NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Pilihan Ayah 19

Panggilan tersambung.

Riko : Iya, Yah.

Ayah Burhan : Besok sudah mulai masuk kerja ya, Riko. Kalian masih mau menginap di sana malam ini?

Riko : Nanti Riko tanya Rara dulu, Yah.

Ayah Burhan : Jangan. Jangan tanya Rara. Gimana kamu aja mutusinnya. Kalau nanya dia, pasti langsung minta pulang yang ada. Pastiin adik kamu udah sehat benar.

Riko : Iya, Yah. Terimakasih.

Panggilan terputus.

"Ayah nelpon ya?" tanya Rara yang kini duduk di depan karena permintaan Riko.

Riko menoleh sekilas untuk melihat jika Rara kini tengah menatapnya lalu mengangguk sebagai jawaban.

"Nyuruh kita pulang?" tanyanya lagi karena Riko tak menjelaskan apapun.

"Nanti kita bahas kalau udah sampai rumah." tukas Riko yang membuat Rara hendak protes namun akhirnya mengangguk lalu menatap jalanan di depannya.

***

"Kamu mau tidur di rumah apa di rumah Kania, Lis?" tanya Riko saat ia baru saja memberhentikan mobilnya tepat di halaman rumahnya.

Lisna yang paham kalau abangnya sudah bertanya seperti itu pun langsung menggandeng lengan Kania, "tidur di rumah Kania, bang."

Mendengar jawaban Lisna, Riko pun kini menatap istrinya, "kita pulang ke rumah Ayah kalau gitu." ujarnya pada Rara yang membuat Rara bersorak dalam hatinya.

Ia takut jika lampu tiba-tiba padam lagi dan dia harus tidur berpelukan dengan Riko.

Bukan ia tak mau, tapi ia tak ingin dinilai agresif dan enggak-enggak tapi mau juga.

"Sekarang?" tanya Rara yang dijawab anggukan oleh Riko.

"Lis." panggil Riko pada adiknya yang baru saja keluar dari mobil, lalu mengeluarkan dompet dari sakunya untuk memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu.

"Terimakasih bang. Sayang banget sama abang." ujar Lisna lalu mencium pipi Riko yang membuat Riko mengacak rambutnya gemas.

"Hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung telpon abang, Ya?" pintanya yang dijawab acungan jempol oleh Lisna.

"Ini buat kamu, Kania." Riko memberikan dua lembar ratusan ribu, "buat jajan. Dan tolong temani Lisna ya."

Kania mengambil uang itu dengan sebelumnya diberi kode oleh Lisna agar mengambilnya, "terimakasih, bang." Ujarnya sembari tersenyum.

"Sama-sama. Abang percaya sama kamu bisa jaga Lisna dengan baik. Terimakasih ya." balas Riko yang membuat Rara menatap keduanya dari kursi samping Riko.

"Ya bang." jawab Kania lalu kedua sahabat itu berbalik badan untuk pergi ke rumah Kania.

***

"Sudah mau maafin saya?" tanya Riko saat keduanya sudah meninggalkan halaman rumah Riko.

"Maaf buat apa sih!" Rara pura-pura lupa.

"Buat yang tadi."

"Apa? Soal kamu yang ngasih uang ke Kania?" tanyanya yang kini membuat Riko meminggirkan lalu memberhentikan mobilnya.

"Jangan salah paham. Kania itu sudah saya anggap seperti adik saya--"

"Stop!" Rara memotong penjelasan Riko. "Itu urusan kamu. Enggak usah dijelasin." lanjutnya yang membuat Riko kecewa.

"Aku cuman tanya ya abangnya Lisna. Enggak ada maksud apa-apa." lanjutnya lagi yang membuat Riko mengangguk lemah lalu menjalankan kembali mobilnya dengan perasaan kecewa yang melandanya.

Riko kira, Rara menanyakan itu karena ia cemburu atau kesal karena ia telah memberi uang kepada wanita lain.

Namun, Lagi-lagi harapan Riko tidak sesuai dengan kenyataan.

"Soal semalam, kamu dengar sendiri kan dari Lisna kalau aku itu phobia gelap dan langsung meluk siapapun yang ada di dekat aku." Rara menatap Riko sebentar, lalu kembali menatap jalanan di depannya, "jangan dulu berharap lebih." lanjutnya yang membuat Riko menatapnya sekilas lalu kembali menatap jalanan di depannya dengan tanpa mengangguk ataupun berkata apapun untuk menjawab ujaran Rara.

***

"Riko ke kamar dulu ya, Yah, Bun." ujar Riko saat selesai menyalami kedua mertuanya yang menyambutnya di ruang tamu.

"Iya." jawab Ayah Burhan dan Bunda Citra sekenanya, lalu membiarkan Riko berjalan menuju lift untuk menuju kamar Rara berada.

"Suamimu kenapa, Ra?" selidik Bunda Citra.

"Kenapa mukanya mendung lagi kayak gitu?" Ayah Burhan ikut bertanya yang membuat Rara menghentakkan bokongnya kencang di kursi sofa.

"Lagi? Emang kapan sih Yah mantu Ayah itu mukanya mendung? Kok Ayah perhatian banget sama dia sih! Bukannya Rara dulu yang ditanyain, Kamu capek enggak! Kamu udah makan belum! Ini yang ditanyain mantunya mulu. Bete Rara ih!" keluh Rara yang membuat Ayah Burhan menatap istrinya sejenak, lalu duduk di sebelah putrinya.

"Enggak usah deket-deket Rara. Ayah udah enggak sayang kan sama Rara?" tolak Rara saat Ayah Burhan hendak mengusap lengannya.

"Baby!" panggil Ayah Burhan lembut pada putri kesayangannya, "Mana mungkin Ayah enggak sayang sama Putri Ayah ini. Enggak mungkin pakai banget dong, baby."

"Mungkinlah. Buktinya yang Ayah tanyain pertama kali tadi mantunya Ayah kan?" bantah Rara yang membuat Bunda Citra menghela napasnya.

"Ra! Riko itu anggota baru keluarga kita. Imamnya kamu. Dan ngelihat mukanya yang mendung kayak gitu dari awal masuk rumah kan ya wajar kalau Ayah dan Bunda tanya dia kenapa kan?" Bunda Citra yang menimpali, "Dia itu orang lain yang baru masuk keluarga kita, jadi tolong pahami pertanyaan Ayah dan Bunda."

Rara menatap Bundanya dalam diam dan mencoba mengerti apa maksud Bundanya.

"Bunda ngelihat muka mendung Riko seperti itu saat kemarin kamu senyum ke Mario, dan Mario yang perhatian sama kamu." Bunda Citra tiba-tiba berbicara, pembicaraannya yang sempat tertunda.

"Kamu itu sekarang sudah jadi seorang istri, Ra. Kamu harus bisa jaga jarak ke lawan jenis. Senyum boleh, kalau untuk tanda ramah. Tapi kalau mau didekatin, kamu harus nyadarin yang mau dekati kamu itu kalau kamu sudah ada yang punya. Paham?" Nasihat Bunda Citra yang membuat Rara berpikir sejenak tentang perdebatannya dengan Riko tempo hari lalu.

Siang itu saat mereka baru pulang menjemput Ayah dan Bunda dari Bandara dan mampir terlebih dahulu di kedai soto milik Mario, Riko memang terdiam dan tidak menyentuh makanannya demi hanya menatapnya tanpa berkedip saat soto sudah dihidangkan, sedangkan sebelumnya ia bercengkrama seperti biasa dengan dirinya.

Saat ia bertanya apakah suaminya itu enggak suka makan soto, suaminya itupun hanya terdiam dan langsung memakannya, dan tidak mau membalas satupun pertanyaan yang ia ajukan.

Pun sesampainya di kamar, Riko pun tiba-tiba bertanya, haruskah ia memperkenalkan diri jika ia suaminya di depan Mario dan membuat Mario mengerti jika dirinya adalah istri Riko membuat Rara kini paham apa yang dimaksud oleh Bunda Citra jika suaminya tengah cemburu dengan Mario kala itu dan dia tidak paham dengan arah pembicaraan itu karena Riko yang langsung meminta maaf atas perkataannya yang katanya salah.

Tapi, hal apa yang mendasari Riko harus cemburu dengan Mario? Apa Riko sudah mulai mencintainya?

Secepat itu?

"Paham maksud Bunda, Ra?" tanya Bunda Citra yang membuat Rara kembali menatap Bundanya.

"Apa abangnya Lisna itu mencintai Rara, Bun?" tanya Rara akhirnya yang membuat Bunda Citra menatap Ayah Burhan sekilas.

"Iya. Bunda melihat cinta itu di mata Riko buat kamu, sayang." jelas Bunda Citra yang membuat Ayah Burhan mengusap dahinya.

"Menurut Ayah?" Rara kurang puas dengan jawaban dari Bunda Citra.

"Cintanya Riko masih besar cinta Ayah ke kamu, baby."

"Ah Ayah!" Rara langsung memeluk Ayahnya begitu sayang.

"Tapi kamu harus mulai mau buka hati kamu buat Riko juga, baby. Karena dia sekarang suami kamu, Sayang."

"Dan mencintai pasangan halal itu kewajiban, Ra." lanjut Bunda Citra yang membuat Rara menatapnya sedikit kesal.

Haruskah?

Haruskah ia mencintai Riko dan benar-benar melakukan ITU dengan Riko demi kedua orang tuanya?

"Buat Ayah dan Bunda bangga karena bisa mendidik kamu menjadi perempuan hebat, Sayang." pinta Ayah Burhan yang membuat Rara menghela napas.

"Kamu tau kan harus apa sekarang?" lanjut Bunda Citra yang membuat Rara mengangguk lalu berdiri dari duduknya.

"Bunda mau Rara masuk ke kamar Rara, kan?" Rara menganggukkan kepalanya perlahan, "Rara ke kamar dulu ya, Yah, Bun." lanjutnya lalu melangkah menuju lift untuk ke kamarnya.

Ayah dan Bunda menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya, mereka jadi tak yakin kalau sepasang pengantin baru itu sudah melakukan malam pertama seperti pasangan pada umumnya.

Haruskah ia menggunakan cara lain lagi?

Bersambung..

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!