Asmara Settingan

Samuel Harvey. Pria keturunan blasteran ini adalah Pemilik sekaligus pimpinan di sebuah perusahaan rumah produksi film Harvey Entertaiment (HE). Pria yang pernah menempuh pendidikan di Korea National University of Arts (K'Arts) ini begitu mencintai Hena.

Samuel dan Hena dipertemukan pertama kali dalam sebuah projek film di bawah naungan HE. Sebagai Pria normal tentu Samuel sudah tertarik sejak awal dengan paras yang Hena miliki dan setelah menjalin hubungan pertemanan selama dua tahun, Samuel baru memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Bagai gayung bersambut ternyata Hena juga memiliki rasa nyaman yang sama hingga mereka memutuskan menjalin hubungan lebih dari pertemanan.

"Sam!"

Langkah Samuel yang ingin memasuki ruangan kerjanya terhenti. Ia mengangkat pandang dan mendapati wanita dengan rambut wavy melangkah mendekat ke arahnya.

"Aku menghubungimu dari tadi"

Samuel terlihat tidak peduli dengan apa yang wanita itu katakan. Ia kembali melanjutkan langkah menuju ruang kerjanya.

"Sam kau tidak mendengarku," dengan terus melakukan protes wanita tersebut mengikuti Samuel. "Kau menemui Hena kan?"

"Ya. Aku menemuinya. Apa urusannya dengan mu?" Samuel berakata sarkas ke pada wanita yang kini terlihat menyunggingkan senyum sinisnya.

"Aku ini tunangan mu, Sam. Dan semua orang tahu itu"

"Jelas semua orang tahu itu. Kau yang mempercepat pengumuman pertunangan itu, Jihan," Samuel medekat dan menatap tajam Jihan. "Jangan kau pikir aku tidak tahu"

Jihan membeku, bahkan ia terlihat sulit menelan salivanya. Jihan Kamala, wanita yang berprofesi sebagai model dari agensi yang sama dengan Hena ini merupakan tunangan Samuel. Mereka melakukan pertunangan secara tertutup dan itu semua atas permintaan Samuel.

"Kau ingin hubunganku dengan Hena hancur," Samuel tersenyum sinis. "Jangan harap keinginan mu itu tercapai. Aku hanya mencintai Hena. Ingat itu!"

"Keluar dari ruanganku." suara itu begitu menekan dalam, terlihat sekali jika saat ini Samuel menyimpan amarah yang begitu besar.

Entah apa sebenarnya yang ingin Samuel lakukan sampai menghianati kekasih yang ia cinta. Hingga berita pertunangannya dengan model, Jihan Kamala tersebar. Hena sanjaya yang berstatus sebagai kekasihnya saat itu murka. Hena mendatangi Samuel di sebuah hotel berbintang, namun bagai sudah jatuh lalu tertimpa tangga Hena mendapati Samuel tidak sendiri melainkan bersama Jihan sang tunangan.

Samuel yang melihat Hena pergi segera mengejar karena tidak terima dengan keputusan Hena yang sempat mengatakan mengakhiri hubungan mereka. Samuel bahkan belum sempat menjelaskan apa yang ia hadapi tetapi wanita pemilik mata dark hazel itu sudah lebih dulu masuk ke dalam lift. Hingga esok harinya berita pertunangannya tergeser dengan viralnya hubungan asmara Hena bersama pengusaha muda, Agam Raksa.

"Shitt"

Samuel bahkan meninju dinding saat ingatanya terlempar di malam Hena memutuskan hubungan mereka. Menimbulkan goresan tapi luka di tangannya tersebut tidak seberapa dibandingkan dengan hatinya saat ini, terlebih saat mata greynya menatap Hena yang bersikap manja pada Pria selain dirinya.

"Aku tau kau mencintaiku. Masih mencintaiku" gumaman itu terdengar begitu lirih.

"Agam Raksa. Pria dingin itu tidak akan bisa menggantikan posisiku," Samuel berjalan ke meja kerjanya, meraih gagang telepon dan menghubungi seseorang. "Cari tahu semua jadwal Hena dan berikan ke padaku," kata Samuel dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

*

*

*

"Sejak kapan Daddy di sini?"

Setelah mengantar Hena ke apartemennya Agam langsung kembali menuju kantor. Tapi ia di kegetkan dengan kedatangan Dad Jon yang sudah duduk di kursi kerja Agam, bukankah mereka sudah bertemu pagi tadi bahkan sarapan bersama.

"Sejak pemimpin perusahaan ini mangkir," Dad Jon meletakkan majalah bisnis yang baru ia baca. "Untuk pergi berkencan"

Agam yang mendengar perkataan Daddynya langsung mengarahkan pandangan pada asistennya-Rama yang dari tadi terlihat berdiri diam tidak jauh dari meja kerja Agam, sepertinya Pria bermata empat itu yang melapor pada Tuan Besar.

"Bukan Rama," kata Dad Jon. "Wajahmu yang tampan itu kini tidak hanya ada di majalah bisnis tapi juga wara wiri di infotaiment"

Rama hampir saja melepaskan tawanya saat mendengar Tuan Besar memberikan pujian sekaligus teguran terhadap putra pertamanya.

"Daddy ingin memeriksa laporan bulanan selagi di sini?" tanya Agam. Ia memilih mengalihkan topik pembahasan.

"Daddy ke sini untuk menjemput adikmu"

"Apa lagi yang dia lakukan sekarang?"

Jika sudah lewat siang seperti ini, Nathan masih berada di perusahaan untuk bimbingan dengan uncel Dama maka sudah dapat dipastikan adiknya itu baru saja melakukan kesalahan.

"Menyembunyikan tas seorang gadis"

Agam dan Rama yang mendengarnya sedikit kaget karena biasnya Nathan akan terlibat masalah seputar perkelahian dan bolos saat jam belajar. Tapi nampaknya putra ke-dua keluarga Raksa tersebut mulai bosan dengan pelanggaran yang biasa-biasa saja.

"Kaka....."

Kalimat tidak selelsai itu baru saja menyeruak masuk ke dalam ruang kerja Agam beserta pintu yang dibuka tiba-tiba tanpa adanya ketukan, sungguh tidak sopan.

"Upz...sorry," ternyata pelakunya adalah dia yang baru saja dibahas. Nathan degan cepat berbalik lalu keluar dari ruangan kemudian mengetuk pintu dengan benar dan baru melangkah masuk ke dalam ruangan kerja kakaknya.

"Kau keren Kak, berita mu dan Kakak Ipar kembali menjadi trending," ujar Nathan dengan berjalan menghampiri Agam yang duduk di sofa. "Ah... Bukan Kakak yang keren, tapi Kakak Ipar. Semua yang berhubungan tentangnya selalu menjadi pencarian berita online pertama"

Agam yang mendengar sang Adik banyak bicara dengan mata yang terus menggulir ponsel segera bergerak untuk mengambil alih ponsel tersebut. Mata tajamya mendapati banyak foto Hena saat berada di wisata pemancingan. Dengan semua headline yang hampir serupa Aktris Hena berkencan dengan kekasih pengusaha kaya-nya di kolam pemancingan.

"Sesekali biarkan aku mengajak Kakak Ipar makan di luar. Aku sudah lama ingin terkenal dan dibicarakan seperti ini," kata Nathan pada Kakaknya-Agam.

"Kau cukup vamos di sekolahmu," Agam tersenyum mengejek pada adiknya. "Very famous and a star (1)"

Bukan terkenal karena banyak prestasi di sekolahnya. Nathan malah terkenal sebagai siswa yang selalu membuat ulah. Jadi tidak salah jika asisten-Rama mengatakan Nathan adalah pria yang selalu suka dekat-dekat dengan masalah.

"But I also want to be famous throughout the country like my sister-in-law, (2)" kata Nathan.

"Singkirkan niat kalian yang hanya akan menambah tugas anggota Daddy"

Agam dan Nathan seketika menjadi diam karena Dad Jon dengan cepat memperingatkan ke-dua Putranya. Jika banyak berita yang menyangkut kehidupan pribadi tersebar di media, maka anggota Dad Jon lah yang bergerak untuk membereskannya. Terlebih jika itu berita-berita hoax atau sebuah kebohongan yang bisa merugikan.

***

(1) Sangat terkenal bahkan menjadi bintangnya.

(2) Aku juga ingin terkenal di seluruh negri seperti Kakak Ipar.