NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback menuju takdir

"Umi.. Abi... Zahira berangkat dulu ya!" Perempuan cantik berkulit mulus itupun memantapkan diri menutup semua auratnya juga wajahnya setelah lulus SMA. Entah kenapa selama ini Zahira lebih memilih tidak berpakaian tertutup meski umi dan abi nya sudah bersikeras menasehatinya. Ya hidayah. Tak ada yang bisa menggerakkan hati manusia selain penciptaNya sendiri.

Sepasang suami istri itu tersenyum diiringi mata berkaca-kaca. Tak ada kebahagiaan yang luar biasa yang keduanya rasakan, selain melihat putri kesayangannya kini mantap berjilbab juga bercadar.

"Iya.. Hati-hati bawa motornya! Jangan ngebut!" Suara abi Zahira langsung menyahut, mengingatkan putri kesayangannya, begitu Zahira menstater kunci motor maticnya.

"Siap komandan!" Ucap Zahirah tersenyum di balik cadarnya. Dia tahu abi nya ini paling tidak bisa melihat putrinya sakit atau terluka sedikitpun. Maklum anak semata wayang.

Motor yang ditumpanginya pun tak lama kemudian keluar dari garasi. Tidak lupa setelah Zahira berpamitan pergi untuk memulai hari barunya di bangku kuliah sebagai mahasiswa baru.

Ya mahasiswa baru jurusan ekonomi dan bisnis yang kini dipilihnya. Zahira yang cenderung senang berbisnis akhirnya memutuskan untuk memilih jurusan ekonomi agar suatu hari ilmunya bisa menunjang karirnya menjadi pengusaha. Itulah cita-citanya.

Dengan mata bulat juga alisnya yang seperti tumpukan semut, Zahira terlihat cantik meski tertutupi cadar. Semangatnya yang seperti pejuang 45, Zahira seolah lupa pesan abinya untuk tidak ngebut di jalanan. Kebiasaannya yang suka balapan, ternyata tak bisa dilepas begitu saja begitu mesin menderu dan melaju di jalanan aspal.

Zahira mantan pembalap motor liar juga anak geng motor. Kini tobat 100 persen dari aktifitas kumpul bareng dengan kelompoknya. Hanya satu yang tertinggal, yaitu kebiasaan ngebutnya yang susah ditinggalkan.

"Weis... hantu apa ninja?" Suara laki-laki yang umurnya tak jauh dari Zahira sempat kaget begitu motor Zahira menyalip mobil barunya dengan kecepatan tinggi. Aksi ngebut motor Zahira menyita perhatian laki-laki ganteng yang sedang duduk di bangku setir yang menuju sebuah kampus. Dia yang baru tiba sebulan yang lalu di Indonesia masih syok dengan kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia dan salah satunya adalah aksi Zahira.

Reymon menggeleng-gelengkan kepala melihat cara Zahira melajukan motornya meski motor yang dikendarainya bukan motor balap.

Anak muda yang dikenal sebagai anak mamih ini dengan santainya mengendarai mobil mewah. Ya pemberian ibunya sebagai kado ulang tahun di usianya yang kini 19 tahun. Mobil dengan merk yang sama hanya beda warna, sengaja diberikan Raisya pada kedua putranya secara bersamaan, Reymon dan Arsel.

Raisya memilih memberikan hadiah yang sama pada kedua putranya sebagai bentuk dia ingin berlaku adil. Meski adil bukan berarti sama. Tapi Raisya tak tahu harus bagaimana lagi untuk membuktikan bahwa dirinya sangat mencintai Arsel sebagai putranya.

Apalagi satu putranya, selama ini selalu jauh dari dirinya. Dikarenakan aturan keluarga yang begitu mengikat. Arsel merasa bahwa ibunya telah membuangnya dan memilih hidup bersama keluarga barunya.

Perasaan bersalah juga rindu, Raisya rasakan selama ini. Ibu mana yang tega membuang buah hatinya? Putra yang sangat dicintainya. Hal itu membuat perasaan Raisya selama ini cukup menderita.

Dua putra yang dilahirkan dari rahim yang sama. Tetapi mereka berbeda ayah. Keduanya memang memiliki karakter berbeda. Yang satu mempunyai karakter cool yang satu manja habis. Mungkin karena kedua karakter ini lahir dari kedua lingkungan yang berbeda. Yang satu dilahirkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, yang satu dilahirkan penuh tekanan dan tuntutan. Itulah yang menyebabkan keduanya berbeda juga unik.

"Kamu... masih juga pergi untuk mengajar?" Suara sinis itu keluar begitu laki-laki usia 27 tahun berdiri dari meja makan mendahului yang lainnya.

"Mmm.. " Suara singkatnya sudah tak asing keluar dari mulut tipis dengan muka blasteran yang mirip muka almarhum ayahnya.

Jacky hanya bisa menelan ludah seperti biasanya. Begitu melihat anak pewaris keluarga itu memutuskan untuk menjadi pengajar ketimbang jadi pebisnis.

"Sudahlah pih! Mungkin suatu hari dia akan sadar akan tanggungjawabnya sebagai generasi penerus. Untuk sekarang, biarkan dia menikmati keinginan nya!" Michel menyeruput kopi panas yang sudah disediakan di atas meja makan dengan hati-hati. Dia mencoba membela adiknya. Dia tahu betul karakter adiknya itu. Dia tak mau adiknya merasa tertekan karena tuntutan sang paman yang selama ini menjadi ayah sambungnya.

Ya Michel kini mengabdikan diri untuk memimpin di perusahaan keluarga demi sang adik. Michel terpaksa melepas semua egonya demi sang adik untuk memimpin perusahaan yang sudah bertengger turun temurun itu.

"Ya.. kamu selalu saja membelanya. Gini nih akibatnya. Susah diatur dan selalu saja egois." Jacky menyalahkan Michel karena sang adik selalu saja menentangnya.

Mendengar hal itu Michel hanya terdiam. Tak lagi membantah. Percuma berdebat dengan ayah sambungnya itu yang ujungnya selalu saja ingin menang. Kalau sudah begitu urusan meja makan akan selalu saja bubar dengan cepat agar perang tak pecah di meja makan.

"Aku berangkat duluan pih." Michel berdiri lalu menyalami Jacky seperti biasanya. Bukan sudah selesai sarapan, tapi demi menghindari obrolan yang tak diharapkannya.Tak lupa dia pun menyalami sang ibu yang kini sudah lemah tak berdaya di ranjangnya sebelum berangkat kerja. Setelah kanker yang mendera nya, kini hidupnya tergantung dengan bantuan orang lain. Dia masih terhitung beruntung diberikan umur panjang setelah melewati penyakit kanker yang dideritanya.

Jacky hanya mengangguk. Lalu kembali pada sarapan paginya yang baru saja disentuh sedikit.

Michel menyusul sang adik keluar. "Hei... jadi nih pake mobil barunya?" Michel menyapa sang adik dengan senyuman yang penuh sindiran. Begitu dia melihat mobil keluaran terbaru pemberian sang mama dikeluarkan dari garasi oleh Arsel.

Sang adik tak berani menjawab. Entah malu atau gengsi. Dia tahu kebiasaan sang kakak yang suka menggodanya. Apalagi kali ini dia baru mau menerima hadiah dari sang mama dan memakainya. Entahlah..ada rasa marah, kecewa, juga gengsi yang dirasakan sang adik pada sang mama. Dia merasa selama ini menjadi anak yang terbuang.

"Hei... boleh numpang kali ya buat acara sukuran.." Lagi-lagi Michel menggoda sang adik sambil membuka pintu mobil milik Arsel.

"Sana pergi!" Sang adik langsung mendorong Michel karena tak mau sang kakak ikut menumpang.

Michel mendelik kaget. "Sombong amat! Bilangin mama ya! Cekrek.. cekrek" Michel dengan cepat mengeluarkan handphonenya untuk mengabadikan momen langka sang adik yang mau menerima hadiah dari sang mama.

"Kakak... " Suara melengking dari laki-laki yang biasa cool ini akhirnya mengeluarkan jurus mautnya. Jurus yang membuat orang menutup telinga dan menyerah pada keinginannya.

Michel tertawa cengengesan setelah berhasil menggoda sang adik dan mengabadikan Arsel. Lalu mengirimkannya pada seorang perempuan yang selama ini telah menjadi ibunya.

Michel buru-buru mendekati mobilnya lalu masuk. "Cepat pergi! Kalau tidak gue kena tubruk nih!" Michel memerintah sopir pribadinya untuk cepat melaju menghindari amukan sang adik karena ulahnya yang sudah menggoda. Meski begitu Michel merasa bahagia melihat kali ini sang adik mau menerima hadiah pemberian mamanya.

Ya di hari yang sama 3 orang yang sudah tercatat di langit sana akan mendarat di tempat yang sama. Yaitu sebuah kampus dimana mereka akan menjalani takdir sebagai anak kampus dan dosen.

"Hah.. sampe juga akhirnya di kampus kesayanganku." Zahira menarik nafas panjang begitu dia sudah memarkirkan motornya di samping sebuah mobil kuning dengan merk terkenal.

Tanpa Zahira sadari seseorang tengah memperhatikannya sambil bersandar di pinggir mobil mewah barunya itu "Maaf ukhty.. anda salah parkir! Seharusnya parkir motor sebelah sana!" Seorang lelaki muda tersenyum manis menatap Zahira dari ujung kerudung sampai ujung sepatunya. Sejak 5 menit yang lalu dia sudah memarkirkan mobilnya. Dia sengaja mengikuti Zahira sejak aksi kebut nya itu menyita perhatiannya.

Zahira menoleh ke arah suara, "Oh ya? Perasaan dari kemarin juga gue parkir disini gak ada yang protes." Zahira dengan kebiasaannya yang cuek bebek, abai pada peraturan melihat pada laki-laki yang baru saja memprotesnya.

1
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!