NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pesan dan harapan

Riani bangun di pagi hari di saat semua belum bangun namun hanya ada para asisten rumahtangga yang mulai bekerja sama halnya yang di lakukan Riani saat bekerja, Riani pergi menuju dapur hendak mengambil segelas air minum dan membuat secangkir kopi untuknya sebelum beraktivitas, kebiasaan yang dilakukan saat berada di rumah Nathan.

Para asisten rumahtangga menyapa Riani dengan sopan bak tuan rumah, Riani membalas sapaan dengan senyum dan mengambil gelas, namun Merry segera menghampirinya dan menawarkan diri untuk membantu Riani.

" nona biar saya saja, nona duduk saja saya yang akan membuat kopi untuk nona "

" gak apa-apa, bias saya saja "

" jangan nona, nanti saya yang kena marah nyonya "

" kenapa kena marah "

" kan saya bertanggung jawab melayani nona, kalo nona melakukan sendiri saya kena marah nanti "

Riani meyakinkan Merry jika dirinya tidak akan di marahi oleh nenek, dan menyuruhnya Mery untuk membantu yang lain saja.

Merasa tenang dengan perkataan Riani, Mery pun membantu yang lain mengerjakan pekerjaan.

Riani duduk di meja makan sembari menikmati secangkir kopi yang dia buat.

Riani berjalan-jalan di taman, melihat sekeliling taman terdapat pepohonan kecil dan bunga-bunga yang mekar nan indah, berjalan menikmati udara yang segar di bagi hari, meski rumahnya terletak di pusat kota namun rumahnya yang besar terdapat lahan yang kosong yang di jadikan nya taman yang indah.

Riani duduk di tempat yang tersedia di taman, sembari melihat-lihat. Tak sengaja melihat nenek yang duduk di tempat yang sama namun berjarak tak jauh darinya, perlahan Riani menghampiri nenek dan menyapanya, melihat Riani yang menyapa nenek pun belajar menyapa, tak menyangka jika ada lagi selain dirinya yang bangun di pagi hari, merasa senang dengan keberadaan Riani di rumah nenek membuat nenek terbawa suasana dan meneteskan air matanya.

Riani yang melihat hal itu merasa khawatir dan bertanya, " nek, nenek sakit "

" nenek tidak apa-apa nak "

" nenek nangis kenapa "

" nenek merasa senang nak, kamu ada disini dan menjadi bagian dari hidup Nathan cucu nenek " sembari memegang tangan Riani.

" nenek kenapa bilang seperti itu "

" nak, nenek sangat bahagia melihat kalian ada disini, dan nenek berharap kalian akan terus bersama-sama sampai tua nanti, nenek boleh minta sesuatu dari kamu nak "

" nenek mau apa "

" nenek hanya minta kamu untuk tidak meninggalkan Nathan apapun yang terjadi, sebesar apapun masalah kalian nenek mohon jangan pernah ada niat untuk berpisah, nenek minta tolong sama kamu ya nak "

" nenek, kenapa bilang seperti itu sama saya, nek jujur saya tak menyangka jika saya akan menjadi bagian dari keluarga ini, saya ini hanya orang yang terbilang tidak mampu dalam segi materi, bahkan nenek juga pasti tau jika saya merupakan asisten rumahtangga di rumah Koko, dan terkadang saya malu berada di lingkungan keluarga Koko "

" kamu tidak perlu malu nak, siapapun yang Nathan pilih sebagai pendamping hidup nya nenek selalu dukung tanpa memandang seberapa banyak uang yang dimiliki, nenek hanya ingin kebahagiaan selalu ada untuk Nathan, nenek tidak ingin melihat Nathan terus sendiri "

" Koko tidak sendiri lagi nek, meski saya tidak bisa menjanjikan apapun namun selama yang masih ada saya akan berusaha untuk membuat Nathan bahagia "

" kamu bisa terima Kevin sebagai anak kamu "

dengan tersenyum Riani menenangkan hati sang nenek " Kevin sudah seperti anak saya sendiri nek "

mendengar perkataan Riani sang nenek merasa sangat tenang, kerena melihat apa yang telah di lalui Nathan dan anaknya, sangat nenek harus memastikan jika mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan hadirnya Riani di tengah-tengah mereka.

" terimakasih ya nak, kamu sudah menenangkan hati nenek "

dengan senyum Riani menjawab, " sama-sama nek "

Sang nenek pun mengeluarkan sesuatu untuk Riani dan memberikannya,

" apa ini nek "

" meski tak seberapa tapi nenek harap kmu bis menerima nya, anggap saja ini hadiah pernikahan kamu dari nenek "

" maaf Nek, tapi saya tidak bisa menerimanya " menolak dengan halus

" terima saja, nenek mohon, anggap ini hadiah dari nenek yah " memaksakan nya.

Dengan terpaksa Riani pun menerimanya meski hatinya sangat merasa tidak enak, namun sang nenek tetap memaksa agar dia menerima hadiahnya. Hadiah pun di terima dan Riani berterima kasih dengan memeluk nenek.

Tak hanya sang nenek yang memberikan hadiah, paman dan Aunty Nathan pun memberikan hadiah kepada Riani, sangat berterimakasih atas kebaikan keluarga Nathan yang dengan tulus menerima Riani sebagai menantu mereka, Riani merasa terharu dengan apa yang dia alami, tidak menyangka jika dirinya akan di terima oleh keluarga Nathan. Harapan mereka sama seperti harapan nenek.

Disamping itu Riani juga merasa tidak enak hati terus mendapat hadiah dari keluarga Nathan.

Melihat Riani yang banyak di beri hadiah membuat Nathan pun senang, jika keluarga nya menerima Riani dengan baik, kebahagiaan Nathan juga tak terkira, merasa hari melihat nya tak terasa meneteskan air matanya tanpa di lihat siapapun, dan mengusapnya perlahan.

Ketukan pintu terdengar dari luar kamar Riani, Nathan yang di bukakan pintu langsung masuk ke kamar Riani dan berbaring di tempat tidur, merasa heran Riani pun bertanya, " Koko kenapa tidur di sini "

" kenapa, tadi malam juga Koko tidur disini "

" nanti ketahuan nenek, Koko dimarahi "

" nenek gak akan marahi Koko, tenang aja "

" aku gak tanggung jawab ya kalo nanti nenek marah "

" iicchh kok gitu, ya tanggung berdua lah " menghampiri Riani dan memeluk nya

" Koko "

" aacch biarin lah, Koko kangen "

" Koko ". Koko pun melepaskan pelukan nya dan mengajak Riani untuk belanja oleh-oleh untuk Satya dan keluarga di kampung. Mendengar hal itu Riani sangat senang, dan mulai bersiap untuk pergi bersama Nathan.

Sudah minta izin nenek dan nenek pun mengizinkannya, mereka segera berangkat tempat tujuan.

Setiba di pusat perbelanjaan Riani dan Nathan pun mencari dan memilih barang apa yang akan di jadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga di tanah air, beberapa barang sudah di beli, Riani pun membeli satu barang lagi untuk di berikan kepada seseorang yang telah membantunya selama berada di sini.

" kamu beli lagi buat siapa "

" buat Mery, boleh kan koh "

" Mery "

" iya, selama aku disini dia banyak membantu jadi aku berniat memberikan sesuatu buat dia , boleh kan "

" boleh "

" terimakasih koh ".

Selesai berbelanja Nathan dan Riani pun tak mau melewatkan beberapa hal sebelum kembali ke tanah air, mereka berjalan-jalan dan makan bersama, menikmati kebersamaan selamat di sini, pergi ke beberapa tempat dan mencoba beberapa wahana permainan yang berasa di sana, kebersamaan mereka membuat keduanya bahagia.

Merasa lelah mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah dengan belanja yang akan menjadi oleh-oleh.

Sebelum istirahat, seperti biasa Mery mengecek Riani dan bertanya apa ada yang dibutuhkan sebelum tidur, dan Riani pun merasa tidak ada yang di butuhkan lagi, dan memberikan hadiah untuk Mery sebagai tanda terimakasih karena selam dia berada adi rumah ini Mery sangat membantu nya, Mery sangat senang mendapatkan hadiah dari Riani dan berterima kasih kepada Riani atas kebaikan nya. Riani pun menyuruh Mery untuk beristirahat, Mery keluar dari kamar Riani.

Merasa sangat lelah hari ini, Riani berharap besok dia tidak kesiangan bangun karena harus berangkat ke bandara bersama Nathan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!