NovelToon NovelToon
Cinta Semanis Madu

Cinta Semanis Madu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Syahida gadis manis dan periang yang bekerja di sebuah perusahaan bagian keuangan , jatuh cinta pada Juna sang manager yang mempunyai watak disiplin keras, sering marah dan suka menyentil kening bawahannya jika melakukan kesalahan. Di sisi lain tanpa sepengetahuan Syahida, sang wakil direktur pun diam- diam menyukainya, dia adalah Raihan pemuda murah senyum baik hati dan ramah yang selalu ada di saat Syahida sedih. Dan dia ternyata sahabat Juna. Lantas siapakah laki- laki yang akan dipilih oleh Syahida..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Kesal

Pukul lima sore Syahida dan teman- temannya sudah bersiap- siap untuk pulang. Tiba- tiba ponsel Syahida berbunyi yang menandakan ada pesan masuk. Syahida lalu membuka pesan yang ternyata dari Juna.

"Tunggu aku di parkiran, kita pulang bareng.." pesan dari Juna.

Syahida pun tersenyum membaca pesan dari Juna. Lalu dia segera membalas pesan tersebut.

"Oke pak Juna 😘"

Syahida dan teman- temannya pun bergegas keluar dari ruang kerja untuk kembali ke rumah masing- masing.

Syahida lalu menuju parkiran untuk menunggu Juna. Dia duduk di kursi panjang sambil memainkan ponselnya.

Beberpa waktu kemudian Juna pun datang.

"Ayo pulang.." ucap Juna sambil berjalan menuju mobilnya.

Syahida pun mengikuti Juna. Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil.

"Pak Juna..." ucap Syahida.

"Hem..." jawab Juna.

"Tadi pagi pak Juna ada urusan apa sih...? Kok datangnya siang banget..? " tanya Syahida.

"Urusan keluarga.." jawab Juna tanpa menoleh ke arah Syahida.

Syahida pun mengangguk. Juna lalu menjalankan mobilnya menuju ke tempat kost Syahida.

Di perjalanan Juna lebih banyak diam. Dia hanya fokus mengemudi. Syahida pun memperhatikan wajah Juna yang seperti sedang banyak masalah.

"Pak Juna kenapa sih..? Dari tadi diam saja, apa lagi ada masalah...?" tanya Syahida.

"Nggak..." jawab Juna.

Syahida pun menjadi kesal dengan Juna karena sepertinya dia enggan diajak bicara. Dia pun memilih untuk diam sambil menyenderkan tubuhnya di jok mobil. Dan lama- kelamaan Syahida pun tertidur. Juna pun melirik Syahida yang tertidur pulas. Lalu dia tersenyum.

Sekitar lima belas menit kemudian mobil Juna berhenti di depan kost.

"Pulas sekali tidurnya..." gumam Juna sambil memperhatikan wajah Syahida.

"Hei gadis ceroboh..bangun. Sudah sampai..ayo bangun..." ucap Juna sambil menggoyang- goyangkan tubuh Syahida.

Syahida pun terbangun lalu menguap.

"Sudah sampai mana..?" tanya Syahida.

"Turunlah, sudah sampai di tempat kost kamu..." jawab Juna.

"Oh sudah sampai. Makasih pak Juna.." ucap Syahida lalu membuka pintu mobil hendak turun.

"Besok aku jemput kamu seperti biasa.." ucap Juna.

Syahida hanya diam saja tanpa menjawab ucapan Juna. Lalu dia pun turun dari mobil dan masuk dan membuka pintu pagar tempat kostnya.

"Kenapa dia , apa dia marah...?" gumam Juna.

Juna menghembuskan nafas dengan kasar. Lalu dia mengambil ponselnya. Dia pun menelpon Syahida. Hingga bunyi ke tiga Syahida pun tidak kunjung mengangkat telponnya.

"Kenapa dia tidak mau mengangkat telpon dariku...?" gumam Juna.

Lalu Juna pun menelponnya sekali lagi. Baru pada bunyi ke dua Syahida mengangkat telponnya.

"Hallo pak Juna. Ada apa...? tanya Syahida di ujung telpon sana.

"Apa kamu marah..?" tanya Juna.

"Marah sama siapa..?" Syahida balik bertanya.

"Tadi kamu tidak menjawab ucapanku.." ucap Juna.

"Ucapan yang mana..? Aku tidak mendengar apapun..'' sahut Syahida.

"Apa kamu tuli..?" tanya Juna.

"Iya aku memang tuli..sudahlah aku mau mandi..." sahut Syahida lalu mematikan sambungan telponnya.

"Tuuuuttt..."

"Hah..berani sekali dia mematikan telponnya.." gumam Juna.

Juna lalu menyenderkan tubuhnya di jok mobil. Hari ini dia merasakan sangat lelah. Tadi malam dia kurang tidur karena dia harus menunggu mamah Rita di rumah sakit. Dan pagi- pagi sekali Juna harus bangun karena harus mempersiapkan mama Rita untuk dioperasi.Dan siang harinya dia harus pergi ke kantor karena pekerjaaan yang lumayan banyak.

Juna lalu menjalankan mobilnya menuju rumah sakit untuk menengok mamah Rita.

***

Keesokan harinya seperti biasa Syahida sudah bersiap untuk kerja ke kantor.Lalu Syahida menunggu Juna di luar pintu pagar kostnya. Sekitar lima menit menunggu akhiranya Juna pun datang.

Syahida langsung masuk ke dalam mobi.Juna memperhatikan wajah Syahida.

"Apa kamu sudah sarapan...?" tanya Juna.

"Belum.." jawab Syahida.

"Ya sudah kita cari sarapan dulu..." ucap Juna sambil menjalankan mobilnya.

Sampai di tengah perjalanan mobil Juna pun berhenti di depan tukang bubur ayam. Lalu Juna turun dari mobil.

"Kamu tunggu saja di sini..." ucap Juna lalu turun dari mobilnya.

Juna pun menghampiri tukang bubur tersebut lalu memesan dia mangkok bubur. Setelah pesanannya dibuat Juna pun membawanya masuk ke dalam mobil.

"Ini makanlah.." ucap Juna pada Syahida memberikan satu mangkok bubur ayam pada Syahida.

Lalu Juna segera menyantap bubur ayamnya. Sementara itu Syahida hanya mengaduk- aduk bubur ayam miliknya. Syahida memang masih kesal dengan Juna.

"Kenapa tidak di makan..?" tanya Juna yang hampir menghabiskan buburnya.

Lalu Juna mengambil mangkok bubur punya Syahida.

"Ayo buka mulut ..." ucap Juna hendak menyuapi Syahida.

"Nggak mau, sini mangkoknya aku bisa makan sendiri tidak perlu disuapin, memangnya aku anak kecil...?" sahut Syahida.

"Kalau kamu bisa makan sendiri kenapa dari tadi buburnya hanya diaduk- aduk saja..?' tanya Juna.

"Iya ini mau dimakan..." jawab Syahida lalu memakan bubur ayamnya.

"Kenapa dari tadi kamu diam saja..? Di mana Syahida yang cerewet itu..? Hem..?" tanya juna.

"Memangnya kenapa kalau aku diam saja..?." tanya Syahida.

"Aku tidak suka..." jawab Juna.

"Pak Juna juga kemarin diam saja. Aku nggak protes." sahut Juna.

"Oh jadi kamu dari tadi mendiamkanku karena kamu mau balas dendam karena kemarin aku mendiamkanmu ..?" tanya Juna.

"Enggak..." jawab Syahida.

Juna menarik nafas panjang lalu mengeluarkan dengan kasar.

"Maaf, aku nggak bermaksud mengabaikanmu. Kemarin aku sangat capek. Semalaman aku kurang istirahat karena harus menunggu mamah di rumah sakit. .." ucap Juna.

"Jadi mamahnya pak Juna sakit...?" tanya Syahida.

"Iya, kena serangan jantung. Dan kemarin pagi dia dioperasi, makanya aku datang ke kantor siang.." jawab Juna.

"Trus sekarang bagaimana keadaannya..?" tanya Syahida.

"Sudah mulai membaik, tinggal pemulihan saja..." jawab Juna.

"Syukurlah, semoga mamahnya pak Juna cepat sembuh dan bisa pulih lagi seperti semula.." ucap Syahida.

Juna pun mengangguk sambil tersenyum pada Syahida.

"Cepat habiskan buburnya. Sudah setengah sembilan lewat , nanti terlambat..." ucap Juna.

"Iya..." jawab Syahida lalu melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, Syahida dan Juna pun melanjutkan perjalanaannya menuju kantor. Sesampai di parkiran kantor seperti biasa Syahida keluar dari mobil terlebih dalulu mendahului Juna. Lalu dia pun berjalan masuk ke lobby utama.

Di lobby Syahida pun bertemu dengan Raihan yang berdiri di depan meja resepsionis. Sepertinya dia baru saja menerima telpon dari seseorang. Lalu dia memasukan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Selamat pagi pak Raihan.." ucap Syahida dengan ramah.

" Selamat pagi nona Syahida..." jawab Raihan sambil tersenyum manis.

"Nona Syahida baru datang..?" tanya Raihan.

"Iya pak..." jawab Syahida.

Syahida dan Raihan pun lalu mengobrol. Tak lama kemudian datanglah Juna. Dia berjalan sambil memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

Melihat Syahida yang sedang mengobrol dengan Raihan Juna pun lalu menghampirinya.

"Hei Syahida, kenapa kamu masih di sini..? Cepatlah naik, jam kerja akan segera dimulai. Jika kamu terlambat masuk ke dalam ruang kerjamu, maka aku akan menghukummu..." ucap Juna.

"Hei Juna, kenapa kamu suka sekali menghukum nona Syahida...?" tanya Raihan.

"Karena dia sering melakukan kesalahan, makanya aku selalu menghukumnya supaya dia tidak mengulangi kesalahan yang sama.." jawab Juna.

Raihan menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Nona Syahida harus sabar ya punya manager seperti pak Juna..." ucap Raihan.

Syahida pun mengangguk.

"Saya ke atas dulu ya pak Raihan.." ucap Syahida.

"Iya Nona Syahida, selamat bekerja, semangat terus ya.." ucap Raihan.

Syahida pun tersenyum pada pak Raihan. Lalu dia berjalan menuju lift untuk naik ke lantai tiga.

Bersambung..

🌺jangan lupa like ya 🌺

1
Rijan
semoga akhirnya Juna dan Syahida hidup bahagia
Rijan
hahaaa..bener- bener deh ini Juna sama Syahida ada- ada aja kelakuan pengantin baru
Rijan
kapan mereka melakukan malam pertama nya sih Thor lama amat
Rijan
kirain Syahida sama Juna mau MLM pertama di rumah mama Rita
Rijan
kasihan Syahida
Rijan
semangat ya Thor🥰
Rijan
suka dengan ceritanya. lanjut thor
Rijan
Syahida lucu ya
Rijan
ceritanya manarik
Rahayu Putri pratiwi
lanjut kak...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!