NovelToon NovelToon
Halo Cinta Pertamaku

Halo Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Jinan dan Shaka menikmati waktu berdua di Vila itu. Shaka juga mengajak jalan-jalan Jinan, dan berbelanja. Jinan sangat menikmati liburannya. Bahkan Jinan juga tidak membuka chat grup di ponselnya yang sudah berisik. Urusan toko Jinan, Shaka menyerahkan sepenuhnya pada Jerremy.

Selama itu juga tidak ada kabar sama sekali dari Rega. Jinan juga tidak berusaha menghubungi Rega. Rega bak ditelan bumi.

Seminggu sudah tak terasa mereka berdua disana, selama itu juga mereka hampir setiap hari bercocok tanam ditambah suasananya yang dingin.

"Sekali lagi ya sayang sebelum pulang heheh!" Shaka membalikan posisi Jinan ,Shaka memasukan Juniornya dengan posisi d***y style. Mantap! Masih dalam keadaan polos pergulatan mereka semakin panas.

"Ahhh sayang...enak....lebih dalam yank!" Jinan makin meracau. Shaka makin menghentakan terus pusakanya. Cairan kental itu akhirnya keluar didalam perut Jinan. Keduanya istirahat sejenak lalu Shaka membawa Jinan mandi bareng. Didalam sana Shaka melanjutkan lagi perang panasnya. Cukup lama hingga 1 jam mereka dikamar mandi. Selesai mandi mereka bersiap-siap untuk pulang.

Koper koper keduanya sudah dimasukan oleh Tama kedalam mobil. Jinan dan Shaka sudah siap pulang lagi ke Jakarta. Jinan juga akan mulai lagi aktiv ditokonya. Jerremy menceritakan, kemajuan tokonya yang pesat.

-

-

Ketika sampai dirumah mereka, ada mobil sedan hitam terparkir dihalaman rumah Jinan dan Shaka. Shaka seperti mengenal mobil itu. Benar !!! Itu mobil papahnya Shaka.

Shaka langsung menggenggam tangan Jinan. "Apapun yang terjadi didalam, tetap pegang tangan aku, dan...percaya sama aku!"

"Kenapa? Ada apa didalam!" Tanya Jinan. "Ada papah didalam, ayo !" Shaka membawa Jinan masuk kedalam. Tama juga mengekor kedalam membawa koper dibantu mbok Surti.

Mbok Surti memang bilang hari ini pak Shaka dan mbak Jinan akan pulang kepada papahnya Shaka. Tapi pak Artur melarang mbok Surti untuk telepon Shaka.

"Aden maafin si mbok, si mbok engga kasih tahu aden ada papahnya aden disini !" Mbok Surti menunduk lesu dia takut akan dipecat Shaka. "Engga apa-apa mbok, tolong siapin cemilan untuk Jinan ya mbok!" Ucap Shaka lembut.

-

-

"Pasti seru yah habis honeymoon!" Sinis pak Artur. Jinan menghampiri papah mertuanya. Dia mengulurkan tangan untuk menyalami papah mertuanya. Artur dengan berat hati mengangkat tangannya menyambut uluran tangan Jinan.

"Papah ingin bicara denganmu Shaka !" Tegas pak Artur. Jinan melirik Shaka, seolah menunggu perintah Shaka. Shaka menggangguk memberi kode pada Jinan untuk kembali ke kamar. Jinan berjalan ke lantai 2 kamarnya.

Kini hanya ada Shaka dan papahnya di ruang tamu. "Shaka, papah ingin kamu kembali lagi ke kantor. Perusahaan sedang mengalami krisis, beberapa investor juga mencabut sahamnya. Papah tidak bisa menghandle sendiri. "

Shaka bergeming dia tidak menjawab, dia mencari kebohongan dimata papahnya. Tapi sepertinya papahnya Jujur, papahnya kelihatan lebih kurus seperti banyak beban pikiran. "Shaka pikirin dulu. Shaka juga punya perusahaan sendiri pah!"

Papahnya sedikit emosi "Halah...perusahaan kecil seperti itu untuk apa dipertahankan?" Sinis pak Artur memalingkan wajahnya. Shaka geram tapi dia coba menahannya.

"Lebih baik papah pulang, nanti Shaka kabarin." Shaka berdiri ingin pergi, tapi papahnya memanggilnya lagi. "Segera putuskan, kantor membutuhkanmu! Dan... Kalau bisa, kamu pergi ke Singapore, bertemu tuan Sebastian. Hanya kamu yang bisa membujuk Tuan Sebastian!"

Papahnya pun pergi dari sana. Shaka sama sekali tidak menoleh. Dia lanjut berjalan ke atas ke kamar mereka. Dikamarnya Jinan tengah bergelut didepan laptop dia sedang mempromosikan toko kuenya itu. Jinan tidak menyadar suaminya sudah ada dibelakangnya.

"Ekhem !" Jinan terperanjak kaget, dia langsung melihat ke belakang. "Ihh kamu ngagetin !"Jinan mengusap-ngusap dadanya yang memang kaget Shaka sudah kayak Jin muncul di belakang kapan dia buka pintu coba? "Serius banget lagi apa sih?" Shaka mendekatkan mukanya ke pipi Jinan. Jinan malah mengecupnya. Shaka tersenyum dengan tingkah istrinya yang semakin hari semakin gemas ini.

"Nanti malem mau_!" Ucapan Shaka terhenti kala ponsel Jinan berdering. Terlihat nama Erick menelepon. Jinan langsung mengangkat teleponnya. "Kenapa, Rick?"

"Loe dimana? Engga ada kabar! Dikurung loe sama suami loe?" Gerutu Erick yang kesal karena Jinan susah sekali dihubungi. "Hahaha loe pikir gue burung! Gue baru pulang dari Bandung sama suami gue. Kenapa Rick?"

"Kumpul yuks...kangen nih gue, besok kan senin, si Shanna sama Talita juga free, kumpul di toko loe aja!" Ucap Erick.

"Eumm...boleh deh, gue juga sekalian mau ke toko besok. Katanya ada bartender baru tapi gue belum lihat!" Jinan melirik Shaka yang berdeham

Jinan dan Erick berbincang sebentar lalu mengakhiri telepon itu. "Bukan bartender kali yah, orang yang jago bikin kopi betul?" Shaka tertawa terbahak-bahak. "Besok kamu kenalan aja, dia orang pilihan Tama. Awas yah jangan macem-macem soalnya dia cakep! Si Tama sengaja banget bawa cowok cakep!" Shaka menyebikan bibirnya yang jealous itu

Shaka bilang ada 2 pegawai yang membantu Jerremy. 1 perempuan 1 lagi si bartender itu. Perempuan itu sebetulnya Jerremy yang bawa. Tapi Shaka belum cerita pada Jinan. Kisah Jerremy dan wanita itu. Satu lagi pria bernama Mathew yang menjadi bartender juga bertugas membuat minuman-minuman enak.

-

-

FLASHBACK JERREMY & HANNA

BRUK !! Jerremy bertubrukan dengan seorang gadis mungil yang sepertinya gadis itu sedang dikejar seseorang. Gadis itu ngos-ngosan dia juga minta maaf pada Jerremy sudah menabraknya.

"HANA...BERHENTI !" Ucap seorang bapak-bapak yang membawa gagang sapu. Gadis itu bergetar dia cepat sembunyi dibelakang Jerremy. Jerremy heran kenapa dengan wanita ini, terus bapak tua menyeramkan itu siapa.

"KESINI KAMU DASAR ANAK KURANG AJAK TIDAK TAHU DIRI ."

"Bapak siapa?" Ucap Jerremy yang menghalangi bapak itu mendekat dengan wanita dibelakangnya. "Jangan ikut campur bocah minggir sanah!" Teriak bapak itu

"Jangan macam-macam atau saya lapor polisi!" Ancam Jerremy. Dia punya firasat buruk tentang pria yang ada didepannya ini. Sepertinya pria itu menyiksa wanita yang ada dibelakang Jerremy. Pria itu geram dia ketakutan, dia pun pergi dari sana.

Gadis itu mengintip dari punggung Jerremy. "Sudah pergi ayo ngapain masih dibelakang!" Jerremy menarik tangan gadis itu. "Kamu siapa? Dia siapa?"

Gadis itu nampak ketakutan melihat mata Jerremy. Dia menunduk terus sembari meremas bajunya yang sedikit lusuh. "Dia...ayah tiri saya. Dia..hiks...hiks...!" BRUK !

Gadis itu pingsan dipelukan Jerremy. Jerremy kaget tiba-tiba wanita itu pingsan. Tanpa pikir panjang dia membawa wanita itu ke klinik terdekat. Sampainya di klinik, gadis itu diperiksa oleh dokter umum disana. Jerremy menunggunya. "Anda siapa?" Tanya Dokter cewek itu

"Saya...saya temannya." Jawaban Jerremy sedikit meragukan. "Lebih baik teman kamu divisum, banyak luka memar ditubuhnya. Sepertinya dia mengalami kekerasan!" Ucap Dokter itu.

Jerremy melongo mendengar dokter itu. Jerremy masih menatap gadis itu yang masih pingsan. Jerremy menelepon ayah bundanya memintanya datang. Karena jujur Jerremy bingung harus bagaimana. Orang tua Jerremy datang. Jerremy menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat. Ayah dan bunda memutuskan untuk mencarikan kontrakan dekat rumah mereka, untuk dipakai gadis itu.

Tak lama gadis itu sadar, dia kaget dan langsung duduk, melihat bajunya. Bunda yang melihat itu mendekati gadis itu. "Nak, gimana sekarang udah enakan?" Gadis itu kaget melihat ada wanita yang sudah berumur tapi sangat cantik.

"Engga apa-apa bu!" Jawab gadis itu lembut

"Nama kamu siapa Nak?" Tanya bunda. "Sa-saya Hanna bu!"

"Nama yang cantik!" Ucap lembut bunda Jerremy. Jerremy dan ayahnya baru datang sehabis membeli makanan keluar.

"Ini kamu makan dulu, habis itu kita anterin pulang!".

"Sa-saya mohon jangan antar saya kerumah neraka itu!" Hanna menangis tersedu-sedu. Jereemy ayah dan bunda saling pandang. "Kenapa Nak? Pasti orang tua kamu cariin!" Ucap bunda. "Sa-saya... Hampir diper..!" Suara Hanna tercekat dia mengingat bagaimana ayah tirinya hampir melecehkannya

1
Niken Dwi Handayani
seperti nya menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!