NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:43.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di luar jendela bus

Retno melambaikan tangannya, ia menatap sedih kedua orang tuanya dari balik jendela bus berwarna merah itu.

Mau tidak mau ia harus segera kembali ke Bandung.

Namun saat bus itu mulai melaju, Retno melihat sosok Hendra berdiri tidak jauh dari tempat agen bus.

Retno mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali, seperti tak percaya itu Hendra

Laki laki itu menggunakan kemeja biru tua.

Tatapan Hendra menembus jendela bus,

menatap Retno yang duduk sembari menatap keluar jendela pula, hingga tatapan kedua manusia itu saling beradu.

Namun tatapan itu hanya beradu sejenak, karena bus melaju menjauh.

Retno terdiam, tatapannya menjadi kosong untuk sesaat.

Untuk apa Hendra berdiri disana? batin Retno,

di pejamkan matanya, lalu di sandarkan kepalanya di kursi.

Setiap melihat Hendra pikirannya kacau.

Untung saja kursi disampingnya masih kosong, sehingga ia cukup bebas untuk menunjukkan keresahannya.

Yah, laki laki itu benar benar di luar logika Retno,

seakan ingin mengukir ingatan ingatan baru tentang dirinya pada Retno.

Sosok Hendra yang tentu saja lebih matang dan dewasa,

Lebih berwibawa dan menarik.

Retno mengeluh, ia menyentuh dahinya.

Di buang pikirannya yang tentang Hendra, dengan segera ia mengambil HP di tasnya, di hubungi nya Aryo.

Melihat bus sudah pergi jauh dan melaju dengan cepat, Hendra mundur, ia berjalan melalui trotoar sedikit jauh dari agen bus itu.

Ia sengaja memarkir mobilnya jauh agar ayah dan ibu Retno tidak melihatnya.

Benar, ia ingin melihat Retno untuk terakhir kalinya, karena ia tidak tau kapan lagi ia bisa melihat wajah wanita yang ia cintai itu.

Dengan tenang ia masuk ke dalam mobilnya, menatap dirinya di kaca sejenak,

Di lihat baik baik dirinya,

Usianya sudah tidak lagi muda memang, usia tiga puluh sudah ia lewati, dan usianya sudah bertambah semakin cepat, ia sudah bertekad, jika tidak dengan Retno maka ia tidak akan bersama siapapun, ia akan menghabiskan masa tuanya sendirian.

Meskipun terkadang ia sedih saat melihat wajah kedua orang tuanya, tapi hatinya tidak bisa di paksa, laki laki yang tidak pernah mengeluh itu menyandarkan punggungnya di kursi mobil.

" Biarlah aku menjadi bujang tua..

Karena rasanya aku tidak akan sanggup menyentuh perempuan lain selain dirimu ret.." ujar Hendra pelan.

Laki laki itu tidak ingin menjadi seseorang yang munafik, menikah dengan wanita lain, namun pikirannya terus berlari ke arah Retno.

Ia juga tidak ingin menikah hanya Karena ingin memiliki keturunan.

Di nyalakan mesin mobilnya, dan segera pergi dari tempat itu.

Hendra baru saja selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi hanya dengan celana pendek putihnya, dadanya yang bidang di biarkan telanjang begitu saja.

Sembari menggosok rambutnya yang masih basah laki laki itu berdiri di depan jendela kamarnya yang lebar.

Jendela yang memperlihatkan kebun apel di sekitarnya.

" Permisi mas," suara asisten rumah tangga Hendra mengetuk pintu kamar.

" Iya Bu?" jawab Hendra sembari membuka pintu.

" Saya sudah selesai mas, makanannya juga sudah siap.. Saya pamit pulang dulu.." kata perempuan berusia sekitar empat puluh lima tahun itu sopan.

" Iya, sudah di jemput memangnya Bu?"

" sudah mas, suami saya sudah menunggu di luar.."

" ya sudah Bu, jangan lupa kunci pintu gerbang ya?" kata Hendra,

Si ibu mengangguk lalu segera pergi.

Melihat si ibu pergi Hendra keluar dari kamar, ia berjalan ke dapur dengan handuk di lehernya.

Baru ia mengambil piring, terdengar suara asisten rumah tangganya kembali,

" mas?, ada tamu?" kata si ibu asisten itu berjalan ke arah dapur mendekat ke Hendra,

" tamu?" tanya Hendra dengan dahi berkerut, ia heran, karena selama ia tinggal dirumah ini tamunya hanyalah kedua orang tuanya.

" Siapa Bu?" tanya Hendra,

" Perempuan, namanya mbak Vivi, katanya disuruh ibu sampean untuk mengantar makanan buat sampean mas,"

Mendengar itu ekspresi Hendra semakin heran,

Ia tidak pernah menunjukkan alamatnya pada Vivi,

" ah.. Mama..!" gerutu Hendra, ia tau ini pasti ulah kedua orang tuanya.

" Ya sudah suruh masuk Bu, saya pakai baju dulu," kata Hendra lalu kembali berjalan masuk ke kamarnya.

Ia mengambil kaos putih dan segera memakainya, setelah menyisir rambutnya lali laki itu segera keluar.

" Siapa yang memberi alamat rumahku?" tanya Hendra langsung saat melihat Vivi duduk di ruang tamunya.

" Oh, hai mas..?" sapa Vivi yang sedang duduk manis itu,

" mamamu yang memberitahuku mas.. Kebetulan aku tadi main kesana, lalu mamamu menyuruhku mengantarnya kesini.." jawab Vivi manis, ia menyerahkan beberapa kotak yang berisi makanan.

Mendengar itu Hendra menghela nafas, seperti lelah, lalu laki laki itu duduk di sofa dengan enggan.

" Apa aku mengganggumu mas? Karena.. Mas terlihat keberatan..?" Vivi menatap Hendra, ia melihat Hendra dari atas ke bawah, melihat tubuh Hendra yang bugar itu Vivi kembali mengulas senyum,

" Sepertinya kau baru saja selesai mandi ya mas?" tanya Vivi,

" Kau sering berolahraga bukan? Bagaimana jika kita ke gym bersama?" Vivi terus saja melontarkan pertanyaan pertanyaan yang tidak ingin di jawab oleh Hendra sama sekali.

" Kalau sudah, silahkan kembali, aku mau beristirahat," kata Hendra tanpa basa basi.

" Mas.. Aku kesini juga ingin ngobrol denganmu, tidak hanya mengantarkan pesanan mamamu?"

" Aku terlalu lelah untuk mengobrol, dan juga tidak ada yang bisa kau pelajari dirumahku,

Besok saja kau ke hotel." ujar Hendra dengan suaranya yang tegas namun tenang.

" Mas, kau ini pura pura tidak tau atau bagaimana sih?" Vivi bangkit, ia berpindah duduk disamping Hendra.

" Orang tua kita punya tujuan untuk mendekatkan kita, itu berarti mereka berharap kita menjalin hubungan yang lebih..

Sebagai seorang anak, sudah kewajiban ku untuk menyenangkan hati orang tua ku bukan mas?" suara Vivi begitu lembut, tangannya terangkat menyentuh lengan Hendra.

" Aku yakin kau tau maksud dari kedua orang tua kita mas..

Apa kau tau, papa dan mamamu begitu menginginkan seorang cucu darimu..

Dan aku bersedia untuk membantumu mewujudkan keinginan kedua orang tuamu itu mas.." Vivi mencondongkan tubuhnya kepada Hendra.

Melihat Hendra yang diam dan tidak merespon Vivi semakin berani,

" Aku akan menjadi istri yang baik, aku tidak akan banyak menuntutmu mas, aku sudah paham betul dunia perhotelan,

Kukira kau tidak akan rugi menikah denganku,

Kita bisa membangun bisnis bersama.."

ujar Vivi dengan suaranya yang lembut dan manis, lalu dengan sikap manjanya ia menyandarkan kepalanya ke bahu Hendra.

Sikap yang sungguh berani, sampai sampai membuat Hendra tersenyum tipis.

Hendra tetap duduk dengan tenang, ia membiarkan Vivi yang sedang menempel padanya itu.

" Apa yang bisa kau tawarkan?" tanya Hendra sembari mengambil rokok di atas meja dan membakarnya.

Melihat Hendra merokok Vivi mengangkat kepalanya dan menatap Hendra,

"Apa yang kau inginkan mas? bisnis yang baru? Modal yang besar? ayah akan mengusahakan itu apapun yang kau inginkan.." kata Vivi,

" lalu kau? Kau mau mau saja menikah denganku? Padahal kau tau aku bisa saja memanfaatkan mu?" Hendra tak memandang Vivi sama sekali, matanya lurus menatap ke arah lain sembari merokok.

" Aku tidak masalah, karena kau cukup menarik mas.. Aku suka padamu.. " ucap Vivi dengan suara lirih setengah berbisik di telinga Hendra.

Bukannya marah, lagi lagi Hendra tertawa tipis.

" Boleh kutanya sesuatu padamu?" suara Hendra terdengar santai namun serius.

" apa itu mas?"

" apa kau tidak masalah menikahi laki laki yang tidak pernah mencintaimu?" tanya Hendra akhirnya menatap Vivi, Hendra ingin melihat reaksi perempuan itu.

" Tidak masalah.. bukankah kita bisa belajar mencintai?"

" tapi aku tidak mau belajar mencintaimu, karena hatiku sudah menjadi milik seorang wanita," jawab Hendra membuat ekspresi wajah Vivi terlihat terkejut.

" Memangnya kau mau? setelah kita menikah, setiap kali tidur denganmu aku malah sibuk membayangkan perempuan lain?" imbuh Hendra membuat wajah Vivi kehilangan senyum yang tersungging sedari tadi.

" Kau.. Kau hanya omong kosong kan mas?

Kau mengatakan ini hanya supaya aku menjauh?"

" tidak, aku tidak bercanda..

Kalau kau mau terus menempel padaku silahkan saja..

aku tidak masalah kau begini begitu di depanku, itu tidak berdampak apapun untukku,

paling paling aku hanya di bicarakan buruk oleh orang karena kau terus terusan menempel..

Tapi setidaknya sekarang kau sudah tau dengan jelas, kalau kau tetap bersikeras.. Yang akan kau terima dariku hanyalah sebuah cangkang kosong.." ucap Hendra membuat Vivi terdiam sembari memandangnya dengan penuh rasa bimbang.

1
Lyna Elza
idiihh. ngapain tuh bapakk Retno.... cuman duduk doang ajaaa...inikan Krn ulahmu juga
Pipit Fitriani
iya benar... cari di villa atau balik lg ke bandung
Isda Wardati K
berharap retno justru sembunyi di villa milik keluarga hendra
Mika Saja: iya semoga disna,kan pasti orang gak kepikiran smpai kesna
total 1 replies
Mika Saja
mba ayu Retno diumpetin dimna to,,,,kasihan tuh PD nyari2🤭🤭
evi Lusi
sebenarnya antara sedih dan lega
evi Lusi
astaga. kemana km Retno
tina napitupulu
kabur ke kandang kuda
tina napitupulu: cuma itu yg terlintas kak...🫣🫣
ayuningdianti: 😂😂😂😂 ya ampun kak...
total 2 replies
Abian Arka
next
Isda Wardati K
terima kasih up nya.
sehat selalu mbk Ayu
Isda Wardati K
mbak Ayu pinter banget buat kami bahagia sekaligus sedih dan dag dig dug dg cerita hendra & retno.
Mika Saja
Retno kabur kan LG km Retno,,, hadeh mudah2an kabur kerumah Hendra ya mau ngajak kabur tp blm ketemu orangnya,,,,mba ayu diumpetin kemna retnonya🤭
Lyna Elza
Retno kabur juga karena bapakkkkk.....
Lyna Elza
mantap sekali Hendra ini, laki laki sejati, bertanggung jawab, Gak seperti bapakk nya Retno....gak bertindak
Iyee Kah
up up up
Dewi Lestari
Kamu dimana Retno....jangan pergi jauh2lah Ret....Hendra bawa kabar baik loh.....satukan mereka mb Ayu....lanjut up mb.
tina napitupulu
mau kemana itu bocah...pakek kabur lg...🫣🫣
Iyee Kah
jangan2 dibawa kbur mas hendra
Mika Saja
waduh....Retno nambah masalah baru,,,,,knp msh ngeyel to....mba ayu penasaran nih minggat kemn Retno
Pipit Fitriani
Rindu itu berat ya kan mbak reto,sampai2 ada acara kabur segala 🤣😂 Mbak ayuuuuu ku up lg dooonk
Lyna Elza
kok gak ada solusi sudah sekian lamanya....wes inilah akhirnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!