NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri CEO Manis

Pembalasan Istri CEO Manis

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:961.5k
Nilai: 4.5
Nama Author: mommy JF

hi semuanya,
ini karya perdanaku, mohon dimaklum tahap belajar dan bantu koreksi ya semuanya.

"vir, tunggu!!" suara teriakan mama indah sampai seisi rumah bisa mendengarnya, " jangan sampai ada yg kau bawa, itu bukan milikmu" lanjut mama indah.
"sudahlah biarkan dia pergi " ucap papa jodi, dengan membantu vira untuk membawa kopernya keluar.
Sampai di luar rumah vira hanya sang mertua yg mengantarkannya sampai naik taxi seraya berucap "hati hati nak, jaga dirimu " papa jodi tak tega melihat menantunya pergi begitu saja.

"vir,vir,vir mau kemana sekarang" vira berucap pada dirinya sendiri yang tak tau akan tujuannya sekarang. Air mata nya sudah tak bisa di bendungnya lagi mengalir bagai air mancur.

Uang oh ya baru teringat dia, inilah saatnya untuk digunakan, ya walau tak banyak. Pendidikan jangan di tanya pastilah bisa digunakan kelak untuk bekerja kembali.

Bagaimanakah perjuangan Vira dalam meraih kebagiaannya?
Dengan cara apa Vira membalas semua masa lalunya?termasuk mantan suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Malam yang romantis di Menara Eiffel, sudah terwujud harapan Vira dengan pasangan yang dicintainya. Restoran Mewah di malam yang panjang, semuanya mendukung akan kebahagiaan Vira. Hidupnya bersama Aldi penuh dengan kebahagiaan berharap tidak ada namanya kepahitan hidup.

"Ya, Tuhan. Jangan Kau ambil kebahagiaan ini dariku." Harapan dan Doa Vira sesaat sebelum beranjak pulang ke Hotel.

*

Waktu berjalan dengan pelan, seakan mendukung akan liburan Vira bersama suaminya. Hari demi hari terlewati masa honeymoon dengan penuh makna bahagia. Sudah tidak terasa akan berakhir, melakukan aktifitas yang harus dijalani di tanah air. Kesibukkan yang padat.

Satu hari sebelum kepulangannya. Siang hari yang cerah, menikmati moment belanja. Borong oleh oleh dari pasangan ini untuk keluarganya, orang orang di kantor, dan para pembantu yang sudah setia melayani selama ini.

"Sudah, Sayang?" Tanya Aldi.

"Sedikit lagi, Mas."

Vira terus memilih dan menunjuk barang barang yang akan dibelinya. Aldi hanya duduk disofa, menunggu istrinya selesai dari toko itu. Sebuah toko merek terkenal disana untuk kalangan atas. Jalan Avenue Montaigne yang menyajikan berbagai toko toko elit untuk para pecinta barang limited edison.

"Yang itu, Mba." Tunjuk Vira ke arah dasi biru laut.

"Ya, betul."

"Tas, biru itu. Ambil ya, Mba." Tunjuk lagi Vira ke arah rak tas biru laut di atas lemari kaca yang di toko.

"Cukup, Mba. Terima kasih." Ucapnya.

Melangkah kakinya ke kasir, semua belanjaanya tadi sudah di paperbag yang akan di kirimkan ke Hotel tempatnya menginap. Tidak mungkin dibawa olehnya, jelas tidak sedikit yang telah ia pilih tadi. Baru satu toko, belum toko yang sebelumnya ia kunjungi. Tidak sedikit barang yang di borong untuk oleh oleh.

Khusus barang tadi, dasi dan tas berwarna senada akan diberikan Mommy dan Papi Aldi.

"Ini, Mba." Memberikan kartu hitam untuk membayar semuanya.

"Sudah, Nyonya." Ucap kasir di toko.

"Terima kasih" ucapnya kembali.

"Sama sama" jawab Vira.

Kakinya melangkah ke sofa tempat suami menunggunya. Ini sudah 2 jam berada di toko tersebut. Aldi tetap santai dan membiarkan istrinya bersenang senang belanja sepuasnya.

"Sayang, sudah?" Tanya Aldi. Menyadari istrinya duduk dipangkuan.

Hanya manggut manggut Vira menjawab Aldi.

"Mau kemana lagi, Sayang?" Tanya Aldi. Untuk istrinya membebaskan jika ingin belanja lagi di toko yang berbeda. Asal senyum di wajahnya tidak pudar dan luntur, menurut Aldi.

"Sudah, Mas. Pulang yuk," ajak Vira. Cukup bagi Vira semuanya sudah dapat untuk dijadikan oleh olehnya itu. Tak ingin berfoya foya untuk kesenangan dan memanjakan dengan barang barang yang jelas tidak banyak manfaatnya.

Cup.

Ciuman bibir singkat Aldi berikan, memberikan jawaban yang setuju untuk kembali ke Hotel.

"Sayang," panggil Aldi.

"Kenapa, Mas?" Tanya Vira. Heran karena tidak lekas bangun untuk pergi.

"Gimana mau bangun, Sayang. Kamu masih disini" Aldi tunjuk Vira karena masih di atas pangkuannya.

"Ups." Langsung bangun Vira, malu disana ada yang melihat tingkah mereka.

Cup

"Jalan, Sayang," ciuman kembali dilayangkan Aldi dan menggenggam tangan. Langkah kaki mereka telah meninggalkan tempat tadi. Berjalan dengan santai, menikmati sisa waktu yang akan segera berakhir. Waktu itu Aldi dan Vira gunakan berjalan hingga ke Hotel. Walau jauh, bagi mereka menyenangkan.

*

Mereka sudah bersiap di hari ini akan melakukan penerbangan menuju tanah air. Tapi masih saja di dalam kamar. Suasana masih pagi, karena jadwal mereka di sore hari akan terbang, sesuai dengan tiket.

"Sayang," ucap Aldi.

"Aku berharap kamu selalu disisiku, baik senang ataupun susah." Aldi menegaskan lagi bahwa Vira pertama dan terakhir dalam hidupnya.

"Tentu, Mas. Beruntungnya aku, mendapatkanmu menjadi bagian saksi perjalanan cinta manisku. Jangan pernah ragu akan ketulusanku, Mas," lirih Vira.

"Aku juga beruntung, Sayang. Kamu sosok yang berbeda, tidak pernah memandang rendah orang lain. Mempunyai santun dan lembut dalam berprilaku." Puji Aldi.

"Jaga cinta kita sampai maut yang memisahkan, Sayang," lirih Aldi.

"Iya, Mas." Vira memeluk Aldi yang ada di samping tempat tidur.

"Jangan takut, jika aku ada salah atau sebaliknya. Tegurlah dengan pelan dan santun. Agar aku tak tersinggung akan ucapanmu, Sayang." Harapan Aldi.

"Makin cinta deh, Mas" Vira mengeratkan pelukannya.

"Sesak, Sayang," Aldi sampai menahan nafas yang tertahan oleh pelukan Vira.

Ha

Ha

Ha

Suara mereka saling bergema didalam kamar canda dan tawa menyertai setiap percakapan mereka. Jika ada yang mendengar atau melihat bisa bikin baper dibuatnya.

*

*

*

Beda dengan yang lainnya di tanah air, khususnya di rumah mantan suami Vira sudah 2 tahun berlalu.

Rumah Mamah Indah tidak pernah ada ketenangan disetiap harinya. Ada saja amarah atau celotehan dari Mamah Indah. Seperti hari ini terjadi keributan.

"Isala!" Teriak Mama Indah.

"Kenapa, Ma?" Tanya Zian. Menghampiri Mama Indah yang bertiak memanggil istrinya.

"Lihat! Dasar tidak be**s," tunjuk Mama Indah ke arah dapur yang sudah pasti kotor dan berantakan.

"Siapa yang melakukan ini, Ma?" Heran Zian.

"Siapa lagi, Istrimu!" Marah sekali Mama Indah.

Melihat dapur yang sudah banyak perabotan kotor disana, sisa sisa kotoran di meja dapur menbuatnya jijik.

"Isala!" Teriak lagi Mama Indah.

"Biar aku saja, Ma," mengalah Zian.

"Apa kamu takut sama istrimu? Sampai harus kamu yang mengerjakannya?" Tanya Mama Indah terheran heran melihat tingkah anaknya.

Tidak menjawab Mama Indah, menurutnya akan semakin panjang. Mengamb serbet untuk membersihkan dapur yang kotor dengan sisa sisa masak. Mencuci perabotan di dapur juga sudah selesai.

Mama Indah terus melihat dari ruang makan, heran melihat anaknya mau saja menggantikan istrinya untuk bekerja. Tapi karena sikap egois dan serakahnya membutakan akan cinta dan sayang untuk kebahagiaan anaknya.

"Sudah bersih sekarang, Ma. Jangan marah lagi, takutnya darah tinggi Mama kambuh." Perhatian Zian kepada Mamanya.

Seandainya Mama Indah menyadari akan kesalahannya itu. Pasti Zian akan bahagia bersama istrinya. Entah dulu bersama Vira atau saat ini bersama Isala. Jika tidak salah ada ungkapan " Seorang Ibu akan bahagia melihat anaknya bahagia, terlebih dengan melihat rumah tangga anaknya samawa (Sakinah Mawadah Warahmah). Tidak melihat sosok istrinya yang berbeda atau tidak sesuai keinganan mempunyai sifat menantu berbeda darinya. Asalkan anakku bahagia bersama dengan istrinya, akupun sebagai Ibu nya akan bahagia pula."

"Dia kemana?" Tanya Mama Indah, yang terua bertanya kemana menantunya ini. Sudah jam sarapan tapi belum dilihatnya.

"Tidur, Ma," Lemasnya Zian.

"Aku akan bersiap dulu, Ma. Sebentar aku akan kembali menemani Mama disini." Zian melangkah kakinya ke kamar untuk bersiap ke kantor tempatnya kerja.

Tidak lama sudah menemani Mama Indah sarapan disana. Berdua saja, Isala masih dalam mimpi indahnya dikamar.

" Zian berangkat, Ma," pamit Zian.

"Hati hati," ucap Mama Indah.

"Iya, Ma," singkat Zian.

...****************...

Hi semuanya,

Baru bisa update satu bab.

Besok author akan kasih update banyak lagi ya.

Have fun reading.

Jangan lupa bantu like dan koment ya.

Love you 😘

1
Taeyung V
kecepatan alurnya ketemu keluarganya ...
Marianty Poerba
sudah mulai paham alurnya thor
ziear: terima kasih kak🙏👍
total 1 replies
Marianty Poerba
, suka Thor
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Eko Nur Yanto
terlalu lebay yg di bahas kok Cuma Urusan Ranjang aja Huh jadi Bosan bacanya
Nizma Mauli
Lumayan
Andriyati
pede banget kamu,,ana mwerwka rekrut kamu, apa lagi kamu salah satu penyebab istri nya pernah tersakiti
Rulia: bagus vira semangat
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Eemlaspanohan Ohan
bagus ceritanya
Orang Pinggiran
Biasa
CikCintania
ok fhm dah Pak Joni org kepercayaan Papanya Vina.
CikCintania
masih tak fhm jalan ceritanya tpi xpa masih Eps 9 sy baca semoga seru eps selanjutnya..
novi 99
ceritanya sebenarnya menarik ..

coba baca dialog nya agak muyeng , banyak typo jg ..
Noorjamilah Sulaiman
alur cerita kurang matang ya,atau perasaan sya aja
kompiang sari
katanya orang tua Vira kecelakaan trus Tuan Budi itu siapa thor?
Anonymous
Waater nyta ada yg sudah jatu cinta ni ye..
Vannya.bee@gmail.com Septiani.bee
mas Aldi
Ernita Anwar
Luar biasa
Wiens 0121
cerita y msh ngawur Thor lebih d perbaiki thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!