Tangisan Emak

Sebulan telah berlalu dengan ketelatenan dan keuletan dari yanto terlihat kehidupan keluarganya semakin membaik bukan hanya keluarga abah dan emaknya tetapi juga kehidupan dari adik perempuannya dan keluarga suaminya

Sekarang yanto dan adik adiknya sedang beristirahat di pondok sehabis membersihkan kebun jagung mereka

"adi kamu kan telat masuk sekolah baru 2 bulan apa kamu mau sekolah lagi, abang pengen kamu melanjutkan sekolahmu biar abang yang menanggung biayanya" tanya yanto pada adiknya itu

"aku sih sangat mau bang ngelanjutin sekolah tapi kan sekolahnya ada di kecamatan sebelah kalau tidak ada kendaraan gimana tidak mungkin kan jalan kaki" sahut adi

"itu sudah abang pikirkan kalau kamu mau besok kita daftar ke sekolahan" jelas yanto lagi

"terima kasih banyak bang aku senang banget bisa sekolah lagi apalagi anak abah kan belum ada yang sekolah tamatan SMA semoga aku bisa membanggakan abah dan emak nantinya" adi menjawab dengan bibir tersenyum sangat lebar

"baiklah masalah biaya biar jadi urusan abang untuk uang tabunganmu biarkan saja itu buat bekal hidupmu nanti" yanto memberi arahan pada adi

"baik bang"

"ayo sekarang kita pulang abang mau ke rumah wak jamal" ajak yanto lagi

"ayo bang "

Mereka semua segera beranjak untuk pulang ke rumah, terus yanto lanjut ke rumah wak jamal untuk mengantarkan uang hasil panen

keesokan harinya seperti biasa kalau yanto tidak bisa berkebun maka daus akan di dampingi ilham dan abahnya untuk mengerjakan semuanya

"adi kamu sudah siap belum" panggil yanto kepada adiknya itu

"sebentar bang aku lagi cari kaos kaki ku" balas adi

yanto berencana sehabis dari mendaftar sekolah adi dia mau mampir ke bank untuk membuat rekening karena tabungannya semakin banyak jadi yanto merasa tidak aman kalau menyimpan uang cash terlalu banyak, sebelum pergi yanto sudah menghitung uangnya ternyata sudah dapat 60 juta lebih jadi dia berencana menyimpan uang itu di bank saja, kalau tabungan yang ada di pondok masih dia simpan dengan rapi

"ayo bang aku udah siap" kata adi sambil menghampiri abang nya yang duduk di teras bersama abahnya

"ayo, bah kita pergi dulu doain semoga adi di terima di sekolahnya" yanto meminta doa kepada abah nya itu

"abah selalu berdoa yang terbaik untuk kalian semua" jawab abah sodiq sambil menepuk pundak anak nya itu

"terima kasih bah kami pergi dulu ya" pamit yanto dan adi sambil mencium tangan abah nya

"iya nak hati hati di jalan ya semoga urusan kalian lancar" doa abah mengiringi kepergian anak anaknya

yanto dan adi segera berangkat menuju sekolah yang mereka tuju, alhamdulillah karena belum terlalu lama adi ketinggalan sekolanya jadi dia langsung di terima, mereka berdua mengucapkan rasa syukur akan di permudahkannya segala urusan

Selesai dari sekolah mereka segera menuju ke bank untuk menyelesaikan urusan yanto tidak perlu waktu lama juga urusannya pun sudah selesai dan akhirnya mereka pulang ke rumah kedua orang tuanya

"assalamualaikum emak abah" teriak adi yang kegirangan karena mulai senin depan dia mulai masuk sekolah jadi dia tidak sabar ingin memberi tahu orang tuanya

"waalaikumsalam adi kenapa kamu teriak teriak nak malu sama tetangga" tegur mak ranti karena anaknya teriak teriak di depan rumah

"hehehhe maaf mak habis adi sangat senang mak mulai senin nanti adi sudah mulai sekolah lagi, doain adi supaya lancar sekolahnya dan bisa banggain emak dan abah" ucap adi dengan antusias

"alhamdulillah nak kamu bisa sekolah lagi tanpa kamu minta emak sudah doain kalian semua" sahut emak ranti sambil terisak kecil karena terharu akhirnya anaknya ada yang sekolah SMA juga

"iya ini semua berkat bang yanto yang rajin bekerja sehingga ekonomi keluarga semakin baik mak" jawab adi yang membanggakan abangnya itu

"iya nak, semua berkat abangmu yang memiliki rejeki seperti air yang terus mengalir menghidupi apa saja yang di lewatinya"emak ranti membenarkan omongan anaknya itu

" loh loh kenapa malah pada berpelukan sambil menangis di sini"tanya daus yang bingung melihat emak dan adiknya berpelukan sambil menangis

"ini bang aku lagi seneng banget karena mulai senen depan aku sudah masuk sekolah SMA" jawab adi dengan antusias memberitahu abangnya itu

"benarkah selamat ya adikku kamu bisa bersekolah lagi, jangan kecewakan bang yanto sudah bertanggung jawab akan semuanya dan buatlah abang dan kedua orang tua kita bangga" jawab daus dan tak lupa memberi sedikit nasihat juga

"lah terus bang yanto di mana" tanya daus karena tidak melihat motor abangnya

"oh iya ya la kemana abang pergi mak kok aku ga denger suara motornya pergi" heran adi karena saking senangnya dia tidak tahu abangnya pergi kemana

Daus dan emak hanya geleng geleng melihat kelakuan adi bisa bisanya dia tidak tahu kemana abangnya pergi, ketika mereka sedang asyik memikirkan kemana abangnya pergi terdengar suara beberapa motor memasuki halaman rumah abah sodiq

"lah abang dari mana aja kenapa pergi tidak pamitan denganku" cerocos adi bertanya sama abangnya itu

"kamu aja yang ga denger malah teriak teriak ga jelas kayak orang gila" sahut yanto

"apa iya ya bang hehehehe" adi hanya cengengesan mendengar kata kata abangnya itu

"loh nak tamunya di suruh masuk aja jangan berdiri terus biar emak buatkan minum" tegur emak ranti pada yanto karena membiarkan tamunya hanya berdiri menyaksikan mereka mengobrol

"hehehehe iya mak yanto sampai lupa" jawab yanto

Mereka semua segera masuk ke rumah dan emak ranti segera ke belakang untuk membuat minuman

"eh ada tamu rupanya" tanya abah sodiq yang baru keluar dari kamarnya

"iya bah ini adalah tamu yanto" sahut yanto

Lalu abah sodiq segera menyalami tamu dari anaknya itu dan emak ranti keluar membawa minuman dan camilan ke hadapan tamu anaknya itu

"ada perlu apa ya nak" tanya abah sodiq memulai pembicaraan dengan para tamunya

"ini bah kami hanya mengantar motor yang sudah di beli oleh yanto beserta surat surat kendaraannya bah" sahut salah 1 dari mereka sambil mengeluarkan surat surat motor yang dia bawa

"kamu beli motor lagi nak" tanya abah sodiq kepada yanto

"iya bah alhamdulillah 1 motor buat daus untuk membantu aku bekerja di kebun dan 1 lagi untuk adi pergi ke sekolah bah" jawab yanto dengan mantap

adi dan daus sudah sangat kegirangan di belikan motor oleh abangnya itu biarpun bekas tapi masih bagus sedangkan emak ranti dan abah sodiq sudah tidak bisa berkata kata lagi karena mereka sangat terharu

"yanto ini surat surat motornya ya kalau uang kan sudah kamu bayar lunas tadi, karena urusan kita sudah selesai maka kita pamit pulang dulu ya" kata teman yanto itu

"iya terima kasih banyak ya atas bantuannya" jawab yanto

"sama sama karena telah mempercayaiku juga untuk pembelian motor mu"

mereka bertiga langsung pulang karena merasa telah selesai urusannya sedangkan adi dan daus langsung berlari menuju keluar rumah untuk melihat motor mereka

Adi dan daus melompat lompat kegirangan seperti anak kecil yang mendapatkan hadiah permen