NovelToon NovelToon
Aku Sudah Memaafkan

Aku Sudah Memaafkan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Sekolah/Kampus / trauma masa lalu
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

"Aku emang cinta sama kamu. Tapi, maaf ... kamu enggak ada di rencana masa depanku."


Tanganku gemetar memegang alat tes kehamilan yang bergaris dua. Tak bisa kupercaya! Setelah tiga bulan hubunganku dengannya berakhir menyakitkan dengan goresan luka yang ia tinggalkan, aku malah mengandung darah dagingnya.

Saat itu juga, aku merasakan duniaku berotasi tidak normal. Aku terisak di sudut ruangan yang temaram. Menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi. Namun, satu yang aku yakini, hidup itu ... bukan pelarian, melainkan harus dihadapi.


Adaptasi dari cerpen Aku Sudah Memaafkan, ©2022, Yu Aotian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Sebuah Insiden

Dan ketika menuju tahun ketiga, aku pun masih bahagia dengannya. Sangat bahagia. Makin bahagia. Meski kami masih jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

Di perayaan hari jadi kedua, masih sama seperti hari jadi yang pertama. Kami tak bisa merayakannya secara langsung karena kak Evan sibuk seharian di rumah sakit. Meski begitu, kami menyempatkan telepon-teleponan hanya sekadar saling mengucapkan selamat.

"Happy anniversary, Sayang," ucapnya.

"Happy anniversary juga," balasku.

"Sabar, ya? Kalo aku udah abis ujian koas, entar kita jalan-jalan lagi.

"Hum," sahutku pendek. Itu artinya masih tiga bulan lagi kami harus menabung kerinduan.

Setelah beberapa bulan kemudian, dia benar-benar menepati janjinya. Padahal, aku pun tak menuntut harus tetap merayakan anniversary kami.

^^^Ping!!^^^

^^^Sudah siap?^^^

Udah, Kak.

^^^Aku jemput, ya.^^^

Kami merayakan hari jadi yang tertunda di sebuah restoran fine dining yang telah direservasi terlebih dahulu olehnya. Jujur, ini pertama kalinya aku mendatangi resto yang memiliki konsep mewah dan berkelas. Kesan eksklusif begitu terasa saat meja yang ditempati kami begitu privasi dan kental dengan suasana romantis di mana interiornya membuat kami serasa berada di dalam kastil Eropa.

Aku tampak kebingungan melihat deretan alat makan yang diletakkan di atas meja. Pasalnya, aku tidak tahu yang mana harus kupakai. Apakah ini akan memalukan jika aku sampai salah mengambil sendok yang tak sesuai? Aku semakin bingung ketika melihat yang makan di sekeliling kami memakai alat makan berbeda-beda dengan menu yang berbeda pula. Di tengah kebingunganku, tiba-tiba kak Evan memanggil pramusaji.

"Tolong jelaskan saya fungsi peralatan makanan ini. Yang mana harus saya gunakan?" tanyanya dengan sopan.

Pramusaji itu pun menjelaskan pada kami sehingga aku langsung bisa tahu. Untuk pria yang berasal dari kalangan atas, jelas dia mengetahui aturan makan di restoran fine dining. Kak Evan seakan hendak memberitahu padaku bahwa bertanya pada sesuatu yang tidak kita ketahui bukanlah hal yang memalukan.

Seperti cenayang, dia selalu bisa menebak apa yang aku pikirkan. Kemudian dia akan bertindak seolah dialah yang membutuhkan apa yang kubutuhkan, dialah yang menginginkan apa yang kuinginkan. Dia selalu bisa menjaga perasaan dan martabatku di hadapannya. Dengan segala bentuk perlakuannya padaku, bagaimana mungkin aku tak tergila-gila padanya?

Setelah kak Evan menyelesaikan masa koas, dia sedikit memiliki waktu santai bersamaku. Meski dia masih harus melewati satu proses lagi, yaitu uji kompetensi mahasiswa program profesi kedokteran yang dilaksanakan empat kali dalam setahun. Sementara, aku pun semakin sibuk seiring menduduki semester atas.

Belajar bersama di kos, menjadi alternatif pertemuan kami agar tetap merajut cinta. Aku duduk bersila sambil mengetik dan dia membaringkan kepalanya di pahaku sambil membaca buku. Kadang-kadang justru aku yang tertidur di pangkuannya saat dia sedang mengerjakan latihan soal.

Dia juga sering kuminta menjadi percobaan dalam latihan praktikum. Seperti praktik menusukkan jarum untuk pengambilan darah atau praktik fisiologi untuk pengukuran suhu. Dia berbaring, sementara aku mempersiapkan termometer untuk memasukkan ke dalam mulutnya. Namun, baru saja hendak kulakukan, kepalanya lebih dulu terangkat diikuti tangannya yang sengaja menarikku ke sisinya hingga membuat bibir kami saling bertabrakan.

"Kak Evan, ayo serius!" protesku.

Lalu, ke mana Arai? Arai telah menjadi seorang aktivis. Dia bergabung di organisasi intra dan ekstra kampus seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Sebagai seorang aktivis, ia kerap bersuara lantang dalam menentang kebijakan-kebijakan pemerintah. Dengan kemampuan orasinya yang handal, ia mampu mengumpulkan mahasiswa lainnya untuk melakukan aksi unjuk rasa. Seperti yang terjadi saat ini.

Aliansi mahasiswa yang tergabung dari universitas prestisius seperti UI, UNJ, Trisakti dll tengah berkumpul di depan gedung DPR setelah sebelumnya telah berunjuk rasa di depan istana negara. Lautan mahasiswa berseragam almamater dari tiap-tiap universitas telah memenuhi jalanan depan gedung Parlemen.

Di tengah-tengah ribuan mahasiswa itu, ada seorang lelaki gagah berani yang berdiri di atas mobil pickup tampil sebagai orator sambil memegang pengeras suara. Rambut lurusnya yang mulai memanjang sebatas bawah telinga, diikat setengah ke belakang. Di dahinya terdapat sebuah lilitan kain putih polos. Dengan suara yang lantang, dia menyerukan kritikan dan sindiran tajam. Siapa lagi kalau bukan Arai.

"Siapa yang menyejahterakan siapa? Siapa yang memakmurkan siapa? Siapa yang mengabdi pada siapa? Hanya orang-orang mereka saja! Kebodohan rakyat sengaja dipelihara perintah, agar kita dengan mudah terperdaya oleh mereka! Mereka sengaja membuat rakyat buta politik, agar kita masa bodoh dengan apa yang terjadi di negeri ini!"

Dengan aksen Melayu yang mulai memudar, dia memimpin mahasiswa untuk menyanyikan yel-yel yang berisi sindiran pada pemerintah dan anggota dewan.

Potong bebek angsa, masak di kuali

Gagal ngurus bangsa, nyalon dua kali

Koruup di sana, koruup di sini ....

Lalalala .....

"Ulangi sekali lagi!" teriaknya.

Laksana dirigen, Arai terus memandu mahasiswa untuk menyanyikan lagu tersebut. Dalam orasinya, ia menuntut agar perwakilan rakyat tersebut membatalkan kenaikan BBM yang dicetus pemerintah dan menurunkan harga sembako yang kian mahal. Ia juga menantang anggota dewan untuk keluar menghadapi kami secara langsung, jika tidak maka kami akan terus bertahan di sini.

Aku yang juga ikut serta dalam aksi ini, tak bisa menahan rasa khawatir saat Arai berhadapan langsung dengan para elit Senayan. Ia bahkan terlibat perdebatan sengit dengan politikus yang kerap wara-wiri di stasiun televisi.

"Kalian para mahasiswa jangan bisanya cuma demo dan kritik kita, coba berikan juga solusi untuk negara ini. Kalian pikir ngurus negara itu gampang," ujar salah satu perwakilan yang menemui mahasiswa.

"Loh, yang punya ambisi untuk duduk di kursi empuk dewan kan Bapak sama teman-teman Bapak. Yang punya janji buat mewakili suara-suara rakyat kan Bapak dan teman-teman Bapak. Kenapa kita yang disuruh mikirin solusi untuk rakyat? Itu tugas Anda-Anda dan pemerintah yang kalian awasi! Kalian digaji untuk mencari solusi menyejahterakan rakyat! Masa suruh kita yang cari solusi! Ikut nikmatin gaji kalian aja, tidak! Malah disuruh ikut mikir!" Arai memberi balasan yang menohok diikuti sahutan para mahasiswa.

"Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa!"

Selesai berorasi dan digantikan yang lainnya, Arai menghampiriku sambil mengajak beristirahat di trotoar. Aku memberinya minuman dingin. Wajahnya tampak memerah akibat sengatan matahari.

"Arai, kenapa kamu belum rapiin rambutmu? Bukannya kamu waktu itu kamu dah ditegur dosen?" Aku memandang rambutnya.

"Ah, dosen yang ngira aku mahasiswa teknik, ya? Dia sampai ndak percaya aku anak kedokteran."

Aku terkikik. Jika diingat, pertama kali bertemu dengannya, rambutnya yang plontos membuat tampangnya sama seperti mahasiswa baru lainnya. Namun sekarang, dia yang paling berbeda dari seluruh mahasiswa kedokteran yang ada di kampus kami.

"Heh, pacarmu tahu ndak kau ikut demo dan panas-panasan kayak gini?" tanyanya sambil membuka tutup botol minuman.

Aku menggeleng. "Dia lagi ujian. Aku gak mau ganggu."

Di saat yang sama, terdengar keributan yang tak jauh dari kami. Rupanya terjadi aksi bentrok antara mahasiswa dari universitas lain dengan aparat keamanan yang memaksa untuk membubarkan para demonstran. Para mahasiswa yang enggan membubarkan diri, memaksa masuk ke gedung dengan memanjat pagar.

Demontrasi yang tadinya berlangsung damai menjadi semakin tak kondusif kala petugas mulai menyemburkan gas air mata. Mahasiswa berhamburan untuk menghindari siraman gas air mata. Kepanikan membuat mereka saling berdesakan menyelamatkan diri masing-masing. Termasuk aku dan Arai yang ikut berlari. Beberapa mahasiswa mulai berjatuhan seperti domino. Ada yang pingsan, ada yang mendapat tendangan aparat, ada yang terinjak-injak oleh mahasiswa lainnya, ada juga yang terlibat baku hantam dengan aparat.

Aku dan Arai turut berlari ke tempat aman. Tangan kami saling berpegangan dan kakiku terus mengikuti langkah kakinya. Sialnya, di waktu yang sama, tubuhku kehilangan keseimbangan yang membuatku ikut jatuh tersungkur di aspal. Tanganku pun terlepas dari genggaman Arai.

"Arai!" teriakku di tengah kerusuhan yang tak dapat dihindari.

.

.

.

1
Pipit Sandra
saya syuka...ga bkalan aku skip tor
amy ria
salah paham lagi pasti si gurita....
👣Sandaria🦋
orang introvert itu sebenarnya cerewet di dalam hati😅
Naftali Hanania
eng ing eng......😁😁😚😚😁😁
Shepty Ani
wkwkkwk cemburu dia nggak tau aj felix cwe wkwk
Bundanya Pandu Pharamadina
jangan² Arai belitung kerjasama di Laboratorium Evan
Rezfi Wulida
nah kaget kan HP nya dering terus😁,keciduk lah kau van😵
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
emang kang bikin onar sih kau Dion
makanya evanuan dan para readers auto nuduh kau yang jadi penyebabnya🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
apa yang ditemukan oleh dokter Takeda?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
nah kan nah kan sudah kuduga tebakan para readers akalan salah makanya gak ikutan nyalahin Dion
ternyata emang bukan perbuatan Dion
hmmm masih belum fiks sih
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
cinta emang bisa bikin penderitanya sedikit gila dan bertingkah aneh tanpa sadar🤣
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
wah wah wah seolah menjadi penyemangat ya buat mu
fighting!!! semoga masalahnya cepat teratasi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
seolah menjadi penyemangat dalam menyelesaikan masalah ini ya evanuan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
wah banyak juga ya fase yang kudu dilewatkan demi melegalkan obat buat baby AraI
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
awas ingkar janji lagi dan bikin baby AraI kecewa 😌
shee
Luar biasa
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
serius nih baby AraI ketiduran?atau pura pura biar tak menunjukkan kekecewaan didepan evanuan?
👣Sandaria🦋
kok aku langsung kebayang Sule ya Om?🤔😂
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
belum tidur karena masih berharap kalau evanuan bakalan datang menepati janjinya ya walaupun sangat terlambat
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅
nah loh evanuan makanya jangan macem macem kalau ada bodyguardnya Ita kan kan malah bikin salah paham dan membagongkan mau jawab apa🤣👻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!