Di tengah kota besar Jepang, Izumi menghadapi perubahan tak terduga dalam hidupnya setelah mengalami kejadian misterius. Dalam labirin emosi yang gelap, dia menemukan kekuatan magis yang belum pernah ia sadari sebelumnya. Sementara itu, di dunia isekai, Finsternis Nacht lahir dalam keluarga yang penuh keajaiban dan bertekad menjadi pahlawan.
Nacht tumbuh dengan kekuatan bayangannya yang semakin berkembang, dibimbing oleh pelayan setia, Violet. Kehidupannya yang penuh canda tawa bersama keluarga tercinta berubah ketika orangtuanya berangkat menghadapi perang. Nacht, didukung oleh Violet, menemukan keberanian dalam kegelapan, menanti kembalinya cahaya dan kebahagiaan.
Di saat perpisahan yang sulit, Violet dan Nacht membentuk ikatan yang tak tergoyahkan, siap menghadapi setiap rintangan. Mereka menjalani hari-hari dengan keberanian dan kebijaksanaan, menghadapi takdir yang menantang. Bagaimana kah petualangan Nacht di dunia yang baru? Ikuti kisahnya yang penuh keajaiban, perjuangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nacht Finsternis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian
Ketika matahari mulai menyoroti Luminara, sinarnya yang hangat menyentuh wajah Nacht dan Rei saat mereka bersiap untuk latihan pagi mereka. Mereka berdiri di halaman belakang rumah, di tengah-tengah kebun yang hijau subur dengan berbagai macam bunga yang bermekaran. Udara pagi yang segar memenuhi napas mereka, dan aroma wangi dari bunga-bunga yang sedang mekar membuat suasana semakin menyenangkan.
Rei mengambil posisi di depan Nacht, wajahnya penuh dengan ketenangan dan kesabaran. "Ayo, Nacht, mari kita mulai latihan pagi kita," ujarnya dengan suara yang hangat dan penuh semangat.
Nacht mengangguk dengan antusias, siap untuk memulai latihan. "Ya, Ayah! Aku siap," jawabnya dengan semangat.
Rei tersenyum bangga melihat semangat anaknya. "Baiklah, pertama-tama kita akan mulai dengan meditasi. Ini akan membantu kamu untuk fokus dan menenangkan pikiranmu," jelas Rei sambil mengajak Nacht untuk duduk bersila di atas rumput.
Mereka duduk berdampingan, dengan mata tertutup dan bernapas dalam-dalam. Rei memandu Nacht melalui serangkaian latihan pernapasan yang dalam, membantu dia untuk mencapai keadaan konsentrasi yang lebih dalam.
Setelah beberapa saat, Rei membuka mata dan tersenyum pada Nacht. "Sekarang, mari kita mulai latihan dengan memanggil Umbral Guardian. Ingatlah untuk fokus pada energi di dalam dirimu dan biarkan itu mengalir keluar."
Nacht mengangguk paham, dan dengan tatapan penuh konsentrasi, dia memposisikan tangan kanannya terentang di depannya, mengarahkan energi magisnya ke titik tertentu di udara. Dengan gerakan halus dan penuh kekhusukan, dia mulai memanggil Umbral Guardian-nya.
Dia merasakan energi magis mengalir melalui tubuhnya, membentuk ikatan yang kuat dengan bayangan yang akan dia ciptakan. Cahaya ungu redup mulai menyala di sekitar tangan Nacht, menciptakan sebuah lingkaran energi yang menari-nari di sekitarnya.
Beberapa saat kemudian, sebuah bayangan gelap mulai muncul di depan Nacht, terlahir dari energi yang dia pancarkan. Wajahnya berseri-seri ketika dia melihat keberhasilannya. "Ayah, lihat! Aku bisa melakukannya!" serunya dengan gembira.
Rei tersenyum bangga pada anaknya. "Hebat, Nacht! Sekarang, coba kendalikan pergerakannya dan biarkan dia menjadi perisai pelindungmu."
Dengan fokus yang tinggi, Nacht merespons instruksi ayahnya, mengarahkan gerakan Umbral Guardian-nya. Dengan gerakan tangan yang halus dan penuh kepercayaan, dia membentuk energi gelap menjadi sebuah perisai yang kokoh di depannya. Meskipun perisai itu masih agak bergetar, Nacht merasa bangga dengan kemajuannya.
***
Setelah sarapan pagi yang menyenangkan, Nacht berlari ke arah Fiona dengan semangat yang membara. "Ayoo, kita berangkat sekarang! Aku tidak sabar untuk memamerkan kekuatanku," serunya sambil menarik tangan Fiona.
Fiona tersenyum melihat antusiasme Nacht. "Baiklah, baiklah, kita segera berangkat," jawabnya dengan senyum.
Namun, sebelum mereka berangkat, Nacht memandang ayahnya dengan mata berbinar-binar. "Ayah, gendong aku," pinta Nacht sambil tersenyum lebar.
Rei tertawa gembira melihat permintaan Nacht. "Tentu saja, Nak," jawabnya sambil menangkat Nacht dan meletakkannya di pundaknya dengan lembut.
Dengan Nacht berada di pundak Rei, mereka bersiap untuk pergi. Rei, Fiona, dan Nacht bersama-sama meninggalkan rumah menuju ke luar, di mana matahari bersinar cerah memancarkan sinar hangatnya. Semangat Nacht tidak terbendung, siap untuk menghadapi ujian dan menunjukkan kemampuan barunya.
***
Mereka melangkah keluar rumah dengan langkah yang penuh semangat, langit biru yang cerah dan mentari yang menyinari mereka dengan hangat menyambut pagi itu. Nacht, duduk di pundak ayahnya, merasakan angin sejuk pagi membelai wajahnya, memberinya rasa kehangatan dan kegembiraan yang tak terlupakan. Dalam hatinya, Nacht bersyukur memiliki keluarga yang begitu mendukung dan penuh kasih seperti ini.
Saat mereka berjalan melintasi halaman, Nacht memandang sekeliling dengan penuh rasa ingin tahu. Setiap bunga yang bermekaran, setiap daun yang bergoyang-goyang oleh angin, semuanya memberinya inspirasi dan motivasi untuk terus maju. Dia tahu bahwa perjalanan yang menantinya akan penuh dengan tantangan, tetapi dia juga yakin bahwa dengan dukungan dari ayahnya, teman-temannya, dan tentu saja, Umbral Guardian-nya, dia akan mampu menghadapinya dengan keberanian dan tekad yang tak tergoyahkan.
Fiona, yang berjalan di samping mereka, tersenyum melihat semangat Nacht. "Kamu benar-benar luar biasa, Nacht. Aku yakin kamu akan lulus ujian dengan gemilang," ujarnya sambil menggenggam tangan Nacht dengan erat.
Nacht tersenyum pada Fiona, merasa terharu oleh dukungannya. "Terima kasih, Fiona. Kamu selalu menjadi teman yang baik bagiku," jawabnya tulus.
Rei, sambil membawa Nacht di pundaknya, mengamat-amati kedua anaknya dengan bangga. Dia merasa bahagia melihat bagaimana Nacht tumbuh dan berkembang setiap harinya, menjadi sosok yang semakin tangguh dan bijaksana. "Kalian berdua adalah harapan dan kebanggaan bagiku. Ayo kita berangkat, kita tidak boleh terlambat," ujarnya dengan suara yang penuh semangat.
Dengan langkah mantap, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke ujian sekolah dasar, siap untuk menghadapi apa pun yang akan mereka temui di depan sana. Nacht merasa bahwa petualangan sejati baru saja dimulai, dan dia siap untuk mengukir takdirnya sendiri di dunia magis yang menunggunya.
***
Mereka berdiri di depan gerbang sekolah yang megah, gedung putih yang menjulang tinggi di hadapan mereka, dikelilingi oleh pepohonan yang memberi kesan damai dan indah. Nacht, dengan mata berbinar-binar, melihat ke arah bangunan sekolah dengan penuh kagum. Ini adalah awal dari petualangannya, langkah pertama dalam mencapai impian dan tujuan hidupnya.
Rei menurunkan Nacht dengan lembut dari pundaknya, sementara Nacht melihat sekeliling dengan penuh semangat. "Akhirnya kita sampai," ucap Rei dengan senyum bangga.
Nacht melompat ke tanah dengan antusias. "Yeay! Sampai juga!" serunya sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.
Fiona tersenyum melihat kegembiraan Nacht. "Kita harus masuk sekarang. Jangan sampai terlambat," ujarnya sambil menggandeng tangan Nacht.
Dengan tangan mereka bergandengan, Rei, Fiona, dan Nacht melangkah menuju gerbang sekolah dengan langkah mantap dan penuh semangat. Mereka siap untuk menghadapi ujian yang menantang dan menunjukkan kepada dunia apa yang mereka mampu lakukan. Langit cerah dan semangat yang membara melingkupi mereka, menandakan awal dari petualangan yang luar biasa di dunia magis mereka.
***
Mereka berjalan melalui lorong-lorong sekolah yang ramai, melewati serangkaian pintu dan siswa yang sibuk dengan persiapan ujian mereka. Akhirnya, mereka sampai di ruang tes, di mana Nacht akan menghadapi ujian pertamanya: tes membaca dan menulis.
Rei dan Fiona menunggu di luar ruangan dengan penuh harap. Mereka saling berpandangan dengan senyum harap di wajah mereka, memberikan dukungan kepada Nacht yang sedang menjalani ujian.
Setelah beberapa saat, Nacht keluar dari ruang tes dengan senyuman gembira di wajahnya. Rei dan Fiona langsung mendekatinya dengan penuh antusiasme. Mereka bertiga duduk bersama di ruang tunggu, menunggu pengumuman hasil tes.
Sambil menunggu, Rei mulai mengobrol dengan Nacht tentang cita-citanya dan masa depannya di dunia magis. Dia juga membagikan sedikit lelucon untuk menghibur Nacht dan mengurangi ketegangan.
"Ayah, aku masih merasa sedikit gugup menjalani ujian tadi, tapi berkat bimbinganmu, aku bisa melewati bagian membaca dan menulis dengan baik."
"Kamu sudah melakukan yang terbaik, Nak. Gugup adalah hal yang wajar, tapi yang penting adalah bagaimana kamu mengatasinya. Dan aku bangga melihatmu berhasil melewatinya dengan baik."
"Terima kasih, Ayah."
"Kamu tahu, Nak, perjalanan ini baru dimulai. Masih banyak ujian dan tantangan yang akan kamu hadapi di masa depan, tapi aku yakin kamu bisa menghadapinya dengan baik. Kamu memiliki bakat dan tekad yang kuat."
"Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengecewakanmu, Ayah. Aku ingin menjadi seperti kamu, seorang penyihir yang hebat."
"Kamu akan menjadi lebih dari itu, Nak. Kamu memiliki potensi yang tak terbatas, dan aku akan selalu mendukungmu sepenuhnya dalam setiap langkahmu."
Waktu berlalu dengan cepat, dan akhirnya pengumuman hasil tes keluar. Rei, Fiona, dan Nacht dengan cepat berjalan menuju poster pengumuman yang dipasang di dinding sekolah. Mata Nacht berbinar-binar saat dia mencari nama-namanya di daftar.
"Posisi 7!" seru Nacht dengan sukacita ketika dia menemukan namanya. Dia memeluk Rei dan Fiona dengan bahagia. "Aku lolos, Ayah! Aku berhasil!"
Rei tersenyum bangga saat melihat ekspresi kegembiraan di wajah Nacht. "Hebat sekali, Nak! Kamu sungguh luar biasa."
Fiona menambahkan, "Kami semua sangat bangga padamu, Nacht. Kamu telah bekerja keras untuk mencapai ini, dan hasilnya sangat memuaskan."
Nacht tersenyum lebar, merasa terharu oleh dukungan dan kebanggaan dari kedua orang yang sangat ia hargai. "Terima kasih, Ayah. Terima kasih, Ibu," ucapnya penuh rasa syukur.
Rei meletakkan tangan hangatnya di pundak Nacht. "Ini hanya awal dari perjalananmu, Nak. Tetapi kamu sudah menunjukkan bahwa kamu memiliki bakat dan tekad yang luar biasa. Aku yakin kamu akan mencapai hal-hal yang lebih besar lagi di masa depan."
Fiona mengangguk setuju. "Benar sekali. Ini baru awal dari petualanganmu, Nacht. Kami akan selalu mendukungmu sepenuhnya dalam setiap langkahmu."
Nacht merasa bersemangat dan siap menghadapi segala tantangan yang akan dihadapinya di masa depan. Dengan dukungan dan cinta dari Ayah dan Ibu, dia merasa tidak ada yang tidak mungkin baginya.
Alurnya cukup lambat ya ... Masih memperdalam hubungan Violet dan Nacht juga World Building. Saranku jangan terlalu lama di sini terus, pembaca kadang gampang bosan kalau sampai sini belum nge klik dengan cerita Novelnya.
Ini cuman saran dan kesanku aja setelah membaca Novelnya. Semoga tetap semangat menulis Novelnya.