NovelToon NovelToon
Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Taruhan Cinta Bad Boy Tampan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / Bad Boy / Cinta Karena Taruhan
Popularitas:41.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Gue menang taruhan! Gue berhasil dapatkan Wulan!"
Wulan tak mengira dia hanyalah korban taruhan cinta dari Alvero.
Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dia bertekad menjadi atletik renang. Tapi semua tak semudah itu saat dia tidak terpilih menjadi kandidat di sebuah event besar Internasional.
Hingga akhirnya seluruh hidupnya terbalik saat sebuah kenyataan besar terungkap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

"Sahabat? Terus kenapa sekarang bermusuhan?" tanya Wulan.

"Gue gak anggap dia musuh. Dia yang anggap gue musuh. Ceritanya panjang, lo gak boleh tahu!"

Wulan tertawa mendengar perkataan Dipta. "Lagian siapa juga yang kepo. Udah ah, aku mau pulang." Kemudian Wulan berdiri dan mengibaskan roknya yang kotor karena debu.

"Ayo, gue antar. Lo tinggal di rumah atlet kan?"

Wulan menggelengkan kepalanya. "Nggak. Gue tinggal di rumah Ares."

Dipta urung memakai helmnya setelah mendengar bahwa Wulan tinggal di rumah Antares. "Tinggal di rumah Ares?"

"Iya, gue adiknya Ares."

"Kan adiknya Ares itu Ara?"

"Ceritanya panjang, lo gak boleh tahu!"

Dipta semakin gemas dengan Wulan. Dia kini menaiki motornya sambil tersenyum kecil. "Ya udah, mau rumah lo dimanapun akan tetap gue antar."

Akhirnya Wulan naik ke boncengan Dipta dan beberapa saat kemudian motor Dipta melaju menuju rumah Antares.

"Gue lupa-lupa ingat dengan rumah Ares. Di perumahan elit itu kan?" tanya Dipta

"Apa?" Wulan tak mendengar apa yang dikatakan Dipta. Dia mendekat dan membuat dadanya menempel di punggung Dipta.

Detak jantung Dipta semakin meningkat. Dia tidak mengulangi pertanyaannya.

"Lo ngomong apa? Gue gak dengar," tanya Wulan lagi.

Konsentrasi Dipta pecah hingga dia tidak tahu jika ada batu di jalan yang dia lewati. Dia hampir saja terjatuh, untung dia masih bisa menguasai motornya.

"Dipta!" Wulan terkejut dan memegang pinggang Dipta. Untunglah mereka tidak terjatuh. "Untung gak jatuh."

Kenapa gue bisa salting brutal kayak gini? Anjir!

Dipta melanjutkan laju motornya setelah Wulan melepas tangan dari pinggangnya. Dia justru melewati jalan menuju rumah Wulan.

"Dipta, belok kanan!"

Perkataan Wulan menyadarkan Dipta. Dia kembali memutar motornya lalu masuk ke dalam kawasan perumahan elit itu.

"Yang mana rumahnya? Gue lupa."

"Yang ini," tunjuk Wulan pada sebuah pagar hitam yang terbuka lebar itu.

Dipta menghentikan motornya di dekat pagar. Dia melihat Antares dan juga Alvero yang sedang duduk-duduk di atas motor mereka.

"Makasih ya," kata Wulan setelah turun dari motor Dipta.

Seketika Alvero menghampiri Dipta. Dia tidak rela jika Dipta terus mendekati Wulan. "Mau apa lo dekati Wulan terus?"

"Gue gak dekati dia. Kita gak sengaja bertemu, itu berarti kita jodoh," kata Dipta.

Alvero semakin mengepalkan tangannya. "Gue gak akan biarkan lo sama Wulan!" Kemudian dia menyergap jaket Dipta. "Lo udah bergabung sama Rio dan mereka semua itu pemakai, gue gak ngira lo bisa lolos dari tangkapan polisi."

Wulan mendengarkan mereka berdua. Mereka bermusuhan karena kesalahpahaman atau jangan-jangan Dipta sengaja masuk ke dalam geng itu untuk menjebak para pelaku itu. Jika dia juga pemakai, otomatis dia juga akan tertangkap tapi Dipta lolos dan dia mempunyai banyak musuh.

"Vero, lepaskan! Dipta sahabat lo kan?" Wulan melepas tangannya dari jaket Dipta

Alvero menatap Wulan karena panggilan Wulan padanya telah berubah, apa mungkin perasaannya juga sudah berubah?

"Coba selesaikan baik-baik. Gue yakin kalian salah paham. Mungkin saja Dipta sengaja menyusup masuk ke geng itu untuk melaporkan mereka. Dan ingat satu hal, di antara kita gak ada apa-apa. Gue gak ada hubungan sama lo dan gue juga gak ada hubungan apa-apa sama Dipta!" Kemudian Wulan masuk ke dalam rumahnya.

"Udah cantik, pintar lagi." Dipta tersenyum kecil lalu menutup kembali kaca helmnya. Dia melajukan motornya meninggalkan Alvero.

Alvero kembali duduk di atas motornya. "Menurut lo, apa Dipta memang melakukan seperti yang dikatakan Wulan?"

"Ya gue gak tahu. Nyatanya dia aman sampai sekarang, gak ikut tertangkap."

Alvero masih ingat betul saat Dipta masuk dalam geng Rio. Bahkan Dipta juga memusuhinya. Sejak saat itu dia terus berselisih dan menyatakan perang dengan Dipta, karena dia sama sekali tidak suka dengan para pecandu itu.

"Nanti kita cari tahu aja. Siapa tahu kita memang salah paham," kata Antares.

"Iya, lo benar."

...***...

Adara tersenyum melihat anak klub renang berlatih malam hari itu. Dia duduk di kursi penonton sambil menunggu latihan mereka usai. Dia akan membersihkan tempat latihan itu seperti yang dilakukan Wulan dahulu.

Setelah beberapa hari dilaluinya, dia sudah mulai terbiasa dengan semuanya. Bahkan Adara juga sudah biasa dengan perkataan orang lain yang menghinanya. Dia kini sudah mulai berdamai dengan perasaannya.

Setelah mereka semua selesai latihan, Adara menuruni tangga dan mulai membersihkan area kolam itu.

"Aku bantuin ya," kata Antares.

"Gak usah, kamu pulang aja. Pasti capek habis latihan," kata Adara. Kemudian dia mengambil sampah-sampah yang ada di tempat itu.

"Kata Papa kamu gak usah membersihkan tempat latihan. Kamu masih dapat uang saku dari Papa."

Adara menggelengkan kepalanya. "Tidak usah. Anak kembar Papa itu sekarang Kak Ares dan Wulan. Bukan aku."

"Yah, aku juga tidak bisa memaksa kamu, yang terpenting kamu sekarang sudah bisa tersenyum. Sudah gak cengeng lagi." Antares mencubit pipi Adara yang membuat Adara semakin tertawa.

Di kejauhan Wulan melihat interaksi antara Antares dan Adara.

Sepertinya memang tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi Ara di hati Kak Ares.

"Wulan, kamu pulang sama siapa? Ayo, aku antar. Kamu masih gak bawa motor kan?" tanya Alvero. Dia masih saja belum menyerah mendekati Wulan meskipun terus diacuhkan oleh Wulan.

Wulan justru mendekati Antares, kali ini dia akan menyudahi perang dingin itu. "Aku pulang sama Kak Ares ya?"

Antares kini menatap Wulan. "Aku masih lama."

"Bilang saja kalau Kak Ares gak mau pulang sama aku. Kak Ares juga sama sekali gak mau bicara sama aku. Sebegitu bencinya Kak Ares sama aku, padahal aku gak salah apa-apa. Aku juga ingin dekat dengan saudara kembar aku sendiri." Kemudian Wulan pergi dari tempat itu karena Antares hanya diam saja.

"Wulan!" panggil Antares. "Aku duluan ya. Gak papa kan?" kata Antares pada Adara. Dia kini memakai tasnya dan pergi dari tempat itu.

"Iya. Kak Ares baikan ya sama Wulan."

"Iya." Antares segera mengejar Wulan tapi dia sudah tidak menemukan Wulan di depan klub renang itu.

"Wulan dimana? Cepat sekali dia pergi."

Kemudian dia melihat Dipta yang berlari ke arahnya. "Wulan dimana?" tanya Dipta dengan napas yang tersengal.

"Wulan baru saja pergi. Aku gak tahu dia kemana," kata Antares sambil terus mengedarkan pandangannya.

"Shits! Jangan-jangan mereka benar-benar incar Wulan!"

"Maksud lo?"

1
Risma Waty
BTW, tetap ditunggu extra partnya... thanks so much for your writings. Ada nilai2 moral yang dapat dipelajari dari novel2 mbak. Sehat selalu... GBU ❤️
Risma Waty
Mbak, ibunya Ara kok nggak ada? kan dia yg sdh rawat Wulan sejak bayi.. kasihan nggak diikutkan dalam momen bahagia ini.
fb/Ig: Author Puput: iya. 🤭 lupa gak dijelasin ya. 😭 ibunya Ara gak ikut mabuk kendaraan. 🤭
total 1 replies
Salim S
laaah beneran udah nih...masa wulan ga di kenlin sma oma2,opa2,dan para spupunya.....padahal di tungu bangt momen itu nya.next Arnav ya thor......semangat,padahal tiap hari nunggu up nya,sekarang ga ada lagi dong yg di tunggu/Sob//Sob//Sob/makasih thor udah memberikan karya yg epik dan keren...semangat,ku tunggu karya2 mu selanjutnya...
Salim S: bener..
Eva Maulia: arnav yg kakaknya shena ya
total 2 replies
hansen
Keren thor/Smile/
dyah EkaPratiwi
Yah kog sampe sini aja kak,, uup lg dong
jaran goyang
𝐤𝐨𝐤 𝐜𝐩𝐭 𝐱 𝐚𝐧𝐝 𝐧𝐲 𝐤𝐤
jaran goyang
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭𝐦𝐞𝐰𝐞𝐤 𝐚𝐪
jaran goyang
𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐛𝐫 𝐲𝐚.... 𝐦𝐤 𝐧𝐲 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡
Azizah az
udh end ajah 🥺
Azizah az: sabar ya kk, itung² sedekah buat menghibur pembaca, semangat berkarya 👍👍
total 1 replies
jaran goyang
𝐬𝐞𝐫𝐮 𝐛𝐠𝐭𝐬.....
Salim S
seru kayanya kalau ares bisa ngalahin vero di kolam renang,dulu Sky ngaalah ga ikut kejuaraan di jepang dan akhirnya vicky yg ikut sekarang nasib ares sama kaya papa nya....ayo lah thor buat ares balik ke renang dan kalahin vero....
Risma Waty
Papa Sky kan tidak larang kamu bermusik, Ares.. namun prioritas di bisnis krn kamu yg akan lanjutin perusahaan. Ayo, tetap semangat
Risma Waty
Vero berhasil maraih kembali hatinya Wulan..
Ares pasti bisa meraih hatinya Ara
Salim S
bìkin ares balik lagi ke renang dong....masa sama kaya papanya yg harus pensiun dini dari renang...
jaran goyang
𝐨𝐤.... 𝐥𝐠𝐬𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐤 𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐢𝐞𝐬
jaran goyang
𝐛𝐫 𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐮 𝐛𝐝𝐨𝐡
jaran goyang
𝐨𝐨 𝐠𝐭... 𝐰𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐮𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐥𝐡𝐨... 𝐧𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮
Salim S
mending ama dipta aja wulan vero nya cemen ga mau berjuang baru segitu ydah mundur....
jaran goyang
𝐦𝐦𝐦𝐦𝐦𝐦𝐦.... 𝐦𝐤𝐢𝐧 𝐫𝐢𝐛𝐞𝐭
jaran goyang
𝐲𝐚 𝐚𝐥𝐥𝐡... 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐠𝐭𝐬 𝐤𝐦 𝐨𝐦𝐠 𝐠𝐭 𝐝𝐢𝐩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!