NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:45.8k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis-gadis kota

Pagi itu cuaca cerah, matahari sudah bersinar dengan terang. Wijaya Kusuma bangun terlambat karena semalam dia tidak bisa tidur memikirkan tentang kematian bapaknya dan juga keberadaan candi berisi harta karun.

Suara burung berkicauan dari arah luar jendela kamarnya, Wijaya masih dalam keadaan mengantuk, dia membuka pelan matanya lalu memejamkan mata lagi menikmati rasa kantuk yang masih mencengkram tubuhnya.

Tiba-tiba Wijaya teringat sesuatu, dia lalu bangun dan berlari ke arah belakang rumah untuk mandi. Setelah mandi, Wijaya berlari lagi ke kamar mencari pakaian bersih.

"Semalam kamu pergi kemana?" tanya ibu.

"Ngobrol dengan Ki Dayat. Saya pamit dulu ya bu," Wijaya mencium tangan ibunya, dia terlihat sangat buru-buru.

"Sarapan dulu atuh!" teriak ibunya menatap Wijaya cemas.

Wijaya berlari ke rumah pasangan lansia yang memiliki kebun anggur, dia sudah berjanji akan membantu mereka panen anggur. Di belokan jalan, Ajat sudah menunggunya dengan kesal.

"Eleuh-eleuh Pak Kepala Desa, jam berapa ini teh! Lihat tuh matahari sudah terang begini!"

"Memang ini jam berapa? Kan di desa kita tidak ada jam, Jat!" balas Wijaya, keduanya lalu berjalan bersama menuju tempat yang dituju.

"Bercanda Kang, saya juga gak tahu jam berapa. Tapi tumben Akang telat?"

"Iya, semalam saya ngobrol dengan Ki Dayat."

"Ngobrolin apa Kang? Jangan-jangan bahas kematian Pak Rama Wijaya?" tanya Ajat cemas.

"Iya, tenang aja. Saya gak bawa-bawa kamu Jat," ungkap Wijaya.

Saat Wijaya dan Ajat berjalan sambil mengobrol, dari arah depan seorang warga berlari menghampiri Wijaya Kusuma dengan wajah panik dan ketakutan.

"Ada apa pak?" tanya Wijaya heran.

"Itu, di gerbang desa ada segerombol perempuan dari kota, katanya nyari Kang Wijaya Kusuma. Aduh gimana ini Kang!"

"Hah siapa mereka?" tanya Ajat.

"Jat, kamu duluan saja dan sampaikan salamku pada mereka," Wijaya menepuk pundak Ajat.

"Oke, kalau sudah beres urusannya segera kesana ya, Kang?" kata Ajat setuju, Wijaya mengangguk mengiyakan.

Wijaya lalu pergi ke pintu masuk desa. Dari kejauhan, sudah terlihat segerombol wanita yang menunggu disana, mereka terlihat ceria dan penuh rasa ingin tahu.

Kehadiran sekumpulan gadis kota itu juga menarik perhatian warga, namun para warga enggan untuk bertanya-tanya. Mereka menunggu Wijaya Kusuma, Kepala Desa Talaga Seungit datang.

"Wah itu! Itu!" teriak salah seorang gadis, menunjuk Wijaya. Seketika, semuanya menatap ke arah Wijaya Kusuma sambil mengarahkan kamera ponselnya.

"Maaf kalian dari mana dan ada urusan apa di sini?" tanya Wijaya Kusuma.

"Kita mau ketemu Akang, iya kan girls?"

"Iya!!!" teriak mereka kencang.

"Kalian tahu dari mana desa ini?"

"Dari Tictac!" jawab mereka serentak.

"Wah, Aa lebih ganteng aslinya ya di banding yang di rekaman wawancara itu," puji seorang gadis.

Ternyata dari kejauhan, Ningsih berteriak. Dia datang menyusul gerombolan gadis kota itu.

"Hei, kalian!" teriakan Ningsih, membuat semua gadis kota menoleh ke arah belakang.

Ningsih cemburu dengan kebersamaan Wijaya Kusuma dan gadis-gadis itu, ia merasa khawatir salah sati gadis itu akan menjadi pacarnya Wijaya, Ningsih benar-benar pencemburu meskipun cintanya tak pernah disambut oleh Wijaya.

"Ini desa adat, tidak ada tempat untuk kalian bersenang-senang disini, cepat pulang!" tegas Ningsih dengan tatapan kesal, berusaha mengusir mereka.

"Lho, anda ini siapa sih, ngatur-ngatur kami," jawab seorang gadis ketus.

"Viralkan geng!" tegas yang lain, semua kamera lalu tertuju ke arah Ningsih.

Ningsih tidak terima, dia tiba-tiba merebut salah satu ponsel itu dan dia lempar ke semak-semak.

Wijaya berusaha menghentikan amarah Ningsih, ia berbicara dengan tenang, "Ningsih, hentikan. Mereka adalah tamu yang harus kita hargai kedatangannya."

"Tapi mereka sangat menganggu! Apa lo! Mau viralin gue? Rekam sini! Aku gak takut viral ya! Kalian kesini cuma pengen ngeliat ketampanan Aa Wijaya Kusuma kan! Cih!" Ningsih tiba-tiba mengeluarkan ponsel dan merekam balik mereka.

"Teman-teman jadi ini dia pelaku keributan di desa adat, nih muka-mukanya tandai ya! Mereka datang menganggu Kepala Desa yang sibuk dengan urusannya," sindir Ningsih.

"Eh, elo cewek kampung! Tanggung jawab ya ponsel gue jadi hilang!" tegas seseorang sambil melotot menatap Ningsih.

1
Nasirin Indra Laksana
Luar biasa
Minchio: Halo Kak, makasii banget udah ngasih penilaian. ✨🙏
total 1 replies
Sarita
mending pergi sih dari desa itu. buat apa tinggal di desa tapi tiap hari selalu hidup dalam ketakutan
Minchio: Iyaa... 😭
total 1 replies
Habsah Hermawan
cerita nya menarik..smoga karya selanjutnya semakin bagus
Minchio: Terima kasih udah baca sampai akhir semoga terhibur ya, maaf kalau ada salah ketik hehe.
total 1 replies
Minchio
Itu kan desa sebelah bukan desa adatnya, desa sebelah mah udah menerima perkembangan jaman termasuk es batu. 😃
Andalas 476
udah lambat... pendek pulak chapter nya..😵
Minchio: Maaf ya Kak soalnya pas awal nulis ini saya dikasi info sama temen yang udah duluan nulis katanya gak usah panjang² tapi bab bab berikutnya sampai akhie jadi panjang kok hehe.
total 1 replies
Andalas 476
Aturan Tradisi Konyol...😂 manusia punya akal pikiran utk berkembang ,bkn mandeg dsitu aja..
Minchio: Ada alasannya kenapa mereka dilarang menerima perkembangan jaman, silahkan dibaca sampai akhir. 😃
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
jd ganteng....
Minchio: Hehe makasi selalu ninggalin jejak Masbro. Semoga selalu terhibur.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
msh blm jago ternyata....
Minchio: Belum mas.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
ajat lg ajat lg....
Minchio: hahaha 😃
total 1 replies
Was pray
bagus ceritanya,semoga wijaya cepat jadi orang yg lebih bijaksana,sehingga benar-benar cocok untuk menjadi sosok pemimpin
Minchio: Terima kasih udah bantu kasih ratting. 😃😄
total 1 replies
Dar Darminadi
👍 mantap makin asyik dan seru
Minchio: Hehe terima kasih, nantikan lanjutannya. Akan semakin seru lagi Wijaya Kusuma belajar menyerap energi alam semesta oleh Gurunya Raja Erlangga. 😃👍
total 1 replies
Mito Lama
bagus
Minchio: Halo, makasi banget udah ngasih review. Ulasanmu sangat berharga bagi aku membantuku semakin semangat melanjutkan cerita ini, semoga kamu terhibur yaa.
total 1 replies
Was pray
wijaya baru sadar diri kalau lemah dan goblok bin tolol, tapi sok kuat dan jagoan, makanya mikir dulu kalau mau bertindak jadi tidak bikin susah orang lain
Minchio: wkwk. 😂😭
total 1 replies
Minchio
Makasi Mas selalu komen di Novelku semoga terhibur ya.
Minchio
Belum punya kekuatan Mas. 😭
Endro Budi Raharjo
dasar penjajah....
Minchio: Seperti itu awal mula adanya peraturan adat Bang. 😅😭🤭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
kok gak bertarung wijaya....
Was pray
wijaya memang belum pantas menjadi seorang pemimpin, dia memimpin dirinya sendiri saja belum bisa, apa lagi memimpin orang lain
Minchio: Betul, karena dia kan terpaksa menggantikan Bapaknya. 😭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
yg byk skrg air mata bu aya....
Minchio: Hahaha..
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
buto...buto...ijo...lk...gak...ijo...duduk buto tp pak to...
Minchio: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!