" Arabella tolong kamu harus jadi tumbal untuk menebus hutang Daddy kepada Ketua Mafia".. Kata Pradana
Membuat Arabella menjadi kaget dan tidak percaya jika Daddynya menjadikan Arabella tumbal..
Arabella Alesya Orlin dia gadis yang sangat cantik, ramah dan baik hati.. dia hidup dikeluarga yang sangat kaya dan penuh kasih sayang..
Namun, suatu kejadian dimana Daddynya selingkuh membuat Mommynya pergi untuk selama-lamanya..
Kehidupan Arabella menjadi berubah saat Mommynya pergi, Daddynya menikah kembali dan memiliki hutang kepada Ketua Mafia yang sangat kejam didunia..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24-KEMATIAN LIKA!
Kara merasa tidak percaya kematian Mommynya mengenaskan.. Jika tau Sean adalah Ketua Mafia tidak bakalan melakukan hal ini..
Kara hanya melihat mayat Mommnya masih tergantung, rasa sakit dia rasakan membawa Mommynya seperti itu..
Sebelum Sean keluar dari ruangan itu, Sean memerintahkan Max untuk mengambil Video mayat Lika serta dengan penyiksaan Kara..
Agar dia bisa mengirimkan ke Pradana telah mengingkari janjinya..
" Max jangan lupa untuk Videonya, jika sudah berikan kepadaku!".. Ucap Sean diangguki oleh Max
Kini Sean keluar dari ruangan itu, betapa takutnya Kara..
Drttt.. Drrttt..
Saat Sean keluar dari ruangan itu, ponsel Sean bergetar dengan cepatnya Sean mengambil dan menjawab panggilan itu..
[ Tuan, Nona Arabella sudah sadar]
[ Baiklah, aku akan kesana]
Dengan cepatnya Sean mengakhiri panggilannya, kini langkah kaki Sean sangat besar karena dia ingin cepat-cepat bertemu dengan Arabella..
Tibanya didepan mobilnya dengan cepatnya Sean masuk dan menyalakan mesin mobilnya setelah itu Sean menginjak gas mobilnya dengan kecepatan penuh..
****
Disisi Arabella yang masih diperiksa oleh Dokter, namun Dokter itu tersenyum membuat mereka semuanya penasaran dan bertanya..
" Bagaimana keadaannya Dokter??".. Tanya Elen dengan nada khawatirnya
" Keadaannya baik-baik saja, namun dia hanya masih pengaruh obat bius".. Ucap Dokter itu menjelaskan keadaan Arabella".. Kalau begitu saya pamit dulu ya".. Sambung Dokter itu
" Baik Dokter terima kasih banyak".. Ucap Elen
" Sama-sama".. Sahut Dokter itu dan keluar dari ruangan itu
Arabella yang masih berusaha untuk sadar karena masih terpengaruh dengan obat bius, namun Arabella mencari seseorang karena dia melihat Robert pastinya Sean juga adakan..
" Dimana Sean??".. Tanya Arabella dengan nada lemahnya
Robert mendekat kearah Arabella, dia sepertinya mengatakan sesuatu..
" Apa Nona mencari Tuan Sean??".. Tanya Robert diangguki oleh Arabella".. Sudah sedang dalam perjalan kemari Nona".. Sambung Robert diangguki Arabella kembali
Namun setelah Robert menjawabnya Arabella menutup matanya kembali karena memang masih pengaruh dengan obat biusnya..
****
Beberapa menit kemudian tibalah Sean, dia sangat panik melihat Arabella menutupnya.. Bukannya tadi mereka mengatakan bahwa Arabella sudah sadar??..
" Apa kalian berbohong kepadaku??".. Teriak Sean kepada Robert
" T-tidak Tuan, Nona memang sudah sadar".. Jawab Robert dengan nada ketakutannya
Arabella mendengar suara teriakkan Sean dengan perlahannya dia membuka matanya dan menoleh kearah Sean yang sedang marah itu..
" Sean".. Panggil Arabella dengan nada lemahnya
Sontak Sean melepaskan cengkramannya dari Robert, dengan cepatnya dia menghampiri Arabella..
" Iya aku disini Arabella".. Ucap Sean dengan nada lembutnya sambil memegangi tangan Arabella
" Mengapa kamu marah terus hm??".. Tanya Arabella dengan wajah senyumnya
" Aku sangat mengkhawatirkan dirimu Arabella sehingga aku tidak bisa lagi menahan amarahku".. Jawab Sean dengan nada sedihnya
Arabella hanya tersenyum mendengar jawabannya Sean, dimana dia merasa sangat bahagia bahwa ada seorang pria mengkhawatirkan dirinya..
****
Disisi Kara yang sedang sangat lemah karena Max menyiksanya, namun sebenarnya sebelum Max menyiksanya Max menyuruh dua orang pria untuk melakukan sesuatu kepada Kara..
Max menjalankan tugasnya untuk mengambil rekaman tersenyum..
Setelah Max selesai dengan semuanya, kini Max memerintahkan pengawal untuk membawa mayatnya Lika membuat Kara menatap mayat Mommynya itu..
" Mommy".. Panggil Kara dengan nada lemahnya
Kara sangat tidak percaya ini akan terjadi, mungkin dirinya akan menjadi seperti Mommynya.. Namun Kara hanya pasrah saja mau melawan juga mana bisa..
Kara sangat menyesal telah mencari masalah kepada Arabella, seharusnya dia tidak memaksakan kehendaknya jika berujung maut seperti ini..