NovelToon NovelToon
Private Tutor

Private Tutor

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Untuk mengisi waktu senggang diawal kuliah, Om Raka menawari Alfath untuk menjadi tutor anak salah satu temannya. Tanpa fikir panjang, Alfath langsung mengiyakan. Dia fikir anak yang akan dia ajar adalah anak kecil, tapi dugaannya salah. Yang menjadi muridnya, adalah siswi kelas 3 SMA.

Namanya Kimmy, gadis kelas 3 SMA yang lumayan badung. Selain malas belajar, dia juga bar-bar. Sudah berkali-kali ganti guru les karena tak kuat dengannya. Apakah hal yang sama juga akan terjadi pada Alfath?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S2 ( Bab 29 )

Setengah jam sebelum Alfath datang menjemput, Kimmy sudah mulai bersiap-siap. Dia mencuci muka terlebih dahulu, lalu mengaplikasikan make up tipis-tipis. Tak lupa, merapikan hijab serta gamisnya. Jantungnya berdebar-debar, rasa ini, mengingatkan dia pada jatuh cinta pertamanya dulu. Alfath memang bukan cinta pertamanya, namun debaran ini, mengalahkan cinta pertamanya. Mungkin karena cinta pertamanya dulu, masih bisa dibilang cinta monyet.

[ Aku sudah di luar ]

Pesan dari Alfath membuat senyum Kimmy mengembang, dengan sedikit tergesa-gesa, dia menyambar tas yang ada di atas meja. Rasanya sudah tak sabar untuk segera bertemu dengan cintanya itu. Untung Sinta sedang tidak ada, wanita itu saat ini sedang meninjau ke tempat konveksi. Kims fashion menyasar golongan menengah ke bawah. Hijab dan busana muslim yang diproduksi memiliki harga yang tidak terlalu mahal, mungkin karena itu, usahanya cepat berkembang dan produksinya terus meningkat.

Sesampainya di luar, Kimmy langsung disambut oleh senyum Alfath. Sepertinya, pria itu juga sudah sangat merindukannya.

Alfath berdiri di dekat pintu mobil sambil bersedekap. Pria yang memakai kemeja putih dengan lengan dilipat hingga sebatas siku itu terlihat sangat tampan. Senyumnya yang mempesona mampu meluluh lantakkan hati seorang Kimmy.

"Makasih," ucap Kimmy saat Alfath membukakan pintu mobil untuknya.

Alfath menutup kembali setelah Kimmy duduk nyaman, mengitari mobil lalu masuk ke bagian kemudi.

Mobil Alfath melaju meninggalkan kantor Kims fashoin, tujuan mereka adalah tanah kavling milik Kimmy yang akan dibangun rumah. Terlihat sudah ada beberapa rumah yang berdiri di area tersebut.

"Yakin, lahan seluas ini, hanya akan dibangun rumah yang hanya... "

"Hem, sangat yakin," Kimmy mengangguk. Dia membeli dua kavling sekaligus, namun rumah yang hendak dia bangun, ukurannya terlalu kecil untuk lahan seluas itu. "Aku ingin punya rumah yang halamannya luas."

Alfath teringat kembali obrolan ringannya dengan Kimmy 7 tahun yang lalu.

flashback

"Jadi cita-cita kamu jadi arsitek?" tanya Kimmy saat tahu jurusan kuliah yang diambil Alfath.

"Cita-citaku kayak kamu, suka berubah-ubah. Sempat pengen jadi polisi, astronot, menteri, bahkan presiden." Kimmy cekikikan mendengar ragam cita-cita Alfath, tapi wajar, memang seperti itulah saat masih anak-anak. "Tapi makin kesini, makin condong ke arsitek, lebih tepatnya arsitek hunian. Aku pengen mewujudkan mimpi orang untuk memiliki hunian idaman mereka. Termasuk hunian impianku juga nantinya."

"Aku juga mau dong, dibuatin rumah sama kamu."

"Ogah! Kamu fikir bikin rumah itu murah? Enak aja aku kamu suruh bikinin rumah. Gaji sepuluh tahun jadi tutor kamu, belum tentu cukup buat bangun rumah."

Kimmy kembali terkekeh. "Emang kamu mau jadi tutor aku sampai 10 tahun ke depan, 6 bulan lagi, aku udah lulus kaleeee," dia memutar kedua bola matanya.

"Aku cuma mengibaratkan. Jadi tutor kamu seminggu aja, udah bikin senewen, sepuluh tahun? yang ada aku masuk rumah sakit jiwa."

"Kenapa gak sekarang aja masuk rumah sakit jiwanya."

Pletak

"Awww... " Kimmy meringis saat keningnya kena jentikan Alfath. "KDRT."

"Emang aku suami kamu?"

"Ogah," Kimmy langsung mendelik.

"Gue juga ogah kali. Cewek bandel kayak lo, siapa yang mau jadiin istri."

Kimmy mengusap keningnya yang terasa panas dengan bibir mengerucut ke depan. Namun saat tangannya digeser oleh Alfath, dan digantikan dengan tangan pria itu yang mengusap keningnya, diam-diam dia tersenyum.

"Aku pengen punya rumah yang halamannya luas, tapi rumahnya kecil aja. Rumah luas juga buat apa kalau sepi, tak ada kehangatan di dalamnya. Mending tinggal di rumah kecil namun berisik, daripada besar tapi sunyi, kayak kuburan," ujar Kimmy. Dia membayangkan kalau rumahnya kecil, mungkin hanya gerak dikit saja, dia sudah bisa melihat kedua orang tuanya, bukan seperti sekarang, lantai dua yang begitu luas, seperti hanya dia saja penghuninya.

"Kalau anak banyak, rumahnya kecil juga kurang nyaman." Berbanding terbalik dengan Kimmy, Alfath justru membayangkan jika rumahnya kecil, bisa-bisa kamarnya tak cukup dan dia harus berbagi kamar dengan abangnya. Untung saja, rumahnya cukup luas sehingga punya banyak kamar.

"Meski rumahnya kecil, aku pengen kamar utama yang besar agar cukup untuk ranjang yang luas. Nanti saat sudah punya anak, aku pengen tidurnya bareng-bareng, biar anakku gak kesepian harus tidur sendi."

Mulut Alfath sedikit menganga, "Kasihan laki lo dong."

Flashback off

Cukup lama Kimmy dan Alfath di sana, keduanya membayangkan rumah impian sambil menuangkan ke dalam gambar. Sebisa mungkin, Alfath ingin mewujudkan rumah impian Kimmy. Baru saat matahari hampir tenggelam, keduanya meninggalkan area tersebut.

"Kita sholat, makan, habis itu belanja," ajak Alfath.

"Belanja?" Kimmy mengerutkan kening.

"Kamu bilang, stok makanan di apartemen kamu habis. Jadi kita ke supermarket, belanja. Kamu kurus banget, kalau terus-terusan cuma sarapan buah, apa gak tinggal tulang sama kulit."

Seperti kata Alfath, setelah menunaikan sholat magrib, mereka makan di foodcourt yang ada di supermarket lalu lanjut belanja.

Bukan Kimmy yang bersemangat, melainkan Alfath, pria itu memasukkan aneka kebutuhan sehari-hari ke dalam troli.

"Al, kok semua-semua kamu masukin," protes Kimmy.

"Gak papa, aku yang bayar," sahut Alfath sembari terus berjalan dan tangannya tak henti-henti mengambil sesuatu dan memasukkan ke dalam troli.

"Nanti gak kaya loh. Kata kamu, kalau gak pelit, gak kaya."

"Spesial cuma buat kamu aja gak pelit, sama orang lain, masih pelit."

Kimmy tersenyum mendengar itu. "Sekalian, design rumahnya digratisin ya?"

"Itu namanya ngelunjak," sahut Alfath sambil melotot.

"Hahaha, becanda." Kimmy menutup mulutnya dengan telapak tangan.

"Aku juga cuma becanda kali, jangankan cuma design rumah, seluruh aset aku aja, bakal aku kasih ke kamu."

"Beneran?"

"Tapi boong."

"Ish, nyebelin," Kimmy memukul pelan lengan Alfath.

"Aku gak nyentuh loh ya, kamu loh ya," Alfath menahan senyum sambil menunjuk Kimmy.

"Tauk ah." Kimmy meninggalkan Alfath, berjalan menuju rak buah-buahan. Dia yang memang penyuka buah, memilih beberapa macam buah-buahan.

"Mas, Al."

Alfath yang sedang melihat-lihat sayur, terkejut melihat kedatangan Hana dan Bu Fatimah. Dia melirik ke arah Kimmy yang sedang sibuk memilih buah, gadis itu belum menyadari kedatangan Hana.

Jantung Alfath berdegup kencang, kenapa dia harus berada di situasi seperti ini, seperti maling yang ketangkap basah. Saking cemasnya, dia sampai lupa menyapa Bu Fatimah.

"Gak nyangka ketemu Mas Al disini," Hana mengulum senyum. "Kamu belanja, Mas," dia mengerutkan kening melihat isi troli Alfath yang hampir keseluruhan adalah kebutuhan sehari-hari.

"I-iya," saking cemasnya, Alfath sampai gagu.

Sore ini setelah mengantar Mamanya ke rumah sakit, mereka mampir ke supermarket untuk belanja.

"Kamu sendirian, Al?"

Alfath menoleh kearah Kimmy, kebetulan gadis itu juga melihat ke arahnya. Kimmy terlihat mengerutkan kening melihat Alfath dihampiri oleh dua orang wanita.

Jantung Alfath rasanya mau copot saat Kimmy mendekat padanya. Dia sampai lupa menjawab pertanyaan Bu Fatimah.

1
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Sisca Audriantie
🌷🌷🌷
Bunda Aditatha
Luar biasa
Ima Kristina
Yach udah tamat aja sich Thor tapi q seneng akhirnya happy ending.... author kerennn
Ima Kristina
bahagia banget punya keluarga rukun kayak keluarga ayah Septian
Ima Kristina
Hana memang luar biasa kalau q di posisi dia palingan gak bakalan datang jenguk Kimmy paling telpon tanya kabar
Ima Kristina
muga baby twins baik' saja juga mamanya .....
Ima Kristina
muga lahirannya baby twins lancar juga ibunya....ikut deg deg ser bacanya
Ima Kristina
dasar pria katanya gak suka susu tapi disodori susu dari pabriknya langsung main sosor
Ima Kristina
memang dalam rumah tangga harus saling terbuka termasuk isi rekening....jadi aman terkendali
Ima Kristina
sabar ya ALFAT anggap saja belajar jadi ayah pasti makin repot nantinya
Ima Kristina
pasti ayah ALFAT nontonnya duriannya Atuk dalang /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
muga bayinya sepasang ya Thorr
Ima Kristina
syukurlah akhirnya Kimmy Hamidun .....meski pake drama dulu /Facepalm//Facepalm/
Ima Kristina
waduh ALFAT marah nich
Ima Kristina
ALFAT bisa aja bikin mood booster Kimmy balik
Ima Kristina
Lula Lula selalu bikin masalah ... gemess
Ima Kristina
Lula Lula kalau ngomong masih aja ceplas ceplos apa adanya
Ima Kristina
namanya juga besti....sampai kapan pun Lula sama ALFAT ys gitu kalau bercanda
Ima Kristina
muga ALFAT dan Kimmy happy selalu ....hempaskan pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!