Jerat Cinta Mr Billionare

Jerat Cinta Mr Billionare

Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan

"Saya terima nikah dan kawinnya saudari Alya Putri Adelia, binti Bapak Ahmadi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan mas batangan 50 karat dibayar tunai."

Ucapan lantang pemuda bernama Rivaldo terdengar nyaring di ruang tamu. Tidak banyak tamu undangan, hanya keluarga dekat saja yang datang, Alya sendiri juga masih duduk di bangku sekolah, tapi dipaksa untuk menikah dengan pria yang sudah dipilihkan oleh kakeknya.

"Bagaimana para saksi?"

"Sah."

"Alhamdulillah."

Semua orang di ruangan itu mengucap doa untuk mengiringi bersatunya anak manusia yang sudah mengikrarkan sumpah di depan penghulu.

Setelah selesai ijab qobul, Alya memutuskan untuk masuk ke kamarnya dengan menggerutu.

'Bisa-bisanya Papa melakukan semua ini padaku. Kenapa harus aku yang menikah dengan pria itu. Masih ada kak Vita. Kenapa harus aku!'

Alya benar-benar kesal dan kecewa dengan sikap orang tuanya yang tak bersikap adil padanya. Seolah-olah, dirinya dianggap seperti anak tiri.

'Lagian ... Kak Vita sudah cukup berumur untuk menikah. Aku bahkan tidak bisa melanjutkan sekolahku. Argh! Tega sekali, mereka.'

Ingin menjerit malu, ingin menangis pun tak bisa.

'Andai Saja ada celah untuk  kabur, pasti akan kulakukan.'

Ia menatap ruang kamarnya yang telah dikunci rapat. Orang tuanya menaruh kecurigaan, kalau ia bakalan kabur di acara  pernikahannya.

'Kalau tahu begini ... Mendingan aku tinggal di asrama. Mungkin mereka tidak akan memaksaku untuk menikah dengan laki-laki asing itu,' omelnya dengan muka cemberut. 'Aku bahkan masih tidak mengenali pria itu. Apakah dia pria yang baik?'

Alya menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Dia benar-benar lelah dan frustasi akan pernikahannya. Ia bahkan sudah membuat kesalahan besar. Meninggalkan kekasihnya, hanya untuk menikah dengan laki-laki lain, yang belum tentu lebih baik dari kekasihnya.

Terdengar pintu berdecit. Rivaldo masuk dengan tatapan angkuhnya. Mendapati Alya yang masih mengenakan gaun dan masih rebahan di kasur, dia pun langsung menegurnya.

"Cepat kemasi barangmu!" Ucapan dingin itu terdengar cukup lantang di ruangan kamar.

Alya hanya diam, masih malas untuk bangun. Gadis itu tak menghiraukan Omelan suaminya.

"Alya! Kau itu budek, apa bisu, hah! Kalau dibilang untuk berkemas-kemas ... Segeralah berkemas. Aku tidak memiliki banyak waktu untuk berdebat denganmu di sini," cercahnya dengan tatapan melotot.

"Ih! Apaan sih!"

Saat Rivaldo memegang tangannya  dan memintanya untuk bangun, gadis itu langsung menghempaskannya.

Ia benar-benar benci pada laki-laki itu.

"Bisa nggak sih! Nggak kasar sama cewek. Kalau ngomong itu pakai perasaan. Jangan asal ngejeplak aja," seru Alya berdecak.

"Yang kasar itu siapa?! Aku memintamu buat berkemas, tapi kau malah mengabaikanku. Aku tidak  ada waktu untuk bermain-main Al, pekerjaanku padat, tolong mengertilah!!"

Kembali pria itu meraih tangannya dan menariknya perlahan. "Ayo bangun Al! Nanti keburu malam."

"CK! Aku nggak mau! Aku mau di sini, kalau kamu mau balik ya balik aja, nggak usah pedulikan aku. Aku masih ingin sekolah, tolong jangan paksa aku buat nurut sama kamu!"

Seketika Rivaldo emosi. Gadis yang dinikahinya itu lumayan membuatnya jengkel.

"Berani sekali kau melawanku. Kau itu hanya perempuan nggak penting. Jangan menantangku, ya!"

Rivaldo menghempaskan tangan Alya cukup kasar dengan bola matanya melotot nyaris keluar.

"Dengar! Alya. Aku menikahimu bukan karena keinginanku. Kalau saja aku boleh memilih, aku tak sudi menikahi wanita ingusan sepertimu. Di luar sana masih banyak wanita yang cantik dan berpendidikan, tapi demi rasa cintaku terhadap orang tuaku, aku rela mengorbankan perasaanku sendiri."

Jlebb, seketika hatinya terkoyak mendengar mulut pedas pria yang sudah menikahinya. Di sini dia sendiri juga sudah berkorban perasaan demi orang tuanya.

"Jaga bicaramu!"

Alya langsung menaikkan telunjuk tangannya tepat di depan muka Rivaldo, dengan tatapan melotot. Ingin sekali menonjok muka Rivaldo yang sudah merendahkannya.

"Kau pikir aku juga Suti menikah denganmu, aku juga tidak sudi menikah dengan laki-laki kasar sepertimu. Seharusnya kau tidak perlu datang untuk menikahiku. Aku tidak akan menangis walaupun kau tidak menjadi menikahiku! Usiaku masih sangat muda, sangatlah tidak pantas menikah dengan aki-aki sepertimu!"

Degup jantung Alya bergemuruh panas dan terpompa dengan cepat. Ingin sekali berteriak keras agar semua orang tahu bahwa pria itu sangatlah menyebalkan.

"Di luar sana masih banyak laki-laki yang jauh lebih baik, dibandingkan dirimu. Jadi kau tidak usah blagu', seru Alya melawan.

Rivaldo sangat kecewa dengan orang tuanya. Ia dipaksa untuk menikahi gadis belia, yang masih belum bisa berfikir dewasa. Ia agak kesulitan mendidik wanita seperti Alya. Akan banyak memakan emosi yang membuatnya darah tinggi.

'Ya ampun, apa jadinya kalau aku tinggal satu atap dengannya. Pasti dia akan membebaniku. Belum lagi kalau sampai temanku tahu aku sudah menikahi gadis dibawah umur, apa yang akan mereka katakan padaku?'

Rivaldo benar-benar tidak bisa tenang. Selain pekerjaannya yang menumpuk ditambah lagi dengan adanya Alya yang dipercayakan untuk dijaganya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Turunkan tanganmu. Atau aku akan mematahkan tanganmu!" Melihat  tangan Alya yang tertuju ke mukanya, Rivaldo langsung memberikan ancaman.

Perlahan Alya menurunkan tangannya. Ia mencoba untuk mengontrol emosinya yang menggebu-gebu.

"Aku tidak punya kesabaran seperti orang tuamu, Alya. Kalau kau tidak mau pergi bersamaku ... Aku akan pergi sendiri," ucapnya berjalan menuju nakas untuk mengambil laptopnya.

"Tapi jangan harap kau bisa lepas begitu saja dariku," ucapnya dengan senyuman smirk. "Aku sudah memegang surat-surat pernikahan kita. Jika kau ingin bertindak semaunya sendiri, maka kau akan tahu sendiri akibatnya."

Ancaman yang membuat Alya takut. Belum genap sehari menikah saja Rivaldo sudah memberikan ancaman-ancaman buruk padanya. Entah apa yang ada di pikiran orang tuanya, sampai-sampai memilih Rivaldo untuk menjadi pasangan hidupnya.

"Ih! Berisik banget, sih. Mendingan Sono keluar dari kamarku. Jangan harap aku mau berbagi kamar denganmu!"

Alya beranjak dari ranjang dan mendorong Rivaldo sampai ke pintu.

"Siapa juga yang mau berbagi kamar denganmu, gadis ingusan! Aku bahkan tidak sudi untuk menjamahmu!"

"Siapa juga yang mau kau jamah! Aku pun tidak sudi memberikan kehormatanku pada laki-laki tua bangka macam dirimu! Andai saja ada waktu buat kabur, Aku pastikan untuk kabur daripada menikah dengan laki-laki egois sepertimu!!"

Rivaldo tersenyum menyeringai. Cukup menantang, dan pastinya akan banyak menguras emosi tinggal serumah dengan Alya. Tapi apa yang bisa diperbuatnya, selain menuruti kehendak orang tua.

"Kalau kau memang ada niatan buat kabur, kenapa tidak kau lakukan, bego! Kenapa kau masih bertahan di sini? Harusnya kau kabur, dan urusannya akan selesai."

"Tidak semudah itu, Ferguso! Lihatlah. Kamarku dikunci rapat oleh Papaku. Mereka tidak ingin aku kabur. Harusnya kau yang kabur dan tidak melakukan ijab kabul menikahiku."

Alya menatap Rivaldo dengan memicingkan bola matanya. Otaknya mulai dipenuhi pikiran kotor mengenai laki-laki yang sudah menikahinya itu.

"Atau jangan-jangan kau hanya berpura-pura membenciku, tapi di dalam hatimu sudah berniat ingin memperistriku, Tuan Rivaldo? Dasar tua bangka! Kau pemangsa anak di bawah umur!"

Terpopuler

Comments

muna aprilia

muna aprilia

lnjut

2024-03-14

1

weny aptini

weny aptini

semangat Alya.. /Kiss/

2024-03-11

1

Ika Dw

Ika Dw

thank you ☺️☺️

2024-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2 Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3 Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4 Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5 Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6 Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7 Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8 Bab 08. Pergilah dari Sini
9 Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10 Bab 10. Maaf Bersyarat
11 Bab 11. Berhati Batu
12 Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13 Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14 Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15 Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16 Bab 16. Curiga
17 Bab 17. Kedatangan Mertua
18 Bab 18. Akhirnya Terungkap
19 Bab 19. Pura-pura Romantis
20 Bab 20. Pria Menyebalkan
21 Bab 21. Bimbang
22 Bab 22. Jangan Paksa Kami
23 Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24 Bab 24. Kecewa Berat
25 Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26 Bab 26. Serba Salah
27 Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28 Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29 Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30 Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31 Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32 Bab 32. Cewek Sombong
33 Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34 Bab 34. Belajar Mengalah
35 Bab 35. Berbalik Mengancam
36 Bab 36. Gelisah
37 Bab 37. Jangan Pesimis
38 Bab 38. Baby Blues
39 Bab 39. Rekaman CCTV
40 Bab 40. Protektif
41 Bab 41. Sok Keras
42 Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43 Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44 Bab 44. Cemburu
45 Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46 Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47 Bab 47. Penghinaan
48 Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49 Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50 Bab 50. Kita Putus
51 51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52 Bab 52. Pria Batu
53 Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54 Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55 Bab 55. Tentang Tara
56 Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57 Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58 Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59 Bab 59. Saling Menguatkan
60 Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61 Bab 61. Aku Minta Jatah
62 Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63 Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64 Bab 64. Kecewa Berat
65 Bab 65. Kalian Tega!
66 Bab 66. Salah Pilih Lawan
67 Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68 Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69 Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70 Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71 Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72 Bab 72. Kami di Rampok
73 Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74 Bab 44. Penyesalan
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab 01. Pernikahan yang tak Diinginkan
2
Bab 02. Memangnya Aku Babumu!
3
Bab 03. Pria Dingin Menyebalkan
4
Bab 04. Aku tidak bernafsu Menikahi Anak Kecil!
5
Bab 05. Apa Kau Berniat untuk Meracuniku?
6
Bab 06. Aku tak Sudi Dimadu
7
Bab 07. Aku tidak akan Menceraikanmu
8
Bab 08. Pergilah dari Sini
9
Bab 09. Jangan Memintaku untuk Menceraikanmu
10
Bab 10. Maaf Bersyarat
11
Bab 11. Berhati Batu
12
Bab 12. Makan Sepiring Berdua
13
Bab 13. Bertemu dengan Mantan
14
Bab 14. Situasi tidak Nyaman
15
Bab 15. Perasaan Apa Ini?
16
Bab 16. Curiga
17
Bab 17. Kedatangan Mertua
18
Bab 18. Akhirnya Terungkap
19
Bab 19. Pura-pura Romantis
20
Bab 20. Pria Menyebalkan
21
Bab 21. Bimbang
22
Bab 22. Jangan Paksa Kami
23
Bab 23. Aku Menganggapmu hanya sebatas Adik
24
Bab 24. Kecewa Berat
25
Bab 25. Lebih Baik Aku Pergi
26
Bab 26. Serba Salah
27
Bab 27. Lebih Baik Aku yang Mengalah
28
Bab 28. Akan Kubuat Alya Bahagia dengan Pria Lain
29
Bab 29. Siapa Laki-laki yang Papa Maksudkan?
30
Bab 30. Mertua terlalu ikut Campur
31
Bab 31. Kau Jual, Aku Beli!
32
Bab 32. Cewek Sombong
33
Bab 33. Andai Kau ada di Posisiku
34
Bab 34. Belajar Mengalah
35
Bab 35. Berbalik Mengancam
36
Bab 36. Gelisah
37
Bab 37. Jangan Pesimis
38
Bab 38. Baby Blues
39
Bab 39. Rekaman CCTV
40
Bab 40. Protektif
41
Bab 41. Sok Keras
42
Bab 42. Kupastikan Dia Akan Kupecat
43
Bab 43. Cinta di Malam Pertama
44
Bab 44. Cemburu
45
Bab 45. Jangan Mengumbar Aib
46
Bab 46. Apa Kau Jatuh Cinta Padanya?
47
Bab 47. Penghinaan
48
Bab 48. Kejutan yang Mengecewakan
49
Bab 49. Masa Lalu yang Kelam
50
Bab 50. Kita Putus
51
51. Memangnya Aku ini Tawananmu?
52
Bab 52. Pria Batu
53
Bab 53. Pulang Disambut Omelan
54
Bab 54. Tak Ada yang Respect Padaku
55
Bab 55. Tentang Tara
56
Bab 56. Kau Harus Menuruti Keinginanku
57
Bab 57. Disambut Hangat Oleh Mertua
58
Bab 58. Hantu di Kamar Mandi
59
Bab 59. Saling Menguatkan
60
Bab 60. Bagai Tom and Jerry
61
Bab 61. Aku Minta Jatah
62
Bab 62. Kau Pilih Aku Atau Dia
63
Bab 63. Sama-sama Dibohongi
64
Bab 64. Kecewa Berat
65
Bab 65. Kalian Tega!
66
Bab 66. Salah Pilih Lawan
67
Bab 67. Yang Lalu Biarlah Berlalu
68
Bab 68. Aku Rasa Kamu Masih Mengaguminya
69
Bab 69. Kau Pikir Aku Takut Dengan Ancamanmu?
70
Bab 70. Bagaimana Perasaanmu Padaku?
71
Bab 71. Selagi Aku Masih Bernafas
72
Bab 72. Kami di Rampok
73
Bab 73. Kacang Lupa Kulitnya
74
Bab 44. Penyesalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!