NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu

Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Teteh Aini

penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca ...

Yuk kita ramaikan ...

Up setiap hari...

Sebelum lanjut baca jangan lupa follow , like, subscribe, komen , gift dan vote....

Apapun yang terjadi tetaplah bahagia jangan lupa tersenyum...

Selamat membaca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teteh Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Di pagi hari nya Haris pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan . Dia melihat Syifa masih tertidur dan tidak tega untuk membangunkan nya. Itu sebab nya dia memilih untuk menyiapkan sarapan dan membiarkan Syifa istirahat.

Saat sedang di dapur Haris bingung harus membuat apa, karena sebenar nya dia tidak terbiasa memasak . Haris pun membuka kulkas dan memeriksa bahan apa saja yang ada di dalamnya, ternyata isi kulkas nya mulai kosong karena sudah lama tidak diisi. Dia melihat ada telur dan juga timun kemudian dia berpikir untuk membuat roti isi telur saja.

Setelah selesai membuat roti isi Haris pun kemudian menyiapkan segelas susu hangat untuk Syifa dan segelas teh hangat untuk diri nya. Dia menaruh roti isi dan susu juga teh tersebut di atas nampan lalu membawa nya ke dalam kamar.

Ternyata Syifa masih belum bangun dari tidur nya. Haris pun meletakkan nampan berisi makanan tersebut di atas meja kemudian dia membangunkan Syifa.

"Sayang bangun."

Haris memanggil Syifa dengan suara lembut sambil mengusap-usap pipi nya. Dia terus mengulangi nya sampai Syifa terbangun dari tidur nya.

"Mas. Mas sudah bangun?"

Syifa pun membuka mata nya dan mengedip-ngedipkan mata nya.

"Mas mau ke masjid ya?"

Haris pun mengerutkan kening nya dan menggelengkan kepala nya

"Oh Mas mau salat di rumah ya?"

"Bukan sayang, saya bangunin kamu untuk sarapan ini sudah saya siapkan."

"Hah apa, Mas buat sarapan ? Memang nya ini jam berapa Mas?"

Syifa pun bangun lalu duduk di tempat tidur nya, kemudian dia melirik ke arah jam dinding dan Syifa pun langsung kaget dan membulatkan mata nya.

"Astagfirullah, ternyata sudah siang, kenapa Mas gak bangunin aku sih?"

"Nggak papa kamu kan sudah sering bangun pagi dan menyiapkan sarapan buat saya jadi sesekali biarkan saya yang menyiapkan sarapan buat kamu."

" Oh makasih. "

"Ya sudah kalau begitu kamu bersih-bersih dulu sana setelah itu baru kita makan sarapan nya."

"Iya deh iya."

Syifa pun turun dari tempat tidurnya dan langsung masuk ke kamar mandi . Sementara Haris dia juga bersiap untuk pergi ke kampus. Haris mengganti pakaian nya dan saat hendak memakai celana tiba-tiba Syifa keluar dari kamar mandi.

Syifa pun berteriak dan langsung menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya.

"Mas ngapain sih?"

"kenapa ?"

Tanya Haris santai sambil terus memakai celana dan merapikan pakaian nya.

"Malu tahu."

"Kenapa harus malu? Bukan nya kamu sudah melihat semua nya. "

Mendengar itu wajah Syifa pun langsung memerah karena malu.

"Beda lagi kalau itu Mas."

"Apa nya yang beda?"

"Sudah lah Mas aku mau cobain makanan yang kamu buat."

Syifa pun mengalihkan pembicaraan nya lalu duduk di tepi ranjang . Syifa pun langsung memakan roti isi tersebut.

Haris pun memperhatikan Syifa yang sedang makan, Syifa begitu santai saat makan sampai akhir nya makanan tersebut habis tak tersisa.

"Kamu memakan nya hingga habis. Apakah rasa nya tidak buruk?"

"Nggak mas. Rasa nya enak aku suka."

Haris pun tersenyum senang mendengar nya. Karena tidak sia-sia dia berusaha untuk membuat nya.

"Terima kasih ya sayang kamu sudah menghargai masakan saya."

"Iya Mas , aku yang makasih karena Mas sudah repot-repot masak buat aku. "

Haris dan Syifa pun saling tersenyum. Dan setelah semua nya selesai, Haris pun berpamitan pada Syifa untuk berangkat ke kampus. Syifa pun mengantar Haris sampai ke pintu depan kemudian menyalami nya.

"Sayang saya pergi dulu ya . Kamu baik-baik di rumah!"

"Iya Mas. Mas hati-hati ya kerja nya jangan lupa untuk selalu ingat kalau Mas sudah punya istri."

"Iya sayang, saya selalu ingat kalau saya punya istri yang sangat cantik di rumah."

.

.

Sebenar nya Syifa merasa gelisah karena membiarkan Haris pergi ke kampus. Dia khawatir kalau Haris akan tergoda dengan Bu Andien . Tapi Syifa juga tidak memiliki keberanian untuk menyatakan rasa khawatir nya itu kepada Haris.

Dia takut kalau kekhawatiran nya itu akan dianggap nya berlebihan.

Akhirnya setelah memikirkan nya, Syifa pun memutuskan untuk menelpon Haris. Dia ingin memastikan kalau perempuan itu tidak sedang menggoda diri nya.

Tut tut tut tut .

( "Assalamualaikum, sayang .")

("Waalaikumsalam, Mas.")

("Ada apa kamu menelpon, apa terjadi sesuatu?")

("Enggak Mas, aku hanya mau tanya kamu pulang jam berapa hari ini?")

Saat sedang berbicara di telepon , tiba-tiba Syifa mendengar suara perempuan sedang berbicara pada suami nya. Suara itu tidak asing bagi nya.

("Mas. Mas dengar kan aku ngomong apa?")

(" Ah iya sayang maaf, hari ini saya pulang jam 15.00. Ada apa sayang, apa kamu butuh sesuatu?")

("Mas lagi ngobrol sama siapa tadi?")

("Saya nggak ngobrol kok kamu itu tadi bu Andien ngasih saya bekal untuk makan nanti.")

("Apa Mas? ngasih bekal untuk makan?")

("Iya sayang.")

Syifa pun merasa sangat kesal mendengar nya.

("Terus Mas terima?")

("Iya, karena nggak baik menolak pemberian orang yang berniat baik kepada kita.")

("Iya sudah Kalau begitu saya tutup dulu telepon nya")

("Iya mas, mas hati-hati ya kerjanya.")

("Assalamualaikum.")

("Waalaikumsalam, Mas.")

.

Huh Syifa pun menghembuskan nafasnya dengan kasar . Dia masih kesal dengan sikap Bu Andin yang terus mencoba untuk merayu suami nya.

"Gimana kalau Bu Andin terus-menerus mendekati dan selalu memberikan perhatian khusus untuk Mas Haris. Dan gimana kalau lama-lama Mas Haris juga mulai luluh dengan Bu Andin aku harus cari cara supaya Mas Haris nggak ketemu lagi dengan Bu Andien.

Syifa pun merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur sambil matanya menatap langit-langit kamar. Dia terus memikirkan Haris Dia khawatir kalau Haris akan memakan makanan itu . Mengingat Haris adalah orang yang sangat menghargai orang lain maka bisa jadi dia juga akan memakan bekal itu dengan tujuan untuk menghargai pemberian Bu Andin . Syifa pun benar-benar gelisah memikirkan nya.

.

Di siang harinya Syifa pun sudah mulai untuk melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda. Syifa mengeluarkan beberapa benda yang kemarin dibeli nya benda tersebut adalah alat-alat yang di gunakan untuk membuat sebuah gambar.

Syifa pun mengambil buku dan pensil untuk membuat gambar nya terlebih dahulu . Kali ini dia terinspirasi untuk membuat busana muslimah modern yang ditujukan untuk wanita muda seperti diri nya. Supaya para wanita muda di luar sana tidak merasa bosan dengan tampilan nya yang itu-itu saja.

Syifa pun memberi warna pada gambar tersebut. Merah marun dengan kombinasi warna merah muda adalah warna yang di pilih nya.

1
Ainain Cantika
/Rose//Rose//Rose/Mari merapat dan ramaikan
Abiel Davisa
kali² kasih pelajaran hehe
Annisa Rahman
good
Lailan Najmi
ceritanya bagus dan tidak membosan kan
Sugiharti Rusli
wah kisah tentang perjodohan antar anak" ustadz nih,,,
Suren
bandel benar kamu Syifa. dibilang suami suka tdk dengar🤭😁🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!