NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ega mencarimu.

“Jadi posisinya sekarang kamu lagi bimbang nih? Di sisi lain kamu mencintai Randy tapi kamu benci dan marah padanya karena apa yang dia lakukan sama kamu, di sisi lainnya lagi kamu sayang sama Ega dan kamu tidak mau menyakitinya karena dia telah banyak berkorban untukmu?” Tanya Aldi.

Gina menganggukkan kepalanya pertanda membenarkan apa yang dikatakan oleh Aldi walaupun sebenarnya Aldi tidak bisa melihat ekspresinya.

Sedangkan Aldi, dahinya mengkerut memikirkan keruwetan pilihan Gina, sebagai teman Ega tentu dia pun tidak mau Gina menyakiti sahabatnya namun di sisi lain dia pun tidak bisa memaksakan kehendaknya pada Gina. Dia harus berlaku netral tanpa berpihak pada siapapun.

“Gina menurutmu siapa yang paling kamu cintai diantara mereka berdua?” Tanya Aldi setelah keduanya terdiam beberapa saat disibukkan dengan pemikirannya masing-masing.

“Entahlah Aldi, aku sendiri bingung dengan perasaanku.” Jawab Gina polos.

“Aku sih sebagai temannya Ega berharap kamu tidak menyakitinya, aku tidak sanggup melihatnya hancur Gina. Tapi aku juga tidak mau kamu salah dalam melangkah, aku hanya berharap kamu menentukan pilihanmu dengan baik agar tidak ada yang tersakiti!” kata Aldi bijak.

“Heeemmmm…” Gina berdehem. “Menurutmu gimana? Kalau sekiranya Randy kembali menginginkanku?” Tanya Gina hati-hati.

“Aku berbicara bukan sebagai temannya Ega yah, tapi menurut aku sebaiknya kamu pertahankan Ega karena saat ini kalian sudah menjalin hubungan pacaran, kamu jangan egois dengan keinginanmu sendiri Gin, ingat kamu sudah punya pacar saat ini. Kamu harusnya menghindarinya dan belum tentu juga kan dia nyatain cinta sama kamu?? Kalau dia pun mengajakmu pacaran dan sebagainya, sebaiknya kamu hindari Gin, kamu harus bertanggung jawab dengan komitmen yang kamu buat dengan Ega.” Jelas Aldi.

“Tapi aku!” Gina mau mengeluarkan pendapatnya namun Aldi masi terus berbicara.

“Kalau kamu mau terus bisa dekat dengan Randy, bisa! Tapi sebaiknya hanya sebagai teman dan masalah ini jangan sampai Ega tahu, kamu jangan menyakitinya! Untuk Randy, itu kesalahannya sendiri yang pergi meninggalkanmu tanpa kabar sama sekali. Seandaninya dia jujur waktu menelponmu sebagai dirinya sendiri, mungkin saja kamu tidak menerima pernyataan cinta Ega kan? Jadi ini semua adalah salahnya Randy. Aku harap kamu mengerti Gin, jangan sampai kamu salah melangkah dan pada akhirnya kamu sendiri pun tersakiti.” Lanjut Aldi.

“Iya, makasi Aldi.” Kata Gina.

Selesai menelpon dengan Aldi, Gina merasa lumayan tenang, akhirnya dia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

“Gina, buka pintunya!” teriak Agatha dari luar kamar yang terdengar saat Gina membuka pintu kamar mandinya selesai mandi.

“Ada apa kak?” Tanya Gina dari dalam kamar, Gina masi berbalutkan kain handuk yang melilit di tubuhnya sambil mengambil baju dari lemari pakaian.

“Ada Ega di bawah, dia mencarimu. Kamu cepat turun, aku tidak bisa menemaninya karena aku mau keluar dengan teman-temanku.” Jawab Agatha.

“Iya kak, sedikit lagi aku turun, kasi tahu Ega, bilang aku baru saja selesai mandi dan sekarang lagi pakai baju.” Teriak Gina dari dalam kamarnya.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Gina, Agatha kembali turun menjumpai Ega dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Gina.

Gina mengibas-ngibaskan rambutnya yang masi basah sambil melangkahkan kakinya, “Hai sayang.” Sapah Gina saat turun dari lantai dua rumahnya. Gina mencium pipi Ega setelah kakinya terhenti di depan Ega yang berdiri dari duduknya saat melihat Gina turun.

“Lama banget mandinya?” Kata Ega basa-basi namun wajahnya terlihat kaku seperti orang yang sedang marah.

“Aku berendam air panas soalnya terlalu capek latihan. Ayo duduk!” Jelas Gina singkat, dia menarik Ega duduk di sofa ruang tamu.

“Ohh gitu yah? Terus tadi kamu pulang sama siapa? Tadi aku ke tempatmu latihan tapi kamu uda nggak ada.” Kata Ega ketus.

“Tadi aku pulang duluan sebelum jam habis latihan.” Jelas Gina.

“Kenapa tidak telpon aku kalau pulang lebih awal? Karena tidak mau aku jemput gitu?” Ega sinis.

“Aku tidak bermaksud seperti itu.” Bantah Gina.

“Terus maksud kamu apa dong? Sakit? Atau ada orang lain yang mengantarmu pulang?” Tanya Ega curiga.

“Bukan gitu Ega!” Bantah Gina lagi.

“Oh bukan gitu?! Terus gimana? Ada orang yang ngjear-ngejar kamu datang ke tempat latihan dan mengganggu kamu latihan sehingga kamu memilih pulang karena tidak mau ketemu dia?” Tebak Ega yang sebetulnya tidak tahu apa-apa.

Deg, jantung Gina tiba-tiba berdetak kencang, dia curiga kalau Ega tahu apa yang terjadi padanya tadi.

“Ega, aku bisa jelasin.” Gina mulai meneteskan air mata.

“Jelasin apa? Jelasin yang aku bilang itu? Tidak sengaja, aku tidak kenal siapa dia, gitu?” Kata Ega dengan nada menyindir.

“Ega!” Gina menangis dia bingung untuk berkata apa.

“Kenapa? Kamu kira tangisanmu itu bisa menakutiku?” Ega masih emosi.

“Ega, kasi kesempatan aku untuk ngejelasinnya! Bukan kamu cerocos terus dari tadi.” Bisik Gina dalam tangis.

“Yah sudah jelasin sekarang kenapa kamu ingkar janji?” Bentak Ega.

“Latihannya selesai lebih awal sehingga aku pulang lebih awal, aku pikir kamu sibuk jadi aku memilih di antar pulang sama sopir.” Jelas Gina.

“Itu bukan alasan yang tepat Gin, aku ini siapa mu sehingga kamu tidak mau menggangguku hanya sekedar untuk menjemputmu dan mengantarmu pulang?” Ega marah, matanya memerah menahan emosi yang hampir meledak dia mencurigai Gina dengan hal-hal yang belum tentu kebenarnanya.

“Ega, kamu sendiri gimana? Apa kamu lupa waktu kamu ingkar janji di Larantuka?” Bentak Gina yang juga mulai marah.

“Itu beda Gin, itu sudah berlalu dan sekarang masalahnya lain.” Bantah Ega.

“Lain gimana? Dulu aku kasi kamu kesempatan untuk jelasin alasannya dan aku berusaha menerima alasan yang kamu sampaikan walaupun menurut aku itu tidak masuk akal, hanya karena aku tidak mau berdebat denganmu, aku tidak mau ada masalah denganmu dan aku mau kasi kesempatan untuk kita saling memperbaiki segalanya.” Gina menahan air matanya.

“Sudah aku bilang itu beda Gin!” Ega masih egois dengan pendiriannya, dia masih tidak terima penjelasan Gina yang dia rasa tidak benar, dia merasa ada sesuatu yang Gina sembunyikan.

“Ega!” Bentak Gina yang merasa sakit hati dengan perkataan Ega, Gina berlari menuju ke kamarnya kemudian mengunci pintu dari dalam.

Gina tidak menyangka kalau apa yang dia lakukan tadi yakni pulang lebih awal dari jam latihan yang semestinya akan jadi masalah seperti ini pada dirinya dan Ega. Ega pun tidak mau menerima penjelasan Gina dan tidak memberi kesempatan pada Gina untuk membela diri.

Gina semakin dilema dengan Ega yang akhir-akhir ini semakin sering marah-marah, mungkin saja karena terlalu protektif tapi membuat Gina tersakiti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!