NovelToon NovelToon
Mandala Yin Yang

Mandala Yin Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Romansa / Penyelamat
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tian Xuan

Che Tian, seorang Saint terkuat di alam dewa, kecewa ketika kekasihnya, Yuechan, direbut oleh Taiqing, penguasa alam dewa yang dipilih oleh Leluhur Dao. Merasa dihina, Che Tian menantang Taiqing dan dihukum, diturunkan ke bumi untuk mencari kekuatan yang lebih besar. Dengan senjata sakti, Mandala Yin Yang dan Kipas Yin Yang, Che Tian membangun kekuatan baru dan mengumpulkan murid-murid yang setia. Dalam perjalanannya, ia menghadapi pengkhianatan dan rahasia alam semesta, sambil memilih apakah akan membalas dendam atau membawa keseimbangan yang lebih besar bagi dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tian Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Perpisahan yang Canggung

Che Tian menatap Feng Lian yang masih tampak tergesa-gesa saat berpamitan dengan Phoenix Kuno. Meskipun sikapnya tetap tenang, ia bisa merasakan kegelisahan dalam diri wanita itu. Sebelum keluar, ia mengeluarkan tombak es yang diberikan oleh Phoenix tadi dan menyerahkannya kepada Feng Lian.

"Ini untukmu. Senjata ini cocok dengan elemenmu," kata Che Tian sambil mengulurkan tombak itu.

Feng Lian menatap tombak itu sejenak sebelum menerimanya dengan sedikit ragu. "Terima kasih," ucapnya singkat, lalu segera bergegas keluar tanpa melihat lagi ke arah Che Tian.

Che Tian menatap punggungnya yang semakin menjauh. Dia tahu ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. "Apakah dia menyesali apa yang terjadi tadi?" gumamnya dalam hati.

Namun, dalam kenyataannya, pikiran Feng Lian dipenuhi dengan kecemasan lain. Dia adalah tetua dari Sekte Bulan, sekte yang hanya menerima murid perempuan. Jika sampai dirinya hamil akibat hubungannya dengan Che Tian, konsekuensinya akan sangat besar. Dia bisa saja dikeluarkan dari sekte, kehilangan statusnya, dan menjadi bahan pembicaraan di seluruh dunia kultivasi.

"Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi," pikir Feng Lian.

Che Tian melihat gelagatnya yang tergesa-gesa dan menghela napas. Dia bisa membaca sedikit kegelisahan dari raut wajahnya, tetapi memilih untuk mengabaikannya. Dia pun berjalan mendahului Feng Lian, tak ingin memperumit keadaan.

Setibanya di tempat Xuan Huo dan Ye Qingxian berada, suasana segera berubah. Xuan Huo, yang melihat bibinya datang, langsung berseru dengan penuh semangat.

"Eh? Bibi! Kau sudah bangun!" serunya.

Namun, Feng Lian tetap diam, wajahnya masih sedikit dingin. Xuan Huo, yang mulai curiga, mendekatinya dan berbisik, "Bibi, apakah kau... melakukan ‘hal itu’ dengan Tuan Che Tian?"

Seketika wajah Feng Lian berubah merah padam, matanya berkilat penuh amarah. Tanpa pikir panjang, ia langsung menampar keponakannya.

PLAK!

"Berisik! Jangan berpikiran aneh-aneh!" bentaknya dengan tajam.

Xuan Huo memegang pipinya yang memerah karena tamparan itu. "Aduh, bibi, aku hanya bertanya..." gumamnya dengan wajah kesal.

Sementara itu, Che Tian menghampiri Ye Qingxian. Ia mengeluarkan sebuah benda bercahaya merah keemasan yang memancarkan energi api yang kuat—Rebirth Phoenix.

"Ini untukmu," kata Che Tian sambil menyerahkan benda itu.

Ye Qingxian terkejut. "Rebirth Phoenix...? Guru, benda ini sangat berharga!"

Che Tian tersenyum tipis. "Ambillah. Ini akan membantumu dalam kultivasi dan juga sebagai pelindung. Anggap saja sebagai hadiah dari perjalanan ini."

Ye Qingxian menatap gurunya sejenak, lalu mengangguk dengan penuh rasa hormat. "Terima kasih, Guru. Aku akan menghargainya dengan baik."

Tak lama setelah itu, Feng Lian yang masih terlihat kesal mengajak Xuan Huo dan anggota kerajaan lainnya untuk segera kembali. Ia ingin secepatnya meninggalkan tempat ini, menjauh dari Che Tian dan segala perasaan rumit yang mulai muncul dalam hatinya.

Namun, Xuan Huo segera menghentikannya.

"Bibi, bukankah tujuan kita datang ke sini adalah untuk mencari harta karun? Agar kerajaan menjadi lebih kuat dan aman?"

Feng Lian berhenti sejenak, lalu mengeluarkan tombak es yang baru ia dapatkan. "Senjata sudah kita dapatkan. Itu sudah cukup. Ayo pergi," katanya dingin.

Tanpa menunggu persetujuan siapa pun, Feng Lian langsung melangkah pergi. Ia bahkan tidak berpamitan dengan Che Tian.

Xuan Huo, yang masih merasa ragu, akhirnya menoleh ke arah Che Tian. "Tuan Che Tian, apakah kau tidak ingin pulang bersama kami?" tanyanya.

Namun, Che Tian menggelengkan kepala. "Tidak. Aku masih ada urusan di sini. Kau boleh pergi lebih dulu. Bahkan, katakan pada mereka untuk tidak menungguku. Aku akan mencari jalanku sendiri nanti."

Xuan Huo tampak sedikit terkejut. "Apa kau yakin?"

"Aku yakin," jawab Che Tian dengan tenang.

Xuan Huo akhirnya mengangguk. "Baiklah. Kalau begitu, kami akan berangkat dulu."

Setelah berpamitan dengan Che Tian, Xuan Huo segera menyusul bibinya dan anggota kerajaan lainnya. Kapal yang mereka naiki perlahan mulai bergerak meninggalkan tempat itu.

Kini, hanya Che Tian dan Ye Qingxian yang tersisa.

Ye Qingxian menatap gurunya dan bertanya, "Guru, apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan bibi Feng Lian?"

Che Tian tersenyum samar, tetapi tidak menjawab. Ia hanya memandang langit yang luas, seolah sedang memikirkan sesuatu yang lebih besar dari sekadar hubungan antara pria dan wanita.

"Suatu hari nanti, kau akan mengerti," jawabnya akhirnya.

Ye Qingxian hanya bisa diam, merasa bahwa ada sesuatu yang lebih dalam sedang terjadi.

(To be continued...)

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!