NovelToon NovelToon
Mengubah Takdirku

Mengubah Takdirku

Status: tamat
Genre:Tamat / Menantu Pria/matrilokal / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alex Sinaga

Dimata orang-orang aku adalah menantu tak berguna!
tapi di balik itu semua,aku mempunyai identitas yang sangat menakutkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alex Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 Minta Ganti Rugi

Rojali melirik Aurel dan Leon sekilas, seperti yang diduganya mata mereka berdua muncul sedikit keterkejutan. Sepertinya mereka kagum dengan mobil BMW-nya. Rojali tersenyum menghina dalam hatinya.

Leon dan Aurel benar-benar merasa terkejut sekarang, karena mobil BMW putih Rojali bahkan diparkirkan di samping mobil Leon. Leon juga ingin merendah diri, tapi kemampuannya tidak memperbolehkannya!

Aurel sedikit tercengang karena dia benar-benar tidak ingin Rita tahu bahwa Leon yang kendarai mobil disebelah mobil BMW putih itu. Kalau seperti itu, maka dengan sifat Rita, dia pasti akan bertanya sampai seluk beluknya dan akhirnya dia akan tahu bahwa mobil ini hanya dipinjam oleh Leon. Pada saat itu, Leon pasti akan diejek lagi.

"Bagaimana? Mobilku cukup bagus, 'kan?" Rojali memutar-mutarkan kunci mobilnya dan melirik Leon. Leon mengusap-usap hidungnya sambil menjawab, "Ya, lumayan bagus."

"Haha. Lumayan bagus? Apa kamu bisa mengendarai mobil yang lumayan bagus? Pecundang hanya pantas mengendarai sepeda listrik, apa perlu berpura-pura?" Rojali mencibir tak puas.

"Rita, kalian pergi duluan saja," teriak Aurel. Leon juga memiliki pemikiran yang sama dengan Aurel karena tujuannya membeli mobil bukan untuk pamer di depan Rita dan yang lainnya.

"Pergi apanya? Bagaimana kamu pulang? Dimana sepeda listrik butut kalian?" tanya Rita. Semakin Leon dan Aurel meminta mereka pergi lebih dulu, Rojali semakin tidak buru-buru pergi.

Dia benar-benar ingin melihat dengan matanya sendiri penampilan Leon, si pecundang ini pergi mengendarai sepeda listriknya dengan menyedihkan. Hal itu akan memberinya rasa unggul yang mendalam.

"Benar, di mana sepeda listrik butut kalian? Tidak mungkin dideret oleh petugas di sini, 'kan? Bagaimana kalau aku bantu kalian untuk meneleponnya untuk bertanya-tanya? Aku kenal orang yang bertanggung jawab di sini," tanya Rojali dengan niat baik.

Melihat penampilan Rojali, Leon sudah bisa menebak pikiran Rojali di dalam hatinya, sepertinya dia sedang menunggu Leon mempermalukan dirinya sendiri.

"Aurel, ayo kita pergi." Leon menatap Aurel, karena Rojali ingin melihat dia mempermalukan dirinya sendiri, maka biarkan Rojali lihat baik-baik.

"Sudahlah, Aurel, cepat masuk ke mobil dan pergi. Demimu, aku akan membiarkan Leon menumpang mobilku," kata Rita sambil menggelengkan kepalanya.

Rita juga merasa Aurel malu untuk pergi mengendarai sepeda listrik butut di depan mereka, jadi Aurel ingin menunggu mereka pergi dulu.

"Tidak perlu, benar-benar tidak perlu." Aurel menghela nafas pelan, lalu sambil berkata sambil mengikuti Leon berjalan menuju mobil BMW milik Rojali.

Rita tercengang. Sepertinya ada yang salah dengan Aurel hari ini. Sambil mengatakan tidak perlu menumpang, dia malah berjalan ke mobil duluan?

Rojali ingin tertawa terbahak-bahak, bilang saja kalau ingin naik mobil BMW-nya, bilangnya tidak mau, tapi gerakkan tubuhnya sangat jujur!

"Ayo pergi, biarkan mereka menikmati rasanya naik mobil BMW." Rojali mencibir hina dan berjalan maju sambil memainkan kunci mobilnya.

Namun, hal yang mengejutkan Rojali dan Rita adalah, saat Leon dan Aurel berjalan sampai ke depan mobil BMW putih Rojali, mereka tiba-tiba berbelok dan berjalan ke samping.

Rita menggelengkan kepalanya dan terdiam. Kali ini, apakah mereka masih menunggu dirinya untuk membujuk mereka? Saat Rita ingin berbicara, dia melihat ke arah Leon dan matanya tiba-tiba membelalak.

"Astaga! Mobil ini cantik sekali!" Rita berseru, lalu dia berlari kecil menuju ke depan mobil BMW biru itu, mengelilingi mobil itu sambil menikmati keindahan mobil itu.

Harga mobil ini sebenarnya tidak termasuk mahal, tapi modelnya sangat cantik, ditambah dengan bentuk mobil sport yang modis dan warna biru yang cerah, membuat sangat menarik perhatian.

Awalnya Rita tidak menyadarinya, tapi ketika dia melihat Leon dan Aurel datang ke depan mobil ini, pandangan mereka langsung tertarik. Ada juga secercah kecemburuan di mata Rojali. Dia juga telah lama mengincar mobil ini. Tampilan keren seperti itu seakan-akan senjata untuk manarik gadis-gadis.

Namun, mobil seperti itu harganya hampir dua kali lipat dari mobil BMW putihnya, jadi waktu itu dia membatalkan idenya, tapi tiba-tiba dia melihat mobil aslinya di sini.

Saat Leon hendak mengambil kunci untuk membuka pintu, dia di dorong oleh Rita, "Minggir, aku mau foto dengan mobil ini." Leon menggerakkan mulutnya dengan ekspresi bingung, hatinya juga bingung.

Tiga kali! Sudah ketiga kalinya! Sejak melihat mobil ini sampai membelinya, ini adalah ketiga kalinya dirinya didorong menjauhi mobil ini.

Aurel, yang ada di belakangnya tertawa terbahak-bahak. Melihat Leon yang terdiam, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa.

"Rojali, mobil ini cantik sekali, pasti sangat mahal, 'kan?" Rita bertanya pada Rojali sambil memfoto mobil itu. Rojali juga melihat sekeliling dan berkata dengan nada iri, "Versi teratas dari mobil BMW empat tempat duduk konvertibel, harganya setidaknya lebih sembilan ratus juta."

"Wah! Luar biasa! Lebih dari sembilan ratus juta." Rita kagum dan buru-buru mengambil beberapa foto lagi, dia berencana untuk menjadikan latar belakang ponselnya.Di sana hanya ada suara berfoto ponsel Rita yang sedang mengambil gambar, yang lain terdiam, pada dasarnya semua tertarik dengan mobil ini.

"Apa kamu sudah selesai berfoto-foto?" Setelah beberapa saat, Leon bertanya dengan tenang.

"Sudah selesai apa belum, apa hubungannya denganmu? Pergilah menunggu dulu di tempat yang sejuk!" Nada bicara Rita sangat tidak sabar.

"Kalau kamu sudah selesai, aku sudah mau pergi," lanjut Leon.

"Tidak perlu melapor padaku sudah mau pergi! Oh! Kamu mau menumpang di mobilku, ya? Kalau begitu kamu tunggu di mobil saja. Benar-benar belum pernah melihat orang seperti ini, menurut saja jika ingin menumpang di mobil orang, kenapa malah mendesak orang?" Kata Rita dengan tak habis pikir.

Leon menggelengkan kepalanya, lalu langsung mengulurkan tangan dan meraih gagang pintu, siap membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, dia benar-benar tidak ingin membuang waktu dengan Rita di sini.

"Apa yang kamu lakukan Leon? Mobil ini harganya lebih sembilan ratus juta, kalau kamu merusaknya, aku tidak punya uang untuk meminjamkannya padamu jika pemiliknya minta ganti rugi." Rojali memandang Leon dengan ekspresi sarkastik.

"Dasar kamu ini, aku saja hanya berfoto, aku bahkan tidak berani menyentuhnya, beraninya kamu menarik pintu mobil orang lain?" Rita juga mengejek Leon.

"Aku tidak hanya bisa menyentuhnya, tapi aku juga bisa mengendarainya." Setelah Leon selesai berbicara, dia menarik pintu dan masuk ke dalam mobil, menekan tombol untuk menyalakan mesin mobil. Suara mesin mobil bertenaga super itu terdengar seperti guntur, meledak di telinga Rita dan Rojali.

1
Agus Shoim
lebay lgi asyik tamat, gimana thorrtrtttt
Ilansaputra
apaan ini kok tamat
shamnie nathalia: dibikin pdf aja semua bab nya lalu jual.
Sang Pecinta: ngapaen di lanjut lgi kak?
soalnya bayarannya kecil banget di sini
total 2 replies
Raps Trusz
lannnjuuuutttt
@lan
mantab lanjut thor semoga sukses
Jan Anta
Luar biasa
edi sularto
kapan lanjutannya
Raps Trusz
lanjuttttt
Raps Trusz
okkk
Juwaini Ahmad
baik
IR WANTO
taiiiii
Polynit
salfok sama gambar covernya, ada phoenix wright njirr 🗿
azizan zizan
semangat...💪💪💪
Ayari Khana
Penulis ini memiliki kekuatan untuk menggambarkan setiap detail dalam cerita dengan sangat baik, aku sangat terkesan.
Tsuyuri
Membaca cerita ini bikin aku kangen banget sama masa kecilku.
Victor
Atmosfirnya keren.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!