NovelToon NovelToon
I Love You, Mr Angel

I Love You, Mr Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / cintamanis / Balas Dendam / Oshi No Ko / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Huateng adalah dokter di salah satu rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bertemu gadis cantik bernama Qixuan seorang pasien baru yang mengantarkan keduanya dalam suatu persoalan rumit.

Sebenarnya Huateng adalah sosok malaikat yang menjelma menjadi seorang dokter karena seseorang menariknya datang ke bumi setelah dia mendengar jeritan menyayat hati yang di dengarnya tiba-tiba di telinganya.

Awalnya Huateng yang memang malaikat itu diutus oleh langit untuk membantu raja neraka menangkap seorang penjahat kakap yang kabur dari tahanan langit bernama roh Bigan yang mestinya dia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Namun roh Bigan mampu melarikan diri ke bumi dan menjelma menjadi seorang manusia.

Dan apakah ada hubungannya antara Huateng, Roh Bigan dan Qixuan ?

Bagaimana hubungan Huateng dan Qixuan selanjutnya dalam kisah I Love You, Mr Angel ?

Simak terus ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Haruskah Masih Berpikir

"Ya, benar... Mari kita menikah, Qixuan ! Dan hiduplah bersamaku serta membesarkan Bao Huateng bersama-sama...", sahut Huateng dengan wajah sangat serius.

Kata-kata yang diucapkan oleh Huateng pada malam bersama Qixuan langsung menyentakkan hati perempuan itu.

Setelah kontroversi yang terjadi diluar sana pada acara konfrensi pers telah membuat hidup Qixuan semakin rumit dengan adanya tekanan yang menginginkan adanya konfirmasi terkait kebenaran rumor yang menyebutkan bahwa Bao Huateng adalah anak hasil diluar nikah, menjadikan Qixuan bertambah sesak karena dia terpaksa harus menerimanya sebagai bagian dari hidupnya.

Qixuan masih terdiam, berpikir akan kata-kata Huateng yang tiba-tiba melamarnya.

Pandangan Qixuan masih mengarah kepada Huateng yang duduk didekatnya sembari menggenggam erat-erat kedua tangannya kemudian perlahan pasti, Qixuan menarik pelan tangannya dari genggaman tangan Huateng.

Qixuan memalingkan mukanya dari wajah Huateng.

Tertunduk diam dengan hati bimbang, haruskah dia menerima pinangan Huateng padanya.

Hatinya bertanya-tanya, mungkinkah malaikat ini serius terhadap dirinya sedangkan mereka tahu bahwa hubungan antara keduanya belum mendapat berkat dari langit dan terlarang.

Selain keduanya berasal dari dua dunia yang berbeda semakin mempersulit hubungan mereka berdua.

Qixuan beranjak bangun dari atas tempat tidur di kamar hotel tempat dia menginap bersama Bao Huateng.

"Aku..., aku..., aku masih harus menjemput Bao karena aku meninggalkannya di tempat penitipan anak-anak...", ucap Qixuan seraya meraih tas kulit yang terletak di atas meja.

Qixuan memutar badannya seraya menghadap lurus ke arah Huateng yang masih duduk.

Pandangan keduanya saling bertemu satu sama lain serta sama-sama memandang sendu.

Qixuan lalu tersenyum sambil berkata pelan pada Huateng.

"Apa kau akan ikut menemaniku pergi, menjemput Bao ?" tanya Qixuan dengan pandangan ke arah Huateng.

"Emm... ?!" tampak Huateng bereaksi tanggap, meski dia tahu bahwa Qixuan menolak lamarannya, namun, dia menanggapi permintaan Qixuan dengan baik.

Mungkin bagi Huateng, waktu ini adalah kesempatannya menjadi lebih dekat dengan Qixuan.

Huateng terdiam saat berdiri dari tempat tidurnya sedangakan hatinya sendiri dia rasakan sangat sesak kali ini.

Penolakan demi penolakan yang selalu diterimanya dari Qixuan, membuat sang malaikat semakin bertambah bersalah atas sikapnya yang dia lakukan terhadap Qixuan.

Tanpa banyak berkata, Huateng terus berjalan mendahului langkah Qixuan menuju ke arah pintu kamar hotel yang tertutup rapat.

Huateng lalu menoleh ke arah Qixuan yang masih berdiri diam.

"Mari kita jemput Bao Huateng !" ucapnya seraya membuka pintu kamar.

Qixuan berusaha tersenyum meski dia tahu bahwa sikapnya benar-benar sangat canggung saat menghadapi perilaku Huateng yang tetap bersikap baik serta sangat memperhatikan dirinya meski dia telah mendapatkan penolakan yang mungkin memukul harga dirinya.

Langkah kaki Qixuan terdengar cepat ketika dia melangkah keluar dengan melewati Huateng yang berdiri di dekat pintu kamar hotel.

Qixuan tersenyum sekilas saat berjalan keluar kamar, masih tetap mengenakan blazer putihnya, dia melenggang pergi, berniat untuk menjemput Bao Huateng yang dia titipkan di tempat penitipan anak-anak.

Tampak Huateng mengikuti langkah kaki Qixuan seraya berjalan beriringan di sampingnya.

"Dimana tempat penitipan anak-anak itu, apakah jauh jaraknya dari hotel ini ?" tanya Huateng yang menjajari langkah kaki Qixuan.

"Iya, agak jauh dari hotel ini, mungkin jaraknya kira-kira sekitar lima atau delapan meter dari sini", sahut Qixuan yang terus berjalan.

"Apa kamu naik kendaraan untuk sampai ke tempat itu ?" tanya Huateng sembari memperhatikan langkah kaki mereka.

"Iya, aku naik mobil yang telah disediakan oleh pihak perusahaan Naga Merah sebagai fasilitas penting untuk setiap artis-artis mereka", sahut Qixuan.

"Dan setelah persoalan ini, kau masih saja bertahan dengan perusahaan itu meski mereka terus menekanmu ?" tanya Huateng seraya melirik pelan ke arah Qixuan.

"Entahlah, Huateng..., aku sendiri tidak tahu, apakah aku akan tetap di perusahaan Naga Merah ini atau memutuskan mengundurkan diri, aku masih belum memikirkan rencana ini ke depannya", sahut Qixuan.

"Oh... ?!" ucap Huateng dengan wajah dinginnya.

"Tring... !" Suara Lift turun dengan pintu terbuka secara otomatis.

Beberapa orang keluar dari dalam Lift sedangkan Qixuan dan Huateng berdiri diluar Lift sambil menunggu Lift itu kosong.

"Ayo, masuk, Huateng !" ucap Qixuan.

"Yah...", sahut Huateng seraya masuk ke dalam Lift.

Qixuan terdiam dengan hanya memandang sekilas wajah Huateng yang berubah dingin ketika mereka berada di dalam Lift.

"Apa kau keberatan jika aku ikut menjaga Bao Huateng saat kau sibuk kerja ?" tanya Huateng.

"Kau... ?!" sahut Qixuan seraya menoleh ke arah Huateng.

"Ya, aku akan dengan sukarela menjaga Bao jika kau mengijinkannya, Qixuan", kata Huateng.

"Emm... ?!" gumam Qixuan sembari mengulum bibirnya.

"Aku rasa menjalin hubungan menjadi lebih dekat akan terasa lebih baik daripada kita harus saling menjauh satu sama lain", kata Huateng.

"Aku tidak bermaksud menjauh darimu tapi aku butuh waktu lagi untuk memikirkan kedekatan ini", sahut Qixuan dengan wajah semburat memerah.

"Dan kuharap saat waktu itu tiba, dimana kau benar-benar siap, menjalin hubungan dekat denganku, aku harap kamu bisa menerima segala koreksi kita masing-masing", kata Huateng.

"Haruskah semua terjadi sedangkan kita tidak saling mengharapkan kedekatan itu", sambung Qixuan.

"Tetap bagiku, kau adalah prioritas utama dalam hidupku sekarang ini, baik ada Bao Huateng ataupun tidak, tetap bagiku kau segalanya, Qixuan", kata Huateng.

"Entahlah...", sahut Qixuan dengan bergumam pelan sedangkan pandangannya teralihkan ke arah lain.

"Kuharap kau bisa menerima kita menjadi sebuah keluarga ke depannya, Qixuan", kata Huateng lalu menggenggam kembali tangan Qixuan yang ada di dekatnya.

Qixuan hanya memandang ke arah bawah tanpa berkata apa-apa, hatinya berdebar-debar tak menentu saat Huateng berbicara tentang hubungan mereka di masa depan.

Tak terpikir sebelumnya jika mereka akan menjadi dekat, setelah perpisahan panjang seusai mereka bertemu di rumah sakit rehabilitasi, tempat dimana Qixuan pernah dirawat disana.

Qixuan membiarkan Huateng bersikap baik padanya meski hatinya sedih karena harus menutupi kebenaran akan status Bao Huateng pada sang malaikat.

Ungkapan yang dia ceritakan kepada semua wartawan dari awak media massa bahwa Bao Huateng adalah anaknya dengan Huateng justru kini menjadi bumerang tersendiri bagi Qixuan karena dia mau tidak mau harus tetap menjaga hubungan baik dengan Huateng.

Lantaran karena Qixuan telah mengatakan pada semua orang di depan publik dengan mengungkapkan bahwa Huateng adalah ayah biologis dari Bao kecil.

Qixuan melangkah keluar bersama-sama dengan Huateng dari dalam Lift setelah pintu terbuka.

Langkah keduanya sangat panjang dan cepat ketika mereka berjalan menuju lobi utama hotel yang ada di lantai bawah.

Tap... ! Tap... ! Tap... ! Keduanya melangkah beriringan menuju keluar hotel.

"Dimana tempat penitipan anak-anak itu ?" tanya Huateng sembari terus berjalan.

"Di jalan utama lima ratus meter jaraknya dari hotel ini, dekat area pertokoan kota", sahut Qixuan.

"Nama tempatnya ?" tanya Huateng.

"Penitipan anak-anak cao mei, nama tempat penitipan itu", sahut Qixuan.

"Wuzhhh... !" Dua sayap malaikat muncul dari arah punggung Huateng secara tiba-tiba serta mengepak kuat.

Qixuan dibuat terkejut dengan kemunculan dua sayap putih milik Huateng yang langsung mengingatkannya pada peristiwa malam itu.

Malam dimana saat mereka saling berbagi kenikmatan satu sama lainnya di ruangan kamar rumah sakit rehabilitasi yang pengap.

Sekejap saja wajah Qixuan langsung berubah memerah ketika membayangkan kembali peristiwa malam itu, saat dirinya bersama Huateng.

1
Hera Imoet
syukaaaaa bingittt 😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
tunangannya gimana tu nasibnya
Hera Imoet
masih mau tes DNA... belum yakin juga? tuh bisa ambil rambut nya yg lagi bobo ... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
mau donk xiquan... yaa
Hera Imoet
enaknya kalau jujur... ga kasihan sama Bao... itu baru ibu yg baik... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
jujur lebih baik xiquan .. semua ada resikonya Sii.. kasihan kalau Bao sampai ga diakui... hehehehe 😁😘
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪
Yunia Afida
wes dang halalin ae
Hera Imoet
owh gitu ya ceritanya... ayo dong maafin huateng... hehehehe malaikat rada rada😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr... semoga xiquan bisa bersatu yaa
Hera Imoet
kangen yaa... kenapa menghindar ciii... menikah lah... hehehehe 😁🤭
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
siapa tuh... ko Bao ga ada .. jangan terpisah lagi yaa
Yunia Afida
huateng malah kabur iki
Hera Imoet
huateng kabur2wn aja nih... nanti ditinggal pergi lagi lho sama xiquan... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
amazing... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Yunia Afida
bao mempunyai kekuatan huateng ni,di pegang bao huateng langsung sadar
Yunia Afida
sekarang menyesal kan kamu sakit banget
Hera Imoet
sesal memang belakangan yaa... kalau di dpn DP... huateng ciii ga sigap nyari xiquan... q aja kuciwa sama kamuh apalagi dia... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!