Ini adalah kisah seorang manusia..
Bukan..
Dahulu dia adalah Manusia yang telah mencapai puncak tertinggi kehidupan,
lalu mendapatkan kekuatan sang Dewa Matahari yang sangat diangungkan oleh manusia,..
Namun karena kekalahannya dalam Perang Surgawi, dia terbunuh dan jasadnya dibuang ke bumi.
Antares, ini adalah kisah pembalasan dendam sang dewa matahari kepada para dewa yang telah membunuhnya.
Bagaimanakah cara Antares memulihkan kekuatannya dan kembali menuju dunia para dewa untuk membalaskan dendamnya?
Ikuti Novel ini untuk mencari tahu kelanjutannya!
Untuk sistem power disini saya tidak mengikuti yang orang-orang pakai pada biasanya..
Bukan Qi namun Ki, merupakan energi yang berada dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam tubuh manusia..
Dengan tekun berkultivasi serta menyerap banyak Ki (energi) alam, seseorang mampu meningkatkan kesadarannya hingga mencapai keagungan Surgawi!
Selamat membaca^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon urizen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekacauan melanda Shina ! Invasi para Dewa (3)
Sisi lain kerajaan..
Pangeran Ryomen menggiring rakyat dan keluarga kecilnya untuk pergi meninggalkan Kerajaan Shina.
Pangeran Ryomen berencana akan membawa rakyatnya pergi menuju Kerajaan Shena, yang merupakan kerajaan saingannya.
Ia tidak peduli apa yang akan pihak Shena lakukan terhadap dirinya, ia hanya memperdulikan rakyatnya agar bisa tetap hidup dan selamat dari bencana ini.
Namun di tengah jalan, tepat sebelum mereka mencapai perbatasan antar Kerajaan, seorang pria dengan tinggi badan 185 cm berpakaian sederhana tanpa membawa senjata dengan tato diseluruh tangannya muncul dari atas langit.
*kreek kreek!
Pria itu membunyikan lehernya.
Mengetahui siapa pria yang ada di depannya, Pangeran Ryomen menghentikan perjalanan dan menyuruh keluarga serta rakyatnya untuk mundur secara perlahan.
"hoo.. Kenapa kau mundur ? Apa kau sudah tau siapa aku?" ucap pria itu.
"Apa yang kau inginkan dari kami Baldur!?" tanya Pangeran Ryomen dengan tegas.
"wah wah.. Sepertinya sihir Morfeus meleset nih, dia melewatkan 1 orang.. menjawab pertanyaanmu tadi.. apa yang ku inginkan? Tidak ada.. Aku hanya diperintahkan untuk membunuh sebanyak mungkin manusia yang ada di sini.. Jadi apa yang akan kau lakukan pangeran?" tanya baldur.
*SINGG!!!
Pangeran Ryomen menarik pedangnya tanpa pikir panjang.
"Apalagi yang bisa ku lakukan untuk rakyatku? Mari kita bertarung Baldur!!" balas Pangeran Ryomen.
"HA.. HAHAAHAHA!! Lucu sekali!! Padahal kau sudah tau seberapa besar kemampuan kita.. Tapi masih saja ingin melawan.. Memang manusia itu makhluk yang tidak memiliki akal dan logika!!" ucap Baldur menghina.
"terserah kau mau bilang kami itu makhluk seperti apa. Namun ingatlah baldur, tidak semua hal itu bisa dipikirkan hanya dengan logika.. Ada hal misterius yang melampaui itu semua.. namanya perasaan.. Kami semua terikat oleh perasaan itu sehingga kami rela melakukan hal yang tidak mungkin dan itu memberikan kekuatan tersendiri bagi kami. Benar.. Perasaan, itulah yang membedakan kami, manusia dengan kalian para dewa!" Balas Pangeran Ryomen dengan tatapan seriusnya.
"ho.. baiklah mari kita lihat seberapa kuat kekuatan ikatanmu itu.." ucap Baldur.
*SWOOSHHH
*BOOMM!!
*SETT!!
Dengan Cepat Baldur berlari dan menghantam tubuh Pangeran Ryomen, setelah itu Baldur langsung memeluk tubuh Ryomen dengan sangat erat dan membawanya serta melompat ke langit.
"PANGERANNN!!"
"AYAHH!!"
Keluarga dan rakyat Shina hanya bisa berseru dan sangat ketakutan dengan apa yang dilihatnya.
Seorang Pangeran Ryomen dengan mudah dihantam dan tubuhnya dipermainkan oleh orang lain.
*JLEEBB!!!
Di udara, Ryomen menancapkan pedang lapis Ki-nya ke kepala Baldur hingga tembus menuju sisi belakangnya.
"ah~ aku ini abadi loh.." ucap baldur dengan senyuman menghina.
Sekarang mereka berada diketinggian 15.000 meter diatas permukaan daratan.
"mari kita lihat.. Jika aku menjatuhkan mu dari ketinggian ini, apakah ikatan itu masih akan berguna?" tanya Baldur meledek.
"SIALAN KAU BALD—"
*SWOOOSHHH !!
Baldur melepaskan pelukannya, membiarkan Ryomen terjatuh melayang bebas dari ketinggian.
"Pangerann!!"
"oh tidak!! Ayo bersiap untuk menangkap pangeran!"
Rakyat Shina sangat panik dan berencana untuk menangkap Ryomen.
Istri Ryomen hanya bisa menutup mata anak-anaknya sambil menenangkan mereka.
"sial... jadi begini kah akhir hidupku.. Mati tanpa melakukan perlawanan berarti.." pikir Ryomen sambil memejamkan matanya.
beberapa menit kemudian..
"huh?! Kenapa aku tidak kunjung mendarat ke tanah?" gumam Ryomen dalam hatinya.
"apa kau tidak apa pangeran?" tanya seorang pria dengan sabit besar dipunggungnya.
"eh.. Iya.. Makasih telah menyelamatkanku.. (?)" balas Ryomen.
Pria itu menurunkan Ryomen kembali didaratan dengan selamat, akhirnya rakyat shina kembali senang dan hilanglah kesedihan mereka.
"Perkenalkan namaku Thanatos, mungkin terdengar tidak masuk akal bagi kalian.. Namun aku adalah dewa, sama seperti pria di atas sana." ucap Thanatos memperkenalkan diri pada semua orang.
"hah.?? Dewa?"
"apa orang ini ngelindur? Padahal masih pagi.."
"emang ada dewa?"
Semua orang hanya bisa mempertanyakan pernyataan Thanatos namun sulit bagi mereka untuk mempercayainya.
"aku mengerti Thanatos, kau adalah temannya Apollo bukan?" tanya Ryomen.
"Jadi kau sudah bertemu dia ya? Pasti dia yang sudah menghilangkan pengaruh sihir Morfeus dikepalamu.." balas Thanatos.
"Itu benar, dia sudah membuka kebenaran yang tersembunyi didalam pikiranku." ucap Ryomen.
*BOOOMMM!!!
Baldur turun dari langit.
"hohohoo... Siapa yang aku temukan disini.. THANATOSS!! Lama tidak jumpa yaa, terakhir kita bertemu adalah pada saat aku berusaha menghalangimu untuk ikut bersama Apollo bukan?"tanya Baldur.
"benar, lama tidak jumpa baldur, janggutmu itu masih saja membuatku kesal.. Sebaiknya kau menyingkir dari hadapanku Baldur." balas Thanatos.
"apa yang kau katakan? Menyingkir? Kau yang harusnya menyingkir Thanatos.. Aku bukanlah baldur yang sama.. Kini status kedewaanku adalah God Emperor !! kita sudah tidak setara thanatos.." ucap Baldur.
"Benarkah?" ucap Thanatos sambil mengupil.
"sial.. Selalu saja kau begitu thanatos, keangkuhanmu itu sebentar lagi akan hilang!!" balas Baldur.
πολεμική λειτουργία :απεριόριστη ανοσία !
(WAR MODE : Imunitas tanpa batas!)
*SSINGG!!
*BUGHH!!
Baldur menjadi semakin cepat, dan berhasil menghantam perut Thanatos dalam sekali serang.
"arkhh.." Thanatos memuntahkan sedikit darahnya.
"haha! Bagaimana dengan itu thanatos?!" ucap Baldur mengejek.
"ber..can..da.."
*klik!
*JDERR!!!!
Thanatos menjentikkan jarinya dan tangan kanan Baldur yang ia gunakan untuk memukul tubuh thanatos hancur meledak tidak bersisa.
"Aku adalah Dewa kematian baldur.. tidak.. Aku adalah kematian itu sendiri.. Apa bijak bagimu menyentuh tubuh sang kematian?" tanya Thanatos.
*Bzzztt...
Perlahan tangan kanan Baldur meregenerasi kembali.
"apa?!" ucap thanatos dengan terkejut.
"apa kau melupakan siapa aku Thanatos?! Aku adalah dewa keabadian.. Regenerasiku adalah yang nomer satu diantara kami para dewa! Bahkan kematianmu tidak akan bisa merusak tubuh ilahiku." balas Baldur dengan sombong.
*Slasyssh.
Thanatos memutarkan sabit besarnya.
"kalau begitu.."
Εμπόλεμη ζώνη : κήπος του απόλυτου θανάτου
(WAR ZONE : Taman kematian mutlak!)
Thanatos mengeluarkan zona perangnya! apakah baldur bisa bertahan didalam zona kematian mutlak milik Thanatos?
Terus ikuti kelanjutannnya!
Komik berbeda dengan Novel. Kalau komik karena ada visualnya jadi tidak perlu deskripsi tapi Novel berbeda harus ada deskripsi.
"Tumbuhlah dengan indah, wahai bunga-bungaku," ucap Antares lalu tersenyum.
Pakai dialog tag biar tahu siapa yg berbicara.
Jadi jatohnya kaya komik gtu bukan Novel.
Klw Novel itu dinarasikan contoh 'Di suatu tempat—Tepatnya di wilayah anu beberapa manusia tengah berkumpul untuk membahas' Kaya gitu.
Bukannya Tempat A jam sekian udah aja gitu.