NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Anak Yatim Piatu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Elsya baru keluar kamar keesokan harinya, sebenarnya selama di kamar Elsya tidak terus-terusan tidur tapi ia lebih memilih bermalas-malasan di kamarnya.

"Selamat siang wahai penghuni rumah," ucap Elsya saat membuka pintu kamarnya.

"Lah gak ada siapapun." Elsya tidak melihat kakaknya maupun mbak Kun, pintu kamar kakaknya tertutup tapi sekarang sudah siang berarti kakaknya gak ada di rumah.

Elsya kembali masuk ke dalam kamar untuk mencari ponsel miliknya, setelah dapat ia memeriksa apakah kakaknya mengirimkan pesan, tapi ternyata tidak ada justru banyak panggilan yang masuk di nomor Elsya.

Melihat itu Elsya cukup panik, ia segera duduk dan memeriksa siapa yang menelponnya berkali-kali.

"Nomor Bian? Kenapa dia nelpon berkali-kali?" awalnya Elsya mau menelponnya kembali tapi ia mengurungkan niatnya.

Elsya membaca pesan-pesan di grup chat kelasnya, hampir lima ratus pesan yang masuk.

"Ko mereka rencanain liburan lagi sih, bukannya udah sepakat liburan satu angkatan."

Elsya cukup kesal setelah tau hal itu, ia segera menelpon Bian sang ketua kelas.

"Halo El?" Bian langsung menjawab panggilan Elsya padahal panggilannya baru saja terhubung. "Lu dari mana aja gue telpon dari kemarin kenapa lu gak jawab?"

"Itu pembahasan di grup apa maksudnya?" tanya Elsya tanpa menjawab pertanyaan Bian.

"Ah itu kelas kita bakalan lanjut liburan setelah dari pantai, jadi nanti kita gak langsung pulang tapi lanjut liburan," jelas Bian ke Elsya.

"Dimana?"

"villa orang tua gue."

"Gue gak ikut," ucap Elsya.

"Ikut aja lah lagi pun ini gak bayar El jadi lu gak usah pusing masalah bayarannya, sekelas setuju buat liburan ini."

"Gue gak ikut!" tolak Elsya lagi.

"El ini gak bay...."

"Lu pikir gue gak ikut karena gue gak punya duit? Heh gue gak semiskin itu."

"Pertimbangkan dulu lah El."

Mendengar ucapan Bian, Elsya langsung menutup panggilannya.

"Ketua sialan," umpat Elsya.

"Siapa Sya?" tanya Elzein yang baru datang.

"Ketua kelas gue, masa mereka bakalan liburan lagi setelah pulang dari pantai," jelas Elsya ke kakaknya.

"Dimana?"

"villa katanya."

"Ikut aja, lu gak perlu bergaul sama mereka, apalagi di villa lu bisa menjernihkan pikiran," ucap kakaknya.

"Gak mau mending di rumah," Elsya tetap tidak ingin pergi.

"Yakin?" tanya kakaknya, Elsya pun menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah." Elzein pun beranjak ke kamarnya.

"Kakak dari mana?" tanya Elsya saat melihat kakaknya membuka pintu kamar.

"Dari kampus," jawab Elzein dan langsung menutup pintu kamarnya.

"Kampus? Gak yakin dia dari kampus." pasalnya Elzein tidak membawa tas yang biasanya dia saat ke kampus, tapi pakaian yang digunakan rapi.

"Ah entahlah," Elsya pun ke dapur untuk makan.

Saat Elsya masuk ke kamarnya setelah makan, ia dikagetkan dengan aroma yang berbeda dari biasanya, baru pertama kalinya ia mencium aroma manis.

Di saat Elsya mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamar, ia hanya melihat mbak Kun yang sedang duduk di meja belajarnya.

"Cari apa lu?" tanya mbak Kun saat melihat Elsya yang seperti mencari sesuatu.

"Lu cium gak, ada aroma yang beda di kamar gue," ucap Elsya dan masih mencari sampai di kamar mandi.

"Aroma apa?"

"Manis, yang pasti bukan lu sih."

"Yakin bukan gue?" Mbak Kun mendekati Elsya.

"Habis kecebur gula lu?"

"Sembarangan, sekarang gue udah pensiun mabuk-mabukan," ucap mbak Kun bangga.

"Jadi sekarang lu beralih minum gula?" tanya Elsya.

"Bukan, emang gula bisa di minum? pinter tapi oon." Elsya melototkan matanya ke mbak Kun.

"Santai santai, gue sekarang minum jus." ucapan mbak Kun berhasil membuat Elsya bertepuk tangan.

"Tunggu." ucap Elsya sambil melihat ke mbak Kun, "Jus? Jus siapa lu minum?"

"Manusia," jawabnya santai.

"Lu jangan sembarangan minum jus di luar, lu bisa matiin jualan orang Kunti." Elsya justru panik takut kelakuan mbak Kun membuat pembeli protes ke penjualnya karena minumannya tidak enak dan berakhir tidak ada yang beli.

"Gue minum dikit aja," ucapnya.

"Iiish tunjukkin gue tempatnya, gue bakalan pantau lu ya Kun."

"Iya iya."

Elsya pun merebahkan badannya di kasur, ia memikirkan soal liburan tambahannya itu, sejujurnya Elsya tidak mau pergi karena tentu ada geng M dan ia pun tidak akrab dengan siapapun.

"Liburan aja lah Sya, gue mau ikut soalnya."

"Tau dari mana lu gue mau liburan?" tanya Elsya dengan masih memejamkan matanya.

"Lu lupa kalau gue bisa tau isi kepala lu?" tanya mbak Kun.

"Ah iya lagi," Elsya justru mengacak-acak rambutnya. "Harus banget gue ikut?" tanya Elsya sambil bangun dan langsung menatap mbak Kun.

"Iya, gue mau ikut."

"Kalau gitu lu aja yang pergi," ucap Elsya.

"Mana bisa gitu."

"Tau ah." Elsya kembali merebahkan badannya.

Elsya berusaha untuk tidur tapi ia tidak bisa, alhasil ia hanya rebahan sambil melihat media sosialnya.

Setelah ujian Elsya selesai, bukannya tenang justru ia kepikiran dengan jurusan kuliahnya nanti.

Awalnya Elsya tidak berencana untuk kuliah karena sudah lelah belajar tapi kakaknya meminta Elsya untuk kuliah, kalau pun Elsya menunda setahun setelah kelulusan baru kuliah kakaknya tidak masalah.

Elsya sempat kepikiran untuk kuliah dengan jurusan yang sama dengan kakaknya, tapi Elsya masih tidak yakin dengan pilihannya itu.

"Kun?" panggil Elsya, tapi tidak ada jawaban dari mbak Kun.

"Kun?" panggil Elsya lagi, karena masih tidak ada jawaban Elsya pun mau tidak mau bangun dan mencari temannya itu.

"Apa?" tanya mbak Kun yang baru muncul entah dari mana.

"Dari mana lu?" tanya Elsya.

"Kepo lu, apaan manggil gue?"

"Gue butuh saran lu," ucap Elsya, "Elzein nyuruh gue buat kuliah kan."

"Iya lu emang harus kuliah, walaupun lu agak oon tapi lu pinter."

"Ini lu muji atau ngejelekin gue?" tanya Elsya sambil melihat tajam ke mbak Kun.

"Dua-duanya," jawabnya santai. "Gak usah ngambek, gue juga sibuk ya jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin."

"Dih sibuk ngapain lu?" tanya Elsya.

"Gue mau patroli ini, ntar si Elzein teriak lagi jadi cepat-cepat sedikit," ucap mbak Kun.

"Oke, gue butuh saran lu ntar gue ambil jurusan apa?" tanya Elsya.

"Kalau itu mah lu harus pilih sendiri," ucap mbak Kun.

"Gue butuh saran Kun, saran!"

"Santai santai," ucap mbak Kun waspada. "Ambil jurusan kek Elzein aja lebih bagus, biar ntar suami lu bisa makan dengan baik."

"Keluar gak lu, huuuuft setres gue gara-gara setan." Elsya menghembuskan nafasnya kasar karena ucapan mbak Kun.

Mbak Kun langsung pergi, Elsya kembali rebahan sambil membuka google untuk mencari saran. Bukannya mendapatkan saran yang ia cari, Elsya justru ketiduran.

1
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!