Dear A

Lagi lagi A aku harus kecewa, untuk kedua kalinya monetisasi untuk iklan instream di halaman Fb yang aku buat ditolak oleh Meta. Mungkin karena FB aku belum begitu ramai juga, tapi aku sudah berusaha A. Adikku bilang aku harus tetap konsisten dan fokus. Cuaca hari ini panas A, sempat hujan juga. Padahal aku sudah libur 2 hari tapi hari ini terasa berat untuk kembali bekerja.

Sepertinya aku sudah bosan dengan suasana hotel. Aku ingin bekerja dari rumah saja. Aku ingin fokus pada tulisanku dan juga belajar tentang dunia konten saja. Tapi fokus pada sesuatu yang belum menghasilkan bukankah tidak ada gunanya A.

Usia ini membuatku semakin tidak betah bergaul dengan orang orang. Bahkan aku semakin malas untuk berinteraksi dengan teman-temanku disini. Aku juga sudah bosan pekerjaanku diatur oleh bos.

Apakah aku egois A?

Maaf ya aku belum sempat kembali ke masa tahun 2000an. Buku itu aku simpan rapat karena belum bisa aku bawa ke tempat kerjaku. Jadi akan aku ceritakan masa kini saja.

Aku ingin bercerita padamu A, apa kamu tahu Sigil? Kemarin aku membahas Sigil bersama adikku. Sigil itu katanya adalah sebuah simbol yang digunakan untuk merubah realitas sesuai keinginan. Jadi A katanya kalau kita menginginkan sesuatu kita bisa membuat simbol sesuai keinginan kita. Yang buat bukan aku A, tapi ada orang pintar namanya Yulia, dia seorang pembaca Tarot. Aku biasanya meramal kehidupanku di Yulia. Ya percaya nggak percaya sih A. Tapi aku suka diramal, aku suka ada gambaran atas kehidupanku di masa depan.

Aku lebih suka orang lain membaca masa depanku, daripada aku menulis masa depanku sendiri. Jika masa depan yang kita inginkan tidak sesuai dengan yang kita tulis rasanya jauh lebih menyakitkan A.

Sama seperti kehidupan yang aku impikan bersamamu. Oya kembali ke Sigil nah, adikku bilang dengan Sigil itu bisa membantuku mengabulkan keinginan. Tapi sepertinya mustahil A karena semuanya akan kembali ke karma kita masing masing

Jadi aku putuskan tidak akan membeli Sigil itu. Untuk membuat Sigil itu hidup kita harus selalu membayangkan dan mengingat kode Sigil yang telah diberikan mantra sesuai permohonan kita. Nah setiap bulan Purnama kita juga harus membuat ritual namanya Moon Water. Semakin kesini semakin serem sih A, takut 😆.

Lalu Adikku menyarankan aku untuk memperdalam spiritual, sama seperti kamu A. Sekarang aku bukan orang yang rajin sembahyang, aku juga malas mebanten (sembahyang Hindu dengan persembahan dari janur dan bunga). Aku ingin mengulang lagi, memantapkan niat dan hatiku untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Siapa tau dengan begitu semua pekerjaanku akan dimudahkan, setiap masalah yang aku hadapi akan menemukan solusi.

Sembahyang di jam 4 pagi selama 42 hari. Amazing nggak sih, seorang D diminta bangun jam 4 pagi sembahyang, mebanten, mengucapkan Gayatrii mantra. Tapi untuk mewujudkan keinginan tentu saja Tuhan tidak akan membuat jalan itu mudah.

Dan A... selama 42 hari itu nggak boleh ada yang bolong ataupun gagal. Kalau gagal ya kita harus mengulang lagi dari awal.

Hmmm... belum apa apa aku sudah mengeluh duluan A. Aku memang perlu seseorang yang membimbing aku untuk memperdalam spiritualku.

Tapi A nanti akan aku coba, aku mau mengumpulkan niat dulu. Supaya aku berhasil, aku tau tidak akan mudah untukku yang isi bekerja, tapi aku yakin dengan diriku. Jika sudah niat untuk mencapai sesuatu pasti akan aku lakukan.

Aku sudah membaca pesanmu. Yang mengatakan kalau kamu sudah membaca novelku. Dan komentar kamu Lumayan ke flash back. Entah kamu suka atau tidak, akan tetap aku lanjutkan A.

Anggaplah kamu adalah teman curhatku, yang aku ciptakan. Seperti diaryku.

Bukan penulis

21032024