Dosenku Maduku (Why Love)

sore itu Yasmin dan teman teman nya kerumah sakit menjenguk marisa...pikirannya tak menentu namun Yasmin mencoba menutupi hal itu dari Marisa karena kondisi Marisa yang tidak baik.

"Hafiz masih di kantor yas?" ucap Marisa saat Wulan dan sela pulang.

"sepertinya begitu bu?"

ucap Yasmin, ia sendiri tidak tahu dimana saat ini Hafiz berada.

"anak ibu udah telat belum?"

"telat apa Bu?"

"telat datang bulan dong...!"

Yasmin terpaku mendengar penuturan Marisa, sampai saat ini Yasmin bahkan masih perawan. Hafiz tak pernah menyentuh nya lebih dari mencium atau memeluk, entah karena apa Yasmin sendiri tidak mengerti.

"Yas.... kamu kok ngelamun?"

"eh ..gak apa-apa bu!"

ucap Yasmin senyum kemudian membereskan barang barang yang akan dibawa nya pulang hari ini.

Marisa mengatakan ingin rawat jalan saja,dan Yasmin akan membawa Marisa ke rumah nya.

"kamu udah kasih tahu Hafiz kalau ibu pulang kerumah kalian?"

"belum..bang Hafiz Nomor nya di luar jangkauan..! Mungkin sibuk!"

"oh ya udah gak apa-apa!!"

paman dan bibinya membantu Yasmin membawa Marisa pulang.

"biar toko aku yang jaga, kamu harus banyak istirahat sa!"

ucap paman berbicara saat mereka hendak keluar dari rumah sakit.

"ya Terima kasih... kalian sudah banyak menolong saya!"

"tentu kami keluarga mu sa!"

tak lama mereka sampai,mobil memasuki rumah terlihat mobil Hafiz terparkir di garasi rumah.

"seperti nya hafiz sudah pulang yas?!"

ucap Marisa.

"ya gsk apa-apa Bu...dia gak akan keberatan kalau ibu pulang kerumah ini!"

"non.....

ibu gimana sehat?"

ucap bi Ina membantu Marisa keluar dari mobil.

"sehat bi.....!"

ucap Marisa senyum.

"biar bibi yang bawa barang barang nya non!"

"terima kasih bi..!"

Yasmin mengajak Marisa masuk ke dalam rumah dan langsung mengajak nya masuk ke dalam kamar yang sudah bi Ina siapkan.

"ibu istirahat ya.... nanti bi Ina bawa barang barang ibu!"

"ya sayang....!"

ucap Marisa bersandar pada kepala ranjang.

**

*

"jam berapa bang Hafiz pulang bi?" ucap Yasmin saat keluar dari kamar.

"barusan non, den Hafiz kayak yang kelelahan.. Langsung ke kamar!"

Yasmin mengangguk pelan kemudian pergi ke kamar.

terlihat Hafiz tidur dengan menelungkup kan wajah di bantal, Yasmin masuk ke dalam kamar mandi.. memasuki waktu magrib Hafiz masih terlelap.

"bang ... magrib!"

ucap Yasmin menyentuh bahu Hafiz,

bau parfum perempuan menyeruak menusuk penciuman Yasmin.

membuat Yasmin membeku seketika, sangkaan buruk memenuhi rongga hatinya.

"hm....?"

ucap Hafiz membuka matanya.

"Yas.... maaf ya sayang...!"

entah maaf untuk apa Yasmin juga tidak tahu.

"kamu udah solat Yas?"

"gak , Yasmin lagi datang bulan bang!"

ucap Yasmin berbicara tanpa basa-basi..

seperti sebuah keberuntungan karena saat ini Yasmin tak ingin Hafiz menyentuh nya.

"oh gitu...ya udah Abang mandi dulu!"

ucap Hafiz beranjak dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

air mata jatuh begitu saja, namun cepat Yasmin menghapus nya. tak lama Hafiz selesai mandi keluar hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggang nya.

Yasmin memalingkan wajahnya pada ponsel.

terlihat Hafiz melaksanakan shalat Maghrib tiga rakaat.

"udah makan belum?"

ucap hafiz membuat Yasmin terperanjat kaget.

"kamu ngelamun yas?"

"Abang dari mana seh... kenapa Abang bohong?"

"bohong?"

"Abang bilang mau ke kantor ada meeting penting, tapi kenapa Willi mencari Abang kerumah?"

Hafiz membisu tak menjawab pertanyaan Yasmin.

"apa yang sebenarnya sedang Abang sembunyikan dari Yasmin,siapa yang selalu telpon Abang dan minta Abang menemui nya saat itu juga,siapa? Abang selingkuh?"

Hafiz terdiam dan memalingkan wajahnya dari Yasmin.

"maaf Yas ... Abang belum bisa kasih tahu kamu apa yang sebenarnya terjadi?"

"Abang selingkuh?"

Hafiz diam menunduk kan wajah nya.

"kenapa Abang diam?"

"Abang akan selesai kan masalah ini secepatnya..!"

"masalah apa? kenapa Abang main Teka teki seperti ini?

"Abang ...?"

"apa salah Yasmin bang? kenapa Abang tega sama Yasmin?"

ucap Yasmin Terisak kemudian pergi keluar.

ia ingat dirumah itu ada Marisa, ibu nya tak boleh tahu masalah ini.. cepat Yasmin menghapus air matanya dan membasuh nya dengan air.

satu hal yang ia tahu, bahwa ada orang ketiga di pernikahan nya yang baru seumur jagung ini.

sakit... kecewa dan tak mengerti mengapa hal ini terjadi pada nya?

hanya saja ia belum tahu siapa perempuan itu.

"bi...kalau ibu nanyain Yasmin bilang aja Yasmin kerumah Wulan dulu Ambil buku, tadi Yasmin lihat ibu sedang tidur...!"

ucap Yasmin ia tak sanggup bertemu dengan ibunya dalam keadaan seperti ini.

"tapi sebentar lagi mau makan malam non?"

"ya ajak makan saja! tolong ya bi...!"

Hafiz memperhatikan Yasmin dari atas,

Yasmin memakai celana jeans biru tua dan sweater rajut berwarna hitam selutut.

seketika itu Yasmin berubah dan melepaskan gamis yang selalu melekat menutupi seluruh tubuhnya, Hafiz yang meminta Yasmin untuk meninggalkan celana jeans dan pasmina yang hanya menutupi kepalanya.

pantaskah ia sendiri brengsek meminta istrinya untuk bersikap dan berpenampilan baik tapi ia sendiri di luar sana menikmati tubuh yang bukan muhrim nya.

Yasmin mengendarai kendaraan roda dua nya entah kemana, ia harus kembali kerumah dalam keadaan tenang.

ia pun melajukan motornya ke rumah Wulan sahabat nya.

"Yasmin....!"

ucap Wulan saat membuka pintu rumah.

"aku ganggu kamu gak lan?"

"gak aku lagi santai, ayo masuk!"

ucap Wulan memperhatikan penampilan Yasmin yang berbeda.

"kamu ada masalah Yas?"

ucap Wulan mengamati wajah Yasmin yang tampak sembab.

"aku...........!"

ucap Yasmin Langsung menumpahkan air mata yang sejak tadi di tahan nya.

"astaga Yas......!" ucap Wulan memeluk sahabatnya itu.

"kenapa bisa seperti itu yas, kamu sabar ya!"

Yasmin menceritakan semuanya kepada Wulan mempercayakan sahabat nya itu untuk mendengarkan kisah pilu nya.

"sabar Yas....! aku ikut prihatin!"

ucap Wulan memeluk sahabatnya itu.

setelah merasa tenang Yasmin memutuskan untuk pulang kerumah karena Marisa pasti menuggu nya.

Yasmin merasakan laju motor nya sedikit oleng,ia pun menghentikan motornya dan mengecek apa yang terjadi dengan ban motor nya.

"ya ampun pakai kempes segala?"

ucap Yasmin membuang napas.

Lutfhi menghentikan motornya saat melihat seorang perempuan yang sedang kebingungan menatap motor nya yang bermasalah.

"kenapa mba?"

Yasmin menoleh dan melihat Lutfhi.

keduanya sama-sama terkesiap .. Luthfi kira bukan Yasmin, Karena sudah sejak lama Yasmin menanggalkan pakaian yang ia pakai sekarang.

"Yasmin....?"

"kak Luthfi?"

"kenapa motor kamu yas?"

"ban nya kempes..!" ucap Yasmin sedikit menyembunyikan wajahnya dari Lutfhi.

"oh gitu...di depan ada tukang tambal ban,kamu tunggu disini aja! biar aku yang bawa motor kamu!"

ucap Luthfi menunjuk sebuah warung kecil yang tak jauh dari tempat mereka berada.

"ga usah.. Yasmin yang dorong aja kak?!"

"kenapa?" ucap Lutfhi menatap wajah cantik Yasmin dengan pasmina diamond berwarna moccha yang di pakai nya. penampilan perempuan itu kembali seperti semula saat pertama mereka bertemu.

bersambung.