NovelToon NovelToon
Between Orion And Cassiopeia

Between Orion And Cassiopeia

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Claudia Diaz

Sekuel novel Rain & Sunny

Cinta itu berhak memilih kepada siapa ia akan berlabuh dan juga cinta itu tidak memandang status.

Begitulah yang dirasakan pemuda bernama Cyril Orion Stevenson. Ya, ia merasakan cinta itu tumbuh dalam hatinya secara tak sadar.

Jantungnya seakan digedor paksa oleh sesuatu yang bernama cinta kala melihat Irene Cassiopeia Jonathan sang sepupu.

“Jika cinta berhak memilih, lantas mengapa cinta kita seolah ada yang menghalangi?"

- Cyril Orion Stevenson -

“Aku tahu bahwa aku juga mencintaimu, tapi aku juga tahu bahwa perasaanku padamu adalah sebuah kesalahan."

- Irene Cassiopeia Jonathan -

Akankah mereka dapat bersatu?
Atau justru menemukan cinta yang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Claudia Diaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orion POV (Membasmi Serangga)

Kelas kosong sudah berakhir 30 menit yang lalu. Aku melangkahkan kakiku menuju kantin fakultas. Memang belum terlalu ramai, tapi aku menyukai suasana ini. Suasana tenang. Aku bergegas memesan makanan untuk mengganjal perutku. Entah kenapa aku tidak pernah merasa kenyang meski sudah sarapan. Makanan yang dibuat Daddy tidak mengandung zat yang berbahaya, bukan?

Setelah mendapatkannya, aku langsung mencari bangku kosong sambil menunggu anak-anak iblis selesai dengan kelasnya. Sedang makan dalam keadaan khidmat, sebuah suara menginterupsi tiba-tiba.

“Maaf Kak Orion, boleh aku duduk di sini?" tanyanya padaku. Segera saja kualihkan atensiku padanya.

Penampilan gadis ini membuatku mengangkat sebelah alisku, aku bahkan tidak tahu jika universitas mengizinkan mahasiswinya memakai pakaian yang super pendek. Lihat saja, bahkan rok tersebut nyaris tidak bisa menutupi dua bongkahan bola bowling miliknya.

“Ini tempat umum. Siapapun boleh duduk di sini, tapi kau harus jaga jarak denganku. Aku tidak sudi ditempeli makhluk aneh sepertimu!" Aku langsung memberi peringatan, agar dia tahu batasan.

Bisa kulihat wajahnya memerah seperti hendak menahan tangis sekaligus menahan ... kesal, mungkin? Namun, apa peduliku? Aku sudah mengetahui motif gadis sepertinya, ia mencoba peruntungan untuk menjadi kekasihku dengan mendekatiku.

Maaf saja. Aku tidak akan tertarik padamu Nona Aneh. Dia mulai mendudukkan dirinya di bangku kantin dekat denganku.

Kupandangi dirinya dengan tatapan sengit. Ya ampun, baru saja aku bilang jangan terlalu dekat. Akan tetapi, sepertinya gadis di sampingku ini tidak mengindahkan perkataanku. Apa dia tuli?

“Ehem!" dehamku mencoba memberi peringatan, tapi sialnya perempuan ini sangat keras kepala sekali, “Menjauh dariku, atau kupotong tanganmu itu, Nona? Aku tidak suka mengulang perkataanku, jadi kuharap kau mengerti, karena aku tak pernah main-main dengan ucapanku!"

Bisa kurasakan tubuhnya menegang setelah mendengar peringatan dariku. Keringat membanjiri dahi dan pelipisnya. Wajahnya yang tampak pucat pasi kala mata kami bersirobok.

“Kaupikir, siapa kau. Berani-beraninya mendekatiku dengan penuh percaya diri? Setidaknya kau tahu batasan, Nona. Wajahmu serta kepercayaan dirimu yang overdosis itu membuatku muak!"

Dan pada akhirnya, pecahlah tangis gadis kurang belaian itu kemudian beranjak pergi meninggalkanku. Beberapa pasang mata melirik ke arahku, tetapi aku tidak peduli.

“Waw! Kau membuatnya menangis, Sobat," ujar seseorang dari arah belakangku. Ketika aku menolehkan kepala tampaklah gadis cantik dengan rambutnya yang dikuncir ekor kuda.

“Gadis yang malang," gadis itu lanjut berkomentar.

“Apa peduliku?" Aku mendengus berusaha tak acuh.

“Tidak ada. Aku tahu kau tidak akan peduli dengan hal-hal remeh, tapi Orion, ini bahkan masih pagi dan kau membuatnya menangis?"

“Diam, Stephanie! Aku sedang tidak ingin membahas kejadian tadi," jawabku.

“Oke-oke. Kalem, Bos, marah-marah melulu. Orang yang mudah marah niscaya akan sulit mendapatkan jodoh secantik Lisa Blackberry," kata Stephanie sambil menyeruput es teh miliknya. Namun, tiba-tiba matanya membola saat melihat pemandangan di hadapannya. ”Yon, lihat siapa di sana!"

Aku mengikuti arah pandang Stephanie, dan ternyata ... ada pemandangan yang membuat hatiku sedikit panas sekaligus jengkel saat melihatnya. Terlihat serangga menyebalkan tengah mendekati gadis polos itu. Ck, dasar serangga pengganggu!

“Wah! Hebat sekali dia berani menyatakan perasaannya pada Cassie. Ah, tapi hati-hati, Yon. Kau tahu, kan bagaimana sepak terjangnya laki-laki itu?" ujar Stephanie sambil menyeruput minumannya.

Ya, aku tahu dia. Dia adalah laki-laki playboy cap biawak yang sangat tenar di kampus ini. Wanitanya tidak hanya satu atau dua, bahkan sangat banyak. Layaknya hidangan cathering yang tersaji di resepsi pernikahan, semua harus dicicip. Dan sekarang, dia menyatakan perasaan pada Cassie, what the hell, man?

“Oh Sugar Honey Ice Tea, ini adalah bencana ku! aku akan memotretnya dan mengirimkan pada Uncle," kata Stephanie seraya bergegas merekam momen yang tidak ada romantis-romantisnya sama sekali di mataku.

“Tidak perlu," kataku sambil menahan tangan Stephanie. “Aku yang akan ke sana."

Kulangkahkan kakiku ke meja di mana Cassie si anak polos itu berada. Ya ampun dia menambah beban pekerjaanku saja. Akan tetapi, lumayanlah untuk olahraga pagi ini.

“Jadi apa jawabanmu, Cassie. Kau menerima cintaku, kan?" tanya serangga busuk itu. Cih!

“A-aku ...." jawaban Cassie sengaja kupotong, “tidak! Cassie tidak akan pernah menerima pria brengsek sepertimu. Kaupikir kau ini siapa berani menyatakan perasaan padanya, huh?"

Semua mata memandang ke arahku, mereka terkejut melihat aku ada di tengah-tengah mereka.

“Hei, Bung. Justru seharusnya aku yang bertanya, kau ini siapa, memangnya kau ada hubungan dengan Cassie?" si serangga mulai mencibirku.

“Ada hubungan atau tidak itu bukan urusanmu, tetapi jika kau berani menjalin hubungan dengannya, kupastikan kau tidak akan mampu melihat hari esok, mengerti?!" tegasku.

“Kau mulai berlagak, Bocah Ingusan! Aku menjalin hubungan dengan Cassie itu sama sekali bukan urusanmu, jadi menyingkirlah!" sentaknya padaku, dan sedikit mendorongku dengan kasar.

“Dasar manusia minim sopan santun," Aku hanya menyeringai dan membuang napasku dengan kasar, berusaha sabar dan sibuk membatin serta menertawakan kedunguannya dalam hati.

“Ya, kau. Kau mau jadi sok jagoan, huh?!" katanya dengan teriakan yang menggelegar seperti orang tantrum. Apa dia pengidap bipolar disorder, huh?

Aku masih setia mengunci mulutku, enggan mengeluarkan suara untuk serangga tak penting sepertinya. Bilang aku sok jagoan katanya? Dasar tidak pernah berkaca!

“Kenapa kau mendadak diam saja, apa kau mendadak bisu, huh?!"

Aku masih mempertahankan wajah tampan dan datarku ini. Sengaja, karena aku ingin mengetahui apa yang akan ia lakukan padaku.

“Kau dasar sialan!" teriaknya tangannya dengan cepat mengarahkan bogem mentah padaku, tapi aku tidak kalah cepat untuk menangkisnya dengan santai.

“Serangan yang lumayan," kataku. Jangan tanya mengapa aku bisa begini. Sudah pasti itu ajaran Daddy Kelinci.

“Dia bisa menangkisnya," ujar para mahasiswa yang ada di sekeliling kami sambil berbisik, sudah mengalahkan bisik-bisik tetangga.

“Jangan tunjukkan wajah sokmu di hadapanku, Bocah Tengik!" ujarnya. Apa aku harus mengorek telingaku untuk membersihkan dari segala jenis kotoran. Bocah tengik katanya? Ya ampun.

“Balas pukulanku jika kau bisa, jangan hanya diam saja seperti anak perempuan!"

“Baiklah, kau yang meminta," jawabku sambil memegang pergelangan tangannya, dan ....

Tap!

Set!

Brak!

Kubanting hingga punggungnya bersentuhan dengan dinginnya lantai koridor kampus, sudah macam perkelahian antar pegulat saja.

Mata para mahasiswa mendadak membola kala melihat aksiku. Omong-omong pergelangan tangannya masih kupegang walaupun badannya sudah terjatuh.

“Sugoi!" bisik mereka.

Mahasiswa yang tengah kubanting itu, menatapku dengan rasa tak percaya. Kudoakan semoga kau tidak mengalami gegar otak, wahai kakak tingkat.

“Orion, hentikan!" seru Cassie dengan lantang.

“Kenapa?" tanyaku.

“Kasihan dia, seharusnya kau tidak perlu sekasar itu," ujar Cassie dengan nada yang bergetar. Ada perasaan takut yang mendekap dirinya.

Cih, dasar gadis naif merepotkan!

“Aku tidak akan berbuat seperti ini, jika dia tak meminta. Jadi, jangan salahkan aku. Dasar gadis naif! Asal kau tahu saja, mahasiswa ini dikenal dengan playboy, kekasihnya tidak hanya satu atau dua. Kau, ini polos, bodoh atau apa? Aku berani bertaruh jika aku tak mendekatimu, kau pasti akan menerima perasaan serangga busuk ini. Iya, kan?"

Kulihat Cassie sedikit tersentak ketika mendengar ucapanku yang sedang dikuasai amarah. Ia hanya menundukkan kepala, kebiasaannya sejak kecil jika diberitahu selalu menundukkan kepala dan melihat ke bawah.

Apa sih yang dia cari di bawah sana. Apa seekor kutu, atau mencari semut?

“Dan kau kakak tingkat. Bangunlah! Apa kau akan telentang di lantai terus-menerus seperti pemuda gembel?" tanyaku.

Aku melepaskan cekalanku padanya dan ia pun bergegas bangun dengan keringat yang bercucuran di sekitar dahi dan pelipisnya.

“Dasar sok kuat!" hati ini sibuk mencibir dan memaki dengan merdu.

“Dengar. Aku hanya mengatakannya sekali padamu, jauhi Cassie atau kau akan mendapatkan akibatnya jika melanggar peringatan yang kuberikan. Kau mengerti?!" desisku di telinganya.

“B-baik. Maafkan aku!" serunya sambil bergegas mengambil langkah seribu meninggalkan meja Cassie.

“Kau juga Cassie. Jika kau tak ingin melihatku bersikap kasar seperti tadi, setidaknya tahu dirilah dan jangan membuatku repot!" ucapku sambil meninggalkan Cassie dengan wajahnya yang terlihat sendu seperti menahan tangis.

1
Miyatun Nasa
1🐠+1🌹for U
Claudia Jung 🐻🐰: Thank you 🙏🥰
total 1 replies
Miyatun Nasa
masih di belum.di kirim sama JNT
Claudia Jung 🐻🐰: Ora JNE wae, Mak?
total 1 replies
Miyatun Nasa
mulutmu yon
Claudia Jung 🐻🐰: Gek Sinau biologi kok
total 1 replies
Miyatun Nasa
eksklusif man
Claudia Jung 🐻🐰: iya dungs
total 1 replies
Miyatun Nasa
pohon mangga belakang rumahku buahnya jatuh ke selokan terus terseret arus pas banjir , hilang jauuuuhhh sekali
Claudia Jung 🐻🐰: Eman-eman 😭
total 1 replies
Miyatun Nasa
ora mudeng aku
Miyatun Nasa: sami sami . lop yu tu
Claudia Jung 🐻🐰: Artinya, Matur nuwun Lik. love you
total 2 replies
Miyatun Nasa
harusnya kamu yang masak buat daddy
Claudia Jung 🐻🐰: Rion males Masak
total 1 replies
Miyatun Nasa
gak jelas lu Dad , lebih baik gk tau selamanya, tp suatu saat jadi tanggung jawab mu
Claudia Jung 🐻🐰: Abot Mak
total 1 replies
Miyatun Nasa
senjata rahasia mu ya
Claudia Jung 🐻🐰: Heemm? 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Kirain Pedrosa moto gp 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: bukan atuh 🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
bagus,ikuti hatimu 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Cassie: “Siap Eonnie."
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
waduh,
Cassie sasaran empuk nih 😣
Claudia Jung 🐻🐰: huum 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tuh kan, hati"
Claudia Jung 🐻🐰: ihiiik
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Triton takut anak dan keponakannya yg jadi sasaran musuh 😁
Claudia Jung 🐻🐰: Triton peka memang
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Anak dari musuhnya ya 🤔
Claudia Jung 🐻🐰: entah?
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
udah sehati nih 🤭
Claudia Jung 🐻🐰: cieee
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
Betul tuh 👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion realistis, Kek bapaknya
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: 😍😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Marlina Bachtiar 🎀
tau aja kl ada gratisan 🤣🤣🤣
Claudia Jung 🐻🐰: gratis lebih enak
total 1 replies
Dewi Payang
Hancurkan durinya, ayo Orion...
Dewi Payang: Mantap👍👍
Claudia Jung 🐻🐰: Orion: “Akan kuhancurkan!"
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!