ini karya kedua ku,mohon dukungan nya ya...
selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di rumah sakit 2
Lama mereka terdiam disana menikmati hening nya suara,tiba tiba suara ponsel salah satu dari mereka berdering. Vero pun mengangkat telpon dari Bima.
{halo,ada apa?}
{lo di mana?,Varo baik baik aja kan?}
{iya,kenapa lo telpon gue?}
{Era udah melewati masa kritis nya,sekarang ia udah di pindahin ke kamar rawat inap vvip no.1}
{hm,gue ke sana sekarang}
{ya udah,hati hati}
{hm}
"kenapa Ver?" tanya Varo saat melihat Vero telah selesai menelpon.
"Era udah di pindah ke kamar rawat inap vvip no.1" jelas Vero.
"ayo balik ke rumah sakit" ajak Vero.
Mereka pun kembali ke rumah sakit,beruntung danau yang mereka datangi tidak begitu jauh dari rumah sakit jadi mereka bisa cepat sampai ke rumah sakit.
Sesampai nya di rumah sakit,mereka langsung pergi menuju ruang vvip no.1 tempat di mana Era di rawat.
"eh kalian dateng,sini duduk" ucap Gilang yang tak lain adalah seorang dokter yang menangani Era.
"gimana keadaan nya?" tanya Varo.
"udah sedikit membaik tapi dia belum sadar sejak tadi" jawab Gilang.
"nih kalian makan dulu,sejak tadi kalian belum makan" ucap Bima sambil memberikan dua bungkus nasi kepada duo V.
"gue gak lapar" ucap kedua nya.
"gak,kalian harus makan pokok nya,kalo gak makan nanti siapa yang mau jagain Era" tegas Gilang.
Akhir nya mereka pun makan dengan lahap karna sebenar nya mereka sangat lapar tapi mereka tahan.
Selesai makan,mereka langsung menghampiri Era yang masih enggan membuka mata nya. Vero menggenggam tangan adek nya sedangkan Varo membelai kepala Era.
Tiba tiba Bima menghampiri Varo dan memberikan nya kotak p3k,Varo yang di beri pun bingung.
"obati tangan lo dulu" ujar Bima.
Varo pun mengobati tangan nya yang terluka karna memukul tembok dan pohon saat di danau tadi. Saat Varo sedang mengobati tangan nya,Era tersadar dan pertama kali yang ia lihat adalah abang nya yang sedang mengobati tangan nya.
"Era udah sadar?,Era mau apa?" tanya Vero yang menyadari kesadaran Era.
"mi...minum bang" jawab Era dengan suara lemah nya.
"nih minum dulu"_Vero sambil memberikan nya segelas air putih dan membantu Era untuk meminum nya.
"terima kasih bang"_Era.
"apa yang Era rasakan sekarang?" tanya Varo yang baru saja selesai mengobati tangan nya.
"tidak ada bang,hanya sedikit pusing" jawab Era
"tangan bang Varo kenapa?" tanya Era.
"tidak papa,cuma luka kecil aja kok,gak usah khawatir ya" ujar Varo.
"pasti sakit ya"_Era.
"gak kok,sakit nya udah hilang waktu liat kamu sadar"_Varo.
"maaf ya bang"
"gak kok,ini bukan salah Era jadi Era jangan merasa bersalah ya. Luka ini bang Varo sendiri yang nyakitin"
"bang Varo jangan nyakitin diri abang sendiri,Era gak akan maafin diri Era sendiri kalo abang nyakitin dir sendiri"
"baiklah,bang Varo gak akan nyakitin diri sendiri,maafin abang ya"
"iya"
"Era makan ya,kan dari tadi belum makan" ucap Vero.
"Era gak lapar bang"
"Era harus makan,biar cepet sembuh" timpal Gilang.
"pokok nya Era harus makan,ayo bang Varo suapin"
"baiklah,sedikit saja ya"
"iya"
Era pun makan dengan di suapi Varo,Varo menyuapi nya dengan telaten. Baru saja lima sendok Era sudah berhenti makan.
"udah bang"
"loh kok udah,baru lima sendok loh,ayo lagi"_Varo.
"gak,Era udah kenyang"
"ya udah,nih minum obat dulu habis itu istirahat" ucap Vero sambil memberikan dua butir obat pada Era.
"makasih bang" jawab Era sambil menerima obat yang di berikan. Kemudian ia meminum nya.
"tidur gih,nanti malam bang Vero bangunin"
"iya bang"
Era pun memposisikan diri nya untuk tidur dengan nyaman,dan Vero menyelimuti nya.
(cepat sembuh adek abang) batin duo V.
Kemudian mereka mengecup kening sang adek secara bergantian,setelah itu mereka duduk di sofa bersama kedua sahabat nya sekaligus sepupu nya itu yang tak lain adalah Bima dan Gilang.
Mereka membuka ponsel mereka untuk mengerjakan pekerjaan kantor lewat email yang dikirimkan sekretaris+asisten pribadi mereka.
"anjir,banyak banget si Romi (asisten pribadi+sekretaris Varo) ngirim file nya" gerutu Varo.
"bantuin gue dong Ver,banyak banget nih"_Varo.
"enak aja,gue juga banyak nih anjir. Gila emang si Rangga" kesal Vero.
"lucu juga kalo liat muka lo yang kesel Ver" ucap Bima yang baru pertama kali melihat wajah kesal Vero.
"apa?"_Vero yang kembali menjadi dingin dan datar tanpa ekspresi.
"ya......balik lagi deh dingin nya" ucap Gilang.
Vero dan Varo pun mengerjakan nya agar cepat selesai nanti,sedangkan Bima dan Gilang tak tau harus melakukan apa. Akhir nya mereka memutuskan untuk pergi.
"gue pergi dulu,mau beli makanan buat makan malam kita nanti" pamit Bima.
"gue juga deh,mau memeriksa pasien yang lain dulu" pamit Gilang.
"kapan Era boleh pulang Lang?" tanya Varo tanpa melihat lawan bicara nya.
"satu minggu lagi" jawab Gilang.
"oke"_Varo.
Setelah kepergian mereka,Varo dan Vero pun terus melanjutkan pekerjaan nya.
...****************...
Malam pun tiba,Bima datang dengan membawa beberapa makanan. Tak lama Gilang pun juga datang,sedangkan Vero dan Varo hanya melihat sekilas kedatangan mereka kemudian lanjut lagi.
"ayo makan malam dulu,nanti lanjut lagi" ucap Bima.
"hm"_Vero.
"iya"_Varo. Ucap mereka bersamaan.
Ketika mereka hendak makan,Era terbangun dan memanggil salah satu abang nya.
"bang Vero" panggil Era.
"ada apa hm?"_Vero.
"gak bang"
"sudah merasa lebih baik?"
"sudah bang"
"ya udah,kamu makan ya"
"abang udah makan?"
"nanti setelah kamu makan,abang baru makan"
"Era mau makan bareng abang aja di sana"_Era sambil menunjuk ke arah sofa.
"baiklah,ayo"
"aaaaa abang..." teriak Era karna tiba tiba di gendong oleh Vero.
"ish bang Vero,kenapa gak bilang kalo mau gendong Era" kesal Era setelah di dudukkan di sofa di samping Varo.
"iya deh maaf,sekarang Era makan ya"
"baiklah"
Akhir nya Era makan bersama ke empat cowok itu. Selesai makan,Era langsung meminum obat nya sedangkan Vero dan Varo melanjutkan pekerjaan nya
"dokter siapa?" tanya Era karna tak mengenal orang yang ada di depan nya.
"aku Gilang,panggil abang aja jangan panggil dokter" ucap Gilang.
"baiklah bang Gilang"_Era.
"bang Gilang siapa nya bang duo V dan bang bima?" tanya Era lagi.
"abang sahabat sekaligus sepupu nya mereka bertiga" jelas Gilang sambil menunjuk ketiga sepupu nya.
"iya dan dia yang paling tua di antara kita" timpal Bima.
"enak aja gue paling tua,lo juga kali" ucap Gilang tak terima.
"ya gak dong,gue kan tiga bulan lebih muda dari lo"_Bima.
"sama aja anjir"_Gilang.
"sudah,lebih tepat nya kita yang jarak nya setengah tahun lebih muda dari kalian berdua" timpal Varo.
"sudah,usia kita sama sama 22 tahun"_Gilang.
"gak ya,usia lo itu sama kayak Bimoli noh"_Varo.
"nama gue Bima ya bukan Bimoli"
"sama aja kali"
"ya beda lah anjir,bimoli itu nama minyak goreng" kesal Bima.
"ooohhh,gue kira itu nama lo"
"emang gue minyak goreng apa"_Bima.
"Emang iya"_Varo.
"ck, dari pada lo kek bebek"_Bima.
"hahahaha..." tawa Gilang.
"diem lo wajan penggorengan" cibir Varo.
"enak aja,dasar bebek"_Gilang.
Dan terjadilah adu bacot di antara mereka bertiga yang membuat Era tertawa lepas,tapi kemudian terhenti karna suara seseorang yang membuat mereka langsung kicep.
"diam!"_Vero lebih dingin dari sebelum nya karna ia terganggu dengan adu bacot mereka.
"kalian berdua pulang sono,Varo kerjain pekerjaan lo!!" marah Vero pada kedua sepupu dan kembaran nya.
"Era,tidur gih udah malem"_Vero lembut.
(anjir si Vero,giliran ke Era aja langsung berubah jadi selembut kapas) batin Gilang.
"tapi Era belum minum susu"_Era.
"oh ya,abang lupa,bentar abang buatin dulu susu nya"_Vero.
Vero pun beranjak dari tempat nya untuk membuat susu kesukaan adek nya,sedangkan Gilang dan Bima kebingungan.
"ini Era" ucap Vero sambil memberikan segelas susu yang ia buat untuk adek nya.
"makasih bang"
Era pun langsung meminum susu nya hingga habis tak tersisa,kemudian ia di papah oleh Vero untuk tidur di tempat nya.
"Era kenapa?" tanya Bima.
"gak ada,cuma minta susu,soal nya kalo gak minum susu dia gak bisa tidur" jelas Varo.
"ooohhh,gitu ya bebek"_Bima.
"gue bukan bebek anjir,emang dasar minyak goreng" kesal Varo.
"hahaha...." tawa Gilang.
"gak usah ketawa lo wajan penggorengan"_Bima.
"Dasar minyak goreng" gerutu Gilang.
Dan terjadilah perdebatan kedua,hingga Vero lagi lagi menegur mereka. Akhir nya,kedua sepupu nya pulang sedangkan Varo melanjutkan pekerjaan nya.
Ya, begitu lah mereka bila berkumpul bersama,selalu saja adu bacot kecuali Vero yang tetap dengan sifat dingin dan datar nya. Sebenar nya masih ada lagi sepupu mereka yang sifat nya sama seperti Vero dia adalah sepupu tertua di antara mereka berlima.
Sifat Vero dan Varo memang berbeda tapi sifat Varo akan berubah seperti Vero jika ada masalah, begitu juga dengan Vero yang akan lebih dingin dan datar. Tapi jika bersama adek perempuan nya meraka akan berubah menjadi lembut selembut kapas dan juga tegas.
Tak hanya duo V saja yang berubah sifat nya bila ada masalah,para sepupu nya juga akan berubah sifat nya menjadi dingin dan datar.
...----------------...
Maaf ya,author kemarin kemarin gak update karna kuota nya habis,maaf ya...
Terima kasih juga sudah baca karya author,mohon dukungan nya ya....😊😊😊😊😊