Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita
Hidup kamu selama ini sudah enak, jadi mama mau kamu merelakan suamimu untuk kakakmu, dan kamu ambil suami kakakmu yang tidak berguna itu!" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama tirinya pada Natalie, anak keduanya di keluarga Jonathan.
"Maksud mama aku disuruh bertukar suami dengan kakak?"
Bagai disambar petir disiang hari, Nathalia yang baru saja pulang kerja harus mendengar permintaan sang mama yang terdengar aneh. Namun disini Nathali tidak bisa menolak permintaan konyol ibu sambungnya, hingga mau tidak mau Nathali harus merelakan suami yang menikahinya satu tahun yang lalu untuk sang kakak dan menikah dengan suami kakaknya yang dingin dan juga cuek. Abian namanya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan Nathali dan Abian? ikuti yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mommy Wulan
Riko menatap Cindy yang masih tak sadarkan diri. pria itu memang tidak pernah tau jika selama ini sang asisten sedang hamil karna perempuan itu selalu menggunakan pakaian kelonggaran namun tetap elegan.
"Aku dimana?" Cindy yang sudah mulai sadar memperhatikan ruangan yang bernuansa putih dengan bau obat-obatan. wanita itu memegang kepalanya yang masih sedikit terasa pusing.
"Kamu dirumah sakit" balas Riko yang duduk di sofa panjang yang ada di ruangan rawat inap Cindy. Riko memang masih di sana menunggu Cindy yang tak kunjung sadar.
Riko bangun dari duduknya lalu mendekat pada Cindy. menatap wajah wanita yang masih terbaring lemah itu dengan berbagai pertanyaan yang sejak tadi memenuhi pikirannya.
Beberapa saat yang lalu, ketika Cindy sudah dipindahkan keruangan rawat, Riko menatap layar ponsel Cindy yang menyala, ada satu notifikasi disana. kedua mata Riko memicing memperhatikan wallpaper yang di pasang di layar ponsel milik Cindy. kemudian Riko merogoh kalung yang ada di dalam sakunya dan memperhatikan kalung yang digunakan Cindy dalam foto itu.
"Kalungnya kenapa sama persis dengan kalung ini?"tanya Riko sambil terus memperhatikan kalung yang ada di genggaman tangannya serta kalung yang melingkar di leher Cindy dalam foto tersebut. kalung dengan liontin inisial C ada lambang mahkota di atasnya.
Hingga tiga puluh menit berlalu Cindy belum juga sadar, membuat Riko yang sejak tadi menatap wajah sang sekertaris memutuskan untuk duduk di sofa panjang dan menyandarkan kepalanya yang lelah.
"Pak Riko. saya kenapa?" tanya Cindy menatap pada Riko yang sejak tadi memperhatikannya. Cindy yang merasakan itu mengusap pipinya takut ada kotoran disana.
"pak Riko." panggil Cindy lagi karna Riko hanya diam"ahh iya, kenapa?" balasnya dengan sedikit salah tingkah"saya kenapa? Kok saya bisa ada dirumah sakit?"tanya Cindy lagi.
"Oh itu tadi kamu pingsan. kata dokter kamu kecapean"
Cindy mengusap perutnya, mau menanyakan perihal kandungannya namun Cindy urungkan karna yang dia tau Riko belum mengetahui perihal kehamilannya itu. "dia baik-baik saja" tukas Riko yang paham dengan raut wajah Cindy.
"Jadi pak Riko sudah tau kalau saya lagi hamil?"
Riko mengangguk"iya."
"Cindy...ini ponselmu.. oh ya, kalung kamu yang di pake dalam foto wallpaper itu bagus" puji Riko yang ingin memancing Cindy soal kalung. Awalnya pria itu ingin menanyakan langsung, Namun Riko urungkan.
Cindy menerima ponselnya dengan helaan nafas berat yang terdengar"kenapa?" Tanya Riko pelan
"Nggak apa-apa, Pak. hanya saja saya selalu sedih kalau teringat sama kalung itu.. kalung pemberian mama yang hilang beberapa bulan yang lalu..huufft"
"Memang hilangnya dimana?"
Cindy tak menjawab, karna tidak mungkin jika dia mengatakan kalungnya hilang ketika dirinya melewati malam panas bersama dengan pria asing. "Ahh lupakan saja, pak. Oh ya, kalau pak Riko mau kembali ke kantor gak papa, saya bisa sendiri" ujar Cindy yang mengalihkan pembicaraan. kejadian di club sakura masih terekam jelas pada ingatannya. malam yang sudah menghadirkan hanya lain dalam perutnya.
Riko yang paham mengeluarkan kalung Cindy"apa ini kalung yang kamu maksud?" Riko memperlihatkan kalung yang selama hampir enam bulan ini dia jaga dengan baik.
Cukup terkejut ketika melihat Riko memegang kalung yang selama ini Cindy cari"loh.. ini kalung saya kenapa bisa ada sama pak Riko?" Cindy mengambil alih kalung itu, menatap bentuk kalung yang masih terlihat bagus terawat.
Senyap..Riko masih diam tak langsung menjawab pertanyaan yang Cindy lontarkan untuknya"pak Riko nemuin kalung ini dimana?" wajah Cindy yang semula redup kini kembali bersinar ketika melihat kalungnya yang hilang kini kembali pada genggamannya.
"Kamu meninggalkannya hari itu" balas Riko setelah cukup lama terdiam. membuat wanita itu kembali menatapnya.
"Maksudnya?" tanya Cindy yang pura-pura tidak mengerti. "Club sakura" balas Riko
"Jadi...kamu orang yang malam itu-" belum selesai bicara Riko sudah mendekat lalu memeluknya"iya.. dan selama hampir enam bulan saya berusaha mencari keberadaanmu.. maafkan saya atas kejadian malam itu" kata Riko sambil memeluk erat tubuh Cindy.
Cindy hanya diam membisu. Karna selama itu juga dia berusaha mencari ayah dari bayinya. bahkan Cindy sering mendatangi Club sakura untuk mencari keberadaan laki-laki yang menghabiskan malam dengannya hari itu.
Ketika dipeluk seperti itu Cindy bisa mencium aroma maskulin yang sama persis seperti laki-laki yang melewatkan malam bersama dengannya hari itu. untuk memastikan Cindy menyibak sedikit kemeja Riko dan melihat sebuah tato kepala serigala di punggung kanannya.
"Ternyata memang dia yang aku cari selama ini" batin Cindy dengan air mata yang meluruh begitu saja.
"Katakan, apa anak yang kamu kandung adalah anak saya?"
Ceklek
Belum sempat Cindy menjawab, kedua orang tuanya datang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Ar.. setelah kamu pulih, Daddy mau kamu mulai ikut andil dalam mengurus perusahaan" kata Alexander ketika mereka sedang makan malam.
"Nanti, dad. Ar masih ada urusan yang harus Ar selesaikan di Bogor. Arcelio ke kamar" balas Abian kemudian beranjak pergi meninggalkan meja makan.
Alexander yang sudah paham isi otak Abian membuat pria itu menatap sang anak"pasti dia masih mau menemui istrinya. aku gak akan biarin semua itu, bisa-bisa hidup Ar berantakan jika harus kembali bertemu dengan perempuan itu" batin Alexander
"Dad..apa yang sedang kamu rencanakan? jangan sampai kamu melakukan hal yang akan membuatmu menyesal setelahnya. Jangan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya" ujar Wulan yang mengerti dengan raut wajah sang suami.
Dengan keberadaan Abian disampingnya berhasil membuat Wulan kembali seperti sebelumnya. Menjadi perempuan yang penuh pendirian dan lemah lembut.
"Mommy hanya mengingatkan" kata Wulan lagi kemudian beranjak pergi meninggalkan Alexander yang masih terdiam.
Wulan menghampiri Abian yang sudah sampai di dalam kamarnya. perempuan paruh baya itu mendekat pada Abian"Lakukan apa yang mau kamu lakukan, sayang. tidak perlu pedulikan apa kata Daddy" kata Wulan.
beberapa waktu lalu tanpa sengaja Wulan mendengar Abian yang sedang melakukan panggilan telpon dengan Bima dan juga Vemas. sehingga Wulan mengetahui perihal Abian dengan istrinya.
"Jangan sampai kamu menyesal karna tidak memperjuangkan apa yang seharusnya kamu perjuangan kan." kata Wulan lagi.
selama ini Wulan memang selalu memberikan Abian kebebasan tentang hidup yang mau pria itu pilih. tidak seperti Alexander yang suka memaksa dalam segala hal.
"Iya, mom. terimakasih mommy selalu mengerti Ar" balas Abian
"Kalau ada apa-apa kamu bisa cerita sama mommy, Ar. jangan dibiasakan memendam semuanya sendiri" Wulan menepuk pundak Abian kemudian beranjak pergi dari sana.
Abian memang belum menceritakan soal Nathali pada Wulan.
Visual Riko🤭
Visual Cindy🤭
jadi penasaran aq...