Avira adalah gadis anak yatim yang berjuang hidup di kota. Dengan berbagai cara ia mencari kerja paru waktu untuk menghasilkan uang. Namun nihil tak ada pekerjaan yang ia dapat. Sampai suatu hari Avira iseng pada temannya Untuk meramal nasib sang teman Dan akhirnya itu menjadi sebuah kenyataan. Sehingga Avira mencoba peruntungan baru itu untuk mencari nafkah. Sehingga mempertemukan nya pada Dion pengusaha tampan yang datang untuk minta di ramal olehnya. Membuat Avira bingung. Akan kan Avira menghindar dari Dion Atau ia nekat hingga belajar ilmu ramalan Walau ia tak mampu melihat masa depan Dion. Lalu apa yang terjadi selanjutnya Bagaimana lanjutannya ......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Puncak Kemenangan
Semua orang menatap kedua wanita itu. Bagaimana tidak. Bukan sedikit uang yang pria itu pertaruhkan. Namun bagi orang orang kaya kelas dunia. Uang itu sangat mudah untuk mereka dapatkan. Dan dengan mudah pula untuk membuangnya. Itu lah cara mereka untuk menghabiskan uang mereka. Untuk kesenangan sesaat di dunia.
" Bagaimana Vir , apa kita maju?" bisik nyonya Ana.
" Nyonya percaya pada ku?" tanya Vira balik bertanya.
" 100 persen" kata nyonya Ana yakin.
" Baik kita maju, habiskan mereka malam ini "kata Vira sangat yakin. Bahwa sebuah keberuntungan sedang menghampiri mereka malam ini.
" Main , silakan bandar !! ayo mulai. Kita lihat di mana keberuntungan kami," kata nyonya Ana tersenyum tipis. Walau sedikit ada keraguan. Namun ia yakin. Vira punya keberuntungan sendiri malam ini. Membuat bandar itu sedikit gemetaran. Saat memutar stik mangkok dadu yang ia pegang.
" Aku pasang 31," kata pria itu terlihat menyeringai tipis.
" 27 " bisik Vira pada nyonya ana. Dan nyonya Ana pun tersenyum.
" Malam ini aku pasang angka 27" kata nyonya Ana. Lalu bandar pun mengguncang mangkok dadu dengan waktu cukup lama. Membuat semua orang menjadi tegang. Karna malam ini ada pertaruhan yang cukup besar.
" Semua penghuni langit, dewa dan leluhur
Bantu aku malam ini," doa Vira dalam hati Sambil menatap mangkok bandar dan angka itu sedang mulai berputar cepat.
" Bug.. "
Semua orang pun semakin tegang saat mangkok bandar berhenti. Untuk membuka peruntungan siapa yang akan berpihak malam ini.
" Apa kalian siap?" kata bandar
" Ya buka saja ," kata pria itu santai.
" Semoga kau tak menyesal tuan," kata Vira. Menatap pria itu sekilas. Membuat semua orang fokus menatap mangkok yang akan di buka oleh bandar.
" 27 " kata bandar itu kaget. Padahal tadi ia berharap tuan Sergio lah yang menang.
" Wow ...keren ," kata nyonya Ana dengan cepat meraih dua black card taruhan itu. Dan tersenyum manis. Puas dengan kerja Vira malam ini. Karna itu sangat membuat semua orang terkejut sekaligus tercengang.
" Yey....menang !!" teriak Vira senang.
" Ok tuan tuan semuanya, kami pamit dulu Terimakasih sudah ikut bermain cantik" kata nyonya Ana tersenyum.
" Ayo Va , kita pulang. Kira bermain lagi besok," kata nyonya Ana.
" Baik nyonya," kata Vira Lalu kedua nya meninggalkan meja judi kelas vvip itu dengan wajah sumringah.
" Sial !!Dev, cari tahu siapa kedua wanita itu.!!" kata tuan Sergio. Setelah nyonya Ana dan Vira pergi menjauh.
" Dia nyonya Ana Lim tuan, putri seorang Taipan tuan Jiang Lim Xue dari Taiwan. Seorang wanita pebisnis yang sangat handal. Dengan kekayaan 8,9 Trilyunan. Aku rasa dia sedang bersenang senang dan berbisnis disini. Karna dia juga mempunyai menguasai bisnis seAsia tenggara," kata seorang pria yang tadi ikut menonton.
" Wow...aku baru tahu itu. Di mana dia tinggal ?" kata tuan Sergio.
" Di menetap di indonesia tuan.," jawab pria paruh baya itu. Yang merupakan pialang bisnis lintas negara. Karna sudah terbiasa baginya berurusan dan kenal banyak para pebisnis dunia.
" Baiklah aku kalah malam ini. Kita lihat saja besok. Aku akan mengalahkannya," kata tuan Sergio melirik bandar judi yang sedari tadi tegang. Karna sudah membuat tuan Sergio kalah banyak.
" Ya kita lihat saja," kata pria itu menyeringai tipis. Karena memang baru kali ini. Ia melihat nyonya Ana turun langsung untuk bermain judi. Karna setahunya wanita itu sangat anti bersenang senang di bar dan kasino.
" Wanita yang cerdas" batinnya.
Sedangkan nyonya Ana dan Vira pergi menuju kamar mereka. Untuk beristirahat Setelah merasa puas membawa pulang uang hasil taruhan mereka.
" Ini milikmu Va, kita berbagi sesuai janji ku padamu. Karna malam ini kita mendapat 28 milyar dalam waktu dua jam. Kita bisa bersenang senang besok. Kau hebat va," puji nyonya Ana. Sambil memberikan kartu black Card itu satu pada Vira.
" Terimakasih atas pujiannya nyonya. Apa nyonya serius ?" kata Vira tak percaya.
" 14 milyar uang mu berada di dalam sini. Itu sah milik mu. Besok kita akan pergi ke Thailand. Karna ada sesuatu yang harus aku selesaikan. Dan setelah itu kita akan ke Los angeles dan Dubai. Apa kau siap?" kata nyonya Ana. Yang mengubah jadwal penerbangannya ke bangkok besok pagi.
" Siap nyonya," kata Vira tersenyum. Menerima black card itu. Seperti mendapat kan durian runtuh yang tidak ia sangka sangka.
" Ok, ayo sekarang kita tidur. jam 04 kita sudah harus ke bandara.," kata nyonya Ana tersenyum. Sambil mengirim pesan Kepada orang orangnya
" Baik nyonya," jawab Vira
Lalu Vira menuju kamarnya. Yang bersebelahan kamar nyonya Ana. Karna nyonya Ana memang selalu memilih tidur di kelas vvip. Setiap kali ia melakukan perjalanan bisnis. Dan malam ini, membuat nyonya Ana tersenyum senyum sendiri. Saat Vira sudah masuk ke dalam kamarnya.
*************
Paginya mereka sudah berada tiba bandara Karna tadi malam nyonya Ana menerima pesan dari seseorang untuk menghadiri rapat di Bangkok. Karena nyonya Ana mempunyai usaha bisnis di mana mana dari usaha tekstil, besi minyak dan tembaga. Yang di kelola orang orang terbaiknya. Makanya ia pun sibuk untuk mengurus semuanya
Vira yang mendampingi nyonya Ana tersenyum ceria pagi ini. Apalagi wanita itu memberinya separo dari hasil taruhan judi tadi malam. Yang membuat hati Vira sangat senang. Membayangkan uang yang ia dapatkan dari nyonya Ana. Yang sangat banyak. Karna itu dalam jumlah besar.
" Apa yang kau lakukan dengan uang itu?" kata nyonya Ana. Saat keduanya duduk di kelas bisnis.
" Saya ingin membangun usaha seperti nyonya. Apakah nyonya mau membantu saya," kata Vira.
" Kenapa tidak, anggap saja kita teman sejak hari ini. Aku bisa mengajarimu berbisnis. Kau sangat menarik Ava. Aku akan membelikan hadiah berlian untuk ibu Dewi dan tas Hermes nanti sepulangnya kita dari Amerika. Dan Kita berdua akan menjadi relasi bisnis di masa depan," kata nyonya Ana.
" Benarkah!! terimakasih nyonya mohon bimbingannya," kata Vira tersenyum
" Itu pasti ," jawab nyonya Ana balas tersenyum. Kagum dengan Vira.
" Kau berbakat, pasti besok usaha mu akan maju pesat. Aku bermimpi baik tadi malam," kata nyonya Ana.
" Oh ya, pasti mimpinya sangat indah" kata Vira
" Ya aku dan kau seperti sedang memeluk gunung emas. Dan itu pertanda sangat baik va. Yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya," kata nyonya Ana.
" Puji tuhan, semoga itu firasat baik ," kata Vira menarik nafas dalam.
" Ya, kau bisa bersenang senang nanti Saat kita tiba di bangkok. Sedangkan aku akan menghadiri rapat sebentar. Setelah itu kita akan belanja sepuasnya di mall" kata nyonya Ana.
" Siap nyonya ," kata Vira Membuat keduanya tertawa kecil . Lalu ngobrol tentang usaha nyonya Ana. Membuat Vira kagum dengan janda , ibu beranak satu itu. Yang di tinggal suaminya meninggal. Hingga nyonya Ana harus mengelola usaha bisnisnya seorang diri.
Di sisi lain. Audi duduk santai. Saat sudah berada di Dubai. Karna ia sedang menunggu jadwal jam rapat dengan pangeran Arsyad Untuk memastikan rencana kerjasama minyak mentah mereka. Yang akan di sepakati bersama oleh Uni Emirat Arab.
" Apa tuan muda akan menunggu ?" kata Rendi saat melihat tuan mudanya itu asyik membaca koran.
" Ya, ,aku ingin semuanya cepat selesai. Dan kita bisa pulang cepat. Apa Beni sudah melapor kan kabar vira?" kata Audi
" Dia baru saja kesana tuan, setelah pulang dari rapat di Bekasi," kata Rendi.
" Baguslah, aku tidak ingin dia kenapa napa. Suruh Beni untuk terus memantaunya," kata Audi
" Baik tuan muda," kata Rendi membungkuk hormat. Lalu menjauh untuk menelpon Beni
" Tut....tut.....tut ...
" Ya halo Ren, nona menghilang dua hari ini. Aku tak bisa menemukannya," kata Beni dari sebrang sana.
" Astaga....apa kau tidak mengawasinya?" tanya Rendi kaget.
" Kemaren aku mengawasi proyek di Tangerang dan pulangnya rumah ramal itu sudah di bongkar oleh kontraktor. Tidak ada nona Ava dan temannya di sana.," lapor Beni.
" Astaga, lalu bagaimana ?" kata Rendi bingung. Sembari melirik Audi yang masih sibuk membaca berita bisnis.
" Jangan beri tahu tuan dulu, aku takut ini mengganggu pikirannya. Aku akan kerahkan anak buah ku untuk mencarinya," kata Beni
" Baik, lalukan yang terbaik. Jangan sampai tuan muda marah," kata Rendi dengan suara pelan. Karna takut tuan mudanya itu marah besar. Jika terjadi sesuatu dengan istri kecilnya itu.
Jangan kelamaan ngasih kabar ke suamimu Vira, biar ga terlalu cemas, panik
Andai Yusuf tahu Vira istrinya Candra, gimana reaksinya?
.. kenapa sampe teriak nyuruh Dave berhenti .. kan jadi nya tabrakan berunrun deh
Moga firasat Vira ga terbukti