NovelToon NovelToon
Dendam Dokter Aruna

Dendam Dokter Aruna

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Berubah manjadi cantik / Cinta Seiring Waktu / Dokter / Teman lama bertemu kembali / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.5
Nama Author: Rahma AR

Aruna, gadis pintar, tapi sangat lugu. Selama ini Aruna fokus belajar dan.belajar. Perpus adalah tujuannya saat jam istirahat.

Kiano adalah cowo tampan yang digilai banyak cewe. Dia adalah anak gaul yang pertemanannya hanya di kalangan orang orang kaya.

Aruna menjadi korban taruhan Kiano dan teman teman gengnya berupa uang sebesar lima puluh juta jika Kiano berhasil jadi pacarnya dalam deadline yang sudah ditentukan.

Tujuh tahun kemudian mereka bertemu sebagai dokter dan pasien. Kiano menderita asam lambung yang ngga kunjung sembuh. Teman temannya merekomemdasikan Aruna yang sudah menjadi dokter untuk memgobatinya.

Apakah Aruna mau? Yang jelas Aruna masih dendam pada Kiano.dan teman temannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Galau

Sudah seminggu berlalu. Kakek Suryo sudah pulang ke rumahnya. Aruna hanya bisa menahannya selama tiga hari. Bagi Om Burhan dan keluarganya, itu adalah usaha yang sangat mereka appresiasikan. Karena selama ini, biar sakit parah pun, paling lama hanya sehari kakek Suryo bisa dipaksa bertahan di rumah sakit.

Malam ini adalah acara yang Aruna ingin hindari. Bahkan putri kakek Suryo yang biasa dipanggil tante Bela sengaja datang menemuinya untuk memastikan kedatangannya.

Bahkan dua hari yang lalu, kakaknya sudah mengirimkan sebuah dres selutut yang sangat indah, komplut dengan tas dan sepatu. Benar benar hari yang membuat semangat Aruna tambah hilang.

"Dokter lesu banget," tanya suster Uci yang heran melihat Aruna yang sedikit bicara hari ini pada pasien pasiennya.

Aruna hanya tersenyum tipis sambil terus membaca laporan riwayat penyakit pasiennya. Dokter Gerry memintanya memberikan tanggapan karena pasien ini juga berhubungan dengannya.

Suster Uci menghela nafas karena ngga ditanggapi.

"Kencan kamu tadi malam gimana?" tanya Aruna membuat wajah suster Uci malah manyun.

"Sebel pokoknya dokter," sungut sustet Uci kesal.

"Maksudnya? Kata kamu dia laki laki idaman," ucap Aruna setengah meledek. Perasaan galaunya sedikit berkurang, seakan mendapatkan hiburan dari kelakuan ajaib susternya.

"Fotonya beda banget sama aslinya. Dia rupanya pake aplikasi kamera super jahat. Yang paling ngeselin, ternyata dia cuma ob di kantornya," cerita suster Uci dengan suara menyentak nyentak saking emosinya.

Aruna berusaha menahan tawanya. Dia pun berdehem.sebentar.

"Katanya menejer?" tanya Aruna masih berusaha menahan kuat kuat keinginannya untuk tertawa..Apalagi melihat wajah mendung campur petir suster Uci.

"Ngga sengaja ketemu temannya sesama ob. Tapi syukurlah jadi ketahuan."

"Maaf, aku ngga bisa nahan lagi," ucap Aruna kemudian terkekeh geli membuat wajah suster Uci tambah menggelap. Seperti akan ada badai tornado.

"Dokter, jangan ketawa terus, dong," rengek suster Uci sambil menghentakkan kedua kakinya ke lantai saking kesalnya.

"Iya-iya," sahut dokter Aruna dalam derai tawanya yang coba dia hentikan. Perutnya pun kini sudah terasa cukup sakit seolah sedang di mixer.

Tiba tiba pintu diketuk membuat Aruna menghentikan tawanya dan menatap susternya yang juga menatapnya heran.

Bukannya pasien sudah ngga ada lagi? batin Aruna.

"Masih ada pasien?"

"Udah ngga ada kok, dokter."

Keduanya pun menatap pintu yang dibuka dari luar.

"Maaf, mengganggu," ucap seorang perempuan cantik setelah membuka pintu ruang periksanya.

Aruna dan susternya saling pandang. Keduanya masih ingat, karena perempuan itu yang mereka pergoki sedang memohon mohon sambil menangis pada dokter Farel.

"Bisa bicara berdua?"

Aruna melirik wajah kesal susternyà yang merasa diusir secara ngga langsung. Apalagi suster Uci sudah niat banget buat nguping.

"Ngga bisa gitu, nona. Jika anda ingin bicara sama dokter, saya harus berada di sampingnya," kata suster Uci ngeyel. Selain ingin nguping, dia dia juga khawatir dengan keselamatan dokter Aruna. Siapa tau gadis yang ditolak dokter Farel akan berlaku nekat. Mungkin dia pernah mendengar runor kedekatan dokter Farel dengan dokter Aruna. Apalagi gadis ini sedang patah hati.

Gadis itu menatap Aruna seakan protes dan ingin susternya cepat pergi.

"Bicara saja. Tidak ada rahasia antara kami," tegas Aruna membuat hati suter Uci merasa senang karena di bela oleh dirinya.

Gadis cantik itu mendengus kesal.

"Namaku Alea. Aku pacarnya dokter Farel. Kudengar kamu ngejar ngejar dokter Farel," ucap Gadis cantik bak model itu sangat percaya diri.

Aruna sampai bengong mendengarnya. Beberapa menit kenudian keheningan dipecahkan oleh suara tawa suster Uci membuat Alea menatapnya kesal.

"Ngapain kamu ketawa!" bentaknya menggelegar membuat Aruna agak kaget. Tapi suster Uci tetap saja meneruskan tawanya.

"Dengar nona yang katanya pacar dokter Farel. Dokter Aruna sudah punya pacar. Jadi nona ngga perlu cemas," tandas suster Uci dengan sisa tawanya

Alea membulatkan matanya ngga percaya. Sudah hampir seminggu dia mendengar rumor kedekatan dokter Farel dan dokter Aruna. Membuat telinga dan hatinya selalu panas. Apalagi akhir akhir ini Farel menjauhinya.

"Bagus kalo sudah punya pacar. Ingat, dokter Farel itu milikku," tegas Alea dengan sinar matanya yang galak.

Aruna tersenyum tipis. Ingatannya kembali melayang saat gadis cantik di depannya, menangis dan memohon pada dokter Farel. Bahkan dokter Farel tidak mempedulikan rengekannya

"Sudah selesai, kan? Anda bisa pergi sekarang," usir Aruna terang terangan. Suster Uci mendengus senang mendengarnya. Dia pun tersenyum mengejek membuat Alea mendelik.

Tanpa kata, sambil memandang tidak suka pada Aruna dan suster Uci, gadis yang bernama Alea pun pergi meninggalkan ruangan periksanya.

Suster Uci menghembuskan nafas kesal.

"Sampai kapan dokter akan dilabrak terus," desisnya sambil menggelengkan kepalanya. Ini bukan yang pertama, tapi udah yang kesekian kalinya.

"Sampai dia tobat," kekeh Aruna pelan diikuti suster Uci.

"Tepatnya impoten, dok," timpal suster Uci tambah tertawa geli dengan sumpahannya sendiri.

"

"

"

Kiano menatap malas pada jas ekslusif berserta celana dan kemeje yang diantar orang suruhan mamanya ke ruangannya.

CEKLEK

Teman temannya sudah rapi dengan setelan jas memasuki ruangannya.

"Kok, Lo belum siap siap," kekeh Glen diikuti teman temannya.

Mereka sudah bisa menebak niat penolakan Kiamo untuk hadir.

"Gue penasaran sama doktenya. Sudah dua kali kita ikut ke rumah sakit lihat kakek. Tapi kita belum pernah lihat dokternya," ujar Alva dengan kening berkerut.

"Benar, gue juga penasaran," tambah Reno.

"Pake jas Loh, Kiano. Kita jangan datang telat. Ngga enak sama nenek dan kakek. Lo," kata Arga memperingatkan temannya yang masih saja duduk dengan malas di kursinya.

"Ya," desis Kiano merasa ngga nyaman. Dia pun mengambil stelannya dan berjalan memasuki kamarnya.

"Siapa dokternya ya?" bisik Glen menatap teman temannya.

"Kiano udah pasti juga penasaran seperti kita," cetus Reno terkekeh pelan.

"Ngga mungkin, kan, Kiano suka sama Aruna?" kekeh Alva ngga percaya dengan ucapannya sendiri, ngga abis pikir bisa berucap seperti itu.

Sekian tahun ngga pernah punya pacar yang bisa bertahan lama, ternyata malah memendam perasaan sama Aruna. Gila, dari SMA sampai sekarang? benar benar pikiran gila.

Alva mendadak merasa pusing, seolah nemuin jalan buntu dengan pemikiran absurdnya.

"Kalo kejadian, pastilah ditolak mentah mentah sama Aruna," gelak Reno bersama yang lainnya.

Secara Aruna pernah disakiti, ngga mungkin kan, masih juga suka sama Kiano, pikir mereka dalam hati.

"So pastilah," pungkas Glen sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Ngga ngerti dengan jalan pikiran teman temannya.

Sementara Kiano yang berada di depan kaca, memperhatikan penampilannya dengan intens.

Dia menarik nafas dan menghembuskannya pelan pelan.

Sekarang lah saatnya untuk move on. Ngga ada kata terlambat, niatnya dalam hati.

1
Afri
karma d bayar kontan ya kan dokter Aruna
🤣🤣🤣
good job
Nurlaela
emang ada dokter yg kaya gini..gak profesional, menyalahi sumpah nya ini mah
Mr Grey😼
Kecewa
Mr Grey😼
Buruk
Elisabeth Agatha
Biasa
bunda
Luar biasa
Erni Nofiyanti
tiba2 istri mu sekarat,eh yg nolongin aruna.apa ngga malu entar nya
Erni Nofiyanti
ko aku malah seneng kalau Aruna Ama Regan y.
Erni Nofiyanti
astaga
Cahaya Tapis
Luar biasa
www.ok
ayo Aruna bangkit spy tydak di hina
Mariaangelina Yuliana
kenapa banyak miara pelakor di sini Thor
endang sri
Luar biasa
Yustika PAMBUDI
ceritanya bagus Thor,, tapi tulisan/kata ngga jadi malah mengganggu coba diganti dengan kata baku "tidak".
Ilhamiah
Luar biasa
Thyka
Tdk sesuai dgn judul , sorry Thor gw stop bacanya
anita dyah Juniarti
Suka ceritanya...beda dg yg lain...walo sering salah tulis nama (mengingat byk pemerannya)...tp scr keseluruhan ok..
Cerita per bab nya jg panjang...detail...
Saat ganti bab, misalnya ketika kita udah lupa...si A ini hub dg si B, siapa y?...author tdk segan² bagi informasi utk mengingatkan kita kembali...
Bener² menarik...sy suka..akan sy baca lg cerita² yg lain...
Semangat berkarya y... ditunggu selalu karya² nya
Rahma AR: terimakasih ya.... ada cerita anak2nya juga, cucu sm.cicitnya juga ... hehe
total 1 replies
Atik Kiswati
gk kerasa udah tamat aja....
Vtree Bona
seru banget kak lanjut dong
liberty
dengerin tuh Kiano...tau aku kamu udah melek 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!