NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Jangan terlalu berlebihan Alya, ingat pernikahan kita ini hanya pura-pura. Kita menikah bukan karena keinginan kita, jalani saja sewajarnya. Jangan berharap aku akan menjamahmu!"

Alya Adelia Wijaya. Gadis muda yang statusnya masih pelajar, harus merelakan masa mudanya untuk menikah dengan seorang pria yang menjadi pilihan orang tuanya.

Tanpa sepengetahuannya, orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak mereka masih kecil dan Alya sendiri tidak pernah tahu kalau dirinya ternyata sudah dijodohkan.

Setelah menikah, ia merasakan kehidupannya berubah drastis. Awalnya dimanja oleh orang tuanya, kini harus mengabdikan hidupnya pada suaminya yang selalu bersikap dingin dan jutek.

Mampukah Alya membuat pria jutek itu berubah sikap dan bisa menerimanya dengan baik?

Atau mungkin dia putuskan untuk meninggalkan pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai pasangan?

Cover: free licence, freepik.com

Edit : sampul buku written by Ika Dw.



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Kecewa Berat

"Om, Aku ingin tanya sama kamu. Aku harap kamu jawab dengan jujur. Aku paling tidak suka dikhianati."

Alya kembali memanggil Om saat tidak sedang bersama mertuanya. Dia agak risih memanggil suaminya dengan sebutan kakak.

"Iya, memangnya apa yang ingin kamu tanyakan?"

Rivaldo bersedekap dada memandang gadis yang selalu membuat pikirannya tak tenang.

"Apa sebelum menikah kamu punya kekasih?"

Alya ingin tahu, apa yang membuat Rivaldo bersikap jutek padanya. Pasti ada hal yang membuat pria itu bersikap jutek, dan tidak bisa menerimanya sebagai istri.

Rivaldo mengangguk. "Iya. Aku punya kekasih. Tapi sudah lama dia meninggalkanku. Entah sekarang dia ada di mana. Aku bahkan tidak mengetahui kabar beritanya. Memangnya kenapa kamu menanyakan tentang pribadiku?"

Alya cukup kecewa setelah mendengar jawaban dari suaminya. "Oh! Jadi kamu sudah punya kekasih? Dia meninggalkanmu tanpa kabar? Dan kau masih berharap dia kembali?"

Seketika dadanya sesak. Seakan ia hanya dijadikan boneka pajangan di rumah suaminya. Pantas saja suaminya selalu menganggapnya sebatas adik dan ternyata pria itu pernah jatuh cinta pada seorang wanita dan mungkin masih tidak bisa move on dari wanitanya.

"Ya. Aku tidak tahu dia akan kembali lagi atau tidak. Tapi jujur Aku masih belum bisa move on darinya. Maafkan Aku, Al! Tapi lebih baik aku jujur, daripada aku menyembunyikan ini semua darimu," jawab Rivaldo.

Alya mengangguk dengan menahan agar tidak menangis.  'Bahkan aku sudah mengorbankan masa remajaku. Dan ternyata pengorbananku ini hanya sia-sia. Kau tidak menginginkanku. Memang cinta itu tidak bisa dipaksakan. Mungkin ini sudah menjadi takdirku.'

"Tapi apa kau tahu ternyata kita sudah dijodohkan sejak kecil, bahkan aku baru mengetahuinya dari Papa tadi siang."

"Iya. Aku tahu kita dijodohkan sejak kecil. Tapi aku tidak pernah berpikir untuk menikah dengan perempuan yang dijodohkan denganku, karena aku mencintai orang lain, dan aku akan memperjuangkannya."

Walaupun sakit ia tetap berterus terang tidak ingin membuat Alya kecewa di kemudian hari saat tahu kekasihnya itu kembali.

Alya memahami apa yang dikatakan oleh Rivaldo. Dia sendiri juga memiliki kekasih yang kini masih dicintainya. Tapi bedanya ia tidak berani mengatakan pada kekasihnya, kalau sebetulnya ia sudah menikah dengan orang lain. Tujuannya hanya ingin menjaga perasaan suami dan juga kekasihnya.

"Apakah Mama sama Papa tahu, kalau kau sudah memiliki kekasih yang kini sudah meninggalkanmu?" tanya Alya.

Alya sengaja mengorek kepribadian Rivaldo agar di saat dirinya kelak bisa jatuh cinta ia tidak terlalu terluka.

"Iya, mereka tahu kalau aku sudah memiliki kekasih, tapi sayangnya mereka tidak pernah mengizinkan aku untuk menikah dengan Tara. Mereka tidak menyukainya."

"Oh, jadi Tara namanya? Kenapa mereka tidak menyetujui hubunganmu dengan Tara? Apakah tara itu wanita yang tidak baik? Maaf, bukan maksud aku untuk merendahkannya."

Rivaldo mengangkat kedua bahunya. "Entahlah. Yang namanya tidak suka, mau diapain aja tetap nggak suka. Bisa jadi karena mereka sudah menjodohkanku denganmu. Barangkali mereka bilang ke Tara, kalau  aku ini sudah  dijodohkan. Bisa jadi karena hal itu Tara jadi pergi meninggalkanku."

Alya merasa dirinyalah yang menjadi biang masalah hingga membuat Rivaldo tidak bisa menerimanya. Bahkan ia sendiri juga tidak pernah tahu jika orang tuanya sudah menjodohkannya semenjak masih kecil.

"Kau tahu nggak? Di sini berasa banget aku yang salah. Aku sudah merusak hubunganmu dengan kekasihmu."

"Tapi jujur, Aku bahkan tidak pernah tahu kalau aku sudah dijodohkan denganmu, semenjak masih kecil. Aku bahkan tau dari Papa kamu. Kalau tahu jadinya begini, aku tidak akan pernah mau menikah denganmu. Mungkin aku akan kabur sebelum ijab qobul itu dilakukan."

Seketika Alya menangis, sedih. Bahkan ia sendiri juga sudah menjadi korban keegoisan orang tuanya.

Melihat Alya menangis, membuat Rivaldo serba salah. Ia merasa sudah  membuat gadis itu tersudutkan, padahal hubungannya dengan Tara berakhir bukan karena Alya. Ia sendiri juga tidak tahu kenapa Tara kabur setelah sempat beradu mulut dengan orang tuanya. Dan ia yakin orang tuanya mengatakan kalau dirinya sudah dijodohkan.

"Hey, Al! Kenapa kamu menangis? Di sini kamu tidak bersalah, kamu jangan merasa minder gitu. Ini sudah menjadi kehendaknya. Orang yang kita cintai belum tentu menjadi milik kita. Bahkan orang yang dianggap asing, itu yang biasanya berjodoh dengan kita."

Rivaldo mengulurkan tangannya untuk mengusap air mata yang berjatuhan di pipi istrinya. Ia menyesal karena sudah membuat Alya menangis.

"Sudah sudah nggak usah menangis lagi ya? Aku minta maaf karena sudah membuatmu tidak nyaman di sini." Rivaldo menyesali apa yang sudah diucapkannya hingga  membuat Alya menjadi sedih.

"Tapi tetap saja aku ngerasa nggak nyaman. Kamu sudah kehilangan kekasihmu gara-gara Aku. Orang tuamu tidak menyukai kekasihmu, itu hanya gara-gara ingin menikahkanmu denganku."

Alya terisak-isak oleh tangisnya. Walaupun sudah ditenangkan, tapi hatinya tetap saja tidak bisa tenang.

"Di sini aku berasa banget kayak pelakor. Kalau kau tidak bisa mencintaiku, lantas untuk apa pernikahan kita dipertahankan? Kalau kamu nggak nyaman sama aku lebih baik kita pisah aja."

Rivaldo menari Alya kepelukannya dia mencoba untuk membujuk Alya agar tidak terbawa oleh suasana.

"Kenapa kau bilang seperti itu? Jangan berasumsi buruk tentang dirimu sendiri. Kamu itu bukan pelakor yang sudah merebutku. Ini semua hanya salah paham. Kamu jangan pernah merendahkan dirimu sendiri dan menganggap dirimu paling berdosa atas putusnya hubunganku dengan Tara."

Alya menggigit bibirnya gelisah dengan tubuhnya terguncang oleh isakan tangis.

"Ya Tuhan, kenapa harus begini? Apa yang harus aku lakukan?"

Mendadak kepalanya pening saat memikirkan hal yang sangat berpengaruh pada hidupnya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh pengungkapan perasaan Rivaldo terhadap dirinya dan juga terhadap kekasihnya.

"Tidak ada yang perlu dilakukan, karena sekarang kamu itu sudah sah menjadi istriku. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah mengabdi pada suamimu dan jadilah istri yang baik untuk suamimu, tentunya bisa menjaga kehormatan suamimu."

"Tapi tetap saja perasaan kamu bukanlah untukku. Dan aku tetap harus mengikuti apa yang sudah menjadi keinginanmu? Rasanya itu sangatlah tidak adil Om." Alya tersenyum getir dengan mengusap air matanya.

"Jujur, di sini aku sangat kecewa banget karena ada di posisi yang salah. Andai saja waktu bisa diputar kembali, mungkin aku tidak mau lagi bertemu denganmu ataupun mengenalimu. Kamu sudah mati rasa untuk orang lain, dan kamu hanya mendambakan dia sebagai kekasihmu, walaupun pada dasarnya dia sudah tidak ada lagi bersamamu. Lantas apa gunanya aku mendampingimu, kalau kamu sendiri tidak bisa menerima aku sebagai istri kamu?"

"Oh, ayolah Alya! Jangan memperkeruh suasana. Jangan katakan apapun karena itu hanyalah masa lalu. Sekarang pikirkan saja masa depan kita!"

"Kau memintaku untuk memikirkan masa depan kita, sedangkan hatimu tidak bisa move on dari masalalumu. Apa kau pikir aku tidak memiliki perasaan?"

1
Nur Hayati
Buruk
Nur Hayati
isinya bagus,tp keduanya jutek
Ika Dw
oke👍
Gabutz
lanjuut
muna aprilia
lnjutt
muna aprilia
lnjut
weny aptini
semangat Alya.. /Kiss/
Ika Dw: haha ... makasih kak, 🤭😊 🥰
total 1 replies
Ika Dw
thank you ☺️☺️
Ika Dw
thanks kak🙏🤗
Ika Dw
haha .. bener 😁
Kanaya yasmine
Pedofil lebih tepat nya 😂😂
Kanaya yasmine
Anjaaayyy… applause 👏 buat loee
Kanaya yasmine
Deggg…bar bar jg loe alya🤭😆..gue suka gaya loe 💃🏻💃🏻
Ika Dw
tunggu sebentar kak, masih diketik 🙏🤗
Mustafik
lanjutannya mana tor
Isma Hany
episode nya gantung,gak ada sambungan nya
Yuno
Cerita ini keren banget, susah move on!
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Stefhany Anhai Rivera Maco
Karakter keren! 😍
Ika Dw: terimakasih sudah mampir kak, selamat membaca🙏🤗
total 1 replies
Ika Dw
Bab Awal sudah panas dingin, bagaimana kedepannya ya?? jadi penasaran, jangan takut sama suami galakmu Alya!! /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!