, suara itu bukan milik nona Renita tapi siapa.
Hingga foto-foto antara Renita dan Zaidan juga muncul di situ tapi yang membuat Tobi merasa aneh Foto-foto itu asli bukan editan lalu apa sebenarnya yang terjadi.
*****
"Hubby kenapa? Ucap Zeta" saat melihat wajah suram sang suami.
"Kita kekantor dulu ya Yah Bun ada masalah di kantor, jawab Ardi" bukan pada Zeta tapi pada mereka semua.
"Mama Salma mau ikut juga tanya Ardi pada Salma"
"Emang boleh! Takutnya nanti mama malah ganggu lagi? Jawabnya sambil tersenyum di balik cadarnya"
"Gak pa pa lah Ma, kantor kami gak akan melarang Mama Salma masuk, lagian masalah ini ada kaitannya dengan Renita ucap Ardi" lalu mereka begegas menuju kantor Wijaya.
Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di Wijaya Group.
Mama Salma dan juga Zeta sempat merasa was-was, dalam hati mereka selalu berdoa agar semua baik-baik saja.
"Ya Allah ada apa dengan Renita anak ku, lindungi dia permudah kan segala urusannya, gumam mama Salma dalam hati"
"Ada apa lagi coba! Baru juga selesai masalah mereka udah ada masalah lain lagi, batin Zeta sungguh merasa was-was"
"Selamat siang tuan, ucap security penjaga pintu" saat melihat Andi Wijaya beserta keluarga.
"Siang! Mari pak Tono kami akan ke lantai atas, jawab Tuan Andi" lalu mereka menuju pintu lift.
Sepanjang jalannya lift mereka semua tanpak diam dengan pikiran dan praduga masing-masing, hingga mereka tiba di ruangan CEO baru lah mereka mulai merasa sedikit tenang.
Cekleng... Pintu terbuka tanpak Rudi dan Tobi yang sedang berdiskusi soal rumor yang sedang beredar di dalam perusahaan Wijaya Group.
"Ada apa sebenarnya Toby? Hingga kau tanpak gelisa seperti itu, ucap Andi" pada dua orang kepercayaan Zaidan itu.
"Ini tuan! Jawab Toby" sambil menyerah kan leptopnya.
"Apa ini ya Allah kecelakaan itu! Astahfirullah jangan sampai Renita melihat ini, sungguh dia baru saja berdamai dengan masalah ini" batin mama Salma berucap.
"Ini peristiwa kecalakaan 3 tahun lalu! Sahut mama Salma kaget"
"Loh! Bagamana jeng tau soal kecelakaan ini? Ucap Bunda Gepita" sambil melihat ke arah Salma dan menujuk layar leptop di depan mereka.
"Wanita di foto itu Renita dia kecelakaan bersama sepupunya Tania Hastari, tapi naas sang sepupu meninggal dan Renita mengalami trauma hingga saat ini, dia sangat takut dengan suara nada tinggi entah apa lah yang terjadi tapi sebelum kecelakaan dia cekcok dengan temannya bernama Kania Hatta Arsena teman satu kampus mereka, jawab Mama Salma" membuat mereka syok.
"Hah!!! Bagaimana bisa kasus ini juga berhubungan dengan Mas Zaidan! Karna kecelakaan ini lah sampai-sampai mas Zaidan meresa bersalah hingga sekarang, sahut Ardi" dan hal itu di benarkan oleh Tuan Wijaya dan nonya Gepita.
"Yang saya ingat sore itu mereka berdua pamit ingin menjemput pacar Tania tapi entah mengapa mereka menjadi cekcok dengan Kania lewat telfon, semua itu terekam dari rekaman suara ponsel Tania hingga mereka mengalami kecelakaan, sahut mama Salma menjelaskan.
Saat mereka masih serius membahas masalah itu, tiba-tiba pintu terbuka tanpak lah Renita dan Zaidan yang baru saja sampai di kantor.
"Tumben ngumpul di kantor? Ucap Zaidan" pada mereka semua.
Mereka masih diam akibat syok dengan kehadiran keduanya secara tiba-tiba.
Mereka belum menyadari bahwa Renita melihat vidio kecelakaan itu, hingga keringat dingin bercucuran jantungnya berdetak tak beraturan, nafasnya kian sesak, peristiwa sore itu melintas di benak nya, suara pertengkaran kedua wanita itu berputar bagaikan kaset rusak, pada akhir Renita tumbang karna trauma masalalunya.
Bruuukkkk.... "Astagfirullah Renita, teriak Zeta" dari pintu kamar mandi.
Mereka yang mendengar teriak kan itu sontak kaget,. Zaidan dengan sigap mengendong tubuh Renita meletak kannya di sofa.
"Ren! Hey! Bangun kamu kenapa? Ucap Zaidan panik"
"Mama Salma lansung menghubungi Andre dokter pisikolog yang menangani Renita selama ini"
Ternyata bukan hanya Mama Salma tuan Andi pun menelpon dokter Ridwan dokter pribadi keluarga Wijaya yang berada di Bali.
Ceklek... Andre datang masih mengunakan jas kerja ke banggaannya.
"Tan! Kenapa dengan Renita? Bukannya selama dua tahun ini dia sudah baik-baik aja? Tanya Andre beruntun"
Ya! saat Andre menerima telpon dari mama Salma bahwa Renita mengalami trauma itu lagi Andre tanpak sangat cemas bagiamana tidak dia dan sang istri sudah berusaha agar rasa trauma itu sembuh malah kini harus kambuh lagi, sungguh dia tak akan sanggup.
Sedang kan Zaidan yang melihat kedatangan Andre serta melihat betapa cemasnya pria itu entah mengapa hatinya merasa cemburu. Apa lagi Andre dengan santainya mengenggam jari-jemari Renita rasanya Zaidan ingin memukul pria itu.
Setiap peristiwa terkadang ada yang membuat kita trauma, maka dari itu berdamai dengan keadaan adalah solusi utama, Jika kita merasa lelah menepi lah barang sejenak, jika merasa tak mampu tinggal kan lah jangan pernah bertahan hanya karna rasa kasihan atau pun tak tega....
Kebahagiaan hanya kita sendiri yang bisa menciptakan sedangkan orang lain hanya sebagai pelengkap...
Heppy reding semua sahabat NT.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
jacob udh jd bpk trnyta....mskpn areta msh ga ngaku siiihh....
cpt smbuh y zeta,smua orng mnntimu .....
kl obtnya ada d tngn bpknya jacob,brrti dia dong yg udh nyuri????